cover
Contact Name
Riawan Yudi Purwoko
Contact Email
riawanyudi@umpwr.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
lppm@umpwr.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
ISSN : 2477829X     EISSN : 25414070     DOI : -
Core Subject : Education,
JURNAL PENDIDIKAN SURYA EDUKASI (JPSE) diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai media penuangan hasil penelitian bidang pendidikan. Terbit dua kali dalam setahun tiap bulan Desember dan Juni.
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
PENGARUH PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Isnaeni Maryam
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.33 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i1.3180

Abstract

The aim of this study is to determine: (1). Which  one gives better mathematics learning achievement, learning with Open-ended or Constructivist, (2). Which  one gives better mathematics learning achievement, high, medium or low learning motivation, (3). Which  one gives better mathematics learning achievement, learning with Open-ended or Constructivist on each learning motivation of high, medium, or low  category. This research is a quasi experimental study with 23 research design. The population of this research is all  students on eleven grade of Senior High School. The sampling technique was conducted by stratified cluster random sampling. The samples are the students of SMA N 1 Boyolali, SMA N 3 Boyolali, and SMA N 1 Teras. The instruments which used for data collection are learning achievement tests and student learning motivation questionnaire. The data analysis technique use two-way variance of analysis with unequal cells. The conclusion of the research were drawn as follows: (1) The students with Open-ended learning have mathematics learning achievement  better than Constructivist learning, (2). The students with high or medium learning motivation have mathematics learning achievement  better than low learning motivation. On the other hand, high learning motivation have mathematics learning achievement  better than medium learning motivation, (3). Open-ended learning provides same mathematics learning achievement with constructivist learning on high, medium and low learning motivation.
SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF DEMOKRATISASI Rofiq Nurhadi
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.094 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i1.3181

Abstract

Pesantren sebagai lembaga pendidikan elitis yang diorientasikan  untuk melahirkan kelompok elit (pemimpin) agama cenderung melahirkan problem demokratisasi. Melalui kajian literatur dengan pendekatan filosofis mengenai  gaya kepemimpinan, kultur  dan model pembelajaran di pesantren  dapat disimpulkan bahwa problem utama bagi upaya demokratisasi sistem pendidikan pesantren adalah terletak pada dua faktor. Pertama adalah faktor teologis. Secara teologis agama yang dijadikan kerangka bagi pelaksanaan pendidikan pesantren cenderung melahirkan pendekatan indoktrinasi serta cenderung memunculkan mandat dan emosi keagamaan seperti otoriterisme dan pengukuhan identitas komunal. Kedua adalah faktor kultural yang diwarisinya dari lembaga semacam ini sebelum mengalami islamisasi. Besarnya otoritas kyai dan keluarganya menandai karakteristik kultur pesantren. Terhadap yang pertama maka pendekatan indoktrinasi perlu diimbangi dengan pendekatan-pendekatan yang menekankan pada proses. Untuk itu perlu dibedakan antara agama sebagai wahyu yang bersifat mutlak dan agama sebagai produk sejarah yang bersifat relatif. Kemutlakan hanya ada dalam ajaran Tuhan itu sendiri dan tidak pada tafsir yang bersifat historis tentang itu yang harus selalu bersifat relatif, terbuka dan plural. Adapan terhadap yang kedua demokratisasi dapat dibangun dengan meningkatkan partisipasi masyarakat pemiliknya dalam pengelolaan pesantren.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN INVESTIGASI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM Heru Kurniawan
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.178 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i1.3272

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran Problem Solving yang diintegrasikan dengan pembelajaran investigasi terhadap keterampilan berpikir kritis matematis berbantuan Google Classroom. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Semester IV. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling sehingga diperoleh sampel penelitian yang terdiri dari 2 kelas. Instrumen penelitian mengggunakan tes pilihan ganda, data dokumen, angket, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan uji prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis matematis mahasiswa yang dikenai pembelajaran problem solving dan investigasi berbantuan Google Classroom lebih baik daripada keterampilan berpikir kritis matematis mahasiswa yang dikenai pembelajaran tradisional berbantuan Google Classroom.
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM CERPEN BURUNG LURI KARYA ARYANTI SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA Khabib Sholeh
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.472 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i1.3273

Abstract

Struktur bahasa dan struktur masyarakat saling berpengaruh.Munculnya satuan linguistik tidak dapat diterangkan hanya dengan kaidah linguistik. Ada fenomena yang menunjukkan satu tuturan dapat digunakan untuk menyatakan bermacam-macam tindak tutur.Dalam cerpen Burung Luri ada fenomena linguistik yang sangat menarik. Berbagai tuturan yang dimulai dari perilaku Burung Luri sebagai inspirasi untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Berita meninggalnya ayah Rini menjadi fenomena lahirnya tuturan yang lebih banyak bersifat langsung, bahkan kadang-kadang bernilai kasar dan termasuk dalam variasi rendah. Percakapan yang dijadikan data adalah percakapan yang berbahasa Indonesialebih memperhatikan berfungsi tidaknya tuturan itu dalam komunikasi. Dalam hal ini percakapan yang terinterferensi bahasa daerah pun dicatat.Teknik itu digunakan karena dipandang paling praktis.Analisis data dilakukan dengan cara menafsirkan secara pragmatis, yakni menafsirkan maksud secara kontekstual percakapan antartokoh cerita dan menghubungkan secara apa adanya faktor sosial dengan memperhatikan karakter analisis wacana kritis yang berpengaruh terhadap penggunaan percakapan tersebut sebagai realisasi representatif. Tindak tutur dalam cerpen Burung Luri dapat dijadikan sarana untuk pembentukan karakter bangsa tentang nilai-nilai Nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam cerpen Burung Nuri yang tercermin dalam tindak tutur para tokoh adalah tanggung jawab, kemandirian, kejujuran, hormat dan sopan santun, kasih sayang, kepedulian, kerja sama, percaya diri, kreatif, dan sifat baik dan rendah hati.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Yuli Widiyono
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jpse.v2i1.3319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran wayang dan mengetahui efektivitas media pembelajaran wayang di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini mengacu pada jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model 4-D (four  D model). Pengembangan media tersebut menggunakan empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development) dan tahap penyebaran (disseminate). Pengujian media dilakukan di SMAN 5 Kabupaten Purworejo. Pengujian efektivitas media pembelajaran wayang dengan metode pre-test dan post-test. Metode yang digunakan dalam analisis data menggunakan uji-t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penelitian pengembangan media pembelajaran wayang yang dikembangkan yaitu dengan mengacu pada tahap pendefisian meliputi analisis awal dan akhir, analisi kebutuhan siswa, analisis konsep, analisis tugas, perumusan tujuan pembelajaran. Tahap perancangan meliputi tahap desain awal media pembelajaran wayang, tokoh wayang, video, kuis, dan pustaka. Tahap pengembangan meliputi penilaian validator, pengujian terbatas, pengujian secara luas. dan tahap penyebaran media pembelajaran. kelompok kontrol jumlah siswa 32  memiliki rata-rata nilai 6,00. Kelompok ekperimen dengan jumlah siswa 30 memiliki rata-rata 7,49. Nilai standar deviasi kelompok yang melakukan pembelajaran  tanpa menggunakan multimedia wayang sebesar 0,779. Nilai standar deviasi kelompok yang melakukan pembelajaran  menggunakan multimedia wayang sebesar 0,731.  standard error of mean untuk kelompok yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan multimedia wayang dan kelompok yang melakukan pembelajaran  menggunakan multimedia adalah 0,137 dan 0,133. Dari hasil tersebut diketahui bahwa media pembelajaran wayang memberikan kontribusi yang efektif dan efisien untuk peningkatan pembelajaran tentang wayang.
THREE CHARACTER BUILDING BY USING COMIK WAYANG Edi Sunjayanto Masykuri
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.218 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i2.3459

Abstract

In this period of AEC, some countries in Asia have to compete each other in many aspects such as; economy, education, professionalism and so on. Indonesia should be ready to participate in. The educationhas to create qualified student, actually in character building because self-character of student is still degraded. The big question of it is how, what and when? Here, I will answer the problem; what is able to increase self-character of student and when is it done? The answer is we can use media creative and we can apply it from earlier student that is elementary school. Comic appears student’s imagination where optimize the right brain by visualization (text, picture and color). In addition, I use electronic comic and combine with Traditional Javanese story based on wayang.The research is to find the new perspective of creative media and student’s imagination by basic research, or to answer other questions practically by applied research. It is to show the effectiveness, student’s response and evaluation of the developed creative comic.
KONTROL SUHU BERBASIS ARDUINO DENGAN INTERFACE MATLAB SEBAGAI ALAT BANTU PRAKTIKUM FISIKA DASAR Umi Pratiwi
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.076 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i2.3461

Abstract

Alat bantu dalam praktikum di laboratorium khususnya laboratorium Fisika Dasar sangat menentukan kelancaran jalannya praktikum. Alat praktik menjadi kendala diantaranya harga yang mahal (high cost). Hadirnya teknologi mikrokontroler dan sensor serta pemrograman komputer mampu menjembatani masalah tersebut sehingga proses kelancaran praktikum  Fisika Dasar tidak terhambat. Salah satu unsur alat praktikum tersebut adalah alat ukur suhu yang mampu mengukur secara realtime. Arduino sebagai mikrokontroler berbasis AtMega328 serta sensor suhu LM-35 dapat dimanfaatkan untuk membuat alat pengukur suhu digital. Hasil pengukuran akan ditampilkan melalui layar LCD berukuran 16x2.  Oleh karena itu untuk membuat alat peraga yang layak dilakukan uji kelayakan alat peraga kontrol suhu berbasis arduino dengan interface matlab sebagai alat bantu praktikum fisika dasar. Uji coba kelayakan alat peraga dilakukan dengan uji coba ke mahasiwa semester III pada mata kuliah praktikum fisika dasar. Uji kelayakan  menggunakan instrumen kuisioner tertutup. Kisi-kisi instrumen kuisioner tertutup uji kelayakan ke mahasiswa meliputi  5  (lima)  aspek yaitu, (1)  kemudahan,  (2)  Kejelasan,  (3)  Kesesuaian,  (4) Tampilan, (5) Kemenarikan. Hasil uji coba menghasilkan 82,34% dalam kategori valid tanpa revisi.
TEKNIK MIND MAPPING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN PADA SISWA SMA Khabib Sholeh; Siti Afriani
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.264 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i2.3462

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  mendeskripsi (1)  proses peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui teknik Mind Mapping. khususnya dalam aspek:  perhatian,  gairah belajar, keaktifan,  motivasi; (2) tingkat keberhasilan keterampilan menulis cerpen melalui  teknik  Mind Mapping khususnya dalam aspek: kebaruan tema dan kandungan makna,  kekuatan imajinasi,  kebaruan dan kekuatan tokoh,  kebaruan dan kekuatan alur, (e) kesatupaduan, kelancaran bercerita,  keefektifan stile,  respon afektif guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan  rancangan penelitian tindakan. Rancangan penelitian disusun dalam satuan siklus dengan sistem berulang. Setiap siklusnya berisi aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Permasalahan dalam pembelajaran menulis cerpen berangsur-angsur dapat diatasi dengan penerapan teknik pembelajaran Mind Mapping. Siswa menjadi lebih aktif bertanya dan berdiskusi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa juga lebih bergairah dalam mengerjakan tugas dan menulis cerpen  dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan hasil pretes diketahui bahwa nilai rata-rata menulis cerpen masih rendah yaitu 69,92 dengan tingkat ketuntasan klasikal 22,66%. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas meningkat yaitu 77,08 dengan ketuntasan klasikal mencapai 73,33%. Pada siklus II, nilai rata-rata mencapai 79,82 dengan ketuntasan klasikal mencapai 100%. Pada akhir siklus II, nilai siswa dinyatakan memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Meskipun ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai 75. Berdasarkan tindakan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis cerpen;  penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen
KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP/ MTs DI KECAMATAN PREMBUN Erni Puji Astuti
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.679 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i2.3464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa SMP/ MTs Negeri di Kecamatan Prembun. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP/ MTs Negeri di Kecamatan Prembun. Teknik samplingnya purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar. Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi. Analisis datanya menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah membawa buku pelajaran sendiri dan tidak meminjam milik teman, siswa juga menyelesaikan tugas diskusi yang diberikan oleh guru, dan siswa mengerjakan tugas sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan. Dari masing-masing pernyataan tersebut, dikatakan bahwa kemandirian belajar siswa termasuk dalam predikat baik. Sedangkan siswa memperhatikan penjelasan teman ketika diskusi dalam kelompok dan siswa merapikan kembali peralatan yang digunakan setelah pembelajaran termasuk dalam predikat cukup. Siswa yang membuat catatan tersendiri tentang materi pembelajaran matematika termasuk dalam predikat kurang karena hanya 58,8% siswa yang melakukannya. Selanjutnya sebagian besar siswa tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hanya sebagian kecil siswa yang menggunakan buku matematika lainnya selain materi yang diberikan oleh guru saat pembelajaran. Sebagian besar siswa tidak berani mengeluarkan pendapat yang dimiliki pada saat diskusi. Hanya sebagian kecil siswa yang mengerjakan sendiri tugas individu yang harus dikerjakannya. Hal-hal tersebut termasuk dalam predikat kurang sekali. Sehingga kemandirian belajar siswa secara umum termasuk dalam predikat cukup.
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA UNTUK MAHASISWA STMIK PALANGKA RAYA Yuliarti Yuliarti
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.841 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v2i2.3466

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses perkuliahan Bahasa Indonesia di STMIK Palangka Raya, mengembangkan buku ajar mata kuliah Bahasa Indonesia yang sesuai dengan capaian kompetensi lulusan STMIK Palangka Raya, dan mengevaluasi validitas, efektivitas, serta kepraktisan buku ajar tersebut. Metode yang digunakan adalah Research and Development dengan menganalisis kebutuhan kemudian mengembangkan produk dan diuji validitas, efektivitas, dan kepraktisanya hingga diperoleh produk final. Produk yang dikembangkan adalah buku ajar mata kuliah Bahasa Indonesia untuk mahasiswa STMIK Palangka Raya. Hasil analisis menunjukkan buku ajar validitas sebesar 93%, efektif kerena sebesar 92,67% mahasiswa tuntas KKM, dan praktis karena mahasiswa sebesar 87,33% merespon keterterapan produk dengan baik, serta 89,60% praktisi merespon dengan baik saat diterapkan. Buku ajar ini memiliki keterterapan yang tinggi karena memiliki validitas yang tinggi pula. Buku ajar yang dikembangkan juga memiliki efektivitas yang baik, karena memiliki validitas yang tinggi dan kepraktisan yang tinggi pula. Dengan kepraktisan buku ajar yang tinggi, maka belajar materi Bahasa Indonesia akan lebih mudah.Disarankan agar dosen dapat menerapkan buku ajar Bahasa Indonesia untuk mahasiswa STMIK Palangka Raya guna membekali mahasiswa untuk cakap menerapkan kaidah-kaidah Bahasa Indonsia yang baik dan benar, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Page 2 of 12 | Total Record : 114