cover
Contact Name
Syarief Fajaruddin
Contact Email
syarief.rieffa@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ari.setiawan@ustjogja.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
ISSN : 23383372     EISSN : 26559269     DOI : -
Core Subject : Education,
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan publishes high-quality manuscripts of evaluation, assessment, and measurement in varied instructional settings, including economics, mathematics, physics, vocation, engineering, and linguistics with their own particular phenomena, and significant studies that address issues of current education concern. The journal seeks high-quality research on how evaluation, measurement, and assessment can improve educational outcomes; research on how different disciplines can inform theoretical, practical, and political perspectives at the local, provincial, regional and international levels, with an effect on elementary, secondary and tertiary education stages.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2020)" : 10 Documents clear
Self-esteem: Faktor-faktor yang mempengaruhinya Udik Yudiono; Sulistyo Sulistyo
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.8736

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi self-esteem siswa. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi self-esteem pada siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS SMA Negeri 6 Kota Malang dengan sampel sejumlah 84 siswa dari populasi sejumlah 200 siswa. Dimensi-dimensi yang diukur meliputi motivasi, lingkungan belajar, apresiasi, kerjasama, komunikasi, psikomotorik, kognitif, afektif, tantangan, dan improvemen. Disimpulkan bahwa faktor afektif siswa merupakan faktor yang paling dominan dalam pembentukan self-esteem siswa dalam menghadapi ujian. Selanjutnya faktor kemampuan berfikir dan pengembangan diri serta faktor lingkungan belajar dan kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan sesama siswa dan gurunya. Self-esteem: The influence factors  Abstract: This study aims to describe the factors that affect students' self-esteem. This research is a survey research with a quantitative descriptive approach that explains the factors that influence student self-esteem. The subjects of this study were students of class XI majoring in social studies at SMA Negeri 6 Malang with a sample of 84 students from a population of 200 students. The dimensions measured include motivation, learning environment, appreciation, cooperation, communication, psychomotor, cognitive, affective, challenge, and improvement. It is concluded that the student affective factor is the most dominant factor in the formation of students' self-esteem in facing exams. Furthermore, the factor of thinking ability and self-development as well as learning environment factors and students' ability to interact with fellow students and teachers.
Korelasi kebiasaan sarapan pagi dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gedong 01 Joseph Windu Sonno
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v7i1.2495

Abstract

Sarapan merupakan aktivitas penting sebelum melakukan aktivitas fisik. Sarapan sehat harus mengandung empat unsur sehat lima sempurna. Ini berarti bahwa kami benar-benar mempersiapkan diri untuk semua kegiatan. Dengan sarapan diharapkan konsentrasi siswa dapat meningkat sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menjelaskan ada tidaknya hubungan antara sarapan dengan hasil belajar siswa kelas IV, SD N Gedong 01, Banyubiru. Penelitian ini bersifat explanatory dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 siswa, terdiri dari 4 pria dan 4 wanita. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif. Setelah menganalisis data korelasi, penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara kebiasaan sarapan dan hasil belajar siswa.   Correlation of breakfast habits with elementary school students' learning outcomes   Abstract: Breakfast is an important activity before doing physical activity. A healthy breakfast should contain four healthy elements of five perfect. This means that we are really preparing ourselves for all activities. With the breakfast is expected to concentrate, students can increase so, which will impact student learning outcomes. This study aims to prove and explain the presence or absence of the relationship between breakfast with the results of student learning grade IV, SD N Gedong 01, Banyubiru. This research is explanatory by using a quantitative research type. Data collection in this study was conducted by means of observation using questionnaires. The sample in this study amounted to 8 students, consisting of 4 men and four women. Data analysis in this research uses the descriptive statistic method. After analyzing correlation data, this research shows that there is no influence between breakfast habits and student learning outcomes.
Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas III Ahmad Kharis
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.2531

Abstract

Motivasi belajar merupakan sebuah faktor penting yang dapat memberikan pengaruh proses belajar setiap orang terhadap prestasi yang dicapainya. Bagi sebagian besar orang yang memiliki motivasi belajar akan lebih cenderung memiliki rasa pengungkapan segala kemampuannya untuk menghasilkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan hasil belajar yang diinginkannya. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh seeorang, maka akan semakin besar pula rasa yang dimiliki seseorang tersebut untuk lebih merasa bergairah dan giat dalam belajar. Teknik pengumpulan data dilakukan dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa dan mengambil nilai harian siswa kelas III di SD Negeri Bener 02 Kab. Semarang. Dengan memperoleh data nilai Sig = ,349 dengan correlation is significant pada <0.05, yang bahwa korelasi antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajarnya tidak signifikan.   The effect of learning motivation on student learning outcomes at Bener 02 State Elementary School, Semarang Regency   Abstract: Learning motivation is an important factor that can influence the learning process of each person towards the achievement they have achieved. Most people who have the motivation to learn, are more likely to have a sense of disclosure of all their abilities to produce optimal learning outcomes in accordance with the learning outcomes they want. The higher the motivation possessed by someone, the greater the sense that someone has to feel more passionate and active in learning. Data collection techniques were carried out from the results of questionnaires that were distributed to students and took daily grades of third-grade students at Bener State Elementary School 02 Kab. Semarang. By obtaining the data Sig = 0.349 with a significant correlation at <0.05, which is that the correlation between student motivation and learning outcomes is not significant.
Upaya menumbuhkembangkan permainan tradisional bakiak dan egrang Budi Istiningtyas; Ari Setiawan
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.3695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan program, perencanaan, pelaksanaan, keberhasilan, dan pengelolaan upaya menumbuh kembangkan olahraga permainan tradisional bakiak dan egrang di SD Negeri Jumeneng Lor, Sumberadi, Mlati, Sleman 2017. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif penelitian ini dilakukan menggunakan studi kasus dengan dengan memfokuskan pada upaya menumbuh kembangkan olahraga permainan tradisional bakiak dan egrang di SD Negeri Jumeneng Lor. Data penelitian ini dapat digali dengan wawancara  dengan nara sumber sebagai informan, baik dari stakeholder di dalam sekolah, pengawas sekolah, maupun dari masyarakat sekitar sekolah dan wali murid. Pada pengamatan  dikembangkan dengan menggunakan trianggulasi data diperkuat dengan hasil observasi dan telaah dokumen yang ada. Dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa upaya menumbuh kembangkan olahraga tradisional bakiak dan egrang diadakan berdasarkan potensi sekolah ditunjang stakeholder yang kompak.  Dengan kejelian, kegigihan, dan semangat kepala sekolah beserta jajarannya untuk membekali siswanya supaya menumbuh kembangkan olahraga permainan tradisional bakiak dan egrang berhasil.   An effort to develop traditional sports egrang and bakiak   Abstract: The purpose of this study is to discover the reason for determination from the program, implementation, factors that make the program will be succeeded, and effort management to develop the traditional sport, bakiak and egrang in Jumeneng Lor elementary school.2017. This research was conducted using a qualitative descriptive approach using a case study focusing on efforts to develop traditional sports, bakiak and egrang in Jumeneng Lor Elementary School. Interviews collect the research data from stakeholders in the school, school supervisors, the community around the school, and student guardian. The process of data analysis is developed using data triangulation reinforced with the results of observations and a review of existing documents. From data that is collected shows that the efforts to develop traditional sports are carried out based on the right potential of the school and support by adequate stakeholders, especially carefulness, perseverance and enthusiasm of school principals and staff to increase the student's knowledge to develop traditional sports bakiak and egrang will be a success.
Improving The Creative Thinking Skill and Learning Achievement result through Scientific Inquiry Model of Student of Class XI MIPA-1 of SMAN 1 Bantul Yogyakarta Sumarsih Sumarsih; Supriyoko Supriyoko
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.3716

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui peningkatan ketrampilan berpikir kreatif dan prestasi belajar melalui model Penelitian Ilmiah (scientific inquiry model) serta hambatan-hambatan yang dihadapi dan alternatif solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam2 siklus yang terdiri dari planing, acting, observing dan reflecting dengan model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis. Setiap siklus terdiri dari 5 kali pertemuan dengan durasi waktu 2x 45 menit pada setiap pertemuannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari dan Maret 2017 bertempat di SMAN 1 Bantul Yogyakarta. Data yang diukur adalah keterampilan kreatif dan prestasi belajar. Model pembelajaran Penelitian Ilmiah (scientific inquiry model) dikatakan dapat meningkatkan ketrampilan kreatif  jika tingkat kemampuan berpikir kreatif mencapai 70-80 (Baik) dan mencapai prosentase 85% tuntas belajar (>75). Hasil dari penelitian ini adalah  hasil tes ulangan harian siswa pada Sistem Respirasi (Siklus I) dan Sistem Ekskresi (Siklus II) mengalami peningkatan dari 81.00 menjadi 87.32. Kemampuan kreatif siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pada siklus I terdapat 45 % siswa mempunyai ketrampilan kretaif sangat baik, 50 % siswa baik dan 5% cukup. Pada siklus II sudah tidak terdapat lagi katagori ketrampilan kreatif cukup. Yang terjadi pada siklus II adalah ketrampilan kreatif sangat baik sebanyak 90% dan 10 % untuk katagori baik. Hambatan yang dialami siswa dalam tahap menyusun kerangka pikir untuk menentukan hipotesis penelitian (tahap Iluminasi). Solusi yang diberikan adalah dengan memberikan bimbingan intensif di luar jam pembelajaran.   Improving the creative thinking skill and learning achievement results through the scientific inquiry model   Abstract: The objective of the research is to know the increase in creative thinking skills and learning achievement results from the scientific inquiry model and the obstacle faced and alternative solutions. This research is a classroom action research which is done in 2 cycles consisting of planning, acting, observing and reflecting using the Lewin model translated by Kemmis. Each cycle consists of 5 meetings per per-meeting is 90 minutes long. The Research is carried out in Februari and March 2017 in SMAN 1 Bantul Yogyakarta. Data measured is a creative skill and learning achievement. The scientific inquiry model enables to improve the creative skills if the level of creative thinking ability reaches 70-80 and getting the percentage of 85% learning pass from 75. The result of the research is the formative test of the cycle I (respiratory system) and cycle II (excretory system) which is increasing from 81.00 to 87,32. The creative thinking ability of students in cycles I and II also show an increase sharply. In cycle I, 45 % of students have a very good creative ability, 50% of students gain good and 5% get enough. In cycle II there is not any student at the level of sufficient. What really happens is there are 90% of students reach the level of very good creative ability and 10% get good. The hindrance experienced by students is the time of arranging thinking-frame to decide the research hypothesis. The solution is given by guiding them intensively outside the class meeting.
Peningkatan motivasi dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa sekolah dasar dengan metode role playing Tri Romzani; Samsi Haryanto
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.3726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada standar kompetensi memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, melalui model pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Kembangjitengan 2 tahun pelajaran 2017/2018 dengan metode Simulasi Role Playing. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat pertemuan, terdapat empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Kembangjitengan 2 yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang melalui observasi, tes, angket, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar PKn. Peningkatan  motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari pra siklus masih ada yang motivasi belajarnya rendah, pada siklus II tidak ada siswa yang motivasi belajarnya rendah.  Hasil belajar siswa rata-rata kelas meningkat pada siklus I dan siklus II. Hal ini membuktikan bahwa melalui Metode Simulasi Role Playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas V SD.   Improving motivation and learning outcomes of civic education in elementary school students with the role-playing method   Abstract: This study aims to increase the motivation and learning outcomes of Civic Education on competency standards to understand the importance of the integrity of the Unitary State of the Republic of Indonesia, through a learning model in fifth-grade students of SD Negeri Kembangjitengan 2 years 2017/2018 lessons using the Role Playing Simulation method. This type of research is classroom action research conducted in two cycles, each cycle consisting of four meetings, there are four steps, namely planning, implementing actions, observing and reflecting. The subjects of the study were all the fifth-grade students of SD Negeri Kembangjitengan 2, amounting to 30 students. The technique of collecting data through observation, tests, questionnaires, and interviews. The data analysis technique in this study is descriptive qualitative. The results showed an increase in civics motivation and learning outcomes. Increased student motivation in civics learning from pre-cycle there are still those with low learning motivation, in the second cycle, there were no students whose learning motivation was low. Student learning outcomes in a class increase in cycle I and cycle II. This proves that the Role Playing Simulation Method is able to increase the motivation and learning outcomes of Civic Education V graders.
Implementasi program sekolah berbasis seni dan budaya dalam membentuk karakter tertib siswa Arif Sujatmika
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.3729

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan dan oprasional sekolah berbasis seni dan budaya yang dilaksanakan di SMAN 9 Yogyakarta. Selanjutnya mengetahui dan menganalisis hambatan yang dihadapi serta upaya upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah masalah yang timbul. Pada akhirnya diketahui hasil yang telah dicapai selama program ini dijalankan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi dan observasi langsung di lapangan. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan observasi yang telah disusun sebelumnya. Keabsahan data yaitu dengan pengamatan terus menerus secara berkesinambungan, chek, cross chek dan auditing Hasil yang diperoleh selama program ini dilaksanakan adalah bahwa program sekolah berbasis seni dan budaya ini cukup memberikan kontribusi positip terhadap ketertiban prilaku siswa. Salah satu indikatornya adalah geng sekolah, vandalisme dan tawuran anatar pelajar sudah tidak dijumpai di lingkungan sekolah. Semuanya berkat kerjasama pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh warga sekolah mengawal semua program yang telah ditetapkan, salah satunya adalah Program sekolah Berbasis Seni dan Budaya   Abstract: The purpose of this study is to find out and analyse the planning and practice of the school based on arts and culture conducted at SMAN 9 Yogyakarta. Then knowing and analysing the obstacles faced and efforts to solve them. In the end, the results achieved during the program are known. The type of research is qualitative research. The data collection technique used interviews, documentation direct observation. The data collection instrument used interview guidelines and observation. Data validity was obtained by observing continuously, checking and auditing This art and culture-based school program has lasted 4 years since this research was conducted. Results obtained during this program runs are that this art and culture-based school program is enough to give positive contribution to orderly behaviour of the students the indicator is school gang, vandalism and brawls are never seen in the school environment. It is because of the collaboration of all school members who oversee all the programs that have been determined and one of them is The School Program Based on Arts and Culture
The influenceOf Mastery Of Counseling Skills On The Professionalismof The counselor teacher In Junior High School Luluk Pratiwie; Pardimin Pardimin; Sunarto Sunarto
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.3735

Abstract

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh penguasaan keterampilan konseling terhadap profesionalitas guru pembimbing Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel dan populasi penelitian adalah guru BK Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Purworejo berjumlah 88 orang guru BK. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk variabel  penguasaan  keterampilan konseling  (X) dan profesionalitas guru BK (Y). Instrumen variabel X terdiri 24 item sedangkan instrumen variabel Y 29 item yang udah teruji validitasnya. Hasil uji reliabilitas variabel X sebesar 0,869 dan reliabilitas variabel Y sebesar 0.891. Hasil uji normalitas diperoleh nilai 1.109, untuk variabel X dan 0,783 untuk variabel Y, sehingga dapat diinterpretasi bahwa kedua variabel memiliki sebaran data normal.  Uji linieritas diperoleh nilai 0,464 lebih besar dari F tabel 1.68 dengan df 27-59 yang berarti linear. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif yang sangat signifkan antara penguasaan keterampilan konseling terhadap profesionalitas guru BK SMP Kabupaten Purworejo dengan koefisien korelasi r sebesar 0,448. Sehingga dapat disimpulkan terdapat  pengaruh penguasaan keterampilan konseling terhadap profesionalitas guru BK SMP Kabupaten Purworejo sebesar 44.8%.   The influence of mastery of counselling skills on the professionalism of the counsellor teacher in junior high school   Abstract: This study aimed to determine the influence of mastery of counselling skills on the professionalism of the counsellor teacher in junior high school. This study is quantitative. The sample and population were 88 teachers in Purworejo Regency. Data collection techniques used questionnaires for the variable mastery of counselling skills (X) and counsellor teacher professionalism (Y). Instrument variable X consists of 24 items, and variable Y, 29 items have been tested for validity. The reliability test results for variable X amounted to 0.869, and Y was 0.891. The normality test results obtained a value of 1109 for variables X and 0.783 for the Y variable so that the two variables can be interpreted as having normal data distribution. The linearity test obtained a value of 0.464 greater than F table 1.68 with df 27-59, which means linear. The study results showed a very significant positive influence on the mastery of counselling skills on the professionalism of the counsellor teacher in junior high school, with a correlation coefficient r of 0.448 so that it can be concluded that there is an influence of mastery of counselling skills on the professionalism of the counsellor teachers by 44.8%.
Pengembangan instrumen nilai kejujuran siswa pada pembelajaran ekonomi Retnawati Retnawati
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.5104

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses pengukuran nilai kejujuran para siswa pada pembelajaran ekonomi di SMP Negeri I Ponjong Gunungkidul. Untuk menyusun instrumen pengukuran kejujuran siswa pada pembelajaran ekonomi di SMP Negeri I Ponjong dengan mengembangkan instrumen. Untuk menghitung koefisien validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran kejujuran. Untuk mengukur tingkat kejujuran siswa pada pembelajaran ekonomi di SMP Negeri I Ponjong. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari validitas isi, validitas konkaren,validitas konstruk dan reliabilitas instrumen.Subjek penelitian siswa kelas 8 dengan jumlah rombel 6 dengan jumlah siswa 185 anak yang terdiri dari 95 siswa laki-laki dan 90 siswa perempuan.Telah tersusun butir-butir model penilaian nilai kejujuran yang valid dan reliabel sejumlah 43 butir. Setelah melalui uji validitas konstruk dengan analisis faktor terbentuk model assessmen nilai kejujuran yang terstandar sebanyak butir dengan nilai 0,730).dengan Initial Eigenvalues Comulative 12,837 %. Berdasarkan implementasi model penilaian nilai kejujuran  siswa SMP Negeri I Ponjong diperoleh hasil nilai nilai kejujuran dalam kategori sangat tinggi (ST).   The development of student honest value instruments on economic learning   Abstract. This study aimed to study the process of assessing the honesty value of students in economic learning at Ponjong Gunungkidul Middle School I. To develop instruments to measure the honesty of students in economic learning at Ponjong State Middle School by developing instruments. To calculate the coefficient of validity and reliability of honesty measurement instruments. To measure the level of honesty of students in economic learning in Ponjong Middle School I. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of a comparison of content validity, conflict validity, construct validity, and instrument reliability. The research subjects were 8th-grade students with a total of 6 students, with 185 students consisting of 95 male students and 90 female students. Items are arranged in a valid and reliable honest value based on 43 items. After going through the construct validity test by analyzing the factors that make up the model, the estimated value of standardized honesty values is the number of items with a value of 0.730) with a Cumulative Initial Eigenvalue of 12.837%. Based on the application of the model Assessing the honesty value of Ponjong I Middle School, students get the results of honesty in the very high category.
Rekonstruksi validitas butir soal penilaian harian teks apresiasi sastra siswa sekolah mennegah pertama Ratna Intan Sari; Riyadi Widhiyanto; Deby Luriawati Naryatmojo; Subyantoro Subyantoro
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v8i2.12244

Abstract

Proses penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan adanya alat ukur atau instrumen. Salah satu jenis alat ukur yang dapat digunakan adalah tes. Suatu tes dikatakan baik jika telah valid dan reliabel. Langkah untuk mengetahui kevalidan dari suatu tes adalah melalui uji validitas pada butir soal. Proses uji validitas terhadap butir soal dilakukan dengan tujuan mengetahui mutu dari tiap butir soal, sehingga diketahui identifikasi soal yang baik, cukup, dan jelek. Dengan analisis butir soal melalui uji validitas, dapat memberikan petunjuk dalam tindak lanjut perbaikan soal yang belum valid. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian kuantitatif melalui pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah butir soal dalam penilaian harian teks apresiasi sastra kelas VII di SMP N 2 Batang. Uji validitas tes meliputi validitas logis yang meliputi validitas isi dan validitas konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kualitas butir soal pada kategori cukup. Hal ini terjadi karena masih ada soal yang tidak sesuai dengan kompetensi dasar dan terdapat soal empat soal tidak valid pada teks fabel dan delapan soal tidak valid pada teks puisi rakyat.   Reconstruction of the validity of the daily assessment items for literary appreciation texts for junior high school students   Abstract: The process of assessing student learning outcomes is carried out by means of measuring instruments or instruments. One type of measuring instrument that can be used is a test. A test is said to be good if it is valid and reliable. The step to determine the validity of a test is to test the validity of the items. The process of testing the validity of the items is carried out with the aim of knowing the quality of each item so that the identification of good, sufficient, and bad questions is known. By analyzing the items through the validity test, it can provide instructions in the follow-up to repair questions that are not yet valid. The research conducted is included in quantitative research through a descriptive approach. The data used are items in the daily assessment of the seventh-grade literary appreciation text at SMP N 2 Batang. The validity of the test includes logical validity which includes content validity and constructs validity. The results showed that the quality of the items in the category was sufficient. This happens because there are still questions that are not in accordance with the basic competencies and there are four invalid questions in the fable text and eight invalid questions in the folk poetry text.

Page 1 of 1 | Total Record : 10