cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Creativity Student
ISSN : -     EISSN : 25021958     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of Creativity Student is a journal providing a peer-reviewed forum for communication and debate for the community of researchers interested in teaching for thinking and reativity. Papers may represent a variety of theoretical perspectives and methodological approaches and may relate to any age level in a diversity of settings: formal and informal, education and work-based.
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
Ecobox : Inovasi Penyimpan Makanan Non CFC Berbasis Peltier Thermoelektrik Yang Murah, Hemat Energi dan Ramah Lingkungan Faisal, Reza; Nurulloh, Mohamad Ikhsan; Harmiansyah, Junaedi
Journal of Creativity Student Vol 1, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.043 KB)

Abstract

Penggunaan kulkas sebagai pendingin semakin meningkat diiringi dengan penggunaan bahan kimia berbahaya. Hal ini disebabkan karena di dalam kulkas terdapat komponen yang tidak ramah lingkungan yaitu Freon. Selain itu desainnya kurang praktis karena terlalu besar sehingga mobilitasnya rendah, karena itu diperlukan penyimpan makanan yang portable, memiliki estetika, bobot ringan, namun tetap hemat energi dan memiliki kemampuan pendinginan yang sama dengan pendingin konvensional. Tujuan karsa cipta ini yaitu: (1) Mancang dan mendesain ECOBOX sebagai inovasi kulkas ramah lingkungan (2) Mengetahui efisiensi ECOBOX dibandingkan kulkas dipasaran. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode eksperimental di Laboratorium Fisika Universitas Negeri Semarang. Perancangan dengan menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentuan, menentukan alternatif terbaik dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih memenuhi spesifikasi efektif dan efisien dengan biaya yang murah. Sistem pendingin ECOBOX tidak menggunakan CFC tetapi menggunakan peltier thermoelektrik. Pasir besi digunakan sebagai transfer kalor untuk menjaga suhu dingin yang telah dicapai. ECOBOX memiliki Kapasitas 40 L. Temperatur dingin mencapai 20OC. Efisiensi ECOBOX sebesar 85% dibandingkan dengan keawetan buah pada kulkas konvensional.
Power Plant Microhydro At Home Solusi Pemenuhan Listrik Daerah Curah Hujan Tinggi Kharisna, Nurhuda; Widyastuti, Sari; Priyatno, Dedi; Kamaliyah, Nurhayatul
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.552 KB)

Abstract

Pesatnya pertumbuhan kebutuhan energi di Indonesia yang dibuktikan melalui data konsumsi energi final yang mengalami peningkatan sebesar 44,98% pada tahun 2000-2013, berdampak pada krisis energi di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka memenuhi pasokan energi, namun belum mencapai target pembanguna. Karya tulis ini bertujuan untuk merancang konsep dalam rangka mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia. Konsep tersebut diwujudkan melalui Power Plant Microhydro at Home (POPMIH). POPMIH merupakan instalasi pembangkit listrik berbasis mikrohidro yang memanfaatkan air hujan untuk menggerakkan generator dalam menghasilkan energi listrik. Implementasi POPMIH memanfaatkan atap rumah yang didesain khusus sebagai penampung air hujan sementara. Air hujan yang telah tertampung dialirkan melalui instalasi pipa menuju generator dengan debit disesuaikan dengan spesifikasi generator. Konsep ini masih perlu pengembangan generator yang mampu menghasilkan energi listrik yang besar dengan debit air yang kecil. Besaran energi tersebut dapat digunakan untuk menyuplai listrik untuk kebutuhan rumah tangga. Implementasi POPMIH memerlukan kerjasama baik dari pemerintah, kementerian ESDM, serta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah bercurah hujan tinggi.
Uji Efektivitas Ekstrak Sargassum muticum Sebagai Alternatif Obat Bisul Akibat Aktivitas Staphylococcus aureus Hidayah, Nikmatul; Hisan, Aisyah Khoirotun; Solikin, Ahmad; Irawati, Irawati; Mustikaningtyas, Dewi
Journal of Creativity Student Vol 1, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.719 KB)

Abstract

Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen pada manusia yang menyebabkan penyakit kulit khususnya bisul. Hampir setiap orang pernah mengalami infeksi yang disebabkan bakteri oleh Staphylococcus aureus selama hidupnya, dari infeksi kulit yang kecil sampai infeksi yang tidak bisa disembuhkan. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa antibiotik, maka dibutuhkan penemuan obat baru. Sumber antibakteri baru dapat diperoleh dari senyawa bioaktif seperti fenol, alkaloid dan flavonoid yang banyak terkandung dalam tanaman, salah satunya adalah alga laut jenis Sargassum muticum. Senyawa bioaktif hasil metabolisme sekunder yang dapat dijadikan sebagai antibakteri alami dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Proses ekstraksi dapat menggunakan 3 jenis pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu n-heksana (nonpolar), etil asetat (semi polar) dan etanol (polar). Ekstrak S. muticum diuji efetivitasnya sebagai antibakteri dengan konsentrasi 500, 400, 300, 200 dan 100 (mg/mL) kemudian dimasukkan dalam sumuran 7 mm sebanyak 50 l yang telah ditumbuhi S.aureus dan diinkubasi pada 370 C selama 24 jam. Pengukuran Luasnya zona bening merupakan bukti kepekaan S.aureus terhadap bahan atau senyawa antibakteri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil ekstraksi terbesar terdapat pada ekstrak dengan pelarut etanol 96% (2.5%) diikuti etil asetat (1%) dan n-heksanan (0.5%). Konsentrasi hambatan minimum ekstrak etanol S. muticum sebesar 100 mg/mL dengan diameter hambat 2 mm. Sedangkan konsentrasi hambat minimum dari ekstrak etil asetat adalah sebesar 100 mg/mL dengan diameter hambat sebesar 2 mm serta konsentrasi hambat minimum ekstrak n-heksana sebesar 100 mg/mL sebesar 1.5 mm. Dapat disimpulkan bahwa jenis pelarut pada proses ekstraksi berpengaruh terhadap hasil ekstraksi dan aktivitas antibakteri S. muticum. Berdasarkan ketiga jenis pelarut yang digunakan ekstrak etanol S. muticum merupakan ekstrak yang paling efektif jika dibandingkan ekstrak etil asetat dan n-heksana.
Produksi Bioetanol dari Gulma Eceng Gondok Berbantuan Mikroba dalam Sistem Pencernaan Rayap (Macrotermes Gilvus) untuk Meningkatkan Konversi Enzimatik Menuju Indonesia Mandiri 2025 Susilowati, Dewi; Septiyaningsih, Tri; Purwaningsih, Purwaningsih; Chamidah, Isni Nurul; Putri, Pinandhita; Subekti, Niken
Journal of Creativity Student Vol 1, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. hal tersebut berdampak pada tingginya permintaan akan kebutuhan minyak nasional, yang diperdiksi hanya mampu memenuhi kebutuhan energi selama 11 tahun kedepan. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi yaitu dengan memanfaatkan sumber energi alternatif seperti bioetanol. Selama ini, pengembangan bioetanol berasal dari bahan berpati dan bergula seperti tebu, ubi dan jagung. Padahal bahan-bahan tersebut merupakan sumber pangan yang cukup komersial, sehingga pengembangan bioetanol dari bahan tersebut dapat menimbulkan masalah yang krusial terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan dalam pemilihan sumber bioetanol yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan gulma eceng gondok. Pengembangan bioetanol dari gulma eceng gondok tersebut melalui 4 tahapan yaitu tahan pre-hidrolisis treatment dengan asam sulfat 2%, hidrolisis dengan larutan buffer pH 7, fermentasi dengan memanfaatkan peran mikroba dalam sistem pencernaan rayap Macrotermes gilvus untuk mendegradasi selulosa dan destilasi untuk memurnikan bioetanol yang diperoleh. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 5 kali ulangan. Variabel penelitian ini yaitu konsentrasi bioaktivator (0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%) dan lama waktu fermentasi yaitu 48 jam dan 96 jam. Hasil yang diperoleh pada penelitian menunjukkan sampel dengan lama waktu fermentasi 48 jam dan ditambahkan bioaktivator 50% memiliki kadar alkohol yang paling tinggi yaitu 2,2%.
Peningkatan Kualitas Garam Bledug Kuwu Melalui Proses Rekristalisasi dengan Pengikat Pengotor CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3 Maulana, Khoironni Devi; Jamil, Muhammad Mu'min; Putra, Priyus Eka Manunggal; Rahmawati, Rahmawati; Rohmawati, Baiti
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.388 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas garam bledug kuwu menggunakan metode rekristalisasi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas garam bledug kuwu menjadi garam konsumsi. Kualitas garam ditinjau dari kadar NaCl yang terkandung dalam garam. Peningkatan kualitas dilakukan melalui pemurnian menggunakan metode rekristalisasi. Rekristalisasi dilakukan dengan bantuan bahan pengikat pengotor. Bahan pengikat pengotor yang digunakan yaitu CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3. Garam bledug kuwu dilarutkan kedalam air panas kemudian ditambahakan bahan pengikat pengotor yang terakhir diuapkan pelarutnya sehingga berbentuk kristal. Terbentuk kristal garam sebanyak 4,3175 g dan didapatkan rendemen sebesar 86,35 %. Kadar kemurnian garam ditentukan melalui metode titrasi menggunakan AgNO3. Didapatkan hasil kadar kemurnian garam sebelum dan setelah rekristalisasi berturut-turut 78,92% dan 89,44 %. Garam mengalami peningkatan kemurnian sebesar 10,52 % dan belum memenuhi standar mutu garam SNI.
Pemanfaatan Limbah Daun sebagai Lightweight Expanded Carbon Aggregate (LECA) untuk Media Tanam Hidroponik Rosita, Nita; Wati, Annisa Lidia; Fauzi, Adi Ahmad; Prayogi, Devin Sidiq; Aji, Mahardika Prasetya
Journal of Creativity Student Vol 1, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.731 KB)

Abstract

Lightweight Expanded Carbon Aggregate (LECA) adalah media yang lazim digunakan sebagai media tanam hidroponik. Densitas LECA yang kecil menyebabkan massa LECA menjadi sangat ringan. Porositas dari media ini dipengaruhi oleh pori. Pori berperan meningkatkan kemampuan menyimpan air dari LECA. Pada umumnya, LECA dibuat dari bahan baku tanah liat yang diperlakukan pada tekanan dan suhu yang tinggi sehingga dihasilkan media yang ringan dengan porositas yang tinggi. Limbah daun dapat dimanfaatkan karena memiliki kandungan karbon yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menemukan pembuatan LECA berbahan baku limbah daun. Pembuatan LECA dilakukan dengan mencampurkan karbon yang berasal dari pembakaran limbah daun dengan PEG sebagai agen pembentuk pori dan PVAc sebagai perekat. LECA yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menghitung nilai porositasnya dan mengujikan LECA sebagai media tanam hidroponik. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa peningkatan persentase PEG akan meningkatkan porositas LECA. Sedangkan hasil uji LECA sebagai media tanam dibuktikan dengan tanaman Lili Paris dan biji kangkung yang tumbuh dengan baik setelah ditumbuhkan diatas media LECA.
Aplikasi Metode Geomagnetik Zona Dugaan Fenomena Jabal Magnet di Daerah Banyumas Wardana, Anggit Pranatya; Prasetyo, Lilik Ozy; Sukmaya, Fajar; Yani, Muhammad; Supriyadi, Supriyadi
Journal of Creativity Student Vol 1, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.454 KB)

Abstract

Penelitian mengenai dugaan adanya fenomena Jabal Magnet di desa Limpakuwus, Baturraden Banyumas dengan menggunakan metode magnetik. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah mengetahui nilai kemagnetan (Suceptibilitas) dan juga mengetahui jenis keadaan bawah permukaan bumi di daerah Limpakuwus, Banyumas sebagai salah satu studi mengenai permasalahan yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat serta diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keadaan bawah permukaan di daerah penelitian.Luaran yang diharapkan dari program penelitian ini adalah untuk dapat pengembangan IPTEK dan dapat memberikan informasi sebagai salah satu acuan untuk penelitian penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan metode magnetik maupun fenomena serupa sehingga memililiki potensi untuk dipublikasikan.Penelitian dengan metode magnetik dilakukan dengan menggunakan satu set alat PPM (Proton Precission Magnetometer) GEMSys 19T. Lokasi penelitian berada di Desa Limpakuwus, Baturraden Banyumas tepatnya pada sekitaran jalan desa Limpakuwus dan areal perkebunan milik BBPTU (Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul) Limpakuwus Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Data yang diperoleh berupa nilai total intensitas medan magnetik di setiap titik pengukuran, posisi (garis lintang dan Bujur), data elevasi (ketinggian), yang kemudian dilakukan perhitungan dan koreksi data terhadap acuan yang telah disepakati. Pembuatan profil penampang bawah permukaan dibuat menggunakan software Magpick, Mag2DC, dan Surfer v.10. Hasil interpretasi didapatkan nilai kemagnetan total berada pada -700 nT sampai dengan 1.300 nT, sementara hasil akhir nilai intensitas kemagnetan adalah -240 nT sampai dengan 180 nT. Hasil interpretasi dengan nilai intensitas medan total tersebut didapatkan 2 (dua) daerah yang diduga terdapat batuan yang bersifat magnetik tinggi dan batuan yang bersifat magnetik rendah.
Kisi Difraksi dengan Menggunakan Batang Talas (Colocasia esculenta) Prabawani, Arum; Wahyuni, Sri
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.65 KB)

Abstract

Eksperimen kisi difraksi sederhana dapat dibuat menggunakan batang talas (Colocasia esculenta) sebagai bahan alami kisi difraksi. Kisi difraksi ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kisi difraksi standar dalam eksperimen fisika. Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Penggunaan kisi difraksi standar dalam eksperimen umumnya hanya terbatas pada penentuan panjang gelombang cahaya tampak. Jika seberkas cahaya koheren dilewatkan kisi difraksi maka akan menghasilkan pola difraksi pada layar. Eksperimen kisi difraksi ini digunakan untuk menentukan besarnya konstanta kisi difraksi ( ) pada batang talas. Kisi difraksi batang talas yang digunakan dalam kondisi fresh yang diambil langsung dari pohonnya. Cahaya koheren dari laser hijau dengan panjang gelombang 532 nm disinarkan tegak lurus melalui batang talas. Dengan variasi jarak kisi ke layar ( ) dihasilkan pola gelap terang pada layar. Pola gelap terang tersebut merupakan fenomena difraksi. Hasil eksperimen didapatkan nilai . Oleh karena itu batang talas dapat digunakan secara mudah dengan harga murah untuk eksperimen kisi difraksi.
Sintesis Nanokomposit Stronsium Ferit-keramik Porselin Alumina sebagai Peningkat Struktur Dielektrik Kapasitor Berbahan Dasar Pasir Besi. Sobirin, Mohamad; Rosita, Nita; Fitriawan, Margi; Usriyah, Farida; Faizal, Reza; Yulianto, Agus
Journal of Creativity Student Vol 1, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.387 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya mineral melimpah diantaranya adalah pasir besi, stronsium, dan keramik porselin. Bahanbahan tersebut sering digunakan sebagai bahan baku dalam komponen elektronik. Material keramik dari lempung dimanfaatkan sebagai dielektrik sedangkan stronsium dan pasir besi sebagai bahan ferit. Stronsium memiliki sifat yang ringan, tahan terhadap suhu tinggi, serta tidak mudah rapuh. Selain itu stronsium memiliki permitivitas listrik yang tinggi yang cocok digunakan sebagai bahan dielektrik pengisi kapasitor. Bahan dielektrik yang dapat menyimpan energi tinggi adalah bahan dielektrik berbentuk keramik. Keramik porselin alumina memiliki rumus kimia(Al2O3). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan struktur dielektrik pada kapasitor dengan komposit stronsium ferit-keramik porselin alumina. Untuk meningkatkan kualitas dari dielektrik maka dibuat komposit dari Sr ferit dan keramik alumina. Sehingga bahan dielektrik lebih ringan, tahan terhadap korosi, dapat menyimpan energi lebih banyak. Dielektrik dibuat dengan komposit stronsium ferit dan keramik porselin alumina dan perekat menggunakan PVA. Stronsium ferit disintesis dengan bahan baku utama stronsium oksida dan pasir besi. Bahan keramik diambil dari bahan-bahan alam lempung. Pembuatan komposit dengan variasi stronsium ferit dan keramik 0:20 gram, 5:15 gram, 10:10 gram, dan 15 : 5 gram. Pencetakan dilakukan menggunakan pompa hidraulik bertekanan 4 ton diameter cetakan 4 cm. Sintering dilakukan dengan menggunakan furnace pada temperatur 250oC. Karakterisai yang dilakukan adalah uji kuat tekan, uji kapasitansi, dan uji Microscopy dengan menggunakan SEM. Hasil uji kuat tekan menunjukkan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya stronsium ferit dan tertinggi dengan variasi stronsium ferit massa 15 gram adalah 34,7 x 102 kg. Uji kapasitansi menggunakan plat aluminium diperoleh nilai kapasitansi tertinggi pada variasi massa stronsium ferit 5 gram yaitu 11.5 nF yang dialiri arus AC 7 V. Struktur permukaan menunjukkan penambahan stronsium ferit pada komposit dielektrik adalah heterogen.
Tahu Nikah (Nigari Kacang Merah) Sebagai Bentuk Diversifikasi Makanan Sehat Ramah Lingkungan Ilahiyyah, Inayatun; Mulyati, Sri; Ningsih, Indri Septi; Nindhita, Lokika Nityama; Sari, Resta Rahma
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.614 KB)

Abstract

Tahu Aci merupakan salah satu makanan khas daerah Tegal. Proses produksi tahu pada umumnya menggunakan koagulan (senyawa penggumpal) berupa Kalsium sulfat (CaSO4) yang dikenal sebagai batu tahu atau sioko, asam cuka, dan biang tahu atau cairan bekas perasan tahu yang diinapkan (Koswara, 2009:7). Koagulan tersebut dapat menghasilkan limbah cair yang mencemari lingkungan. Bahan baku pembuatan tahu adalah kedelai yang ternyata 70% masih impor (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Outlook Komoditas Kedelai, 2015). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan inovasi, dengan tujuan untuk mendiversifikasi tahu, mendiversifikasi Tahu NIKAH, serta mengetahui prospek penjualan Tahu NIKAH di lingkungan masyarakat daerah Tegal dan masyarakat umum. Tahu NIKAH (nigari kacang merah) merupakan bentuk diversifikasi tahu dengan bahan dasar kacang merah dan koagulan nigari. Diversifikasi Tahu NIKAH berupa Dimsum Nigari Kacang Merah (DINIKAHI) yang berbahan dasar Tahu NIKAH, kulit pangsit basah, dan dengan irisan wortel. Brownies Kacang Merah (BROKARAH) dengan bahan utama kulit ari kacang merah. Puding Nigari Kacang Merah (PURIKARAH) dengan komposisi air rebusan sari kacang merah dan tepung agar-agar. Produksi Tahu NIKAH sudah berjalan 13 kali produksi dengan keseluruhan omzet sebesar Rp3.681.000,00. Pengembangan dan keberlanjutan program ini dengan mendirikan cafe Tahu NIKAH melalui serangkaian tahapan. PKM-K ini menghasilkan bentuk diversifikasi makanan yang sehat dan ramah lingkungan dengan tingkat penjualan yang tinggi.

Page 1 of 10 | Total Record : 93