cover
Contact Name
Ririn Hunafa Lestari
Contact Email
ririnhunafa@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ceria@journal.ikipsiliwangi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif)
ISSN : 26144107     EISSN : 26146347     DOI : -
Core Subject : Education,
Ceria Journal publishes original research or theoretical papers about teaching and Preschool Education study program of IKIP Siliwangi on current science issues, namely: -Teacher of Early Childhood Education Programs. -Observers and Researchers of Early Childhood Education Programs. -Educational decisions maker on regional and national level.
Arjuna Subject : -
Articles 387 Documents
PENERAPAN METODE SUBATU DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DISLEKSIA Suhemi Suhemi; Chandra Asri Windarsih; Syah Khalif Alam
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1, Januari 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i1.p115-121

Abstract

In general, dyslexia is a condition of a person's learning disability caused by a child's difficulty in reading and writing activities. Dyslexic children who are not handled properly will make children frustrated when learning. Children with dyslexia can be detected from pre-school age. In Kober Cendikia institution almost every year there are dyslexic children, and the number continues to increase, especially in boys. This is the reason for researchers to research dyslexic children. This research is descriptive research with a qualitative approach. Researchers will use the Subatu method (composing, reading, writing) as a solution that will be given during this research. The subjects of this study were 4 dyslexic children aged 6-7 years consisting of 2 boys and 2 girls. Data collection techniques used are observation sheets, interviews, and documentation. narrative data analysis is used to process all data until important information is obtained at the end of the study. From the results of the study, it was found that by using the subatu method (composing, reading, writing) there was an increase in the ability of dyslexic children when learning to read.  it can be concluded that the subatu method is quite effective to be applied to dyslexic children when learning to read.Secara umum disleksia merupakan sebuah kondisi ketidakmampuan belajar seseorang yang disebabkan oleh kesulitan anak dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Anak disleksia yang tidak tertangani dengan baik akan membuat anak frustasi saat belajar. Anak dengan penyandang disleksia sudah dapat terdeteksi sejak usia pra sekolah.  Di lembaga Kober Cendikia hampir setiap tahun pembelajaran terdapat anak disleksia, dan jumlahnya terus meningkat terutama pada anak laki laki. Hal ini yang menjadikan alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap anak disleksia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti akan menggunakan metode Subatu (susun, baca, tulis) sebagai solusi yang akan diberikan selama melakukan penelitian ini. Subjek dari penelitian ini adalah 4 orang anak disleksia yang berusia 6-7 tahun terdiri dari 2 orang anak laki laki dan 2 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data Naratif digunakan untuk mengolah seluruh data sampai diperoleh informasi penting diakhir penelitian. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dengan menggunakan metode subatu (susun, baca, tulis) terdapat peningkatan terhadap kemampuan anak disleksia ketika belajar membaca. Maka dapat disimpulkan bahwa metode subatu cukup efektif diterapkan terhadap anak disleksia saat belajar membaca.
PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA ANAK PADA PEMBELAJARAN DARING KELOMPOK A DI RA MIFTAHUL KHOIR Novitasari Novitasari; Lenny Nuraeni
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10134

Abstract

Online learning during the Covid-19 period brought a new face to the current learning methods. Online learning is a new breakthrough when the pandemic spreads in various parts of the world. As a teacher, you must be able to make learning activities that are in accordance with the standards of the level of achievement of children's development. This is a challenge for teachers because developmental achievements must still be carried out through online learning. In order for learning to run well, the teacher involves the role of parents in learning activities with children. With a focus on improving children's cooperative attitude. Cooperation has many benefits for children in the future. It also enhances its social development in society. The purpose of this study was to determine and implement the role of parents in increasing cooperative attitudes in online learning (inserted before the research method). This study uses a qualitative descriptive method, data collection using triangulation techniques and data analysis using qualitative data. This research was conducted on the children of group A in RA Miftahul Khoir. Based on the results of observations made, it showed good achievements during the research activities and the increasing role of parents in the cooperative attitude of group A children at RA Miftahul Khoir in online learning.Pembelajaran daring pada masa covid-19 membawa wajah baru dalam metode pembelajaran yang dilaksanakan saat ini. Pembelajaran daring menjadi terobosan baru saat Pandemi merebak diberbagai belahan dunia. Sebagai guru harus mampu membuat kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. Merupakan tantangan tersendiri bagi guru karena capaian perkembangan tetap harus dilakukan melalui pembelajaran daring. Agar pembelajaran berjalan dengan baik, Guru melibatkan peran orang tua dalam kegiatan pembelajaran bersama anak. Dengan fokus pada peningkatan sikap kerjasama anak. Kerjasama memiliki banyak manfaat untuk anak di masa depan. Juga meningkatkan perkembangan sosial nya di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengimplementasikan peran orang tua dalam meningkatkan sikap kerjasama pada pembelajaran daring (disisipkan sebelum metode penelitian). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi dan analisis data menggunakan data kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A di RA Miftahul Khoir. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan capaian yang baik pada saat kegiatan penelitian berlangsung dan adanya peningkatan peran orang tua terhadap sikap kerjasama anak kelompok A di RA Miftahul Khoir pada pembelajaran daring.
PENERAPAN PERMAINAN KOLABORATIF DALAM MENINGKATKAN ASPEK SOSIAL PADA ANAK USIA DINI Petty Suniarti; Lenny Nuraeni
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10135

Abstract

Efforts to improve social aspects in early childhood by implementing collaborative games, to be able to improve social skills in children in group A, the role of teachers and parents are very much needed. To be able to provide a stimulus for social skills in children, it can be done through several collaborative games through games, including the traditional sondah game. This study uses a qualitative descriptive research method that aims to determine efforts to improve social aspects through the application of collaborative games. Data collection techniques using observation, interviews. Data analysis is based on the results of observations of initial activities or before being given stimulation, during and after getting stimulation. Researchers research the field through a reduction in presenting data. The results showed that the application of collaborative games through traditional sondah games could improve the social aspects of early childhood. This study concludes that traditional sondah games as part of collaborative games, can improve aspects of early childhood social development.Upaya meningkatkan aspek sosial pada anak usia dini dengan melakukan penerapan permainan kolaboratif,untuk dapat meningkatkan kemampuan sosial pada anak di kelompok A sangat diperlukan peran guru dan orang tua. Untuk dapat memberikan stimuluskemampuan sosialnya pada anak dapat melalui beberapa permainan kolaboratif melalui permainan, diantaranya permainan tradisional sondah.metode penelitian deskriftif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan aspek social melalui penerapan permainan kolaboratif dijadikan pada metode penelitian ini. Subjek penelitian ini terdapat 8 peserta didik yang terdiri dari 3 orang anak laki laki dan 5 orang anak perempuan di PAUD Al Ikhlas. Teknik pengumpulan data ini menggunakan observasi, wawancara. Hasil dari tekhnik  pengumpulan data dianalisis dengan analisis data kualitatif. Setelah penelitian ini dilakukan maka diperoleh hasil penelitian menunjukkan penerapan permainan kolaboratif melalui permainan tradisional sondah dapat meningkatkan aspek social anak usia dini. Kesimpulan penelitian ini adalah melalui permainan tradisional sondah bagian dari permainan kolaboratif mampu meningkatkan aspek perkembangan sosial anak usia dini.
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI TARIAN TRADISIONAL PADA KELOMPOK B Aan Susanti; Dedah Jumiatin
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10254

Abstract

The intelligence that is important and must be possessed in early childhood is kinesthetic intelligence or it can also be called gross motor skills, there are many ways to stimulate children's kinesthetic intelligence, namely playing soccer, playing basketball, running, catching the ball, climbing in the area. play and dance. Stimulation of the kinesthetic intelligence of early childhood can be done by dancing is very important to support children's intelligence which is not only academic intelligence needed by early childhood students. However, at RA AL-IKHLAS II Cisarua there are some children whose kinesthetic intelligence abilities are still below the average because at the school they are still very monotonous in their stimulus activities. The teacher only prioritizes academic intelligence compared to other intelligences that might make the child smarter in the future with the skills possessed such as being a professional dancer. The teacher only gave writing and reading assignments to the children at RA AL-IKHLAS II, so the research was carried out with traditional dance activities using the classroom action research method. The research subjects were children aged 4-5 years at RA Al-Ikhlas II Cisarua. This research technique is observation with qualitative data analysis. Based on the results of the study, it was found that 92% of children's intelligence abilities increased after the stimulus for dancing traditional dances was done.Kecerdasan yang penting dan harus dimiliki dalam diri anak usia dini salah satunya yaitu kecerdasan kinestetik atau bisa disebut juga dengan motorik kasar, banyak cara untuk menstimulus kecerdasan kinestetik anak yaitu bisa dengan bermain sepak bola, bermain bola basket, berlari, menangkap bola, memanjat di area bermain dan menari. Stimulasi kecerdasan kinestteik anak usia dini bisa dilakukan dengan menari sangatlah penting untuk mendukung kecerdasan anak yang memang bukan hanya kecerdasan akademik saja yang dibutuhkan oleh anak uisi dini. Tetapi, di RA AL-IKHLAS II Cisarua terdapat beberapa anak yang memang kemampuan kecerdasan kinestetiknya masih dibawah rata-rata itu dikarenakan di sekolah tersebut masih sangat monoton dalam kegiatan stimulusnya. Guru hanya mengedepankan kecerdasan akademik disbanding kecerdasan yang lain yang mungkin saja bisa menjadikan anak tersebut menjadi lebih cerdas dimasa depan dengan keahlian yang dimiliki seperti menjadi penari professional.Guru hanya memberikan tugas menulis dan membaca saja pada anak-anak di RA AL-IKHLAS II, sehingga penelitian dilakukan dengan kegiatan menari tarian tradisional dengan yang digunakan adalah metode penelitian Tindakan kelas. Subjek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di RA Al-Ikhlas II Cisarua. Teknik penelitian ini adalah observasi dengan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil 92% bahwa kemampuan kecerdasan anak meningkat setelah dilakukannya stimulus menari tarian tradisional.
PEMBELAJARAN DARING UNTUK STIMULASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK MELALUI PERMAINAN IDENTIFIKASI SUARA KELOMPOK B1 DI TK AL-BAITURROHMAN Dewi Krisnawati; Rita Nurunnisa
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10255

Abstract

This study aims to determine: 1) scenarios and implementation of online learning through voice identification games to stimulate children's linguistic intelligence. 2) children's responses to voice identification games for linguistic intelligence stimulation which are carried out online. 3) the difficulties experienced by children when participating in online learning through voice identification games stimulating children's linguistic intelligence. 4) the obstacles faced by the teacher when implementing online learning through the voice identification game to stimulate children's linguistic intelligence. The method used is descriptive qualitative research. The population of this research data is the children of group B1 totaling 18 people and class teachers. Collecting data using interview instruments, observation sheets, and documentation. Data were analyzed through data reduction, data display, and verification or drawing conclusions. The results of this study indicate that the scenario and implementation of the voice identification game through online learning can stimulate children's linguistic intelligence. Children can respond well and enthusiastically. The difficulties faced by children are that each child's ability is different in listening to the speed of sound. There are children who are easy to respond and some are slow. In addition, there are also obstacles for teachers, namely requiring careful planning and making learning designs that are not monotonous so as to keep children excited.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) skenario dan implementasi pembelajaran daring melalui permainan identifikasi suara stimulasi kecerdasan linguistik anak. 2) respon anak terhadap permainan identifikasi suara untuk stimulasi kecerdasan linguistik yang dilakukan secara daring. 3) kesulitan yang dialami anak pada saat mengikuti pembelajaran daring melalui permainan identifikasi suara stimulasi kecerdasan linguistik anak. 4) kendala-kendala yang dihadapi guru pada saat mengimplementasikan pembelajaran daring melalui permainan identifikasi suara stimulasi kecerdasan linguistik anak. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi data penelitian ini adalah anak kelompok B1 yang berjumlah 18 orang dan guru kelas. Pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skenario dan implementasi dari adanya permainan identifikasi suara melalui pembelajaran daring dapat menstimulasi kecerdasan linguistik anak. Anak-anak dapat merespon dengan baik dan antusias. Adapun kesulitan yang dihadapi anak yaitu setiap kemampuan anak berbeda dalam mendengarkan kecepatan suara. Ada anak yang mudah menanggapi dan ada pula yang lambat. Selain itu, ada juga kendala guru yaitu memerlukan perencanaan yang matang dan membuat desain pembelajaran yang tidak monoton sehingga membuat anak tetap semangat. 
PEMANFAATAN VIDEO ANIMASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI Ibah Habibah; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10258

Abstract

Language skills in children should be stimulated and developed from an early age. Part of the language skills that must be possessed by children is the ability of children to listen and speak. The ability to listen to children serves to understand and develop knowledge in the future while the ability to speak serves to express what is in the mind and to communicate. There are so many ways to stimulate children's language skills to develop, including by utilizing animated videos as learning media that are tailored to the ongoing learning theme. Thus, children will feel more interested and can learn in a fun way without feeling bored with learning techniques that only use textbooks and assignments. This research was conducted at RA NURUL IKHWAN BANDUNG, on 12 children in group B using the results of observations and interviews as data collection techniques and made qualitative descriptive as a research method. The results of this study are an increase in language skills after using animated videos as learning media.Kemampuan bahasa pada anak sejatinya harus dirangsang dan dikembangkan sejak anak usia dini. Bagian dari kemampuan bahasa yang harus dimiliki oleh anak adalah kemampuan anak dalam menyimak dan berbicara. Kemampuan menyimak anak berfungsi untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan dimasa yang akan datang sedangkan kemampuan berbicara berfungsi untuk mengungkapkan yang ada dalam pikiran dan untuk berkomunikasi. Begitu banyak cara yang dilakukan agar merangsang kemampuan bahasa anak berkembang, diantaranya dengan memanfaatkan video animasi sebagai media pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian anak akan merasa lebih tertarik dan dapat belajar dengan cara yang menyenangkan tanpa merasa bosan dengan teknik pembelajaran yang hanya menggunakan buku paket dan pemberian tugas. Penelitian ini di lakukan di RA NURUL IKHWAN  BANDUNG, pada 12 orang anak pada kelompok B dengan menggunakan hasil observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data serta menjadikan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya peningkatan kemampuan bahasa setelah menggunakan video animasi sebagai media pembelajaran.
MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP MELALUI KEGIATAN IBU DAN ANAK DI PAUD AZZAHRA INSAN KAMIL Jono Suharjono; Rohmalina Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10259

Abstract

This research was conducted and the background of the lack of stimulation in cultivating the entrepreneurial spirit of children from an early age is still difficult for group B students to do which requires guidance and participation of parents, especially a mother in the implementation process. In PAUD Insan Kamil the learning method is still monotonous, therefore the researcher aims to carry out activities for children and mothers in increasing the entrepreneurial spirit through role-playing activities as traders. This study aims to foster the entrepreneurial spirit of children through mother and child activities by playing the role of traders in schools. This research was conducted at the Azzahra Insan Kamil PAUD in group B. The subjects in this study were 10 children consisting of 7 boys and 3 girls. The methodology in this study uses descriptive qualitative methods with data collection techniques of observation, interviews, and documentation and data analysis using data reduction, data display, and drawing conclusions. Based on the results of the study, simple activities carried out by mothers and children with role-playing activities as traders can foster an entrepreneurial spirit in children.Penelitian ini  dilakukan  dan dilatarbelakangi kurangnya stimulasi dalam menumbuhkan jiwa entrepeneurship anak sejak usia dini, secara nyata masih  sulit dilakukan oleh anak didik kelompok B yang mana perlu bimbingan dan peran serta orang tua khususnya seorang ibu dalam proses pelaksanaannya. Di PAUD Insan Kamil dalam metode pembelajaran masih monoton maka dari itu peneliti bertujuan untuk melakukan kegiatan anak dan ibu dalam meningkatkan jiwa entrepreunership melalui kegiatan bermain peran sebagai pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreuneurship anak melalui kegiatan ibu dan anak dengan bermain peran sebagai pedagang yang dilakukan di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Azzahra Insan Kamil pada kelompok B. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan  3 anak perempuan. Metodologi pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi dan analisis data menggunakan reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dengan kegiatan sederhana yang dilakukan oleh ibu dan anak dengan kegiatan bermain peran menjadi pedagang dapat menumbuhkan jiwa entrepreuneurship pada anak.
PEMBELAJARAN DARING DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN FUN COOKING KELOMPOK B TK PARIPURNA 3 CIMAHI Ria Martina Pertiwi; Rita Nurunnisa
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10271

Abstract

The research was motivated by the low learning outcomes of language skills in children. In learning activities, educators do not develop language skills, this can be seen from conventional learning by only using the blackboard at school. The process of learning activities does not look child-centered but looks teacher-centered, for that researchers suggest that every teacher carry out learning activities using media so that learning will feel alive and fun for children. This study uses a qualitative descriptive research method with research subjects in group A children of TKQ Madinatul Islam. Data collection techniques: observation, interviews and documentation, data analysis: data reduction, data display, and data verification/conclusion. Learning activities using flannel board media were carried out, based on data analysis at first the children had a little difficulty in using the media but when the teacher gave directions, guidance, and rules for playing the flannel board media, the children became more proficient and looked engrossed in playing the flannel board media, it can be seen when they play letters, say letters, string letters into their names, even with the flannel board media, children can imitate and write their names in their books. The conclusion is that improving language skills in children can be done using flannel board media.Dikarenakan adanya wabah penyakit Covid-19, pemberian stimulasi perkembangan untuk perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, agama dan moral serta seni harus dilakukan di rumah masing-masing peserta didik. Aspek perkembangan kognitif adalah aspek utama yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek yang lain. Melihat kenyataan di lapangan bahwa begitu beragamnya permasalahan mengenai perkembangan kognitif sesuai dengan variabel anak usia dini apalagi dengan ditambah pembelajarannya dilakukan secara daring. Penelitian ini bertujuan meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam pembelajaran daring di TK Paripurna 3 Cimahi melalui kegiatan fun cooking. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B, dengan jumlah anak 10 orang, 7 anak perempuan dan 3 anak laki-laki.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan terhadap perkembangan kognitif anak melalui kegiatan fun cookingpada saat pembelajaran daring.Teknikpengumpulan data yang digunakan peneliti menggunakan teknikobservasi, perekaman,dan wawancara untuk memperjelashasil observasi pembelajaran online,danmeningkatkan perkembangan kognitif anak melalui kegiatan fun cookingkelompok B TK Paripurna 3 Cimahi. Analisis data yang digunakan telahmelalui tahapanreduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Melalui hasil penelitian, diperoleh informasi adanya peningkatan perkembangan kognitif anak dalam pembelajaran daring melalui kegiatan fun cookingterutama dalam berfikir logis.
IMPLEMENTASI KEGIATAN MENGANYAM DARI BAHAN BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI MASA PEMBELAJARAN DARING Rofi Alhayu; Dedah Jumiatin
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10272

Abstract

Many ways can be used to increase children's creativity, one of which is by utilizing the use of used goods, so children will get used to being grateful and can use objects around them because objects that were previously unused or thrown away can be processed into goods. which is useful. Related to creativity, this study aims to describe the implementation of weaving activities from used materials to increase creativity in children aged 5-6 years in the online learning period. This research methodology uses a qualitative descriptive method with data collection techniques of observation, interviews, and documentation, and data analysis using data reduction, data display, and concluding with the research subjects being 11 children aged 5-6 years. Based on the results of research from data obtained during research at Kober Azzahra Cimahi, it was proven that the implementation of weaving activities from used materials to increase creativity in children aged 5-6 years during the online learning period at Kober Az Zahra Cimahi increased significantly on all indicators of children's creativity.Banyak cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas anak salah satunya yaitu dengan  memanfaatkan penggunaan barang bekas,  dengan begitu anak akan membiasakan diri untuk bersyukur dan dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya, karena benda yang semula sudah tidak terpakai atau dibuang dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat. Terkait dengan kreativitas maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kegiatan menganyam dari bahan bekas untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia 5-6 tahun di masa pembelajaran daring. Metodologi penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi dan analisis data menggunakan reduksi data, display data dan menarik kesimpulan dengan subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 11 anak.  Berdasarkan hasil penelitian dari data yang didapat selama penelitian di Kober Azzahra Cimahi terbukti bahwa implementasi kegiatan menganyam dari bahan bekas untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia 5-6 tahun di masa pembelajaran daringdi Kober Az Zahra Cimahi meningkat signifikan pada semua indikatorkreativitas anak.
PEMBELAJARAN DARING DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI Saidah Saidah; Agus Sumitra; Ghina Wulansuci
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10281

Abstract

This research is motivated by the fact in the field that the speaking ability of early childhood group B Kober Nurussalam is still low due to the selection of learning methods that are less interesting and less varied. The singing method is one of the learning methods chosen in this study. Therefore, this study aims to describe the scenario and implementation of the singing method on the speaking ability of early childhood in online learning. This study uses a qualitative descriptive method with the research subjects of group B children Kober Nurussalam totaling 11 people. Collecting data using interview instruments, observation sheets, and documentation. Data were analyzed through data reduction, data display, and verification or concluding. This study showed that the children's speaking ability developed very well after the singing method was carried out in eight meetings. Singing is a fun activity for children that gives satisfaction to children so that children can express their thoughts by saying words or sounds. These results imply that children's speaking skills can be developed through the singing method.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan bahwa kemampuan berbicara anak usia dini kelompok B Kober Nurussalam masih rendah dikarenakan pemilihan metode pembelajaran yang kurang menarik dan kurang bervariasi. Metode bernyanyi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan skenario dan implementasidari metode bernyanyi terhadap kemampuan berbicara anak usia dini dalam pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian anak kelompok B Kober Nurussalam yang berjumlah 11 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa kemampuan berbicara anak berkembang sangat baik setelah dilakukan metode bernyanyi dalam delapan kali pertemuan. Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak yang memberi kepuasan kepada anak sehingga anak mampu mengekspresikan pikiran dengan mengucapkan kata-kata atau suara. Hasil tersebut memberikan implikasi bahwa kemampuan berbicara anak dapat dikembangkan melalui metode bernyanyi.   

Page 1 of 39 | Total Record : 387


Filter by Year

2018 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 Nomor 3, Mei 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 Nomor 2, Maret 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 Nomor 1, Januari 2023 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 Nomor 6, November 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 Nomor 5, September 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 Nomor 4, Juli 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 Nomor 3, Mei 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1, Januari 2022 Vol 4, No 6 (2021): Volume 4 Nomor 6, November 2021 Vol 4, No 5 (2021): Volume 4 Nomor 5, September 2021 Vol 4, No 4 (2021): Volume 4 Nomor 4, Juli 2021 Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021 Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Maret 2021 Vol 4, No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari 2021 Vol 3, No 6 (2020): Volume 3 Nomor 6, November 2020 Vol 3, No 5 (2020): Volume 3 Nomor 5, September 2020 Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020 Vol 3, No 3 (2020): Volume 3 Nomor 3, Mei 2020 Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020 Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 Nomor 1, Januari 2020 Vol 2, No 6 (2019): Volume 2 Nomor 6, November 2019 Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019 Vol 2, No 4 (2019): Volume 2 Nomor 4, Juli 2019 Vol 2, No 4 (2019): Volume 2 Nomor 4, Juli 2019 Vol 2, No 3 (2019): Volume 2 Nomor 3, Mei 2019 Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 Nomor 2, Maret 2019 Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 Nomor 1, Januari 2019 Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 Nomor 1, Januari 2019 Vol 1, No 6 (2018): Volume 1 Nomor 6, November 2018 Vol 1, No 6 (2018): Volume 1 Nomor 6, November 2018 Vol 1, No 5 (2018): Volume 1 Nomor 5, September 2018 Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Nomor 4, Juli 2018 Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Nomor 4, Juli 2018 Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Nomor 3, Mei 2018 Vol 1, No 2 (2018): Volume 1 Nomor 2, Maret 2018 Vol 1, No 2 (2018): Volume 1 Nomor 2, Maret 2018 Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 Nomor 1, Januari 2018 Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 Nomor 1, Januari 2018 More Issue