cover
Contact Name
Vincent Wenno
Contact Email
vincentkalvin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.kenosis@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi
ISSN : 24606901     EISSN : 26564483     DOI : -
Jurnal Kenosis bertujuan untuk memajukan aktifitas dan kreatifitas karya tulis ilmiah melalui media penelitian dan pemikiran kritis analitis di bidang kajian Teologi serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Teologi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Institut Agama Kristen Negeri Ambon.
Arjuna Subject : -
Articles 117 Documents
ALLAH SEGALA MAHA DI TENGAH FENOMENA KEKERASAN DAN PENDERITAAN ORANG SALEH Jusuf Haries Kelelufna
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 3, No 2 (2017): KENOSIS : JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v3i2.7

Abstract

Kekerasan dan penderitaan yang dialami orang saleh merupakan persoalan yang unik dalam kekristenan sebab berhubungan dengan sifat Allah yang“segala maha”.Adanya eksistensi Allah “segala maha” dengan eksistensi kejahatan tidak dapat diabaikan namun juga tidak dapat “didamaikan”. Berbagai usaha untuk mendamaikannya memunculkan kemungkinan jawaban terhadap penderitaan orang saleh bahwa Allah tidak “segala maha” atau bahkan Allah tidak ada. Penulis menganalisis jalannya logika berpikir dengan mempertimbangkan: syarat, tempat, proses argumentasi serta kesimpulan untuk menjawab persoalan tersebut. Penulis mencatat solusi terhadap persoalan penderitaan orang saleh dengan penekanan pada sifat Allah yang mengasihi, adil, maha kuasa. Namun kasih, keadilan, dan kuasa Allah tidak sama dengan pengertian kasih, keadilan dan kuasa manusia. Satu kemungkinan jawaban terhadap persoalan tersebut tidak dapat digeneralisir untuk semua kasus penderitaan. Penderitaan itu sendiri dapat berdampak positif (transformatif) tetapi juga negatif (destruktif) bagi penderita tergantung tingkat kedewasaan penderita dalam menghadapinya.  
NEGOSIASI ANTARA TRADISI DAN MODERNITAS DI PESANTREN AS’ADIYAH SENGKANG SULAWESI SELATAN MUHAMMAD TAKBIR
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 4, No 2 (2018): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v4i2.69

Abstract

Penelitian ini membahas tentang ruang negosiasi antara tradisi dan modernitas di pesantren As’adiyang Sengkang Wajo Sulawesi Selatan. Tujuannya adalah untuk menemukan horizon ke-As’diyah-an di tengah arus modernisasi pesantren yang hegemonik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu; participant observation dan wawancara Data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan kerangka teori pasca-kolonial. Sebagai hasilnya, tampak bahwa modernisasi pesantren yang berlangsung hegemonik bertujuan untuk mendukung program pembangunan pemerintah Orde Baru. Kenyataan ini pada gilirannya mendorong As’adiyah mengakomodir modernitas. Namun demikian, dalam proses akomodasi As’adiyah tidaklah pasif, akan tetapi berlangsung negoisasi antara tradisi kepesantrenan dan modernitas. Proses ini selanjutnya melahirkan ruang ketiga dalam bentuk organisasi modern dan kurikulum terpadu. 
KRISTOLOGI "LOGOS" DAN KONTEKS PLURALISME AGAMA NELSON SEMOL KALAY
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 1, No 2 (2015): KENOSIS : JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v1i2.24

Abstract

Inkarnasi Logos merupakan suatu tema yang penting dalam wacana teologi Kristen. Dalam konteks pluralisme saat ini Kristologi ini ditinjau kembali secara kritis oleh para teolog (terutama teolog agama-agama) berdasarkan pada asumsi bahwa gagasan ini sangat eksklusif dan tidak mempromosikan dialog antar agama. Dalam artikel ini saya mencoba untuk menguji kembali asumsi ini dengan didasarkan pada investigasi biblis terhadap konsep Logos, terutama konsep Injil Yohanes. Menurut Yohanes, Logos memiliki tiga peran penting sebagai agen penciptaan, agen penyataan, dan agen penyelamatan. Sebagai agen penciptaan Logos diperkenalkan sebagai mitra Allah dalam penciptaan 'semua' (panta). Dalam hal peran penyataan dan penyelamatan, Logos ditampilkan sebagai yang berinkarnasi yang membebaskan orang dari penderitaan melalui "tanda-tanda" sebagaimana dicatat di dalam Injil Yohanes. Tiga ide yang menarik tentang Logos Yohanes ini – terutama gagasan universalitas Logos dan Kristologi pembebasan agama-agama – pada akhirnya akan direfleksikan dalam konteks pluralisme agama.
Tanggapan Alkitab Terhadap Wacana Hukuman Mati bagi Pelaku Korupsi Simon Simon
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 6, No 1 (2020): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v6i1.87

Abstract

Korupsi merupakan permasalahan di Indonesia yang sudah mengakar sejak dulu hingga kini, dan telah menyebabkan negara dan masyarakat menderita. Buruknya dampak akibat korupsi akhirnya memunculkan wacana pidana mati bagi pelaku korupsi. Wacana hukuman mati bagi koruptor menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, dan kelompok yang mendukung wacana tersebut lebih banyak dibandingkan dengan pihak yang kontra terhadap hukuman mati. Tulisan ini membahas bagaimana tanggapan Alkitab terhadap hukuman mati bagi pelaku korupsi. Penelitian dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan eksposisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beragam penafsiran Alkitab tentang hukuman mati terhadap kejahatan jenis apapun, termasuk korupsi. Perbuatan korupsi adalah kejahatan, karena korupsi melanggar hukum negara dan firman Tuhan.  Oleh karena  korupsi bagian dari kejahatan maka pelakunya pantas diganjar dengan hukuman yang berat. Pemerintah mempunyai otoritas untuk mempertimbangkan dan memutuskan hukuman yang setimpal, sebab pemerintahan adalah hamba Allah.
AGAMA DAN RELIGIOSITASNYA, SUATU RENUNGAN BAGI PARA PENGANUT AGAMA FIONA ANGGRAINI TOISUTA
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 2, No 2 (2016): KENOSIS : JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v2i2.40

Abstract

Mencermati berbagai gejolak peristiwa politik yang menggunakan agama sebagai alat tunggangan akhir-akhir ini tentunya membuat setiap kita bertanta-tanya; apakah agama kita cukup baik dan agama yang lain tak cukup baik? Pertanyaan ini tentunya hanya akan mengaburkan mata nurani kita dalam memadang yang lain, bahkan mungkin akan memperparah penyakit ekslusivisme dan sentime beragama yang sudah sejak alam membatin dalam agama ajaran. Para pengikut agama butuh dicerahkan agar tidak ditunggangi oleh kepentingan apapun. Pencerahan pikir yang paling mendasar ialah bagaimana merenungkan agama dan religiositas yang tidak boleh dipisahkan oleh para pengikutnya. Demikianlah tulisan ini dibuat sebagai renungan sederhana tentang pentingnya religiositas dalam beragama.
Keselamatan bagi Tunas Liar?: Tafsiran Terhadap Alegori Keselamatan dalam Roma 11:17-24 Vincent Kalvin Wenno; Aleta Aprliana Ruimassa
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 7, No 1 (2021): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v1i1.286

Abstract

The concept of salvation that is unraveled in the New Testament is an interesting thing to analyze. Christians often use the concept of salvation to see a different world with their own identity. One of them is Romans 11:17-24, which speaks of salvation for both Gentiles and Jews. In this article, the text is analyzed descriptively, qualitatively. The findings of this study are: First, Israel’s refusal has resulted in the opening of salvation for people outside Israel. Second, the person who has been chosen to be saved must take responsibility for the choice, which is based on compassion and grace alone. Third, the form of safety response is an attitude of faith and obedience.AbstrakKonsep keselamatan yang terurai dalam Perjanjian Baru merupakan hal yang menarik untuk dianalisis. Kekristenan sering menggunakan konsep keselamatan untuk melihat dunia yang berbeda dengan identitas mereka sendiri. Salah satunya adalah teks Roma 11:17-24 yang berbicara tentang keselamatan bagi orang bukan Yahudi dan orang Yahudi. Dalam artikel ini, teks tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan mempertimbangkan interpretasi gambaran visual dalam teks. Setelah dianalisis, maka ada beberapa hal yang ditemukan; Pertama, penolakan Israel mengakibatkan terbukanya keselamatan bagi orang di luar Israel. Kedua, orang yang telah dipilih untuk menjadi selamat harus bertanggung jawab atas pilihan, yang didasarkan pada belas kasih dan anugerah semata. Ketiga, bentuk respons keselamatan adalah sikap percaya dan taat.
MENJEMBATANI KESENJANGAN ANTARA BARAT DAN TIMUR JOHANA SILVANA TALUPUN
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 4, No 2 (2018): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v4i2.64

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kesenjangan yang selama ini tercipta antara Barat dan Timur dalam hal menginterpertasi teks kitab suci dapat terjembatani. Jika dalam waktu yang cukup lama, kiblat berteologi termasuk di dalamnya upaya untuk membaca teks Alkitab diarahkan ke dunia Barat karena dianggap lebih teologis dan lebih baik, maka kini kiblatnya telah berubah. Hermeneutik poskolonial dapat menjembatani kesenjangan itu dengan memberi ruang bagi para pembaca di dunia Timur termsuk di Maluku untuk menghasilkan hasil bacaan (interpertasi) terhadap teks Alkitab. Hermeneutik poskolonial menawarkan cara baru agar pertama-tama hegemoni Barat terhadap Timur dapat dihilangkan namun tidak berarti bahwa dengan ruang kebebasan yang diberikan lalu kembali tercipta kolonialisasi yang baru. Bangkitnya kultur lokal tidak berarti menimbulkan sikap anti-kolonial. Ide poskolonial ini sekaligus dapat dipakai untuk melihat dan mengkritisi kultur lokal maupun kultur kolonial.
KRITIK TERHADAP IDEOLOGI IMPERIAL Memaknai Simbol Yerusalem Baru dan Fungsinya dalam Wahyu 21:9-27 FEBBY NANCY PATTY
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 1, No 1 (2015): KENOSIS : JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v1i1.19

Abstract

Apakah Yerusalem Baru merupakan sebuah utopi?Sebuah imaginasi tentang sebuah tempat di mana tak ada lagi isak tangis dan air mata?Lewat tulisan ini, saya hendak memperlihatkan bahwa Yerusalem Baru merupakan konstruksi penulis Kitab Wahyu pada masanya dengan muatan atau kandungan ideologi.Ideologi tersebut dibangun tatkala penulis berhadapan dengan lingkungannya di mana terjadi sebuah krisis yang mengakibatkan penderitaan dalam kehidupan umat.Imperialisme dan kekuasaannya membawa dampak kekerasan,  ketidakadilan, kemiskinan dan marginalisasi dalam kehidupan manusia dan ciptaan,  mesti dilawan atau ditentang. Dengan menggunakan retorika apokaluptik yang kaya dengan simbol-simbol yang bermakna, penulis Wahyu melakukan sebuah perlawanan dalam upaya mengkritik penggunaan kekuasaan dan pelaku kekuasaan yang manipulatif dan anarkhis.Hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah kehidupan yang damai dan sejahtera, adil, solider dan terbuka bagi kehidupan kemanusiaan dan seluruh ciptaan.
TADUMBURAKE ANU KEANGGA: MENYOAL (TEOLOGI) RAHIM PEREMPUAN DI POSO I Gede Supradnyana
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 5, No 2 (2019): KENOSIS : JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v5i2.76

Abstract

Rahim dan perempuan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Dalam tubuh perempuanlah terdapat rahim. Bila demikian, menghargai dan menghormati rahim sinonim dengan menghargai dan menghormati perempuan. Akan tetapi perjalanan sejarah manusia menunjukkan bahwa rahim tak lagi menjadi milik perempuan, dan segala hal yang menyertainya sepenuhnya dikontrol oleh dominasi laki-laki (patriarki). Tulisan ini hendak membahas tentang perspektif teologis mengenai rahim. Dalam tulisan ini, penulis tidak berpretensi menjadi seorang teolog feminis. Namun demikian, perspektif teologi feminis digunakan dalam pembahasan dan analisis di sepanjang tulisan ini.
RESENSI BUKU : ASIAN BIBLICAL HERMENEUTICS AND POSKOLONIALISM; CONTESTING THE INTERPRETATIONS JOHANA SILVANA TALUPUN
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 2, No 1 (2016): KENOSIS : JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v2i1.35

Abstract

Buku Asian Biblical Hermeneutics and Poskolonialism; Contesting the Interpretations ditulis oleh R.S.Sugirtharajah, seorang Profesor di bidang Biblical Hermeneutic. Ia lahir di Sri Lanka dan memiliki pendidikan pascasarjana di India dan Inggris. Sebagai seorang pakar di bidang Biblical Hermeneutic tentu banyak karya telah dihasilkannya yang berhubungan dengan studi Alkitab. Dua karya yang dirintisnya dan sangat di kenal dunia adalah teori kritis tentang studi Alkitab yaitu postcolonial criticism dan perhatiannya pada marginal interpretative voice dengan bukunya yang sangat terkenal yaitu Voices from the Margin.Buku Asian Biblical Hermeneutics and Poskolonialism; Contesting the Interpretations yang merupakan kumpulan esai dari hasil penelitiannya di India. Tesis yang didikembangkannya adalah sebuah pendekatan hermeneutik Alkitab yang dirasa lebih cocok untuk dikembangkan di Asia. Pendekatan hermeneutik ini dipakainya untuk menentang pendekatan hermeneutik lain yang sudah dikembangkan sebelumnya. Buku ini dibagi atas dua bagian. Bagian pertama terdiri dari empat bab dan bagian kedua, tiga bab. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa kolonialisme telah memainkan peran yang penting pada interpertasi terhadap tradisi keagamaan baik Hindu  maupun Kristen di India selama dan setelah Inggris berkuasa.

Page 1 of 12 | Total Record : 117