cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 83 Documents
HPLC FINGERPRINT ANALYSIS EKSTRAK DAN PRODUK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christin) Roscoe) Qirom, Ana Kholifatunnisa Khaqqul; Marliani, Lia; Kusriani, R Herni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.586 KB)

Abstract

Rimpang temu putih telah banyak digunakan untuk pengobatan di Indonesia salah satunya adalah untuk mencegah dan mengobati kanker. Metode untuk menjamin kualitas sediaan herbal salah satunya adalah Chromatography fingerprint dengan KCKT. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kromatografi fingerprint dari ekstrak rimpang temu putih sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas mutu produk rimpang temu putih. Rimpang temu putih diperoleh dari tiga daerah berbeda yaitu Subang, Sumedang, dan Lembang. Ekstraksi dilakukan dengan metoda reflux menggunakan pelarut etanol 96%. Analisa fingerprint menggunakan KCKT, dengan elusi gradien (asam asetat : asetonitril), menggunakan detektor UV/VIS pada λ 425 nm. Analisis kromatogram secara kemometrik menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan menentukan nilai loadings dan scores. Pada kromatogram ekstrak rimpang temu putih dari ketiga daerah menunjukkan adanya kemiripan peak dan memiliki karakteristik yang sama yang dibuktikan dari nilai scores ekstrak dari ketiga daerah berada pada kuadran yang sama. Sedangkan nilai scores produk temu putih P1 berada pada kuadran yang berbeda hal tersebut menunjukkan bahwa P1 bukan ekstrak temu putih. Sedangkan hasil loadings waktu retensi dari sampel ekstrak rimpang temu putih yang dapat digunakan sebagai fingerprint yaitu pada menit ke 1,5; 2,5; 3,2; 6,6; 7,6; dan 10,4.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS PENCERAH KULIT DARI PAPAIN DALAM SEDIAAN DEODORAN ROLL ON Azhary, Deny Puriyani; Rum, Ira Adiyati; Mardhiani, Yanni Dhiani; Jannati, Nurullyta
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 2, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.9 KB)

Abstract

Deodoran merupakan kosmetik yang dapat mengurangi bau badan dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan. Tapi penggunaan deodoran dapat membuat kulit menjadi gelap karena adanya kandungan alkohol, yang menyebabkan iritasi kulit pada ketiak. Pencerah kulit (anti hiperpigmentasi) dari bahan alam dapat diperoleh diantaranya dari buah pepaya (Carica papaya L.) Pepaya ini mengandung papain, yang dapat menghambat aktivitas  enzim tirosinase. Enzim tirosinase merupakan salah satu enzim yang berperan dalam pembentukan melanin pada kulit. Jumlah melanin yang banyak menyebabkan warna kulit menjadi gelap.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk formulasi sediaan deodoran roll on dan uji aktivitas pencerah kulit dari papain. Deodoran roll on diformulasi dengan variasi konsentrasi HPMC 1% (FI); 1,5% (FII) dan 2% (FIII) dengan konsentrasi papain 1,5% dan  kitosan 1%. Evaluasi sediaan deodoran roll on meliputi uji organoleptis, pengukuran pH, viskositas dan daya sebar. Uji stabilitas dilakukan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu 40°C, suhu ruangan dan  4°C, serta dilakukan uji freeze and thaw selama 4 siklus. Uji aktivitas pencerah kulit dilakukan dengan metode uji penghambatan enzim tirosinase secara in vitro serta dilakukan uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian menunjukkan papain dapat menghambat kerja enzim tirosinase dengan nilai log IC50 sebesar >15000 ppm dibandingkan dengan bahan standar kojic acid, log IC50 33,85 ppm. Formulasi terbaik adalah FI yang memberikan nilai pH dan viskositas mendekati sediaan deodoran roll on yang ada di pasaran. Deodoran roll on yang dihasilkan stabil pada penyimpanan dan efektif dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dengan diameter hambat sebesar 15 mm.
PROJECT-BASED LEARNING MELALUI PERANCANGAN MODEL BISNIS KANVAS DALAM PEMBELAJARAN PHARMAPRENEURSHIP DI STFB Kosasih, Kosasih; Dinata, Deden Indra; Firdaus, Oktri Muhammad; Fadjar, Achmad
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 2, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.298 KB)

Abstract

Salah satu model pembelajaran entrepreneurship di bidang farmasi yang dapat membentuk karakter dan penguasaan konsep serta  keterampilan  entrepreneurship ialah model project-based learning. Model ini melibatkan mahasiswa dalam  kegiatan pemecahan masalah dengan memberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya mahasiswa bernilai dan realistik. Model bisnis kanvas digunakan untuk menggambarkan bisnis proses secara  sistematis untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategi bisnisnya.  Penelitian eksperimen dengan pre test-post test control group design ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  implementasi metode pembelajaran project-based Learning  melalui penggunaan model bisnis kanvas dalam pembelajaran pharmapreneurship di STFB. Hasil penelitian yang ditunjukkan oleh  uji korelasi yang digunakan, terlihat bahwa korelasi antara penggunaan model bisnis kanvas  dan project-based learning korelasinya kuat, signifikan dan searah. Demikian juga hubungan antara project-based learning melalui penggunaan model bisnis kanvas dengan pembelajaran entrepreneurship memperlihatkan skor nilai yang sempurna sehingga korelasinya sangat kuat.  Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa model project-based learning menuntut kemampuan peserta didik untuk dapat mengelola kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dari kegiatannya dan penggunaan model bisnis kanvas cukup mendukung kegiatan pembelajaran pharmapreneurship. Metode ini hendaknya di lakukan dengan  porsi yang cukup agar mahasiswa semakin terlatih dalam membangun dan mengembangkan rencana bisnisnya.