cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
Koneksi@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Koneksi
ISSN : -     EISSN : 25980785     DOI : -
Koneksi (E-ISSN : 2598 - 0785) is a national journal, which all articles contain student's writing, are published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Koneksi are result from research and scientific studies conduct by Faculty of Communication students in communication field. Koneksi published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi" : 33 Documents clear
Representasi Kecantikan dalam Drama Korea True Beauty (Analisis Semiotika Roland Barthes) Sharon Jessia; Muhammad Adi Pribadi
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15896

Abstract

This study discusses social problems in South Korean drama series that represent beauty. Through the drama, True Beauty, the researcher identified the signs through the scenes the drama. The theory used is Roland Barthes' semiotic theory, representation, and beauty. The researcher uses a qualitative research approach with the semiotic analysis method of the Roland Barthes model, which divides the meaning system into two. First is the denotation, which means the real meaning and is a first-level system of significance. Then, the connotation is a system of second significance and multiple meanings born from cultural and personal experiences. Furthermore, there are myths that are the development of meaning from connotations and explain how a culture understands various aspects of reality. Based on the analysis of scenes and interviews, this drama series represents beauty based on physical beauty, especially the face. Besides that, inner beauty is also shown through the main character and the storyline. Penelitian ini membahas tentang masalah sosial dalam serial drama Korea Selatan yang merepresentasikan kecantikan. Melaluidrama True Beauty, peneliti mengidentifikasi tanda-tanda melalui adegan-adegan dalam drama. Teori yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes, representasi, dan kecantikan. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif denganmetode analisis semiotika model Roland Barthes yang membagi sistem pemaknaan menjadi dua. Pertama, denotasi yang berarti makna sesungguhnya dan merupakan sistem signifikansi tingkat pertama. Lalu, konotasi yang merupakan sistem signifikansi kedua dan makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal. Selanjutnya juga terdapat mitos yang merupakanpengembangan makna dari konotasi dan menjelaskan mengenai bagaimana kebudayaan memahami berbagai aspek tentangrealitas. Berdasarkan hasil analisis adegan-adegan dan dari hasil wawancara, serial drama ini merepresentasikan kecantikan yang didasarkan pada kecantikan fisik, terutama wajah. Disamping itu, inner beauty juga ditunjukan melalui tokoh utama dan alur cerita di dalamnya.
Komunikasi Antarpribadi Caregiver dan Penyintas Gangguan Mental dalam Membangun Hubungan Elvira Aprilia; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15933

Abstract

This study examines interpersonal communication between caregivers and survivors of mental health disorders in building relationships. This study wanted to determine how the communication aspect occurred to the survivors of mental health disorders. This study uses a descriptive qualitative approach. Data was collected using interviews, documentation, and a literature study. The data analysis technique involved is collecting, reducing, displaying, and finally drawing conclusions. This study found that interpersonal communication is important in building relationships. The existence of communication aspects, namely openness, empathy, support, positive feelings, and equality in communication relationships, can be a simple treatment for survivors. Survivors want to be heard and believed in what they tell and go through. A caregiver must also have emotional control to remain calm and have high patience in dealing with survivors, especially in the face of rapidly changing moods. Penelitian ini meneliti tentang komunikasi antarpribadi antara caregiver dan penyintas gangguan mental health dalam membangun hubungan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana aspek komunikasi yang terjadi terhadap para penyintas gangguan kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data, dan yang terakhir pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi antarpribadi adalah hal yang penting dalam membangun hubungan. Adanya aspek komunikasi yaitu keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan dalam hubungan komunikasi dapat menjadi salah satu treatment sederhana bagi para penyintas. Para penyintas hanya ingin didengar dan dipercayai dengan apa yang mereka cerita dan lalui. Seorang caregiver, juga harus mempunyai kontrol emosi agar tetap tenang serta kesabaran yang tinggi dalam menghadapi penyintas terutama menghadapi keadaan suasana hati penyintas yang cepat berubah.
Pola Komunikasi Orang Tua Etnis Tionghua Medan dalam Mendidik Anak Juni Noviani; Sinta Paramita
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15973

Abstract

This study discusses the communication patterns of parents in educating boys and girls in terms of choosing a mate or the position of children in the Chinese Indonesians family. This study uses family communication patterns in interpersonal communication theory. This study uses a qualitative descriptive method with a case study approach. The data were obtained from Chinese Indonesians family or community from Medan, North Sumatera, but they are living in Jakarta, Indonesia. The pattern of communication is seen from the selection of a mate such as the prohibition of marrying people who have the same clan. Boys take precedence over girls. Women occupy the lowest level or position or are lower than men because only boys are able to continue the family clan. Likewise in the case of choosing a mate where boys are free to choose a partner while girls must obey and accept whoever their parents choose. Penelitian ini membahas mengenai seperti apa pola komunikasi orang tua dalam mendidik anak laki-laki maupun perempuan dalam hal pemilihan jodoh atau kedudukan anak dalam keluarga Tionghua. Penelitian ini menggunakan pola komunikasi keluarga dalam teori komunikasi antar pribadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari narasumber keluarga atau masyarakat Tionghua asal Medan, Sumatera Utara, tetapi menetap di Jakarta, Indonesia. Pola komunikasi dilihat dari pemilihan jodoh seperti larangan menikah dengan orang yang memiliki marga yang sama. Anak laki – laki lebih didahulukan atau diutamakan daripada anak perempuan. Perempuan menduduki tingkatan atau posisi terendah atau lebih rendah dari laki-laki karena hanya anak laki-laki yang mampu meneruskan marga keluarga. Begitupula dalam hal pemilihan jodoh di mana anak laki-laki bebas memilih pasangan sedangkan anak perempuan harus taat dan menerima siapapun jodoh yang menjadi pilihan orang tuanya.
Strategi Redaksi Media Kompas.com dalam Menarik Minat Generasi Milenial Widyawati Widyawati; Farid Rusdi
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15978

Abstract

Online media utilizes portals like using social media. Millennials use social media the most such as Instagram, YouTube, and Facebook. This study wants to know the editorial strategy of Kompas.com media in attracting the interest of the millennial generation and Kompas.com's strategy in facing competition. The author uses the theory of new media and agenda setting. The research method used in this research is a qualitative research method. In this study, the authors conducted interviews with the managing editor of Kompas.com, Kompas.com Reporter, and loyal readers of Kompas.com daily. The findings show that the Kompas.com media editorial strategy to attract the millennial generation is by using social media and the features in it and creating relevant content. Research also shows that Kompas.com's readers are dominated by millennials. Kompas.com's strategy to face competition is to maintain brand news that prioritizes news accuracy. Media online memanfaatkan portal layaknya menggunakan media sosial. Generasi milenial paling banyak menggunakan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan Facebook. Penelitian ini ingin mengetahui strategi redaksi media Kompas.com dalam menarik minat generasi milenial dan strategi Kompas.com dalam menghadapi persaingan. Penulis menggunakan teori new media dan agenda setting. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara pada redaktur pelaksana Kompas.com, Reporter Kompas.com, dan pembaca setia harian Kompas.com. Temuan menunjukkan bahwa strategi redaksi media Kompas.com untuk menarik generasi milenial yaitu dengan penggunaan media sosial dna fitur-fitur di dalamnya serta membuat konten yang relevan. Penelitian juga menunjukkan bahwa pembaca Kompas.com didominasi oleh kaum milenial. Strategi Kompas.com menghadapi persaingan yaitu dengan mempertahankan brand news yang mengutamakan akurasi berita.
Representasi Nilai-Nilai Kepahlawanan Karakter Severus Snape dalam Film Harry Potter & the Deathly Hallows Ivania Ariella Christianto; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15985

Abstract

Harry Potter And The deathly Hallows tells the story of the struggle of the hogwarrts magic school students against an extremely powerful evil wizard, and this evil wizard keeps horcux (part of the soul stored in objects) that must be found and destroyed which causes a great magic war. In this study, the author wanted to examine one of the characters named Severus Snape who represented the value of heroism. The method used by researchers is the Semiotics method of Charles Sanders Peirce. Researchers analyzed using the main elements of semiotics to examine scenes in the fim that concluded that the character Severus Snape underwent character development that represented the values of heroism. Film Harry Potter And The Deathly Hallows menceritakan tentang perjuangan murid sekolah sihir Hogwarrts melawan penyihir jahat yang sangat kuat, dan penyihir jahat ini menyimpan Horcux yang harus ditemukan dan dihancurkan yang menyebabkan perang sihir yang hebat. Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti salah satu karakter bernama Severus Snape yang merepresentasikan nilai-nilai kepahlawanan. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode Semiotika Charles Sanders Peirce. Peneliti menganalisis menggunakan elemen utama semiotika untuk menelaah adegan di dalam fim yang memberikan kesimpulan bahwa karakter Severus Snape mengalami pengembangan karakter sehingga merepresentasikan nilai-nilai kepahlawanan.
Pemanfaatan Media Sosial TikTok Sebagai Sarana Edukasi Bahasa Isyarat Indonesia Dinda Natalia; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.16034

Abstract

TikTok is a social media for short videos uploaded by users. TikTok can be a means of educating Indonesian Sign Language or BISINDO which is a language used visually to communicate both lip movements and specific hand movements. The purpose of this study was to determine the use of TikTok social media as a means of sign language education, especially on the TikTok account of Deaf Friends @Nurhildahamid29. This research will explore a number of theories of communication science, internet and social media, computer mediated communication (CMC), and persuasive communication. The methodology in this research is a case study with a qualitative approach and descriptive nature. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews and online data collection. The result of this research is that TikTok social media can be used easily for Deaf Friends as a means of education for BISINDO. TikTok is the right educational media for young people in the age range of 14-24 years. The fact shows that many viewers are motivated and ask Teman Tuli for help to help the audience communicate well using BISINDO. TikTok merupakan media sosial video pendek yang diunggah oleh pengguna. TikTok dapat menjadi sarana edukasi Bahasa Isyarat Indonesia atau BISINDO yang merupakan bahasa yang digunakan secara visualisasi untuk berkomunikasi baik secara gerakan bibir maupun gerakan tangan yang secara spesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media sosial TikTok sebagai sarana edukasi bahasa isyarat terutama pada akun TikTok Teman Tuli @Nurhildahamid29. Penelitian ini akan digali dengan sejumlah teori ilmu komunikasi, internet dan media sosial, computer mediated communication (CMC), dan komunikasi persuasif. Metodologi dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan sifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengumpulan data secara daring. Hasil dari penelitian ini adalah media sosial TikTok dapat dimanfaatkan dengan mudah untuk Teman Tuli sebagai sarana edukasi BISINDO. TikTok merupakan media edukasi yang tepat bagi anak muda pada rentang usia 14-24 tahun. Fakta menunjukkan bahwa banyak penonton yang termotivasi serta meminta tolong kepada Teman Tuli untuk membantu penonton berkomunikasi dengan baik menggunakan BISINDO.
Pengaruh Motivasi Binge-Watching Netflix terhadap Behavioral Involvement Melinda Novianty; Wulan Purnama Sari
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.16044

Abstract

The ongoing pandemic makes people binge-watch. Binge watching is watching several episodes or hours of the same television series or film in a row. Often with the intention of finishing a TV series, or TV shows quickly. This phenomenon has just become a trend due to the development of technology and to fill spare time during WFH. One of the video-on-demand platforms that provides binge-watching is Netflix. Therefore, the researcher chose the topic of the influence of binge watching motivation on Netflix on behavioral involvement. The research using uses & gratification theory aims to measure how much motivation and satisfaction affect binge-watching behavior. The approach uses a quantitative approach. Sampling technique using Non-Probability Sampling. The method of collecting data is through a questionnaire. The total respondents in the study amounted to 130 people. The population in this study is the Gen-Z audience aged 9-26 years. The study found the Pearson correlation value that there is a significant relationship between the influence that motivates Netflix binge-watching Gen-Z audiences of 0.700 on behavioral involvement. While the coefficient value shows that there is a correlation of 49.0% the motivating influence of binge-watching on behavioral involvement. Pandemi yang berkelanjutan membuat khalayak melakukan binge-watching. Binge watching adalah menonton beberapa episode atau jam dari serial televisi (TV Series) atau film yang sama berturut-turut. Seringkali dengan maksud untuk menyelesaikan TV series, atau TV shows dengan cepat. Fenomena ini baru saja menjadi tren karena berkembangnya teknologi serta mengisi waktu luang semasa bekerja dari rumah (work from home) selama pandemic Covid19. Salah satu platform video-on-demand yang menyediakan sarana binge-watching adalah Netflix. Peneliti memilih topik pengaruh motivasi binge-watching pada Netflix terhadap behavioral involvement. Penelitian menggunakan teori uses & gratification bertujuan untuk mengukur seberapa besar motivasi dan kepuasan berpengaruh terhadap perilaku bingewatching. Pendekatan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non-Probability Sampling. Metode pengumpulan data melalui kuisioner. Total responden dalam penelitian berjumlah 130 orang. Populasi dalam penelitian adalah khalayak Gen-Z yang berusia 9-26 tahun. Penelitian menemukan nilai pearson correlation bahwa terdapat hubungan signifikan diantara pengaruh yang memotivasi binge-watching Netflix audiens Gen-Z sebesar 0,700 terhadap behavioral involvement. Sedangkan nilai koefisien menujukkan terdapat korelasi sebesar 49.0% pengaruh yang memotivasi binge-watching terhadap behavioral involvement.
Peran Komunikasi Antarpribadi Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak Stella Tjang; Yugih Setyanto
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.16047

Abstract

The Covid-19 outbreak has an impact on education where learning is done online. Parents get an additional role or task, namely being a companion for children in online learning. Therefore, effective communication must be established between parents and children. The author wants to know how the role of parents in improving children's achievement through interpersonal communication. Researchers use the theory of interpersonal communication according to Joseph DeVito, namely the existence of aspects of openness, empathy, support, positive attitude and similarity. Researchers conducted a qualitative method by conducting interviews with parents in this case the mother and child. In fact, interpersonal communicationplays an important role in improving children's achievement. In addition to support, openness, empathy, and a positive attitude, parents need to provide feedback or rewards during learning so that children feel valued. Wabah Covid-19 berdampak bagi pendidikan dimana pembelajaran dilakukan dengan secara online. Orang tua mendapatkan peran atau tugas tambahan yaitu menjadi pendamping anak dalam pembelajaran online. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif harus terbangun antara orang tua dan anak. Penulis ingin mengetahui bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan prestasi anak melalui komunikasi antarpribadi. Peneliti menggunakan teori komunikasi antarpribadi menurut Joseph DeVito yaitu adanya aspek keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif dan kesamaan. Peneliti melakukan metode kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap orangtua dalam hal ini ibu dan anaknya. Faktanya komunikasi antarpribadi berperan penting dalam meningkatkan prestasi anak. Selain dukungan, keterbukaan, empati, dan sikap positif, orangtua perlu memberikan timbal balik atau reward selama pembelajaran agar anak merasa dihargai.
Minimnya Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia dalam Berpikir Kritis (Salah Satu Aspek dalam Komunikasi Periklanan) yang ditelti dari Komentar Unggahan Instagram Ryan Mastan; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21259

Abstract

The demographic bonus is one of the supporting factors for Golden Indonesia 2045. For this reason, the quality of human resources must be considered so that the demographic bonus does not shift to become a demographic burden. This research focuses on critical thinking as a factor in the quality of human resources, where critical thinking also plays an important role in advertising communications to create creative ideas. With the aim of knowing the causes of the lack of critical thinking based on several theories. Among them are Hermeneutic Theory and Content Analysis as the main theories, then Conformity Theory and Social Reality Construction Theory as supporting theories. The method used in this study is content analysis, where comments from news uploads on Instagram Folkative and Indozone accounts are examined using supporting theory. The results of this study show that some people make statements that tend to be provocative which are at risk of triggering conflict without being based on facts. It can be concluded that critical thinking has not been applied by some of these people.   Bonus demografi sebagai salah satu faktor pendukung Indonesia Emas 2045. Kualitas sumber daya manusia harus diperhatikan agar bonus demografi tidak bergeser menjadi beban demografi. Penelitian ini berfokus pada berpikir kritis sebagai salah satu faktor dalam kualitas sumber daya manusia, dimana berpikir kritis juga berperan penting dalam komunikasi periklanan untuk menciptakan ide kreatif. Dengan tujuan mengetahui sebab minimnya berpikir kritis yang dilandasi dengan beberapa teori. Diantaranya Teori Hermeneutika dan Analisis isi sebagai teori utama, lalu Teori Konformitas dan Teori Konstruksi Realitas Sosial sebagai teori pendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Analisis Isi, dimana komentar dari unggahan berita akun Instagram Folkative dan Indozone diteliti menggunakan teori pendukung. Hasil dari penelitian ini menunjukan sebagian masyarakat menyatakan pernyataan yang cenderung provokatif yang beresiko memicu konflik tanpa didasari fakta. Dapat disimpulkan, berpikir kritis belum diterapkan oleh sebagian masyarakat tersebut.
Bahasa Isyarat dalam Platform Berita (Studi Opini Publik pada KamiBijak.Com) Michelle Lie; Wulan Purnama Sari
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21273

Abstract

KamiBijak.com is formed on the belief that information is a right for everyone. This is the motivation KamiBijak.com produce disability-friendly content, especially for Deaf people, and give people with disabilities the opportunity to work and work by creating news information in sign language, text, audio, and visual formats. People with disabilities in Indonesia communicate by referring to two communication styles, namely the Indonesian Sign System (SIBI) and Indonesian Sign Language or BISINDO. The purpose of this study is to find out whether the picture or description of public opinion is owned by the public regarding the use of sign language in KamiBijak.com platforms and how the opinion process is formed regarding the use of sign language as a medium for conveying information on KamiBijak.com platforms for Deaf Friends. This study used quantitative methods and a survey approach of 100 respondents with an author's instrumental questionnaire determined by a Non Probability Sampling Technique in the form of Purposive Sampling. The processing of respondent data has been verified to be effective and reliable. The results of the research analysis show that the variables of public opinion have a beneficial influence, because public opinion that was originally formed by the media began to receive attention from audiences who initially seemed indifferent to the presence of people with disabilities. KamiBijak.com dibentuk atas keyakinan bahwa informasi merupakan hak bagi semua orang. Inilah yang menjadi motivasi KamiBijak.com memproduksi konten yang ramah disabilitas terutama disabilitas Tuli, dan memberi kesempatan pada disabilitas untuk bekerja dan berkarya dengan membuat informasi berita dalam format bahasa isyarat, teks, audio, dan visual. Para penyandang disabilitas di Indonesia berkomunikasi dengan mengacu pada dua gaya komunikasi, yaitu Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia atau BISINDO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah gambaran atau deskripsi dari opini publik dimiliki masyarakat terkait penggunaan bahasa isyarat dalam platform KamiBijak.com dan bagaimana proses opini terbentuk terkait penggunaan pada bahasa isyarat sebagai media penyampaian informasi pada platformKamiBijak.com untuk Teman Tuli. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan survei 100 responden dengan kuesioner instrumental penulis yang ditentukan dengan Teknik Non Probability Sampling berupa Purposive Sampling. Pengolahan data responden telah diverifikasi efektif dan terpercaya. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa variabel opini publik memiliki pengaruh yang menguntungkan, karena opini publik yang awalnya dibentuk oleh media mulai mendapat perhatian dari khalayak yang awalnya terkesan tidak peduli dengan kehadiran penyandang disabilitas.

Page 1 of 4 | Total Record : 33