cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 83 Documents
Formulasi Krim Antibakteri Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra Jaeger) Djalil, Asmiyenti Djaliasrin; Ivani, Adhika Rifki; Genatrika, Erza
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 3, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.639 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi dan mengevaluasi krim antiacne yang mengandung ekstrak metanol teripang pasir (Holothuria scabra Jaeger, 1833).  Aktivitas antiacne ekstrak dan krim pada berbagai konsentrasi ekstrak diteliti terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi agar dengan kertas cakram.  Krim antiacne disiapkan dengan mencampurkan bahan-bahan dengan jumlah tertentu dengan ekstrak pada berbagai konsentrasi (0,05%; 0,1%; 0,2%). Krim yang dibuat dievaluasi sifat fisik dan reologi. Selanjutnya efikasi krim antiacne dibandingkan dengan produk komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas antiacne yang baik, aktivitas semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Aktifitas antiacne tetap dimiliki pada saat ekstrak dibuat krim. Semua formula krim menunjukkan viskositas, daya sebar, pH, dan daya lekat yang baik. Krim juga menunjukkan kestabilan yang baik selama 1 bulan penyimpanan. Krim yang mengandung ekstrak teripang pasir berpotensi untuk dikembangkan sebagai krim antiacne untuk infeksi kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus and Propionibacterium acnes.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL TONGKOL JAGUNG LOKAL (Zea mays L) , JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) dan JAGUNG HIBRIDA ( Zea mays indurate ) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes Suhardiman, Aris; Roni, Asep; Utami, Deanty Eka
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.534 KB)

Abstract

Jagung secara tradisional bisa digunakan untuk kosmetik dan obat jerawat  Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes dari tongkol jagung lokal (Zea mays L), jagung manis (Zea mays saccharata) dan jagung hibrida (Zea mays indurate). Ekstraksi dilakukan menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 96% dan difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair. Uji Aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi menggunakan metode mikrodilusi menggunakan tetrasiklin sebagai pembanding. Hasil pengujian menunjukkan nilai KHM terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis dari ketiga ekstrak tongkol yaitu konsentrasi 128 μg/mL, nilai khm untuk bakteri Propionibacterium acnes diperoleh dari ketiga tongkol jagung yaitu pada konsentrasi 256 μg/mL sedangkan nilai kbm untuk bakteri Staphylococcus epidermidis dari ekstrak jagung hibrida, jagung manis yaitu pada konsentrasi 256 μg/mL dan ekstrak Jagung lokal yaitu pada konsentarasi 512 μg/mL, kemudian uji aktivitas antibakteri pada fraksi ekstrak tongkol jagung lokal, jagung manis dan jagung hibrida menunjukkan bahwa fraksi etil asetat paling aktif sebagai antibakteri dengan nilai khm yaitu pada konsentrasi 128 μg/mL terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Maka dapat disimpulkan yang memiliki aktivitas antibakteri paling aktif yaitu ekstrak dan fraksi etil asetat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan golongan senyawa yang bersifat antibakterinya yaitu senyawa golongan fenol.
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU (Camellia Sinensis L.) SEBAGAI PELINDUNG SINAR ULTRA VIOLET Supriadi, Dadih
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.147 KB)

Abstract

Teh hijau (Camellia Sinensis L.) diketahui memiliki beberapa aktivitas farmakologi diantaranya adalah antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan krim ekstrak etanol daun teh hijau sebagai pelindung terhadap paparan sinar ultraviolet. Krim dibuat dengan menggunakan bahan pembentuk krim fan wax sew-p 10%. Pengujian organoleptik terhadap sediaan krim meliputi pengamatan perubahan warna, bau, pH, dan homogenitas selama penyimpanan. Hasil menunjukan bahwa sediaan krim pelindung sinar ultraviolet dengan konsentrasi ekstrak 2%, 4%, 6%, dan 8% stabil selama penyimpanan. Pengamatan viskositas menunjukan adanya peningkatan viskositas selama pengamatan 28 hari. Hasil pengujian efektifitas sediaan dengan metode spektrofotometri ultraviolet diperoleh bahwa dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak daun teh hijau dalam sediaan dapat meningkatkan nilai SPF (Sun Protector Factor) yaitu 2,32 untuk 2% ekstrak; 5,09 untuk 4% ekstrak; 6,71 untuk 6% ekstrak; sedangkan 7,48 untuk 8% ekstrak. Berdasarkan  hasil ini dapat disimpulkan bahwa formula krim yang mengandung 2, 4, 6 dan 8% ekstrak teh hijau memiliki nilai SPF 2,32, 5,09, 6,71, dan 7,48 dapat digunakan sebagai sediaan pelindung  terhadap paparan sinar ultraviolet. 
Reseptor P2Y G-Protein Couple Receptors (GPCRs): Target Menarik Pengembangan Obat Baru Damayanti, Sophi
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 2 No 01 (2015): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.366 KB)

Abstract

P2Y purinergik reseptor adalah bagian dari G-protein couple receptor (GPCRs), group reseptor yang merupakan target utama pada berbagai pengobatan. Hingga kini, delapan subtipe reseptor P2Y telahdiidentifikasi. Kelompok pertama dari P2Yadalah reseptor P2Y1, P2Y2, P2Y4, P2Y6, dan P2Y11. Reseptor P2Yditemukan di berbagai lokasi di dalam tubuh seperti otak, limfosit, paru-paru, sel darah dan lain-lain. Salah satu reseptor yaitu reseptor P2Y12 memainkan peran utama dalam aktivasi trombosit. Reseptor ini dilaporkan untuk mengambil bagian dalam amplifikasi dan penyelesaian aktivasi platelet dan agregasi antagonis reseptor P2Y12 yang telah dikenal untuk pengobatan adalah clopidogrel dan ticlopidin. Berdasarkan lokasi dan peran P2Y reseptor dalam berbagai fungsi tubuh, dapat disimpulkan bahwa P2Y reseptor merupakan salah satu reseptor yang dapat dijadikan pengembangan obat secara rasional berdasarkan target. 
PEMANFAATAN MESOPORI SILIKA UNTUK PEMISAHAN SELEKTIF SENYAWA PADA TEH HITAM (Camelia sinensis L.) Husein, Sri Gustini; Sundalian, Melvia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No 1, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.484 KB)

Abstract

Teh (Camellia sinensis [L.] O. Kuntze) merupakan bahan minuman  kedua yang paling  banyak diminati di dunia setelah air mineral. Pengembangan  metode isolasi  senyawa  metabolit  sekunder teh hitam perlu menjadi perhatian mengingat potensi dan manfaatnya. Salah satu metode yang dapat pilih yaitu dengan menggunakan material mesopori. Pada penelitian ini mesopori dibuat dari campuran CTAB (Cetyl Trimetil Amonium Bromide), etanol absolut, ammonium hidroksida, asam borat, dan TEOS (Tetraethyl Orthosilicate) yang karakterisasi menggunakan instrument Scanning Electron Microscopic, Transmition Electron Microscopic, dan  Fourier Transform Infrared. Selain itu, mesopori silika juga dilakukan penjerapan terhadap ekstrak teh hitam  yang bertujuan mengisolasi senyawa metabolit sekunder teh hitam, salah satunya kuersetin. Pemastian kadar kuersetin dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa mesopori silika yang dibuat memiliki partikel dengan diameter antara 10-20 nm dan bersifat amorf. Berdasarkan proses penjerapan mesopori terhadap ekstrak hitam menghasilkan fraksi yang memiliki kadar kuersetin sebesar 0,8753 ppm. Mesopori silika dapat dikatakan memiliki kemampuan untuk menjerap beberapa metabolit sekunder  teh hitam, walaupun belum dapat diaplikasikan proses permurnian isolat.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI HERBA KITOLOD (Isotoma longiflora (L.) C. Persl) TERHADAP Bacillus cereus Hazar, Siti; Putrid, Della D.; Fitrianingsih, Sri Peni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 2, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.209 KB)

Abstract

Kitolod (Isotoma longiflora (L) C. Persl) merupakan tanaman yang secara empiris memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri fraksi herba kitolod (Isotoma longiflora (L) C. Persl) terhadap bakteri Bacillus cereus secara in vitro menggunakan metode difusi agar. Fraksinat diperoleh menggunakan metode Ekstraksi Cair-Cair (ECC) menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Konsentrasi uji yang digunakan adalah 5, 10, 15, 20, 25, 50 dan 75%. Antibiotik pembanding yang digunakan adalah Ciprofloksasin dengan konsentrasi 100 ppm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada konsentrasi terendah yaitu 5%, fraksi n-heksana dan fraksi air tidak menunjukkan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri, sedangkan pada fraksi etil asetat menunjukkan adanya diameter hambat sebesar 4,89 mm. Pada konsentrasi tertinggi yaitu konsentrasi 75% diameter hambat fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air yaitu 2,79 mm, 8,81 mm, dan 6,35 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ketiga fraksinat yang diuji, fraksi etil asetat menunjukkan hasil penghambatan pertumbuhan bakteri yang lebih baik dibandingkan fraksi n-heksana dan fraksi air.
ISOLASI SENYAWA 5, 3’,4’ TRIHIDROKSI FLAVONOL DARI DAUN BUNGUR (Lagerstroemia speciosa PERS.) Roni, Asep; Suganda, Asep Gana; Hartati, Rika
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 2, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.274 KB)

Abstract

Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.) adalah salah satu tumbuhan obat yang tumbuh di Indonesia. Dalam pengobatan tradisional daun bungur digunakan sebagai obat diabetes, biasanya digunakan dalam bentuk rebusan juga digunakan untuk mengobati kencing batu, kencing manis, dan tekanan darah tinggi. Biji tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan kencing manis, sedangkan bagian kulit kayu digunakan untuk mengobati diare, disentri dan kencing darah. Daun bungur memiliki kandungan kimia, seperti saponin, flavonoid dan tanin, sedangkan pada kulit batang bungur mengandung flavonoid dan tanin. Namun penelitian kandungan kimia tumbuhan yang bermanfaat tersebut masih sedikit dilaporkan. Oleh karena itu, eksplorasi bahan alami yang mempunyai aktivitas biologis menjadi salah satu target para peneliti, berdasarkan beberapa penelitian yang telah dikembangkan, senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas farmakologi diantaranya adalah senyawa flavonoid, sehingga pada penelitian ini dilakukan isolasi, karakterisasi dan identifikasi flavonoid dari daun bungur. Ekstraksi dilakukan dengan alat Refluks menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran meningkat (n-heksana, etil asetat, dan etanol). Ekstrak etil asetat daun bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.) difraksinasi lanjut menggunakan kromatografi kolom dengan elusi landaian (n-heksana-etil asetat-metanol). Fraksi terpilih kemudian dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis preparatif sehingga didapatkan fraksi yang mengandung senyawa X. Setelah dimurnikan, senyawa X dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik, spektrofotometri UV. Berdasarkan hasil spektrum UV-sinar tampak panjang gelombang maksimum senyawa X adalah 361 nm dan 272 nm. Setelah penambahan pereaksi geser menimbulkan perubahan panjang gelombang maksimum (batokromik) setelah penambahan NaOH, asam borat/HCl. Ekstrak etil asetat daun bungur diperoleh senyawa X adalah suatu flavonoid, struktur yang diusulkan adalah 5,3’,4’ trihidroksi flavonol.
ANTIHYPERGLICEMIA ACTIVITY OF WATER FRACTION, ETHYL ACETATE FRACTION, AND N- HEXANE FRACTION OF SPINACH LEAVES EXTRACT (Amaranthus Cruentus L) ON MALE MICE SWISS Nofianti, Tita
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 2 No 02 (2015): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.656 KB)

Abstract

The activity test ofthe water fraction, ethyl acetate and n-hexane fraction of spinach leaves (Amaranthus cruentus L) has been conducted using the glucose tolerance method on male mice Swiss webster strain. The dose were water fraction 0.086 g/kg bw, ethyl acetate fraction 0.03g/kg body weight and n-hexane fraction 0.055 g/kg bw. Time measurement of blood glucose levels was conducted every 30 minutes for 120 minutes using a glucometer. The results showed that administration of water fraction, ethyl acetate fraction and n-hexane fraction of spinach leaves can lowering the blood glucose level of white male mice. While the best group that lowering the blood glucose level was ethyl acetate fraction 0,03 g/kg bw when compared to water fraction and n-hexane fraction. It can be concluded that spinach leaves showed antihyperglicemia.
PENETAPAN KADAR FENOLAT TOTAL, FLAVONOID TOTAL, SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH DAN CUPRAC PADA EKSTRAK DAUN SENDOK (Plantago major L.) Budiana, Wempi; Burhanudin, Burhanudin; Roni, Asep
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.558 KB)

Abstract

Daun sendok (Plantago major L.) merupakan tanaman gulma yang termasuk ke dalam famili plantaginaceae. Hasil penelitian sebelumnya dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol, fraksi air (IC50 = 80,54 μg/mL), fraksi etil asetat (IC50 = 60,37 μg/mL) dan fraksi n-heksana (IC50 = 80,54 μg/mL). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar  total fenol dan flavonoid dan aktivitas antioksidan dari ekstrak daun sendok. Sampel diperoleh dari dua lokasi tumbuh yang berbeda. Ekstraksi simplisia daun sendok dilakukan dengan metode  refluks menggunakan tiga pelarut dengan polaritas yang berbeda. Pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH dan CUPRAC, dan penentuan kadar  total fenol dan flavonoid menggunakan spektrofotometri UV-sinar tampak. Ekstrak etil asetat daun sendok Bantul (IC50 16,81± 0,11 μg/mL) paling rendah dalam menghambat radikal DPPH dibandingkan dengan ekstrak etil asetat sendok Garut (IC50 17,79± 0,40 μg/mL) dan ekstrak etanol Bantul (EC50 20,83 ± 0,07 μg/mL) memiliki nilai paling rendah dalam mereduksi CUPRAC dibandingkan dengan ekstrak etanol daun sendok Garut (EC50 25,60 ± 0,11 μg/mL). Ekstrak etil asetat daun sendok memiliki aktivitas antioksidan paling kuat karena memiliki kadar total fenol dan flavonoid paling tinggi. Ekstrak etil asetat dari daun sendok Bantul memiliki kadar fenol total tertinggi (34,803 ± 0,25 mg  GAE/g ekstrak) dan flavonoid (1,440 ± 0,01 mg QE/g ekstrak). Kesimpulan lokasi tumbuh tanaman mempengaruhi kandungan senyawa aktif, dimana tempat tumbuh yang rendah memiliki aktivitas yang lebih kuat.
GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK SAINTIFIKASI JAMU HORTUS MEDICUS TAWANGMANGU Astana, Peristiwan R. Widhi; Triyono, Agus
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.788 KB)

Abstract

Diagnosis penyakit yang sering dijumpai pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah hipertensi. Faktor-faktor penyebab hipertensi sangat beragam. Salah satu di antaranya adalah gangguan profil lipid. Profil lipid dapat memicu terjadinya hipertensi melalui berbagai mekanisme, baik secara langsung atau tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang gambaran  profil  lipid  pada  pasien  dengan diagnosis hipertensi.  Penelitian  ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis pada klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu periode Januari – Desember 2013. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode yang bersifat deskriptif. Data rekam medis yang diamati adalah data pasien hipertensi yang datang ke klinik hortus medicus dan melakukan pemeriksaan profil lipid. Parameter yang diamati meliputi kolesterol total, kolesterol HDL (High Density Lipoprotein), kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), dan trigliserida. Hasil penelitian menunjukan kadar  kolesterol total normal sebanyak 47,6% dengan kadar rata-rata 158,4 mg/dl, kadar kolesterol abnormal sebanyak 52,4% dengan kadar rata-rata 247,2 mg/dl. Kadar kolesterol HDL normal sebanyak 75% dengan kadar rata-rata 53,8 mg/dl, kadar kolesterol HDL abnormal sebanyak 25% dengan kadar rata-rata 34,5 mg/dl. Kadar kolesterol LDL normal sebanyak 54,3% dengan kadar rata-rata 92,4 mg/dl, kadar kolesterol LDL abnormal sebanyak 45,7% dengan kadar rata-rata 152,1 mg/dl. Sedangkan kadar trigliserida normal sebanyak 61,7% dengan kadar rata-rata 112,3 mg/dl, kadar trigliserida abnormal sebanyak 38,3% dengan kadar rata-rata 271,6 mg/dl.