cover
Contact Name
Merita Eka Rahmuniyati
Contact Email
jurnal_formilkesmas@respati.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_formilkesmas@respati.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati
ISSN : 25025570     EISSN : 25500864     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KESMAS RESPATI (p-ISSN: 2502-5570, e-ISSN: 2550-0864) is a peer-reviewed journal that publishes scientific articles from various public health disciplines (biostatistics and demography, epidemiology, health education and behavioral science, health policy administration, environmental health, nutrition, reproductive health, occupational health and safety.
Arjuna Subject : -
Articles 168 Documents
determinan kejadian difteri di rumah sakit umum (rsu) kabupaten tangerang fauziah, arvicha; notoadmodjo, soekidjo; masyitah, siti
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.767 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i2.175

Abstract

Latar Belakang: Difteri adalah penyakit pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Kasus difteri di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang bulan agustus hingga desember tahun 2017 sebanyak 44 kasus dan meningkat kembali pada tanggal 01 Januari 2018 hingga 31 Maret 2018 sebanyak 44 kasus, tahun sebelumnya tidak ditemukan kasus difteri.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri di rumah sakit umum kabupaten tangerang tahun 2018.Metode: Metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif menggunakan desain case control. Teknik pengambilan sampel kasus dengan total populasi sebanyak 21 anak dan sampel kontrol menggunakan simple random sampling dengan perbandingan 1:1 maka sebanyak 21 anak sehingga total sampel 42 anak. Analisis univariat menggunakan persentase, bivariate menggunakan chi-square dan multivriat menggunakan regresi logistik ganda.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian difteri adalah jenis  kelamin (p=0,011; OR=5,667), pendidikan orang tua (p=0,024; OR=4,675), pekerjaan orang tua (p=0,013; OR=0,200) dan imunisasi pentabio (PB)3 (p=0,014; OR=7,125). Variabel yang dominan terhadap kejadian difteri adalah imunisasi pentabio (PB)3 (p=0,020; OR 25,051). Kesimpulan: variabel yang dominan terhadap kejadian difteri adalah kelengkapan imunisasi pentabio (PB)3 setelah di kontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua. Saran untuk Rumah Sakit Umum Kabupaten untuk terus menggalakkan program pemerintah dalam imunisasi dasar. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang meningkatkan pentingnya imunisasi dengan memberikan penyuluhan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ke masyarakat. 
PENGARUH PERILAKU KETERATURAN TERAPI ARV PADA PASIEN HIV/AIDS TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN KELUARGA BERESIKO (OHIDHA) DI IPPI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nisari, Naomi
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.991 KB) | DOI: 10.35842/formil.v1i2.21

Abstract

Latar Belakang : Salah satu jenis penyakit menular yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian tinggi adalah HIV / AIDS. Untuk mencapai fokus penyembuhan maka perlu adanya keteraturan minum Anti Retroviral (ARV). Keteraturan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sikap dan pengetahuan ODHA. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Ikatan Perempuan Positif Indonesia di Yogyakarta menunjukkan bahwa dari 5 pasien HIV ada 3 pasien mengatakan bahwa mereka masih mempunyai keluarga yang negatif HIV (Non Reaktif) baik suami ataupun anaknya, responden mengatakan paham dan sudah menjalankan terapi obat ARV secara teratur. Hal ini menunjukkan kesadaran positive ODHA terhadap minum obat ARV.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh keteraturan ARV terhadap keluarga beresiko ( OHIDHA) di IPPI Yogyakarta. Bagaimana Karakteristik umur, pendidikan, pekerjaan dapat mempengaruhi keteraturan untuk meminum ARV.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 30 wanita ODHA di IPPI Yogyakarta dengan teknik total sampling. Variabel dalam penelitian yaitu keteraturan ARV. Analisis data menggunakan Chisquare sebesar 0,011 (p value < 0,05).Hasil : p value dari Chi Square sebesar 0,011 ( value < 0,05) artinya ada hubungan antara penularan OHIDHA dengan kepatuhan minum Obat ARV.Kesimpulan : Keteraturan ARV Berpengaruh Terhadap Pencegahan Penularan Ke Pasangan Beresiko (OHIDHA) di IPPI DIYKata Kunci : Keteraturan ARV, pencegahan HIV. Ohidha, Terapi ARV
PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KERACUNAN MAKANAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rokhmayanti, Rokhmayanti; Heryantoro, Lutvi
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7297.164 KB) | DOI: 10.35842/formil.v2i2.66

Abstract

KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DUSUN GUNUNG SAREN KIDUL DENGAN UNIT ANAEROBIC BAFFLE REACTOR Lustiyati, Elisabeth Deta; Multazam, Multazam
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.771 KB) | DOI: 10.35842/formil.v1i1.8

Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU NIFAS DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA Indrayani, Novi
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.008 KB) | DOI: 10.35842/formil.v2i1.61

Abstract

kesiapan daerah istimewa yogyakarta dalam penerapan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga agni, markus gelar kumara
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.159 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i1.111

Abstract

Latar Belakang: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah program pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga. Program ini terdiri dari kegiatan pengumpulan data, analisa data untuk identifikasi masalah, dan penyusunan rencana kegiatan puskesmas. PIS-PK sudah diujicobakan di seluruh Indenesia termasuk di DIY. Untuk itu perlu dikaji bagaimana kesiapan dan kelancaran implementasi program tersebut di DIY.Tujuan: Untuk mengetahui kesiapan DIY terutama puskesmas dalam menerapkan PIS-PK, mengidentifikasi hambatan-hambatannya, serta merekomendasikan solusinya.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksplanatoris dengan metode gabungan kuantitatif-kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Desember 2017. Survei dilakukan terhadap 30 puskesmas di DIY yang melakukan uji coba PIS-PK.Hasil: Kesiapan DIY dalam implementasi PIS-PK dirasa lemah dalam hal ketersediaan SDM yang terlatih dan memahami tugas dan segala permasalahan, serta ketersediaan peralatan kesehatan yang siap pakai. Untuk itu perlu dilakukan lebih banyak pelatihan untuk meningkatkan literasi petugas serta pengadaan alat kesehatan yang diperlukan. Penerapan PIS-PK sejauh ini banyak terkendala karena keterbatasan tenaga puskesmas untuk pendataan, kerjasama warga masyarakat yang kurang, dan aplikasi on-line yang tidak lancar ketika puskesmas memasukkan data. Untuk memperlancar pengumpulan data sebenarnya dimungkinkan untuk melibatkan tenaga di luar puskesmas, dan agar masyarakat memahami dan bersedia bekerjasama perlu melibatkan pihak RT, RW, atau kelurahan. Sedangkan untuk hambatan aplikasi akan diupayakan pembuatan aplikasi off-line khusus untuk DIY.Kesimpulan: Pelaksanaan PIS-PK masih membutuhkan perbaikan sumber daya yaitu dalam hal kesiapan SDM, peralatan medis, dan aplikasi memasukkan data. Perlu dilakukan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkan pemahaman dan kerjasama warga masyarakat.
determinan partisipasi kontrasepsi metode operasi pria (mop) di wilayah kerja puskesmas sungai mariam kecamatan anggana kabupaten kutai kartanagara propinsi kalimantan timur tahun 2018 yunisar, hamdana
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 1 (2019): Vol 4 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.298 KB)

Abstract

Penduduk dunia telah mencapai 5,2 milyar, setiap tahunnya meningkat lebih dari 90 juta. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah sebesar 2 milyar atau menjadi 8,5 milyar. Program KB menjadi tanggung jawab bersama antara suami istri tetapi partisipasi pria masih sangat rendah di Puskesmas Sungai Mariam hanya mencapai 1% dibawah 8%. Tujuan penelitian mengetahui determinan partisipasi pria menggunakan MOP di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Populasi penelitian adalah seluruh Akseptor MOP sebnayak 15 orang sebagai sampel kasus dan 15 orang sebagai sampel control seluruhnya 30 orang. Instrument yang digunakan data rekam medik dan kuesioner. Teknik analisa data analisa univariat distribusi frekuensi, analisa bivariat chi square dan analisa multivariate analisa regresi logistic berganda menggunakan taraf signifikan α 0,05.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan umur dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.709), ada hubungan pendidikan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.023), ada hubungan jumlah anak dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.000), tidak ada hubungan pengetahuan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.130), tidak ada hubungan penghasilan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.084), ada hubungan budaya patriarki dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.002), ada hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.027), tidak ada hubungan akses pelayanan kesehatan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 1.000), faktor yang dominan adalah variabel jumlah anak nilai p value 0.024 dan nilai OR = 224.463 dan variabel budaya patriarki dengan nilai p value 0.033 dan nilai OR = 42.363. Kesimpulan ada pengaruh jumlah anak dan budaya patriarki terhadap partisipasi pria menggunakan MOP sedangkan faktor umur, pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dan akses pelayanan kesehatan sebagai variabel pengontrol sedangkan vaiabel penghasilan tidak ada pengaruh terhadap partisipasi pria menggunakan MOP. Saran yang diberikan DKK meningkatkan sosialisasi  program KB khususnya partisipasi pria menggunakan MOP, BKKBN meningkatkan program-program pengaturan jumlah anak dan program KB yang menyentuh pelosok daerah serta tempat-tempat aktivitas pekerjaan 
analisis kebutuhan ‘sidika’ sebagai media promosi kesehatan remaja isni, khoiriyah; putra, lovandri dwanda; anwar, nuril
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 1 (2019): Vol 4 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.151 KB)

Abstract

Remaja dan penggunaan teknologi smartphone berbasis android merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan pada jaman sekarang ini. Kondisi yang demikian dapat menjadi peluang petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan cakupan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Selama ini, cakupan program PKPR masih rendah. Hambatan dalam pelaksanaan program PKPR diantaranya belum adanya ruang konseling khusus PKPR dan ketersediaan media promosi kesehatan yang hanya terbatas dalam bentuk leaflet. Hal ini tidak sejalan dengan perkembangan teknologi yang dialami oleh para remaja untuk mengakses informasi kesehatan. sehingga, dibutuhkan suatu penilaian kebutuhan remaja terhadap materi dan media informasi kesehatan untuk mendukung program PKPR dan mengurangi angka masalah kesehatan remaja.Menilai kebutuhan remaja terkait dengan materi kesehatan dan media informasi kesehatan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan remaja guna mendukung cakupan program PKPR Penelitian ini termasuk dalam penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada remaja usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah responden sebanyak 64 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling.  Instrument penelitian berupa lembar kuesioner yang berisi tentang kebutuhan materi dan media informasi kesehatan remaja. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan uji univaratSebagian besar responden merasa sangat membutuhkan materi kesehatan remaja, hanya sebesar kurang dari 25% responden yang merasa tidak membutuhkan. Sebesar 90.63% responden merasa membutuhkan media konseling kesehatan remaja secara online dan responden tertarik untuk mencoba aplikasi kesehatan berbasis android (64.06%).Harapannya dapat dikembangkan aplikasi menggunakan teknologi smartphone berbasis android sebagai sarana konseling remaja dalam rangka menurunkan angka kasus masalah kesehatan remaja.
determinan tumbuh kembang pada bayi 6–12 bulan di wilayah kerja puskesmas pancur kota serang tahun 2017 gustini, sri; masyitah, siti; aisyiyah, nani
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 1 (2019): Vol 4 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.137 KB)

Abstract

Tumbuh kembang merupakan dua proses yang berbeda, tetapi keduanya tidak dapat berdiri sendiri karena terjadi secara simultan, saling berkaitan, dan berkesinambungan dari masa konsepsi hingga dewasa. Puskesmas Pancur merupakan salah satu puskesmas di wilayah Serang, dalam 3 tahun terakhir selalu masuk dalam cakupan ASI eksklusif terendah. Pada tahun 2015 cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Pancur sebesar 22,0%. Ditahun 2016 menjadi 24,5% dan ditahun 2017 sebesar 25,4%. Hal ini kemungkinan berdampak pada tumbuh kembang balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pancur. Tujuan Penelitian ini untuk mempelajari dan menjelaskan determinan yang berhubungan dengan tumbuh kembang pada bayi 6 – 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pancur Kota Serang tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 6 – 12 bulan bulan sebanyak 563 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Jumlah sampel 210 responden. Pengumpulan data menggunakan rekapitulasi KMS. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan tumbuh kembang bayi 6 – 12 bulan adalah ASI ekslusif, umur, pendidikan dan paritas. Variabel yang dominan adalah  ASI eksklusif.  OR= 9,152 yang artinya ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya berpeluang 9,1 kali lebih besar tumbuh kembang bayinya sesuai dibanding ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya.ASI eksklusif harus diberikan selama 6 bulan dan tanpa diberikan makanan lain kepada bayi, hal ini dilakukan agar meminimalisir terjadi penyimpangan pada tumbuh kembang bayi. 
analisis faktor pendorong dan faktor penghambat penerapan kebijakan green hospital di rs mekarsari kota bekasi tahun 2018 Palapessy, Victor E. D; Hartono, Budi; Samingan, Samingan
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 1 (2019): Vol 4 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.745 KB)

Abstract

National Health Service di Inggris menghitung jejak karbon di sektor kesehatan lebih dari 18 juta ton CO2 setiap tahun mewakili 25% dari total emisi sektor publik.Konsep Green Hospitalmenjawab masalah yang tengah menjadi isu global saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pelaksanaan green hospital yang berlaku di RS Mekarsari kota Bekasi.Penelitian ini menggunakan desain RAP (Rapid Assesment Procedure) dan analisis data menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process). Informan sebanyak 5 orang, yaitu Direktur RS, Manager Bagian Penunjang Medik, Kepala Instalasi Sanitasi Lingkungan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRS) dan Koordinator Kebersihan.Faktor pendorong terbesar pada kriteria efisiensi penggunaan air dengan indicator adanya kebijakan hemat air sebesar 16,37% dan tersedianya fasilitas daur ulang air limbah sebesar 13.84%. Pada kriteria efisiensi penggunaan energi dengan indicator memakai lampu LED, penggunaan AC hemat energi, penggunaan lampu energi matahari dan adanya kebijakan tentang efisiensi energi masing-masing sebesar 10.68%.Sedangkan faktor penghambat terbesaryaitu pada kriteria efisiensi penggunaan air dengan indikator tidak tersedia fasilitas daur ulang air limbah sebesar 12,85%, kriteria efisiensi penggunaan energi dengan indicator tidak memakai lampu ruangan dengan LED, tidak menggunakan AC hemat energi, tidak menggunakan lampu energi matahari, masing-masing sebesar 10,86% kemudian indikator tidak ada kebijakan sebesar 9,96%.Pelaksanaan green hospital di RS Mekarsari tergolong cukup baik. Mengingat bahwa RS Mekarsari ini adalah RS pertama di Kota Bekasi yang menerapkan pelaksanaan green hospital.

Page 5 of 17 | Total Record : 168