cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
Koneksi@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Koneksi
ISSN : -     EISSN : 25980785     DOI : -
Koneksi (E-ISSN : 2598 - 0785) is a national journal, which all articles contain student's writing, are published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Koneksi are result from research and scientific studies conduct by Faculty of Communication students in communication field. Koneksi published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020): Koneksi" : 33 Documents clear
Representasi Konsep Diri Remaja Perempuan Pembaca Buku “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat” dari Mark Manson Canesya Adzani; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8090

Abstract

Adolescence is a time of self-identification and self-development. The view of oneself that had developed in childhood strengthened in adolescence. This is in line with increasing age and life experience based on the facts experienced. All that makes teenagers can judge themselves good, and also vice versa, less good. Teenagers tend to look at the social media profiles of other teenagers and make comparisons with themselves. This comparison will unconsciously form an ideal self-concept whose standards are getting higher and further away from the self-concept possessed by adolescents today. Teenagers who get negative feedback from social media will find it difficult to accept themselves. There is always an assumption that other people around him will look negatively towards him. The question in this study is "What is the representation of the self-concept of young women readers of the book The Subtle Art of Not Giving a F*ck?". The results based on this study explain that self-concept in adolescent girls after reading The Subtle Art of Not Giving a F*ckis represented as a person who needs to direct himself towards self-help and self-love by realizing how good or bad the situation is owned and how obliged to behave against the situation. The representation of self-help and self-love in the self-concept of the reader is depicted using trying not to think about the affairs of others and focus more on oneself, controlling oneself, accepting and trying to solve cases of life in a cruel global world, and knowing what important are priorities.Usia remaja merupakan tahap pengembangan diri. Pengetahuan tentang diri sendiri yang telah berkembang pada masa anak-anak makin menguat pada masa remaja. Hal ini berbarengan dengan bertambahnya usia dan pengalaman atas dasar kehidupan yang dialami. Semua itu menciptakan remaja yang mampu menilai dirinya sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. Remaja cenderung akan melihat profil remaja lain dan melakukan perbandingan menggunakan dirinya. Perbandingan ini secara tidak sadar akan membangun konsep diri ideal yang standarnya semakin tinggi dan semakin jauh menurut konsep diri yang dimiliki oleh remaja saat ini. Remaja yang mendapatkan reaksi negatif akan sulit mendapat dirinya sendiri. Muncul anggapan bahwa orang lain disekitarnya akan memandang negatif terhadap dirinya. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi konsep diri remaja perempuan pembaca buku perbaikan diri “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat”? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri pada remaja perempuan setelah membaca buku “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat” direpresentasikan menjadi suatu pribadi yang perlu mengarahkan dirinya menuju self-help dan self-lovedengan mengetahui seberapa baik atau tidak baik keadaan yang dimiliki dan bagaimana wajib bersikap terhadap keadaan tersebut. Representasi self-help danself-lovepada konsep diri pembacanya digambarkan dengan berusaha untuk tidak memikirkan urusan orang lain dan lebih fokus pada diri sendiri, mengontrol diri, menerima dan berusaha memecahkan kasus hidup di dunia yang kejam, dan mengetahui apa yang penting sebagai prioritas.
Konvergensi Media Baru dalam Penyampaian Pesan Melalui Podcast Sucin Sucin; Lusia Savitri Setyo Utami
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8113

Abstract

Technology that is increasingly developing in favor of new media, podcast. Malamkliwon is a podcast with a mystical theme based on the experience of the broadcastsand podcasts listeners. In its distribution the Malamkliwon podcast announcer tells a story that has been packaged as interestingas possible througha mediaplatform that is appropriateand close to the dailylife of the community, besidesthe steps of collaborating with third parties to become another effort in reaching listeners. With the development of Malamkliwon podcast technology also uses the concept of new media convergence in thedelivery of messages throughpodcasts.  This research uses a descriptivequalitative method, while the theoretical basis used is mass communication and media convergence. The results showed three things related to media convergence according to Jenskin which was implemented by the Malamkliwon podcast inthe form of audio and visual take and then making the process of adding certain effects, then building good communication with listeners throughsocial media Instagram nd the last direct message that is the content that will be raised to be brought in the podcast which can then the attract the listener’s interest to listen until it’s over. Media platforms that are utilized in message disguising are Spotify, YouTube and Instagram.Teknologi semakin berkembang mendukungadanya media baru yaitu podcast.  Malamkliwon merupakanpodcastyang mengangkat tema mistis berdasarkan pengalaman dari penyiar serta pendengar podcast. Dalam pendistribusiannya penyiarpodcastMalamkliwon menyampaikan cerita yang telah dikemas dengan semenarik mungkin melalui platformmedia yang sesuai dan dekat dengan keseharian masyarakat.Selain itu langkah melakukan kolaborasi dengan pihak ketiga menjadi upaya lain dalam menjangkau pendengar. Dengan berkembangnya teknologi podcast,Malamkliwon juga menggunakan konsep konvergensi dalam penyampaian pesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konvergensi media baru dalam penyampaian pesan melalui podcast. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Landasan teori yang digunakanadalah komunikasi massa dan konvergensi media.Hasil penelitian menunjukkan tiga hal yang berkaitan dengan konvergensi media menurut Jenkins yang diterapkan oleh podcastMalamkliwon dalam upaya penyampaian pesan yaitu dengan pengolahan konten oleh penyiar berupa take audio maupun visual kemudian melakukan proses penambahan efek tertentu,selanjutnya membangun komunikasi yang baik dengan pendengar melalui sosial media Instagram dengan memberikan balasan terhadap komentar maupun direct message, terakhir yaitu isi konten yang akan diangkat untuk dibawakan dalam podcastdapat menarik minat pendengar untuk menyimak hingga usai. Platformmedia yang dimanfaatkan dalam penyampaian pesan adalah Spotify, YouTube dan Instagram.
Persepsi Khalayak pada Tayangan Konten Gaya Hidup Sehat oleh Influencer Sekar Mayang Setyo Riani; Septia Winduwati
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8136

Abstract

Communication is a way of communicate a message or information so it would change or create a new perception. Nowadays the internet has grown so rapidly that Youtube has become one of the new media channels to do to change and create perception. One perception that can be created through Youtube is about healthy lifestyle. The purpose of this study was to determine the perceptions that arose after watching Yulia Baltschun's healthy lifestyle content based on theories about the process of perception formation. The author uses a qualitative approach and is  descriptive qualitative. The results of this study are changes in perception of a healthy lifestyle before and after watching content. So that proves that Yulia Baltschun's Youtube content is able to change the perception previously owned by the audience.Komunikasi merupakan cara dalam menyampaikan pesan atau informasi sehingga mampu mengubah atau menciptakan persepsi. Saat ini internet telah berkembang dengan pesat sehingga Youtube menjadi salah satu media baru yang menjadi saluran untuk melakukan untuk mengubah dan menciptakan persepsi. Persepsi yang mampu diciptakan melalui Youtube salah satunya tentang gaya hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi yang timbul setelah menonton konten gaya hidup sehat Yulia Baltschun berdasarkan teori tentang proses terbentuknya persepsi. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi perubahan persepsi gaya hidup sehat ketika sebelum dan setelah menonton konten. Sehingga membuktikan bahwa konten Youtube Yulia Baltschun mampu mengubah persepsi yang dimiliki sebelumnya oleh penonton.
Studi Komunikasi Budaya Buruh Pemetik Teh di Desa Cikendung, Slawi Rocki Prasetya Suharso; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8148

Abstract

Culture is an accumulative store of knowledge, experience, beliefs, values, attitudes, meanings, hierarchies, religions, time choices, roles, spatial relations, broad concepts and material objects or possessions that are needed and supported by people or generations. Tea pickers in Cikendung Village, Slawi have their own culture which made their identity. The research wanted to find out how the communication culture of the tea pickers and how their social institutions. Social institutions, which means a system of behavior and relationships that are centered on specific activities in the lives of community groups, in this study are even more specific to tea pickers in Cikendung Village. The institutions that were researched are kinship, economic, religious, and somatic. This research uses a phenomenological research method by using descriptive qualitative. The research data were obtained from successful interviews with three sources, direct observations, document studies and literature studies. One of the conclusions obtained from this research is tea picker use Jawa Ngoko language to show intimacy between them, while with the foreman and guests they use Jawa Krama language to show respect.Budaya merupakan simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas dan objek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi. Buruh pemetik teh di Desa Cikendung, Slawi memiliki budaya sendiri yang menjadikan hal itu sebagai identitas mereka. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanakah komunikasi budaya buruh pemetik teh dan pranata sosial mereka. Pranata yang diteliti antara lain adalah kinship, economic institutions, religious institutions, dan somatic institutions. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari wawancara mendalam pada tiga narasumber, pengamatan langsung, studi dokumen dan studi kepustakaan. Salah satu kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah buruh pemetik teh untuk menunjukan keakraban diantara mereka maka mereka pake jawa ngoko, sementara dengan mandor dan tamu menggunakan bahasa jawa krama untuk menunjukan rasa hormat.
Pengaruh Tayangan Rosi "Ganja: Mitos Dan Fakta" terhadap Persepsi Mahasiswa Jakarta Barat Ricardo Kurniadi; Farid Rusdi
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8175

Abstract

 One of the most viral talk show and a lot of people in Indonesian talk about it is Rosi “Cannabis: Myth and Fact”. The topic raised was cannabis, a plant that was highly negatively by Indonesians and entered into narcotics law group number 1, but turned out have a positive side for medical as discussed in the broadcast. This is evidenced by data collected from outside Indonesia such as USA, Netherlands and other countries that have legalized cannabis that this plant is very effective for medical. While cannabis in Indonesia is strictly forbidden for any reason. This study aims to determine the effect of Rosi show “Cannabis “myth and fact” can change negative perception about cannabis to be positive among west Jakarta students. This research method uses quantitative with 150 respondents from West Jakarta students who watched the show. In this research, the data analysis used is Validity Test, Reliability Test, Correlation Coefficient Test, Determination Coefficient Test, Simple Linear Regression Test. From the result of this study, it was found that there was an influence of the Rosi show “Cannabis: Myth or Fact” on the perception of West Jakarta students, which amounted to 21,3% perception (Y) imfluence impressions and the remaining 78,7% influenced by other factors such as book Cannabis Tree Story, internet articles and other factors.Salah satu tayangan talk show yang viral dan ramai dibicarakan di Indonesia adalah Rosi “Ganja: Mitos dan Fakta”. Didalam talk show ini, topik yang diangkat adalah Ganja, tanaman yang sangat dipandang negatif oleh masyakat Indonesia dan masuk ke dalam undang-undang narkotika golongan 1 ternyata memiliki sisi positif untuk kebutuhan medis seperti yang dibahas ditayangan tersebut. Hal ini dibuktikan oleh data yang telah dikumpulkan dari luar Indonesia seperti Amerika, Belanda dan negara lainnya yang telah melegalkan ganja bahwa tanaman ini sangat berkhasiat untuk medis. Sedangkan ganja di Indonesia sangat dilarang penggunaanya dengan alasan apapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tayangan Rosi “Ganja: Mitos dan Fakta” dapat mengubah persepsi negatif tentang ganja menjadi positif dikalangan mahasiswa Jakarta Barat. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan jumlah responden 150 mahasiswa Jakarta Barat yang menonton tayangan tersebut. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Realibilitas, Uji Koefisien Korelasi, Uji Koefisien Determinasi, Uji Regresi Linear Sederhana. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh dari tayangan Rosi “Ganja: Mitos dan Fakta” terhadap persepsi mahasiswa Jakarta Barat, yaitu sebesar 21,3% persepsi (Y) dipengaruhi oleh tayangan dan sisanya 78,7% dipengaruhi oleh faktor lain seperti buku Hikayat Pohon Ganja, artikel internet dan faktor lainnya.
Karakteristik Populisme Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) dalam Postingan Instagram 27 Mei 2018 – 27 Juni 2018 Moses Stephen Pandu; Diah Ayu Candraningrum
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8230

Abstract

Populism is a phenomenon of political communication that can be a political strategy for politicians who want to represent themselves. In the campaign period for the Election of West Java Governor Ridwan Kamil as a candidate for governor used a populist strategy to gain political support from the people of West Java. Populism strategy is very important in democracy, the characteristics of Ridwan Kamil's populism can be found in the form of Instagram posts, starting from May 27, 2018 - June 27, 2018 during the campaign period of the West Java Governor General Ridwan Kamil giving Instagram posts that match 9 characteristics of polulism. To find out the characteristics of Ridwan Kamil's populism on Instagram using data collection methods by taking interview data from Mr. Khalid Zabidi, a Golkar Party cadre, Ridwan Kamil's Instagram direct observation, literature study to support research and document studies.Populisme merupakan fenomena komunikasi politik yang dapat menjadi strategi politik bagi politikus yang ingin merepresentasikan dirinya. Dalam masa kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai calon gubernur menggunakan strategi populis untuk mendapatkan dukungan politik dari masyarakat Jawa Barat. Strategi populisme sangat penting dalam demokrasi, karakteristik populisme Ridwan Kamil bisa di temui dalam bentuk postingan Instagram,Terhitung dari 27 Mei 2018 – 27 Juni 2018 saat masa kampanye Pemilihan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan postingan Instagram yang sesuai dengan 9 karakteristik polulisme. Untuk mengetahui karakteristik populisme Ridwan Kamil di Instagram menggunakan cara pengumpulan data dengan mengambil data wawancara Bapak Khalid Zabidi Kader Partai Golkar, observasi langsung Instagram Ridwan Kamil, studi pustaka untuk mendukung penelitian dan studi dokumen.
Komunikasi Ritual Obiyem pada Etnis Tamil Hindu di Kota Medan Ratna Sari Puspa; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8076

Abstract

The Tamil Hindu ethnic community is spread across Indonesia, the majority live in Medan North Sumatra. Obiyem ritual is a religious activity believed by the Tamil Hindu ethnic community. The ritual has existed since the time of Bharatayudha and it is believed to eliminate bad karma for anyone who participates and performs the ritual. This ritual also obliges the devotees to make offerings to the Gods and Goddesses as a form of gratitude for giving abundance, maintain and protecting the universe. With the existence of ritual communication, the Tamil Hindu ethnic community in Medan can communicate and relate to the creator through the Obiyem ritual. This tradition is still carried out by the Tamil Hindu ethnic community to this day. The purpose of this study is to find out how the ritual communication is at the ceremony to the Tamil Hindu ethnic in Medan and what preparations are needed when the ritual is performed. Theories used in this research are communication theory, ritual communication and transcendental communication.The research method used was a phenomenological method with a qualitative descriptive approach. The data were obtained from in-depth interviews with three sources who understood about the ritual of Obiyem. The conclusion of this study is the ritual of Obiyem is a media used to communicate between humans and the Creator so that all bad karma is eliminated. It is also strengthen the relationship of Tamil Hindu ethnic society.Masyarakat etnis Tamil Hindu di Indonesia mayoritas berada di kota Medan, Sumatera Utara. Ritual Obiyemmerupakan kegiatan keagamaan bagi etnis Tamil Hindu. Ritual Obiyemsudah ada sejak zaman Bharatayudha. Ritual ini dipercaya bisa menghapuskan karma buruk bagi siapapun yang ikut serta dan melakukan ritual ini. Ritual ini juga mewajibkan para jemaah untuk memberikan persembahan kepada para dewa dan dewi sebagai bentuk terima kasih karena sudah memberi kelimpahan, memelihara dan menjaga alam semesta. Dengan adanya komunikasi ritual masyarakat etnis Tamil Hindu di Medan dapat berkomunikasi dan berhubungan dengan sang pencipta melalui ritual Obiyem. Ritual ini masih dilaksanakan oleh masyarakat etnis Tamil Hindu sampai saat ini. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana  komunikasi ritual Obiyempada etnis Tamil Hindu di kota Medan dan apa saja persiapan yang dibutuhkan pada saat ritual Obiyem dilakukan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, komunikasi ritual dan komunikasi transendental. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber yang mengetahui ritual Obiyem. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ritual Obiyemmerupakan media yang digunakan untuk berkomunikasi antara manusia dan sang pencipta untuk menghapuskan karma buruk. Komunikasi ritual ini juga dilakukan untuk mempererat hubungan masyarakat etnis Tamil Hindu.
Pengaruh Motif Penggunaan Media Baru Tiktok terhadap Personal Branding Generasi Milenial di Instagram Debra Ruth; Diah Ayu Candraningrum
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8093

Abstract

Tiktok is a new form of new media that serves to provide support in the form of editing. It includes features such as songs and facial effects when creating content videos that last for 30-60 seconds. Different from Instagram, it is a platform of social media that aims to publish photos and videos. Along with the increasing popularity of Tiktok in 2019, a teen named Prabowo Mondardo or better known by his Instagram account @bowo_allpennliebe became viral in Indonesia due to his content videos that was edited from Tiktok and became viral in his Instagram account. Based on that phenomenon, now millennials are also up with the trend; where they create videos from Tiktok and then upload it on Instagram. The purpose of this study is to find out the effect between the use of Tiktok and determine which factor gave the most impact on millennial’s personal branding on Instagram. This research uses a quantitative approach that is assisted with data processing from Statistical Package for Social Science version 26. The results of this study indicate that millennials tend to use Tiktok to fulfill their entertainment needs, and factor that gave the most impact on their personal branding on Instagram is having standard; If they possess the same moral values and beliefs that are relatable to others (followers), thus cause them to achieve fame on Instagram.Aplikasi Tiktok merupakan suatu bentuk media baru yang berfungsi untuk menyediakan dukungan berupa fitur edit seperti lagu dan efek pada wajah dalam pembuatan video berdurasi 30-60 detik. Sedangkan media sosial Instagram merupakan media sosial yang bertujuan untuk mempublikasi foto dan video. Seiring dengan meningkatnya popularitas Tiktok di tahun 2019, seorang remaja bernama Prabowo Mondardo atau lebih dikenal dengan akun Instagramnya @bowo_allpennliebe menjadi viral di Indonesia. Konten video yang dipublikasi di akun Instagramnya berasal dari Tiktok. Berdasarkan fenomena tersebut, kini generasi muda ikut mengikuti tren tersebut, dimana anak-anak muda menciptakan video dari Tiktok dan mengunggahnya di Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara motif penggunaan aplikasi Tiktok terhadap faktor yang paling efektif dalam pembentukan personal branding generasi milenial di Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dibantu dengan pengolahan data dari Statistical Package for Social Science versi 26. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa generasi milenial cenderung menggunakan Tiktok untuk memenuhi kebutuhan hiburan. Faktor yang paling efektif dalam pembentukan personal brandingdi Instagram adalah dimensi standar yaitu ketika pengguna menganut nilai moral dan kepercayaan yang setara dengan pengikut mereka, hal tersebut dapat membuat mereka lebih di kenal di Instagram.
Konstruksi Berita Covid-19 Di Kompas.com dan Tribunnews.com Helen Nur Hayati; M Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8114

Abstract

This study discusses the analysis framing of Covid-19 news on the March 2, 2020 edition in the media of Kompas.com and Tribunnews.com. The reason the researchers chose Kompas.com and Tribunnews.com was because based on the Alexa.com, both news portals had the highest number of visitors in Indonesia. In analyzing this the researcher used Robert N. Entman's framing analysis method with qualitative  research methods. Researchers conducted this research to study how to frame the two media in the reporting of the Covid-19 outbreak in Indonesia. From the research results obtained in Tribunnews.com media, it does not favor covid-19 patients and some articles from Tribunnews are also inaccurate, there are other things from Kompas.com media about covid-19 cases in Indonesia, and some news articles from Kompas. com is also very educational for the readers.Penelitian ini membahas tentang analisis framing berita Covid-19 pada edisi 2 Maret 2020 dalam portal media Kompas dan Tribunnews. Alasan peneliti memilih Kompas.com dan juga Tribunnews.com karena berdasarkan situs Alexa.com, kedua portal berita tersebut memiliki jumlah pengunjung pembaca terbanyak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan analisis framing model Robert N. Entrman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing yang di lakukan kedua media tersebut dalam pemberitaan kasus wabah covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita Tribunnews.com tidak berempati terhadap pasien covid-19 dan fakta yang diungkapkan kerap kali tidak akurat. Sementara berita Kompas.com memilih melihat persoalan Covid-19 dari sudut pandang pemerintah yang selalu memberikan himbauan kepada masyarakat. Berita Kompas.com juga melakukan edukasi bagi pembacanya.
Pengaruh Terpaan Media Berita Hoax di Instagram terhadap Opini Masyarakat Milenials Akan Sumber Berita Jason Roy; Ahmad Junaidi
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8138

Abstract

News that is often popupler among the millennial community is hoax news or hoax news that is often shared by a handful of irresponsible elements. Every day a lot of hoax news is spread by individuals who are not responsible for taking advantage in terms of political excellence or the economy. This hoax news about Covid-19 has a big impact, because Media Exposure for Instagram users who often read or watch a hoax news conveyed by the news, thus changing public opinion to believe the truth of the hoax news. This study aims to determine the effect of Instagram Media Exposed hoax news on Public Opinion. The research method used is quantitative methods. The number of respondents in this study were 70 people who were Instagram users and had seen or watched Hoax news. Analysis of the data used in this study is the Validity Test, Reliability Test, Normality Test, Correlation Test, Determination Test, Simple Linear Regression Analysis Test. From the results of the study, it was found that there is an influence of Instagram hoax news as Media Exposure to Public Opinion in the amount of 58.7% on the variable Y (Public Opinion). The remaining 41.3% is influenced by other factors not included in this study.Berita yang sering kali popupler di kalangan masyarakat milenial ini adalah berita hoax atau berita bohong yang sering dibagikan oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab. Setiap harinya banyak berita hoax yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan dalam segi keungguluan politik maupn perekonomian. Berita hoax tentang Covid-19 ini memiliki dampak yang besar, karena Terpaan Media bagi pengguna Instagram yang sering membaca atau menonton sebuah berita hoax yang di sampaikan oleh berita tersebut, sehingga merubah Opini masyarakat menjadi percaya akan benarnya berita hoax tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berita hoax Instagram Terpaan Media terhadap Opini Publik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 70 orang yang merupakan Pengguna Instagram dan pernah melihat atau menonton berita Hoax. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Normalitas, Uji Korelasi, Uji Determinasi, Uji Analisis Regresi Linier Sederhana. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat pengaruh dari berita hoax Instagram sebagai Terpaan Media terhadap Opini Publik yaitu sebesar sebesar 58,7% terhadap variabel Y (Opini Publik). Sisanya sebesar 41,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

Page 1 of 4 | Total Record : 33