cover
Contact Name
Sapta
Contact Email
ftuiba@iba.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sapta303@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
TEKNIKA
ISSN : 23553553     EISSN : 26865416     DOI : -
Core Subject : Engineering,
TEKNIKA: Jurnal Teknik is a peer-reviewed scientific journal managed by Department of Engineering and published by the Faculty of Engineering Universitas IBA. TEKNIKA: Jurnal Teknik is published in two editions a year, the April and October editions. Contributors to Jurnal TEKNIKA: Jurnal Teknik come from researchers, academics (lecturers and students) in the field of informatics.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2023)" : 9 Documents clear
UJI KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN REDUKSI SEMEN PADA BETON DENGAN KUAT TEKAN RATA-RATA 25MPa Arridhatul Karimah; Sari Farlianti; Sapta Sapta; Amelia Rajela; Asmadi Asmadi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.163

Abstract

Fly Ash dikategorikan sebagai limbah berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Fly Ash ini terdapat dalam jumlah yang cukup besar, sehingga memerlukan pengelolaan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran udara, atau perairan dan penurunan kualitas ekosistem. Salah satu alternatif untuk mengurangi limbah tersebut yaitu digunakan sebagai campuran pada beton sebagaimana dilakukan pada penelitian ini. penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh fly ash (abu batubara) sebagai bahan reduksi semen pada campuran beton. Persentase Fly Ash yang digunakan pada penelitian ini adalah 5%, 15%, dan 25 % dari berat semen yang digunakan pada campuran beton. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang, dengan menggunakan benda uji ukuran 15cm x 15cm x 60cm dengan kuat tekan beton rata-rata 25 MPa. Dari hasil uji kuat lentur pada umur 28 hari untuk beton tanpa fly ash, 5% fly ash, 15% fly ash, dan 25% fly ash didapatkan kuat lentur rata-ratanya secara berurutan sebesar 5,48MPa, 7,38MPa, 4,57MPa dan 4,93 MPa. Hasil uji kuat lentur tersebut didapatkan peningkatan koefisien konversi kuat tekan secara berurutan sebesar 0,63, 1,07, 0,42 dan 0,5 terhadap nilai koefisien konversi berdasarkan SNI 2847:2013 pers. 9-10 sebesar 0,62. Bila dilihat dari komposisi campuran dengan menggunakan fly ash didapatkan pengurangan pemakaian jumlah semen dalam campuran 1 m3 beton sebesar 22,55kg (5% fly ash), 67,65 kg (15% fly ash), dan 112,75 kg (25% fly ash). Kata Kunci: kuat lentur, reduksi semen, fly Ash
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN SERBUK KAYU KULIM TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-225 Amiwarti Amiwarti; agus setiobudi; Muhammad Firdaus
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.277

Abstract

ABSTRAK Penambahan serbuk kayu kulim diharapkan memberikan tambahan kekuatan daya ikat antar partikel, serta menghambat difusi air dalam material akibat sifat hidrofobnya dengan demikian dapat menghasilkan beton yang kuat, tidak tembus air, dan dapat sebagai bahan konstruksi. Penelitian serbuk kayu kulim dilakukan sebagai penambahan bahan pengganti semen dengan variasi persentase 0%, 1,5%, 2% dan 2,5% dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk kayu kulim terhadap kuat tekan beton K-225. Benda uji yang digunakan yaitu kubus beton dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm, pengujian dilakukan pada saat umur beton 7 hari dan 28 hari. Hasil penelitian bahwa hasil uji kuat tekan beton campuran serbuk kayu kulim pada umur 7 hari mengalami penurunan dari setiap variasi pada variasi 1,5% dengan kekuatan 154,091 kg/cm2 dari kekuatan beton normal 157,87 kg/cm2, pada variasi 2% dengan kekuatan 149,56 kg/cm² dari kekuatan beton 157,87 dan 2,5% dengan kekuatan 139,74 kg/cm² dari kekuatan beton 157,87 kg/cm². Sedangkan pada umur 28 mengalami peningkatan pada variasi 1,5% dengan kekuatan 258,33 kg/cm2 dari kekuatan beton normal 242,87 kg/cm2, pada variasi 2% terjadi penurunan dengan kekuatan 209,23 kg/cm² dari kekuatan beton 242,87 dan 2,5% terjadi penurunan dengan kekuatan 230,38 kg/cm² dari kekuatan beton 242,87 kg/cm². Kata kunci : Serbuk Kayu Kulim, Beton K-225, Kuat Tekan Beton.
ANALISA TITIK KEBOCORAN TUBE HRSG BERDASARKAN FAKTOR PENGARUHNYA PLTGU UP GRESIK HALFIC RISALDI; Agus Wibawa; Edy Susanto
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.244

Abstract

Komponen PLTGU terdiri dari beberapa komponene pendukung mulai dari starting unit, turbin gas, turbin uap dan juga HRSG (Heat Recovery Steam Generator). HRSG mempunyai permasalahan yang sering terjadi yaitu kebocoran pada Tube. Kebocoran sering terjadi dikarenakan gas buang yang mengandung zat kimia menyebabkan tingkat korosi melaju lebih cepat. Penggunaan HRSG yang sering mati dan menyala menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran pada Tube HRSG. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis titik lokasi kebocoran pada tuba HRSG dengan beracuan pada buku manual HRSG untuk menyatakan adanya permasalahan kebocoran. Faktor untuk menyatakan kebocoran menggunakan tiga cara dengan Data penggunaan air make up. Faktor umur juga dapat menyebabkan factor utama yang mempengaruhi keadaan efisiensi kerja HRSG. HRSG dengan umur pemakaian yang lama mengalami penuruanan mempengaruhi efisiensi dengan perbandingan data komisioning. Perbaikan kebocoran pada Tube HRSG merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi penurunan efisiensi kerja dari HRSG. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu ditemukannya titik kebocoran pada Tube HRSG dan penentuan perbaikan yang akan dilakukan. Pekerjaan perbaikan dilakukan berdasarkan standar yang telah di setujui menurut keamanan perusahaan dan sesuai pihak fabrikasi HRSG. Kata kunci : HRSG, Kebocoran, Faktor Kebocoran
ANALISA KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA PENYULANG KUTILANG GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH Irine Kartika Pebrianti; Abdul Azis; Muhammad Syahrul Rhamadhon
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.279

Abstract

Pemutus Tenaga merupakan peralatan yang berfungsi sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau peralatan lain. Pemutus Tenaga umumnya dirancang untuk berbagai kapasitas arus nominal pemutusan. Arus nominal pemutusan menunjukkan seberapa besar arus maksimum yang Pemutus Tenaga dapat putuskan tanpa mengalami kerusakan. Hasil penelitian adalah arus hubung singkat tiga fasa untuk gangguan di dalam Transformator 30 MVA #2 70/20 kV adalah 15,7502 kA, kapasitas Pemutus Daya untuk proteksi transformator adalah 25,2003 kA, dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang adalah 31,5 kA. Arus hubung singkat tiga fasa untuk gangguan pada Busbar 20 kV adalah 6,9728 kA, kapasitas Pemutus Daya untuk proteksi busbar adalah 11,1565 kA, dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang adalah 12,5 kA. Arus hubung singkat tiga fasa untuk gangguan pada Busbar 20 kV adalah 6,9728 kA, kapasitas Pemutus Daya untuk proteksi busbar adalah 11,1565 kA, dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang adalah 12,5 kA. Perbandingan antara kapasitas Pemutus Daya hasil perhitungan dan rating Pemutus Tenaga yang terpasang menunjukkan bahwa rating Pemutus Tenaga yang terpasang lebih besar dari kapasitas Pemutus Daya hasil perhitungan, sehingga Pemutus Tenaga yang terpasang masih mampu untuk memutuskan arus hubung singkat tiga fasa yang terjadi di lokasi pemutus daya tersebut terpasang.
ANALISIS ERGONOMI PADA POSTUR DUDUK SISWA MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK Brillian Nur Diansari; Fery Wisnu Saputro; Sandy Danu Wijaya
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.274

Abstract

Ergonomics is a science that studies interactions between humans and system elements based on human strengths and limitations. One of the applications of ergonomics is the interaction between students and learning facilities. Students study at school for more than 8 hours with sitting for their dominant activity. Not ergonomics sitting posture, such as: bending over, tilting to one side, supporting the chin, resting the chin on the table and bending the neck can cause the risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). Currently, students have complaints of pain in the neck and lower back. Therefore, this research aim is analyzing unergonomics sitting posture of student from an ergonomics perspective to avoid the risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). The method used in this research is Quick Exposure Check (QEC), which is generally used to detect fatigue and musculoskeletal disorders in workers, but as an innovation this method is used to analyze the phenomenon of students sitting posture. The assessment using this method produces an Exposure Score of 61,73%, it means that further research and improvement are needed in this condition. So, it is recommended that students have to sitting in ergonomics posture to avoid the risk of musculoskeletal disorders, creating an effective, comfort, safe, and efficient learning conditions and improving the quality of learning. Keywords: Students, Assessment, Improvement
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA GARDU INDUK SUNGAI JUARO Abdul Azis; Emidiana Emidiana; Gagah Mirgawansyah
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.280

Abstract

Keandalan dapat dinyatakan dengan seberapa seringnya sistem tenaga listrik mengalami pemadaman, berapa lama durasi pemadaman terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi sistem dari pemadaman sampai ke kondisi normal. Indeks keandalan yang biasa digunakan pada sistem distribusi adalah SAIFI, SAIDI, CAIDI, ASAI, ASUI. Penelitian dilaksanakan pada Gardu Induk Sungai Juaro Palembang yang mempunyai delapan penyulang, yaitu Penyulang Kelingi, Penyulang Kikim, Penyulang Enim, Penyulang Belabak, Penyulang Rawas, Penyulang Lematang, Penyulang Komering, Penyulang Ogan. Hasil penelitian adalah nilai SAIFI untuk seluruh Penyulang memenuhi standar SPLN 68-2 : 1986. Kemudian nilai SAIFI untuk Penyulang Kelingi, Penyulang Enim, Penyulang Rawas, Penyulang Lematang, dan Penyulang Komering memenuhi standar IEEE Std 1366™-2003, sedangkan nilai SAIFI untuk Penyulang Kikim, Penyulang Belabak, dan Penyulang Ogan tidak memenuhi standar IEEE Std 1366™-2003. Nilai SAIDI untuk seluruh Penyulang memenuhi standar SPLN 68-2: 1986. Kemudian nilai SAIDI untuk Penyulang Enim, dan Penyulang Rawas memenuhi standar IEEE Std 1366™-2003, sedangkan nilai SAIDI untuk Penyulang Kelingi, Penyulang Kikim, Penyulang Belabak, Penyulang Lematang, Penyulang Komering dan Penyulang Ogan tidak memenuhi standar IEEE Std 1366™-2003. Nilai CAIDI untuk Penyulang Kikim memenuhi standar IEEE Std 1366™-2003, sedangkan nilai CAIDI untuk Penyulang Kelingi, Penyulang Enim, Penyulang Belabak, Penyulang Rawas, Penyulang Lematang, Penyulang Komering dan Penyulang Ogan tidak memenuhi standar IEEE Std 1366™-2003. Nilai ASAI untuk seluruh Penyulang sudah baik, dimana kemampuan seluruh Penyulang untuk menyediakan/menyuplai sistem selama tahun 2021 lebih besar daripada 99,999%. Nilai ASUI untuk seluruh Penyulang sudah baik, dimana ketidakmampuan seluruh Penyulang untuk menyediakan/menyuplai sistem selama tahun 2021 lebih kecil daripada 0,001%. Kata kunci : Keandalan, Penyulang, SAIFI, SAIDI, CAIDI, ASAI, ASUI
PENINGKATAN KEANDALAN TURBIN ANGIN VAWT DARRIEUS DENGAN VARIASI BENTUK DEFLEKTOR Muhammad Iqbal Iszuddin Ulil Absor; Edy Susanto
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.265

Abstract

Energi angin dihasilkan dari radiasi matahari yang tidak merata mengenai permukaan bumi yang menghasilkan temperatur berbeda-beda. Sehingga, mengakibatkan udara mengalir dari tempat yang memiliki temperatur tinggi ke temperatur rendah. Energi angin merupakan energi yang ketersediaannya melimpah dan mudah untuk dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yang paling berpengaruh pada kehidupan adalah dalam bidang industri produksi listrik. Untuk mengkonversi energi angin menjadi energi listrik adalah menggunakan turbin angin. Turbin angin berdasarkan porosnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu HAWT (Horizontal Axis Wind Turbines) dengan posisi poros horizontal dan VAWT (Vertical Axis Wind Turbines) dengan posisi poros vertikal. Turbin angin jenis VAWT memiliki keunggulan tidak menimbulkan getaran dan mengekstraksi angin dengan baik tanpa dipengaruhi arah angin. Pada penelitian ini menggunakan turbin jenis VAWT dengan tipe Darrieus rotor dan sudu tipe NACA 0015. Nilai efisiensi yang dapat dicapai oleh turbin Darrieus rotor hingga 40%. Poros yang vertikal sangat cocok untuk digunakan pada tempat yang memiliki arah angin yang sering berubah. Penelitian ini berbentuk simulasi udara dengan kecepatan 10 m/s yang dialirkan ke turbin angin menggunakan software solidwork. Pada penelitian ini, dilakukan perlakuan hambatan pada aliran udara sebelum mengenai turbin angin. Hambatan yang diberikan berupa deflektor yang berjumlah 3 jenis bentuk deflektor. Hasil nilai kecepatan aliran udara yang prosentase kenaikan yang paling besar adalah bentuk deflektor segitiga sebesar 16,8%. Sedangkan, untuk prosentase kenaikan kecepatan aliran udara yang paling kecil adalah lingkaran sebesar 8,783%. Nilai intensitas turbulensi rata-rata yang memiliki prosentase paling besar adalah bentuk deflektor segitiga sebesar 2,96212%. Sedangkan, untuk prosentase yang paling kecil adalah lingkaran sebesar 2,34376%. Dari perlakuan variasi bentuk deflektor yang berbeda dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk deflektor mempengaruhi fenomena aliran udara yang terjadi pada turbin angin. Kata kunci : Wind Power, Darrieus Rotor, Deflektor
PENGARUH DIMENSI KELENGKUNGAN SUDU TURBIN AIR CROSS FLOW TERHADAP ALIRAN AIR Muhammad Iqbal Iszuddin Ulil Absor; Edy Susanto
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.258

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik terus meningkat seiring perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Turbin cross flow merupakan jenis turbin air yang banyak digunakan untuk menghasilkan listrik karena membutuhkan debit dan tinggi jatuh air rendah serta efisiensi yang mencapai 82%. Faktor yang dapat mempengaruhi kerja turbin cross flow adalah aliran air yang mengenai turbin. Pada penelitian ini menggunakan metode pengujian simulasi aliran menggunakan software solidwork. Turbin yang digunakan adalah turbin cross flow tipe T14 dengan jari-jari luar 0,3 m. Variasi dimensi kelengkungan turbin yang digunakan adalah 0,04 m, 0,05 m, 0,06 m dan 0,07 m. Didapat bahawa kecepatan rata-rata air dari kelengkungan sudu 0,04 m ke 0,07 mengalami penurunan sebesar 5,5 %. Namun, nilai dari intensitas turbulensi rata-rata air nilainya berbanding lurus dengan nilai kelengkungan sudu turbin. Nilai intensitas turbulensi rata-rata air dari kelengkungan sudu 0,05 m ke 0,06 mengalami kenaikan sebesar 4,18 %.
ANALISA PEMECAHAN BEBAN PADA PENYULANG SUBARU GARDU INDUK KENTEN PALEMBANG UNTUK MENURUNKAN JATUH TEGANGAN Abdul Azis; Linda Wijayanti; Melisa Mulyadi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i2.275

Abstract

Jatuh tegangan pada jaringan tegangan menengah merupakan suatu kondisi jumlah tegangan yang disalurkan tidak sama dengan tegangan yang diterima. Jatuh tegangan juga dipengaruhi oleh arus yang mengalir dan nilai resistansi dan reaktansi penghantar. Penyulang Subaru merupakan salah satu penyulang pada Gardu Induk Kenten yang mempunyai beban besar sehingga saat beban puncak, jatuh tegangannya cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa jatuh tegangan pada Penyulang Subaru, ditinjau dari sebelum pemecahan beban dan setelah pemecahan beban pada saat beban puncak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode topologi jaringan. Hasil penelitian adalah sebelum pemecahan beban, jatuh tegangan 3 fasa pada Penyulang Subaru adalah 287,3229 V atau 1,4154%. Setelah pemecahan beban, jatuh tegangan 3 fasa pada Penyulang Subaru menjadi 109,1823 V atau 0,5300%, dan jatuh tegangan 3 fasa pada Penyulang Chevrolet menjadi 109,2697 V atau 0,5308%.

Page 1 of 1 | Total Record : 9