cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 14119331     EISSN : 25497219     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 230 Documents
Predicting the Shear Strength of Reinforced Concrete Beams Using Support Vector Machine Cindrawaty Lesmana
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.197 KB) | DOI: 10.28932/jts.v2i2.1257

Abstract

A wide range of machine learning techniques have been successfully applied to model different civilengineering systems. The application of support vector machine (SVM) to predict the ultimate shearstrengths of reinforced concrete (RC) beams with transverse reinforcements is investigated in thispaper. An SVM model is built trained and tested using the available test data of 175 RC beamscollected from the technical literature. The data used in the SVM model are arranged in a format ofnine input parameters that cover the cylinder concrete compressive strength, yield strength of thelongitudinal and transverse reinforcing bars, the shear-span-to-effective-depth ratio, the span-toeffective-depth ratio, beam’s cross-sectional dimensions, and the longitudinal and transversereinforcement ratios. The relative performance of the SVMs shear strength predicted results were alsocompared to ACI building code and artificial neural network (ANNs) on the same data sets.Furthermore, the SVM shows good performance and it is proved to be competitive with ANN modeland empirical solution from ACI-05.
Peta Zonasi Tsunami Indonesia Theodore F Najoan
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.594 KB) | DOI: 10.28932/jts.v2i2.1260

Abstract

Kepulauan Indonesia berada pada daerah rawan gempa, dengan resiko gempa yang dapatmenyebabkan tsunami dapat terjadi pada berbagai tempat di setiap pulau. Gempa bumi yangmenyebabkan gelombang tsunami dapat menghancurkan kota-kota pada daerah pesisir pantai. Olehkarena itu peta rawan tsunami terus dikembangkan, untuk memberikan informasi mengenai tinggirayapan tsunami untuk keperluan desain bangunan maupun instansi pemerintah di seluruh kepulauanIndonesia. Peta rawan tsunami berdasarkan kejadian gempa yang menyebabkan tsunami pada suatuwilayah, dan menghitung tinggi rayapan tsunami dengan menggunakan rumus Katyusuki Abe (1995).Peta rawan tsunami dibagi menjadi 5 zona, yaitu zona 0 dengan ? = 0,00 – 0,29, zona 1 dengan ? =0,30 – 0,49, zona 2 dengan ? = 0,50 – 0,69, zona 3 dengan ? = 0,70 – 0,89 dan zona 4 dengan ? =0,90 – 1,10.
Simulasi Numerik berbasi Komputer sebagai Solusi Pencegah Bahaya Akibat Kegagalan Bangunan Wiryanto Dewobroto; Sahari Besari
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.175 KB) | DOI: 10.28932/jts.v2i2.1261

Abstract

Kegagalan bangunan karena strukturnya gagal berfungsi dapat menimbulkan kerugian harta benda,bahkan korban jiwa. Oleh karena itu perlu diantisipasi secara cermat. Bangunan yang didesainterhadap beban-beban rencana dari code-code yang ada, belum dapat menjamin sepenuhnya bebasdari segala risiko kegagalan bangunan, karena penyebabnya kompleks. Salah satu strategimengantisipasi risiko dapat dimulai dari tahap perencanaan. Langkah pertama yang penting adalahmemperkirakan penyebab kegagalan sehingga dapat dibuat simulasi kejadiannya. Selain simulasi fisik(eksperimen) maka simulasi numerik berbasis komputer menjadi alternatif lain yang canggih danrelatif murah. Makalah ini akan membahas seberapa jauh teknologi komputer dapat dipakai sebagaisimulasi terjadinya kegagalan bangunan sehingga solusi efektif pencegahannya dapat diupayakan.
Mechanical Properties of Concrete with Various Water-Cement Ratio After High Temperature Exposure M.I Retno Susilorini; Budi Eko Afrianto; Ary Suryo Wibowo
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.518 KB) | DOI: 10.28932/jts.v2i2.1262

Abstract

Concrete building safety of fire is better than other building materials such as wood, plastic, and steel,because it is incombustible and emitting no toxic fumes during high temperature exposure. However,the deterioration of concrete because of high temperature exposure will reduce the concrete strength.Mechanical properties such as compressive strength and modulus of elasticity are absolutely corruptedduring and after the heating process. This paper aims to investigate mechanical properties of concrete(especially compressive strength and modulus of elasticity) with various water-cement ratio afterconcrete suffered by high temperature exposure of 500oC.This research conducted experimental method and analytical method. The experimental methodproduced concrete specimens with specifications: (1) specimen’s dimension is 150 mm x 300 mmconcrete cylinder; (2) compressive strength design, f’c = 22.5 MPa; (3) water-cement ratio variation =0.4, 0.5, and 0.6. All specimens are cured in water for 28 days. Some specimens were heated for 1hour with high temperature of 500oC in huge furnace, and the others that become specimen-controlwere unheated. All specimens, heated and unheated, were evaluated by compressive test.Experimental data was analyzed to get compressive strength and modulus of elasticity values. Theanalytical method aims to calculate modulus of elasticity of concrete from some codes and to verifythe experimental results. The modulus elasticity of concrete is calculated by 3 expressions: (1) SNI03-2847-1992 (which is the same as ACI 318-99 section 8.5.1), (2) ACI 318-95 section 8.5.1, and (3)CEB-FIP Model Code 1990 Section 2.1.4.2.The experimental and analytical results found that: (1) The unheated specimens with water-cementratio of 0.4 have the greatest value of compressive strength, while the unheated specimens with watercementratio of 0.5 gets the greatest value of modulus of elasticity. The greatest value of compressivestrength of heated specimens provided by specimens with water-cement ratio of 0.5, while the heatedspecimens with water-cement ratio of 0.4 gets the greatest value of modulus of elasticity, (2) Allheated specimens lose their strength at high temperature of 500oC, (3) The analytical result shows thatmodulus of elasticity calculated by expression III has greater values compares to expression I and II,but there is only little difference value among those expressions, and (4)The variation of water-cementratio of 0.5 becomes the optimum value.
Mempelajari Tegangan pada Balok dengan Bantuan Software Berbasis Perhitungan Matematis dan Visualisasi 3 Dimensi Anang Kristianto; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.387 KB) | DOI: 10.28932/jts.v2i2.1263

Abstract

Penelitian pada mahasiswa Jurusan Teknik Sipil U.K.Maranatha menunjukkan sebagian besarkecenderungan gaya belajar mahasiswa adalah active–sensing (41,38%) serta visual (68,97%), kondisiini rupanya sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Richard Felder sebagai pengembang ILS(Index Learning Style) terhadap mahasiswa teknik Iowa State University yang menyatakan bahwa63% mahasiswa adalah active learners, 67 % sensing learner dan 85% visual learners, kemudianpenelitian terhadap mahasiswa Michigan Tech. menunjukkan bahwa 56% active leaners, 63% sensingleaners, dan 74% visual leaners. Secara umum hasil penelitian Felder menunjukkan bahwa 64%active leaners, 63% sensing leaners, dan 82% visual leaners. Penemuan ini setidaknya bisa memberigambaran yang cukup umum bahwa mahasiswa teknik memiliki kecenderungan gaya belajar yanghampir sama dibeberapa perguruan tinggi.Mahasiswa dengan gaya belajar active-sensing-visual learners memiliki kecenderungan belajarmelalui metode praktis problem-solving, penggunaan banyak gambar, grafik, sketsa sederhana sertaaktivitas kelompok dimana mereka diberi kesempatan untuk bertukar pikiran dan bereksperimen.Hambatan pemahaman akan materi yang disampaikan terjadi ketika para mahasiswa dengankecenderungan gaya belajar seperti ini menghadapi materi mekanika rekayasa yang sulit untukdibayangkan perilakunya, bahkan untuk materi yang didalamnya terdapat persamaan-persamaanmatematis yang sederhana.Salah satu materi dasar yang diberikan pada matakuliah mekanika bahan adalah tegangan pada balokatau kolom (lentur, aksial, geser, dsb) akibat beban merata, terpusat sentris, terpusat eksentris yangmengakibatkan lentur biaksial, dsb. Penggunaan suatu software komputer berbasis perhitunganmatematis dan mampu memvisualisasikan persamaan-persamaan matematik dalam bentuk grafik baik2D atau 3D seperti MatCad atau MatLab akan sangat membantu mahasiswa memahami konsep danperilaku tegangan pada balok/kolom.Beberapa keuntungan penggunaan alat bantu ini adalah secara umum mahasiswa dapat memahamidasar teori, penurunan rumus, perilaku tegangan pada balok dengan lebih baik. Kedua, mahasiswadapat melihat suatu eksperimen sederhana mengenai perilaku tegangan pada balok dengan visualisasiyang menarik karena kemampuan software ini untuk mengupdate hasil serta tampilan grafiknya secara3 dimensi secara langsung. Ketiga, seluruh proses mulai dari dasar teori, penurunan rumus sertalatihan soal serta visualisasi grafik dapat terdokumentasi dengan baik. Keuntungan-keuntungan diatassangat membantu mahasiswa dengan gaya belajar active-sensing-visual learners yang mayoritasdimiliki oleh mahasiswa teknik sipil untuk memahami pelajaran mekanika bahan.
Indeks Pengarang Jurnal Teknik Sipil Indeks Pengarang
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.708 KB) | DOI: 10.28932/jts.v2i2.1264

Abstract

-
Characteristics of Pore-Water Pressure Response in Slopes During Rainfall Alfrendo Satyanaga Nio
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.121 KB) | DOI: 10.28932/jts.v3i1.1268

Abstract

Field measurements of residual soil slopes are valuable for the assessment of slope stability during rainfall. Several residual soil slopes, which are predominantly unsaturated due to their deep groundwater table, were instrumented with tensiometer and rainfall gauge in order to study the response characteristics of the slopes during rainfall. Comprehensive field measurement results involving a large number of rainfall events are presented in the paper. The results show that the pore-water pressures in all instrumented slopes increased in a similar fashion during rainfall, but at different magnitudes depending on soil type. The pore-water pressure response characteristics can then be used to estimate the variation in factor of safety of the slope during rainfall.
Respon Struktur Dua Derajat Kebebasan Dengan Kekakuan Sebagai Parameter Ketidakpastian Olga Pattipawaej; Budiarto Budiarto
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.843 KB) | DOI: 10.28932/jts.v3i1.1269

Abstract

Sistem suatu struktur sangatlah bergantung kepada ketidakpastian yang ada di geometri struktur, sifat bahan dan kondisi pembebanan. Pemodelan struktur berupa bangunan dua lantai sebagai portal sederhana berdimensi dua. Dengan memasukkan parameter ketidakpastian, perhitungan dilakukan dengan menggunakan gabungan dua metode yaitu probabilitas dan metode elemen hingga. Parameter ketidakpastian dalam tulisan ini adalah kekakuan struktur. Hasil analisis dengan menggunakan program Matlab diperoleh bahwa pengaruh respon sebelum memasukkan dan setelah memasukkan parameter ketidakpastiannya menyebabkan adanya penambahan perpindahan.
Pengaruh Kadar Air dan Jarak Antar Paku Terhadap Kekuatan Sambungan Kayu Kelapa Arusmalem Ginting
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.497 KB) | DOI: 10.28932/jts.v3i1.1270

Abstract

Kayu kelapa sebagai kayu alternatif sudah banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Bangunan dapat berupa bangunan terlindung dan bangunan tidak terlindung. Kadar air kayu dipengaruhi oleh kelembaban udara sekitarnya yang sering disebut sebagai sifat higroskopis kayu. Kayu kelapa yang ada di pasaran juga mempunyai kadar air yang berbeda-beda. Sambungan merupakan titik terlemah pada struktur kayu. Kekuatan sambungan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kadar air dan jarak alat sambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berat jenis kayu kelapa, pengaruh kadar air, dan jarak antar paku terhadap kekuatan sambungan. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi kadar air yaitu 8,27 %, 16,28 % dan 33,44 %. Jarak antar paku yang digunakan adalah 8D, 10D dan 12D, dengan D adalah diameter paku. Digunakan 10 buah paku 4’’BWG8 dengan diameter 0,42 cm dan panjang 10,2 cm yang ditempatkan dalam 2 baris. Sambungan kayu kelapa yang diuji menggunakan pelat sambung kayu, tebal batang utama 4 cm, lebar 8 cm dan pelat sambung ganda tebal 2 cm, lebar 8 cm. Dari hasil penelitian didapat berat jenis kayu kelapa 0,74. Jarak paku yang kurang dari jarak minimum (10D) mengurangi kekuatan sambungan dan jarak paku yang lebih dari jarak minimum (10D) akan meningkatkan kekuatan sambungan. Kekuatan sambungan meningkat pada kadar air kurang dari kondisi kering udara (16,28 %) dan menurun pada kadar air melebihi kondisi kering udara (16,28 %). Besarnya faktor aman sambungan kayu kelapa menggunakan alat sambung paku (4’’BWG8) pada kondisi kering udara (16,28 %) dan jarak paku minimum (10D) sebesar 2,86.
Fire Safety Design in Building Maksum Tanubrata
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.301 KB) | DOI: 10.28932/jts.v3i1.1271

Abstract

The main themes for fire safety planning may be described as follows ; Prevention of outbreak and growth of fire , Fire protection of Building structures, smoke control and escape planning. Fire load in a building can be roughly classified into 3 groups: (a). buildings materials, (b). furniture, and (c). daily goods. Building materials including linings, interior material of walls, ceilings, floors, partition walls, etc, and daily goods such as books, clothes, and so on.

Page 1 of 23 | Total Record : 230


Filter by Year

2006 2024