Claim Missing Document
Check
Articles

Interaksi Simbolik dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu di PT. Creative Motion Pctures: Studi Kasus Komunikasi Pemasaran Film Once Upon a Time in Indonesia Ricardo Silenzie; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 4, No 2 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i2.6514

Abstract

Integrated marketing communication planning in film marketing activities is implemented as a sales solution and promotes a film title to the public in a variety of effective and interactive ways in which the message in the film can touch the appropriate target audience. PT. Creative Motion Pictures is a film company that uses an integrated marketing communication planning formula to meet the needs of its audience. PT. Creative Motion Pictures formulas when planning marketing communication. The influence of symbolic interaction has a major contribution in the marketing communication planning of PT. Creative Motion Pictures. This research uses a qualitative methodology with a case study method. Data collection was done by participant observation, in-depth interviews with PT. Creative Motion Pictures. The conclusion of this research is that it has 4 stages of integrated marketing communication planning namely Film Products, Target Market, Promotion, Distribution. At all stages there are symbolic interactions such as language selection, organizational regulations, and company vision.Perencanaan komunikasi pemasaran terpadu dalam kegiatan pemasaran film diterapkan  sebagai solusi penjualan dan mempromosikan sebuah judul film kepada masyarakat dengan berbagai cara yang efektif dan interaktif dimana pesan dalam film bisa menyentuh target audience yang sesuai. PT. Creative Motion Pictures merupakan perusahaan film yang menggunakan formula perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk memenuhi kebutuhan penontonnya. PT. Creative Motion Pictures formula-formula yang ketika melakukan perancanaan komunikasi pemasaran. Pengaruh Interaksi simbolik  memiliki kontribusi yang besar dalam perencanaan komunikasi pemasaran PT. Creative Motion Pictures. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara yang mendalam dengan tim PT. Creative Motion Pictures. Kesimpulan dari penelitian ini yakni memiliki 4 tahapan perencanaan komunikasi pemasaran terpadu yaitu Produk Film, Target Pasar, Promosi,Pendistribusian. Pada semua tahapan tersebut terdapat interaksi lambing-lambang seperti, pemilihan bahasa,peraturan organisasi, sampai visi perusahaan.
Perencanaan Komunikasi Pemasaran di Masa Pandemi (Studi Kasus Interaksi Simbolik Hann Prawira Fotografi) Karl Vincent; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 5, No 2 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i2.10151

Abstract

In marketing activities, marketing communication planning plays a role and is applied as a sales and promotion solution for a product to the public which uses several effective and interactive ways and the content of its service products can be felt by all target audiences. Hann Prawira Photography is a service provider company in the form of photography, the service company does photo shoots for Indonesian or foreign artists, not only shooting artists but also working on photo shoots for commercial needs, such as shooting for billboards, websites and others. This communication research focuses on symbolic interactions and has a very important role, in which Hann Prawira Photography uses this symbolic interaction by presenting his work through photography and also the importance of relationships with consumers. This study uses a qualitative methodology with a strategy and case studies. The data were collected using in-depth interviews directly to the founder of Hann Prawira Photography and his team. The conclusion of this research is that it has 8 marketing communication plans, namely, business objectives, target market, competitors, communication themes, tactical, implementation, monitoring, communication channels and evaluation. At all these stages there are symbolic interactions such as organizational goals, to the company's vision and mission.Di dalam kegiatan pemasaran, perencanaan komunikasi pemasaran berperan dan diterapkan sebagai solusi penjualan dan promosi untuk suatu produk kepada masyarakat yang dimana menggunakan beberapa cara yang efektif dan interaktif juga isi produk pelayanannya dapat dirasakan oleh semua target audience. Hann Prawira Fotografi merupakan suatu perusahaan penyedia jasa dalam bentuk fotografi, perusahaan jasa tersebut mengerjakan pemotretan artis indonesia ataupun luar negeri, tidak hanya pemotretan artis tetapi juga mengerjakan pemotretan untuk kebutuhan komersial, seperti pemotretan untuk billboard, website dan lainnya. Penelitian komunikasi ini berfokus pada interaksi simbolik dan mempunyai peran yang sangat penting, yang di mana Hann Prawira Fotografi sangat menggunakan interaksi simbolik ini dengan mempersembahkan karyanya lewat fotografi dan juga pentingnya hubungan dengan konsumen. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan strategi dan studi kasus. Data-data dikumpulkan menggunakan wawancara mendalam langsung kepada pendiri Hann Prawira Fotografi dan tim. Kesimpulan dari penelitian ini yakni memiliki 8 perencanaan komunikasi pemasaran yaitu, Tujuan bisnis, Target Market, Kompetitor, Tema Komunikasi, Taktis, Implementasi, Monitoring, saluran komunikasi dan Evaluasi. Pada semua tahapan tersebut terdapat interaksi simbolik seperti, tujuan organisasi, sampai visi dan misi perusahaan.
Pengaruh Fungsi Iklan Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Gojek Kevin Kevin; Widayatmoko Wdayatmoko; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 3, No 1 (2019): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v3i1.6235

Abstract

Transportasi online merupakan suatu bisnis yang menjual jasa sehingga membutuhkan pelanggan yang loyal. Loyalitas pelanggan terhadap suatu brand adalah hal mutlak yang diperlukan sebuah brand untuk tetap exist dalam bisnis mereka. Begitu juga dengan Gojek, mendapatkan pelanggan yang loyal maka gojek melakukan inovasi dalam hal periklanan online. Gojek juga memperhatikan citra positif di benak konsumen agar membentuk konsumen yang loyal. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh fungsi iklan dan citra merek  terhadap loyalitas pelanggan Gojek. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsi iklan yang terdiri dari fungsi precipitation, fungsi persuation, fungsi reinforcement, fungsi reminder. Disamping itu, juga dibahas tentang teori citra merek yang menyangkut tentang kekuatan, keunikan dan favourable. Selain itu, turut dibahas  teori loyalitas pelanggan yang terdiri dari urutan pembelian, proporsi pembelian, preferensi dan komitmen. Metodologi dari penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 8 juta pengguna Gojek di Jakarta dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Teknik analisis data dilakukan dengan uji koefisien relasi berganda, analisis regresi linear berganda, koefisien determinasi serta uji hipotesis yang terdiri dari uji T dan uji F. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fungsi iklan dan citra merek bernilai positif sehingga jika ada kenaikan fungsi iklan dan citra merek maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Sehingga kesimpulannya adalah fungsi iklan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Gojek dan juga citra merek berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Gojek. Selain itu, fungsi iklan dan citra merek Gojek memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Gojek.
Peran Interaksi Simbolik dalam Perencanaan Komunikasi Pemasaran di Era Pandemi (Studi Kasus Kopi Lain Hati Sukasari Bogor) Alfari Josita; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 5, No 1 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i1.8089

Abstract

The purpose of marketing is to introduce a product and increase sales. Another Coffee Hati is one of the franchise business fields that has opened four hundred branches in Indonesia, one of which is Kopi Hati Hati Sukasari Bogor. Managing a business during a pandemic is an interesting thing, where cafe owners must of course have ways to attract consumers and also make consumers still feel safe when buying products at the venue. In running its business, of course Kopi Hati Hati Sukasari Bogor has a strategy that can make its business grow. Of course the strategy includes a review, regulations, promotions, and its target market and before implementing the strategy there are also several things that have been considered such as a first review. In this research has a very important role. This research uses a qualitative methodology with a case study method. Collecting data in this method by means of in-depth interviews, documentation, archival records and participant observation. In this research, there is an interaction that symbolizes symbols such as regulations and the use of language in daily activities at Kopi Hati Hati Sukasari Bogor.Tujuan sebuah pemasaran adalah memperkenalkan suatu produk serta meningkatkan penjualannya. Kopi Lain Hati merupakan salah satu bidang usaha franchise yang telah membuka empat ratus cabang di Indonesia, salah satunya adalah Kopi Lain Hati Sukasari Bogor. Mengelola bisnis di masa pandemi merupakan hal yang menarik, dimana pemilik café tentunya harus mempunyai cara bagaimana menarik konsumen juga membuat konsumen tetap merasa aman ketika membeli produk di tempat tersebut. Dalam menjalankan bisnis nya tentu Kopi Lain Hati Sukasari Bogor mempunyai strategi yang dapat membuat bisnisnya semakin berkembang. Tentunya strategi tersebut meliputi peninjauan, peraturan, promosi, serta target marketnya dan sebelum menjalankan strategi tersebut juga ada beberapa hal yang telah diperhatikan seperti peninjauan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini memiliki peran yang sangat penting. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dalam metode ini dengan cara wawancara mendalam, dokumentasi, rekaman arsip dan observasi partisipan. Dalam penelitian ini terjadi adanya interaksi yang melambangkan simbol-simbol seperti peraturan dan adanya penggunaan bahasa dalam kegiatan sehati-hari di Kopi Lain Hati Sukasari Bogor.
Proses Interaksi Simbolik dalam Pembentukan PProses Interaksi Simbolik Perencanaan Komunikasi Pemasaran (Studi Kasus pada Instagram @Appetonindonesia) Angelia Febricha; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 4, No 2 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i2.6503

Abstract

Product marketing activities can be carried out using Integrated Marketing Communication. With marketing communication, the company can inform the product to be marketed to the target market more broadly. This study examines the role of symbolic interactions in the marketing planning of the Appeton brand in marketing its products. This research uses a qualitative approach through the case study method. Data collection was done by in-depth interviews, observations, and records of PT. Biomed. The conclusion of this research is marketing communication planning on Instagram @appetonindonesia can be translated into several stages, namely analyzing the situation, strategy, implementation, and evaluation. Situation analysis is that there are generalized others, where there are rules to make advertisements in accordance with Indonesian customs or culture. The implementation phase has a pygmalion effect. The strategic stage is the Pygmalion effect. Where social media specialists must meet the desires of business managers in making promotional advertisements. At the implementation stage there is the application of generalized others as rules agreed upon together in the publication. The rule is to upload promotional material as much as 10x in one week. Evaluation is done by using special symbols that are mutually understood, such as engagement rate, impression.Kegiatan memasarkan produk dapat dilakukan menggunakan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Dengan komunikasi pemasaran, perusahaan dapat menginformasikan mengenai produk yang hendak dipasarkan kepada target pasar secara lebih luas. Penelitian ini meneliti peran interaksi simbolik dalam perencanaan komunikasi pemasaran merek Appeton dalam memasarkan produk-produknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan rekaman arsip PT. Biomed. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perencanaan komunikasi pemasaran atas instagram @appetonindonesia dapat dijabarkan menjadi beberapa tahap, yaitu menganalisis situasi, strategi, implementasi, dan evaluasi. Analisis situasi ada terdapat generalized others, dimana adanya aturan membuat iklan yang sesuai dengan kebiasaan atau budaya Indonesia. Tahap implementasi terdapat efek pygmalion. Tahap srategi terdapat efek Pygmalion. Dimana sosial media spesialis harus memenuhi keinginan business manager dalam pembuatan iklan promosi. Pada tahap implementasi ada penerapan wujud generalized others sebagai aturan yang telah disepakati bersama dalam publikasi. Aturannya adalah mengunggah materi promosi sebanyak 10x dalam satu minggu.Evaluasi dilakukan dengan menggunakan simbol khusus yang saling dimengerti, seperti engagement rate, impression.
Pengaruh Brand Awareness dan Brand Image terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Innisfree Devita Agustin Santoso; Rezi Erdiansyah; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 2, No 2 (2018): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v2i2.3589

Abstract

Tren kecantikan korea mulai memasuki pasar global, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah Innisfree, brand produk kecantikan korea yang menjual perawatan kulit dan kecantikan dengan menggunakan bahan-bahan alami dari Pulau Jeju. Innisfree meluncurkan gerai resmi di pasar Indonesia pada tahun 2017 di Central Park Mall. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh brand awareness dan brand image terhadap minat beli produk kecantikan Innisfree. Responden penelitian adalah pengguna produk kecantikan Innisfree, dengan jumlah 100 responden. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data quota sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Koefisien Determinasi, Uji Koefisien Korelasi, Uji Regresi Linier Berganda, Uji F, dan Uji T. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara bersama-sama brand awareness dan brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk kecantikan Innisfree.
Interaksi Simbolik sebagai Pembentukan Perencanaan Komunikasi Pemasaran (Studi Etnografi pada PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi) Bella Sisyadi; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 4, No 1 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i1.6433

Abstract

Integrated marketing communication is an activity to increase the sales, and to introduce a brand to people in an effective way using a consistent message for the appropriate target audience. PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi is an advertising agency in Indonesia that implements integrated marketing communication to reach client’s objective. PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi has its own step of integrated marketing communication which is different compared to other advertising agencies. Symbolic interactionism takes an important role in creating the integrated marketing communication of PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi. The research uses qualitative methodology with ethnography method. The data is obtained from participant observation, in depth interview with the team, and document analysis. The results concluded that PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi has nine steps in the integrated marketing communication planning process that includes the following steps: OZIM, Brand and Competitor Analysis, Target Audience Research, to find ‘Benang Merah’ of client, Set Umbrella Communication, Set the integrated marketing communication strategy, Pitching with Client, Execute the Integrated Marketing Communication, and Monitoring. Symbolic interactions are found during the integrated marketing process such as rules, language of use, up to the company expectations.  Kegiatan komunikasi pemasaran terpadu dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan memperkenalkan sebuah merek kepada masyarakat dengan cara menetapkan cara terefektif dan pesan yang konsisten untuk target audience yang sesuai. PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi adalah perusahaan periklanan di Indonesia yang menerapkan komunikasi pemasaran terpadu untuk memenuhi objektif klien. PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi memiliki cara tersendiri dalam pembentukan perencanaan komunikasi pemasaran yang berbeda dengan perusahaan periklanan lainnya. Interaksi simbolik berperan penting dalam perencanaan komunikasi pemasaran PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara mendalam dengan tim PT. Inti Ozzigeno Nara Solusi, dan analisis dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat 9 tahapan perencanaan komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari OZIM, Analisis Merek dan Kompetitor, Riset Target Audience, Menemukan ‘Benang Merah’ dengan klien, Menetapkan Umbrella Communication, Menetapkan Strategi Komunikasi Iklan, Pitching dengan Klien, Eksekusi Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu, dan Monitoring. Pada tahapan tersebut terjadi interaksi yang mengandung simbol-simbol seperti peraturan, penggunaan bahasa, hingga harapan para tim perusahaan
Interaksi Simbolik dalam Perencaaan Komunikasi Pemasaran (Studi kasus brand Cocopi) Arnelia Lie; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 5, No 2 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i2.10155

Abstract

A marketing communication aims to introduce a product, field or service in order to increase sales. Cocopi is one of the beverage businesses that has been located in various places in Jakarta, especially in Muara Karang Pluit. Cocopi is loved by many people from offices, school children to the elderly, so Cocopi is active in the Go-Food application. At the time of covid-19, managing a business is very difficult because of the many obstacles faced. So many things that must be re-planned and changed to keep employees and cocopi customer healthy and safe, then a lot of experience that can be taken in this situation and condition at the time of covid-19. And one way to survive during covid-19 used by cocopi is to promote through Go-Food, so that it is safe for everyone and still runs according to the rules. This research uses qualitative methodology with case study strategy. This data collection method with in-depth interviews by Cocopi Manager as well as documentation, non-participant observations, the conclusion of this research is an interaction process that has meaning or symbol in daily activities in Cocopi Muara Karang PluitSebuah komunikasi pemasaran bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk, bidang atau jasa agar meningkatkan penjualan. Cocopi merupakan salah satu usaha minuman yang telah berada di berbagai tempat di Jakarta, terutama di Muara Karang Pluit. Cocopi di gemari banyak orang baik perkantoran, anak-anak sekolah sampai lansia, sehingga Cocopi aktif dalam aplikasi Go-Food. Pada saat covid-19, mengelola bisnis sangatlah sulit karena banyak sekali kendala yang dihadapi. Begitu banyak hal yang harus di rencanakan ulang dan di ubah agar karyawan dan kostumer cocopi tetap sehat dan aman, lalu banyak sekali pengalaman yang bisa diambil dalam situasi dan kondisi pada saat covid-19 ini. Dan salah satu cara agar tetap survive selama covid-19 yang digunakan cocopi adalah mempromosikan lewat Go-Food, sehingga aman bagi semuanya dan tetap berjalan sesuai aturan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan strategi studi kasus. Metode pengumpulan data ini dengan wawancara mendalam oleh Manager Cocopi serta dokumentasi, observasi non partisipan, kesimpulan dari penelitian ini adalah proses interaksi yang mempunyai makna atau simbol dalam kegiatan sehari-hari di Cocopi Muara Karang Pluit.
Interaksi Simbolik dalam Kegiatan After Sales di Dealer Nissan (Studi Kasus PT. Wahana Wirawan) Alanwari Bulan Putra; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 4, No 1 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i1.6453

Abstract

Symbolic interactions are interactions with others where communication and participation play a very important role. Symbolic interaction theory focuses on the importance of self-concepts and perceptions of individuals based on interactions with other individuals. Symbolic interactionism plays an important role in After Sales activities. After sales is one of the activities to satisfy customers on a product. The purpose of After Sales Activities at PT. Nissan Motor Indonesia aims to increase customer satisfaction and add Company Profit. After Sales plays a very important role in the automotive world, because After Sales can maintain good relations in the long run between the Company and Customers. After Sales is in the form of service, warranty and others. PT. Nissan Motor Indonesia is one of the automotive companies that have excellent After Sales. In carrying out activities After Sales Theory of symbolic interaction of mind, self, and society plays an important role. This study uses a qualitative methodology with the Case Study method. Data collection was done by in-depth interviews with a team from PT. Wahana Wirawan,, participant observation, Documentation and archive record. The conclusion of this research is in conducting After Sales activities, PT. Nissan Motor Indonesia has 8 stages consisting of Proactive Contact Program (PCP), Appointment, Reception, Job Progress Control, Service Work, Quality Control, Vehicle Submission, and Follow Up. At this stage there is the Symbolic Interaction theory of Mind, Self, and Society. This After Sales activity or process is to increase Customer Satisfaction.Interaksi Simbolik adalah interaksi dengan orang lain dimana komunikasi dan partisipasi memegang peranan sangat penting. Teori interaksi simbolik berfokus kepada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lainnya. Interaksi simbolik berperan penting dalam kegiatan After Sales. After sales adalah salah satu kegiatan untuk memuaskan pelanggan pada suatu produk. Tujuan Kegiatan After Sales pada PT. Nissan Motor Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menambahkan profit perusahaan. After Sales berperan sangat penting di dalam dunia Otomotif, karena After Sales ini dapat menjaga hubungan baik dalam jangka panjang antara Perusahaan dengan Pelanggan. After Sales ini berupa pelayanan Service, Garansi, dan lain-lain. PT. Nissan Motor Indonesia adalah salah satu perusahaan otomotif yang memiliki After Sales sangat baik. Dalam melakukan kegiatan After Sales Teori Interaksi simbolik mind, self, dan society berperan penting. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode Studi Kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan tim dari PT. Wahana Wirawan, Observasi partisipan, Dokumentasi, dan Rekaman Arsip. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam melakukan kegiatan After Sales, PT. Nissan Motor Indonesia memiliki 8 tahapan yang terdiri dari Proactive Contact Program (PCP), Appointment, Penerimaan, Job Progress Control, Pekerjaan servis, Kontrol kualitas, Penyerahan kendaraan, dan Follow Up. Pada tahapan tersebut terdapat teori Interaksi Simbolik dari Mind, Self, dan Society. Kegiatan atau proses After Sales ini untuk meningkatkan Kepuasan Pelanggan.
Peran Interaksi Simbolik dalam Perencanaan Komunikasi Pemasaran di Masa Pandemi (Studi Kasus Kedai Minuman Longtang) Novi Tandriawan; Muhammad Adi Pribadi
Prologia Vol 5, No 2 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i2.10202

Abstract

With the existence of Covid 19, the business of growing drinks and food is hampered. This makes business people at the beverage shop experience a loss. Therefore, business people must see how to plan in doing marketing properly in order to overcome this and produce good results. Marketing communication can be done in various media. The development of technology today makes it easy and fast for people to get what they are looking for, especially for business people, this is very important and there are no longer obstacles for them to do marketing of their products. In this marketing research, symbolic interaction and communication become interrelated so that one another must work together to facilitate marketing communication. This study uses symbolic interaction theory and the concept of marketing communication. The approach used in this research is qualitative research with a case study strategy. The data was collected by using in-depth interviews, documentation and direct observation. In this study, interactions occur in longtang marketing products because of the interaction and planning of marketing communications that are able to reach consumers to buy.Dengan adanya covid 19 ini, bisnis pertumbuhan minuman dan makanan menjadi terhambat. Hal ini membuat pelaku bisnis pada kedai minuman mengalami kerugian. Maka dari itu, pelaku bisnis harus melihat bagaimana perencanaan dalam melakukan pemasaran dengan benar agar dapat mengatasi hal tersebut dan memberikan hasil yang baik. Komunikasi pemasaran dapat dilakukan dalam berbagai media. Semakin berkembangnya teknologi yang ada di jaman sekarang, membuat masyarakat menjadi mudah dan cepat untuk mendapatkan sesuatu yang dicari, apalagi bagi pelaku bisnis hal tersebut sangatlah penting dan sudah tidak ada lagi penghambat bagi mereka untuk melakukan pemasaran terhadap produk yang dimiliki. Dalam penelitian pemasaran ini, interaksi simbolik dan komunikasi menjadi saling berkaitan sehingga satu dengan yang lainnya harus saling bekerja sama untuk memperlancar komunikasi pemasaran. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik dan konsep komunikasi pemasaran. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi langsung. Dalam penelitian ini terjadi interaksi interaksi dalam produk pemasaran longtang karena adanya interaksi dan perencanaan komunikasi pemasaran yang mampu mengjangkau konsumen untuk membeli.