cover
Contact Name
Basri
Contact Email
unasman.lppm@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agrovitalfip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. polewali mandar,
Sulawesi barat
INDONESIA
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : 25417452     EISSN : 25417460     DOI : -
AGROVITAL adalah jurnal Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Al Asyariah Mandar. Terbit berkala enam bulan sekali (Semester). Sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang Budidaya Tanaman, Ilmu Tanah Hama dan Penyakit Tanaman, Sosial Ekonomi Pertanian, Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Kesehatan Ternak, dan Sosial Ekonomi Peternakan. AGROVITAL mengundang kepada para pakar dan akademisi agar menyumbangkan naskah, baik berupa hasil penelitian, kajian mendalam, sesuai dengan disiplin Ilmu Pertanian
Arjuna Subject : -
Articles 168 Documents
Karakterisasi Genotipe Jagung Toleran Kekeringan Di Lahan Kering Muh. Rifqy Aulya; St. Subaedah; Andi Takdir
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i1.299

Abstract

Karakterisasi Genotipe Jagung Toleran Kekeringan di Lahan Kering.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keragaan morfologi beberapa genotipe jagung pada berbagai cekaman kekeringan di lahan kering.Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi, yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa cekaman, cekaman sedang, dan cekaman parah. Sebagai anak petak adalah jagung calon hibrida 8 genotipe yaitu G1, G2, G3,G4, G5, G6,  G7,  G8,dan penggunaan 2 varietas pembanding  yaitu Bima 7 dan Gumarang. Hasil analisa statistik terhadap variabel pengamatan untuk komponen pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa perbandingan antara Genotpe dan varietas berbeda nyata terhadap 2 parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan cekaman sedang pada genotipe G-8 (251,57cm) yang berbeda nyata lebih tinggi daripada varietas Bima 7 dan Gumarang dan jumlah daun tertinggi terdapat pada perlakuan optimal pada genotipe G-6 dan G-7 (15,0 dan 14,0 helai) yang berbeda nyata dengan kedua varietas Bima 7 dan Gumarang.  Komponen produksi tanaman menunjukkan bahwa anatara genotipe dan varietas memberikan pengaruh nyata terhadap 6 parameter pengamatan yaitu, , Diameter tongkol, skoring  penutup kelobot, bobot tongkol, panjang tongkol, bobot 1000 biji, dan hasil per hektar (ton/ha) sedangkan diameter tongkol tidak berbeda nyata dengan varietas bima 7 dan gumarang. Berdasarkan data komponen produksi tanaman yang menunjukkan pengaruh sangat nyata maka hal ini dapat diduga disebabkan oleh pemberian air sangat mempengaruhi proses produksi tanaman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: Genotipe G-1, G-3, G-6, G-7 dan G-8 mempunyai penampilan tanaman yang tertinggi dan terpanjang baik pada kondisi optimal maupun tercekam kekeringan. Genotipe G-6 dan G-7 dan G-8 mempunyai bobot tongkol terberat,dan produksi tertinggi yaitu ± 7 ton/ha pada kondisi optimal dan ± 5 ton/ha pada kondisi tercekam kekeringan. 
Analisis Kelayakan Pengeringan Ikan Teri Hubungannya Dengan Pendapatan Nelayan Di Kalawa, Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Takril Takril
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2016): Agrovital Volume 1, Nomor 1, November 2016
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v1i1.82

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kalawa Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan yakni bulan Mei-Juli 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan  dan tingkat kelayakan usaha pengeringan ikan teri di Kalawa, Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif yaitu untuk menentukan pendapatan dan tingkat kelayakan usaha pengeringan ikan teri yang ada di Kalawa Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan bersih yang diperoleh nelayan penjemur ikan teri dalam melakukan usahnya sebesar Rp  1.481.612 dan R/C ratio yang diperoleh sebesar 1,1 berarti usaha tersebut dinyatakan layak, karena setiap penambahan biaya Rp 1,- maka akan mmperoleh keuntungan sebesar Rp 1,1 ,- Dengan demikian usaha pengeringan ikan teri yang dijalankan memperoleh keuntungan.
Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Kandang Dan Media Tanam Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mustaman Mustaman; Masdar Fatman
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 2, November 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i2.134

Abstract

Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Pupuk kandang berperan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Komposisi unsure hara yang terdapat pada pupuk kandang sangat tergantung jenis hewan, alas kandang dan pakan yang diberikan pada hewan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian pupuk kandang dan media tanam yang berbeda  terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok RAK dalam bentuk faktorial.  Pemberian pupuk kandang berbeda ( K ) sebagai faktor pertama yang terdiri dari 3 taraf yaitu : K1: pupuk kandang ayam 200 gram/tanaman, K2: pupuk kandang kambing 200 gram/tanaman, K3: pupuk kandang sapi 200 gram/tanaman. Sedangkan media tanam yang berbeda     ( T ) sebagai faktor kedua yang terdiri dari 3 taraf yaitu : T1: media tanam menggunakan arang sekam, T2: media tanam menggunakan serbuk gergaji, T3 : media tanam menggunakkan pasir. Sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan setiap perlakuan menggunakan 2 tanaman sehingga diperoleh 18 kombinasi perlakuan, dengan masing-masing 2 tanaman per perlakuan sehingga diperoleh 54 jumlah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian berbagai jenis pupuk kandang (K) tidak memberikan pengaruh baik terhadap parameter waktu muncul tunas, tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, panjang buah, dan berat buah. Penggunaan media tanam yang berbeda (T) memberikan pengaruh baik terhadap parameter waktu muncul tunas, tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, panjang buah, dan parameter berat buah.
Evaluasi Program Optimasi Lahan Petani Ditinjau Dari Aspek Sosial Ekonomi Petani di Desa Batetangnga Polewali Mandar Zulkifli Basri
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i1.218

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan pelaksanaan program pemberdayaan petani melalui kegiatan optimasi lahan, mengevaluasi program pemberdayaan petani melalui kegiatan optimasi lahan, mengetahui dan menganalisis dampak sosial ekonomi pelaksanaan program pemberdayaan petani melalui kegiatan optimasi lahan. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Polman Desa Batetangnga Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman. Populasi penelitian yaitu 25 kelompok, yang terdiri dari 1 kelompok tani peserta program dan 24 kelompok yang tidak mengikuti program, Sampel kelompok tani peserta ditentukan secara sensus sedangkan sampel kelompok tani bukan peserta program optimasi lahan di tentukan secara porposive. Analisis data yang digunakan secara deskriptif untuk menjelaskan data penelitian dan deskripsi penelitian, sedangkan menganalisis data kuantitatif menggunakan analisis analisis R/C ratio.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan petani melalui Program Optimasi Lahan sesuai dengan Standar Operasional yang telah ditetapkan, yaitu persiapan, pelaksanaan fisik, pengawalan dan pendampingan. Realisasi kegiatan program optimasi telah memenuhi target yaitu 500.000 hektar. Dampak sosial dilihat berdasarkan kerjasama petani dalam kelompok tani yang diarahkan untuk penerapan sistem agribisnis, peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat, menggali potensi, memecahkan masalah usaha tani anggotanya secara lebih efektif dan memudahkan dalam mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya. Sedangkan dampak ekonomi dilihat berdasarkan peluang aktivitas usaha dibidang pertanian khususnya padi sawah maupun padi ladang memiliki prospek yang cukup baik dan sebagai peluang bisnis yang menjadi andalan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat petani.
Keanekaragaman Arthropoda Pada Ekosistem Tanaman Padi Dengan Aplikasi Pestisida Fitriani Fitriani
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2016): Agrovital Volume 1, Nomor 1, November 2016
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v1i1.77

Abstract

Arthropoda adalah salah satu organisme yang hidup disekitar pertanaman padi di persawahan dan berperan penting sebagai perusak maupun sebagai musuh alami. Dalam ekosistem tanaman dibutuhkan keseimbangan antar organisme yang hidup di tempat tersebut. Jika tidak terjadi keseimbangan maka akan muncul berbagai permasalahan yaitu serangan hama dan penyakit. Akibatnya mempengaruhi petani untuk melakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman arthropoda pada ekosistem tanaman padi dengan aplikasi pestisida. Penelitian jenis arhropoda dilakukan dengan net serangga, pitfall dan penyedotan serangga di lapangan. Dan dilaksanakan secara periodik yaitu dua minggu sekali. Serangga yang tertangkap dimasukkan ke dalam botol koleksi dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi, kemudian dihitung jumlah masing - masing arthropoda yang tertangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata arthropoda herbivor tertinggi adalah famili alydidae, rata-rata populasi arthropoda predator tertinggi adalah famili coccinellidae, rata – rata populasi parasitoid tertinggi adalah famili braconidae dan indeks keragaman tertinggi adalah pada kontrol pada setiap pengamatan dan indeks keragaman terendah adalah pada tiametoksan.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Taoge dan Suplemen Organik Nitrogen Aromatik Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Setek Tanaman Mawar (Rosa L.) Harli Harli; Rasma Rasma
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 2, November 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i2.129

Abstract

Mawar merupakan salah satu tanaman kebanggaan Indonesia dan sangat popular dimata dunia sehingga permintaan mawar terus meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, karenanya kebutuhan pasar dalam dan luar negeri pada ke nyataannya tidak dapat dipenuhi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknik pembudidayaan yang diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal sehingga kebutuhan dan permintaan akan tanaman mawar dapat dipenuhi. Penelitian Darma Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat berlangsung dari bulan Mei sampai Juli 2016, bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Ekstrak Taoge dan Suplemen Organik Boom Flower Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Setek Tanaman Mawar (Rosa L.). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Petak Terpisah (RPT). Petak utama pemberian ekstrak taoge (T), terdiri dari 3 taraf yaitu :  T0 = Tanpa perendaman ekstrak taoge, T1 = Perendaman dengan ekstrak touge selama 15 menit, T2 = Perendaman dengan ekstrak taoge selama 30 menit.  Anak petak penggunaan suplemen organik Boom Flower (S), terdiri dari 3 taraf yaitu : S0 = Tanpa pemberian Boom Flower, S1 = Pemberian Boom Flower dengan dosis 2 ml/l air, S2 = Pemberian Boom Flower dengan dosis 4 ml/l air.  Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit penelitian dan setiap perlakuan terdiri dari 2 tanaman sampel sehingga jumlah keseluruhan tanaman sebanyak 54 tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dengan ekstrak taoge selama 30 menit (T2) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap waktu munculnya tunas. Dan pemberian suplemen organik Boom Flower dengan dosis 2 ml/l air (S1) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap waktu munculnya tunas, tinggi tunas, jumlah daun, dan waktu munculnya bunga.Tetapi tidak ada interaksi ekstrak taoge dengan suplemen organik Boom Flower yang memberikan pengaruh terbaik pada semua parameter pengamatan.
Karakteristik Kualitas Kimia Daging Sapi Bali Di Pasar Tradisional Andi Fausiah; Ihwan Pausan Al Buqhori
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i1.213

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas daging secara uji kimia (kadar protein,kadar air,kadar lemak,kadar karbohidrat dan kadar abu) daging sapi yang berasal dari pasar tradisional di kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan mulai akhir april sampai akhir mei 2018 di Rumah Potong Hewan (RPH)  di kecamatan Wonomulyo dan Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian dilakukan Pengambilan sampel setelah ternak disembelih (setelah proses boneless) pada bagian otot Longisimus Dorsi, Biceps Femoris, Pectoralis Profundus, Gastrocnemius Kemudian sampel dimasukkan kedalam cool box yang berisi es batu, lalu dibawa ke Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Setelah itu daging dibersihkandari lemak dan jaringan ikat untuk dilakukan pengujian Kadar Protein, Kadar air, Kadar lemak, dan kadarAbu. Hasil penelitian menunjukkan kisaran kadar air daging sapi bali pada market yang berbeda berkisar 74,84-77,98%. Kadar air yang dihasilkan masih dalam kisaran normal. Kadar protein yang  dihasilkan 88,58-89,53% Artinya, penanganan yang berbeda pada setiap pemilik market menghasilkan kadar protein daging sapi bali yang cenderung berbeda. Kadar lemak yang dihasilkan berkisar 0,15-0,26% rendahnya kadar lemak daging pada penelitian ini diduga akibat perbedaan kualitas pakan dan umur ternak sapi bali yang diteliti. rataan kadar abu daging sapi bali pada market yang berbeda berkisar antara 4,44-4,87%. lama penyimpanan yang berbeda menghasilkan kadar abu pada sapi bali yang berbeda-beda. Dapat disimpulkan bahwa daging sapi bali yang berada pada pasar tradisional wonomulyo pada market yang berbeda membarikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap karakteristik kualitas kimia.
Identifikasi Predator Tanaman Padi (Oryza sativa) Pada Lahan Yang Diaplikasikan Dengan Pestisida Sintetik Fitriani Fitriani
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 2, November 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i2.208

Abstract

Predator merupakan golongan makhluk hidup yang paling penting sebagai pengendali kehidupan organisme pada tanaman, tiap predator akan memakan banyak mangsa sepanjang hidupnya. Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan, membunuh atau memangsa serangga hama pada tanaman. Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya  mulai dari telur, larva, nimfa, pupa dan imago. Namun Penggunaan pestisida dengan bahan aktif yang sangat toksik dan sulit terdegradasi menimbulkan berbagai dampak negatif yaitu menurunnya populasi organisme berguna atau musuh alami seperti predator dan parasitoid bahkan penggunaan pestisida ini juga memberi dampak pada lingkungan yaitu hilangnya keragaman hayati dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui predator tanaman padi (Oryza sativa) pada lahan yang diaplikasikan dengan pestisida sintetik . Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan net serangga, pitfall trap dan penyedotan serangga di lapangan. Dan dilaksanakan secara periodik yaitu dua minggu sekali. Serangga yang tertangkap dimasukkan ke dalam botol koleksi dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 5 Ordo serangga predator yang ditemukan yaitu Ordo Coleoptera , Hemiptera, Orthoptera, Odonata dan Araneae. Dan terdapat 9 famili serangga predator yaitu Coccinellidae, Carabidae, Staphylinidae, Gerridae, Miridae, Mantidae, Coenagrionidae,  Araneidae, dan famili Tetragnathidae.
Analisis Usaha Keripik Keladi Di Kabupaten Mamasa Takril Takril; Metusalak Metusalak
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i1.319

Abstract

Sektor  pertanian  dalam  wawasan  agribisnis  dengan  perannya  dalam  perekonomian nasional memberikan beberapa hal yang menunjukkan keunggulan yang  dapat  dipertimbangkan.  Keunggulan  tersebut  antara  lain  nilai  tambah  pada agroindustri, misalnya dengan cara pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama dan siap untuk dikonsumsi. Penelitian ini dilaksanakan di Mamasa, yang berlangsung 3 bulan yang dimulai pada bulan Februari sampai dengan April  2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan tingkat kelayakan usaha pembuatan keripik keladi Di Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif yaitu untuk menentukan pendapatan dan tingkat kelayakan usaha pembuatan keripik keladi Di Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan bersih yang diperoleh usaha pembuatan keripik keladi Di Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa dalam melakukan usahanya sebesar Rp  126.938 dan R/C ratio yang diperoleh sebesar 1,009 berarti usaha tersebut dinyatakan layak, karena setiap penambahan biaya Rp 1,- maka akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 1,009 ,- . Dengan demikian usaha pembuatan keripik keladi Di Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa dinyatakan layak.
Sistem Integrasi Tanaman – Ternak Kambing Untuk Produksi Kakao Yang Resilien Harli Harli
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i1.118

Abstract

Lahan sebagai aset utama usahatani dari tahun ke tahun cenderung menurun sebagai akibat perkembangan populasi penduduk, perubahan tata ruang wilayah dan lain sebagainya. Kondisi ini berdampak terhadap sistem usahatani yang semakin terbatas akibat semakin sempitnya lahan budidaya yang tersedia. Permasalahan lain yang dialami oleh sektor pertanian adalah semakin menurunnya produktivitas tanah akibat erosi tanah dan kehilangan (pencucian) hara dari tanah, semakin meningkatnya biaya dan ketergantungan terhadap input eksternal. Walaupun pemupukan kimia merupakan hal penting dalam peningkatan produktivitas tanaman. Namun demikian dampak negatif pemupukan kimia sudah terjadi. Permasalahan tersebut juga dialami oleh komoditas perkebunan, termasuk tanaman kakao. Produktivitas tanaman kakao setiap tahun mengalami penurunan. Pesatnya pengembangan industri pengolahan kakao ternyata tak mampu diimbangi tersedianya bahan baku biji kakao di dalam negeri. Berdasarkan data statistik 2016. Luas areal perkebunan pada tahun 2016 seluas 1.701.351 hektar. Produksi biji kakao tahun 2016 hanya 350.000 ton, atau lebih rendah dari tahun 2015 yang mencapai 593.331 ton. Sementara kebutuhan biji kakao terus mengalami peningkatan sebesar 3 % - 4 % per tahunnya. Saat ini telah banyak diusahakan budidaya kakao dengan sistem mixed cropping, misalnya kakao dengan kelapa, kakao dengan pisang, atau kakao dengan aneka tanaman tahunan. Meskipun baik, contoh usaha tani seperti ini hanya menghasilkan diversifikasi usaha, namun sinergitas yang saling menguntungkan sangat rendah. Oleh karena diperlukan suatu model usaha tani yang sinergi satu sama lain. Salah satunya adalah pertanaman kakao digabungkan dengan usaha tani ternak. Salah satu pola integrasi yang sudah mulai digalakan adalah pertanaman kakao dengan ternak kambing.

Page 3 of 17 | Total Record : 168