cover
Contact Name
Rachmawati Hasid
Contact Email
rhasid64@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bulpenagr@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Berkala Penelitian Agronomi
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 20899858     EISSN : 25023314     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Berkala penelitian agronomi adalah media penyebaran hasil-hasil penelitian ilmiah interdisipliner agronomi pertanian, yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan peneliti serta pemerhati Agronomi dengan misi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 6, No 1 (2018)" : 5 Documents clear
Bio-Priming Benih Menggunakan Campuran Rizobakter Indigenous untuk meningkatkan Kualitas Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max L. Merril) Mudi, La; Bahrun, Andi; Sutariati, Gusti Ayu Kade
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.328 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas bio-priming benih menggunakan campuaran rizobakter indigenous untuk meningkatkan kualitas fisiologis benih kedelai. Penelitian telah dilakukan pada Bulan November 2014 sampai dengan Januari 2015 di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factor tunggal yang terdiri dari delapan perlakuan yaitu: control (tanpa perlakuan rizobakter), bio-priming menggunakan Bacillus sp. CKD061, bio-priming menggunakan P. fluorescens PG01, bio-priming menggunakan Serratia sp. CMN175,  bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01, bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + Serratia sp. CMN175, bio-priming menggunakan campuran P. fluorescens PG01 + Serratia sp. CMN175 dan bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01 + Serratia sp. CMN175. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga seluruhnya terdiri dari 24 unit percobaan. Data hasil penelitian dianalisis ragam dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil pengamatan pengujian fisiologis benih menunjukkan bahwa bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01 meningkatkan kualitas fisiologis benih. Bio-priming benih menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01 memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih kedelai.Keywords: Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01, bio-priming benih, campuran  rizobakter, kualitas fisiologis benih, rizobakter Indigenous, 
Analisis Agroekosistem untuk Pengembangan Tanaman di Kota Kendari An Analysis of Agro Ecosystem for the Development of Crops in Kendari City Jufri, Syamsuddin; Ginting, Sahta; Safuan, La Ode
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.291 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis untuk pengembangan tanaman di Kota Kendari,  terdiri dari tanaman padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), sorghum (Shorgum bicolar), ubi kayu (Manihot esculenta), dan kacang tanah (Arachis hypogea). Penelitian ini telah dilaksanakan di Kota Kendari , analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Seameo Biotrop Bogor pada Bulan Desember 2014 sampai dengan Juli 2015. Kajian kondisi agroekosistem ini menggunakan beberapa analisis yaitu analisis iklim menggunakan metode klasifikasi Iklim Oldeman dan analisis kesesuaian iklim dan tanah terhadap tanaman menggunakan metode FAO pada tingkat kelas; dan analisis  produksi tanaman terhadap kondisi iklim menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di Kota Kendari berkisar 1.744-1.942 mm, rata-rata temperature udara  24-27°C, dan kelembapan 81-95%, dengan tipe iklim D3 and E2. Kesesuaian  tanaman terhadap kondisi iklim berkisar antara sangat sesuai (S1) sampai dengan agak sesuai (S3), kesesuaian terhadap kondisi fisik dan kimia tanah berkisar antara sangat sesuai (S1) sampai dengan tidak sesuai (N2).  Lahan di Kendari untuk budidaya tanaman direkomendasikan  untuk pengembangan tanaman  padi mencapai 13.219,93 ha, untuk jagung mencapai 10.753,60 ha, untuk sorghum  mencapai  13.219,93 ha, untuk ubi kayu 13.689,41 ha, dan untuk kacang tanah 13.219,93 ha.Keywords: Agroekosistim, curah hujan,, evaluasi laha, iklim, , kelembapan udara, temperature udara
Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Sumarlin, Sumarlin; Karimuna, La; Syaf, Hasbullah
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.421 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh factor iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dan  mempelajari fenologi masing-masing fase pertumbuhan tanaman. Penelitian telah dilaksanakan di Pos Klimatologi Kendari BMKG Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Lokasi penelitian berada pada pada posisi 040 03’ 20.6” LS dan 1220 26’ 56.8” BT pada ketinggian tempat 33 mdpl, berlangsung pada Bulan April sampai dengan Agustus 2015. Percobaan lapangan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor tunggal dengan perbedaan waktu tanam yang terdiri atas : J1=Waktu tanam pertama jagung; J2 = Waktu tanam kedua jagung yaitu 1 minggu setelah J1; J3 = Waktu tanam ketiga jagung yaitu 2 minggu setelah J1. Tiap perlakuan di ulang 4 kali (kelompok), sehingga didapatkan 12 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis ragam, uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor iklim berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Kondisi iklim waktu tanam II merupakan yang terbaik bagi tanaman jagung. Fenologi tanaman jagung dan kedelai dipengaruhi oleh akumulasi satuan panas (heat unit), dengan fase pertumbuhan jagung dari tanam hingga panen membutuhkan besaran nilai akumulai satuan panas berkisar 1.195,9  sampai 1.290,9  oC d.Keywords: Iklim, satuan panas, waktu tanam
Keragaman Agronomis dan Morfologis Padi Gogo Lokal Sultra dan Timor-Leste Ditanam Pada Kondisi Air Sub-Optimal dan Optimal Gago, Cornelio; Pasolon, Yulius Bara; Boer, Dirvamena
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.664 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7518

Abstract

Ketersediaan pangan dalam hal ini beras merupakan masalah yang cukup serius bagi semua petani, karena selain perubahan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, juga timbulnya permasalahan baru yaitu perubahan musim kering yang panjang, keterlambatan dan perubahan waktu tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengkondisian air sub-optimal dan air optimal dan macam kultivar lokal terhadap keragaan agronomi morfologi dan fisiologi padi gogo lokal Sultra dan Timor Leste, sebagai upaya pendekatan yang dapat diaplikasikan pada lahan kering sawah tadah hujan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Plastik lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial (Faktorial RAK) yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah kondisi air sub-optimal dan optimal yang terdiri atas empat taraf perlakuan yaitu kadar air 150%  (W4), kadar air 100%  (W3), kadar  air 50%  (W2), dan kadar air 25%  (W1). Faktor kedua adalah macam kultivar yang terdiri atas empat taraf perlakuan yaitu Kultivar Pae Bakala (K1), Kultivar Ernina (K2), Kultivar Pae Pehela (K3), dan Kultivar Kokodeli Leimea (K4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam kultivar berpengaruh pada semua karakter pengamatan kecuali shoot-root ratio. Pada kondisi air sub-optimal dan optimal berpengaruh terhadap jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, berat jerami per rumpun, umur berbunga, panjang malai isi, dan berat gabah kering per rumpun . Keragaman lingkungan dan sifat genetik tanaman berpengaruh terhadap perubahan sifat baik itu jumlah anakan maksimum, umur berbunga, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi per malai, panjang malai isi, dan berat gabah kering per rumpun, karena pada kondisi air sub-optimal maupun optimal setiap kultivar menunjukan respon yang berbeda-beda terhadap kondisi lingkungan yang adaKata Kunci : Keragaman, Agronomis, Morfologi, Kondisi Air, Padi Gogo
Pengaruh Letak Buah pada Berbagai Umur Tanaman Terhadap Mutu Kakao (Theobroma cacao L.) Asrianingsi, Asrianingsi; Mamma, Sarawa; Boer, Dirvamena
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.967 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh letak buah dan perbedaan umur tanaman terhadap mutu kakao. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2015. Pengambilan sampel dilakukan di lahan petani kakao di Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe. Penelitian dilakukan pada tanaman kakao jenis hibrida (Trinitario) warna hijau umur 8, 10, 12 dan 14 tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan tersarang dengan pola RAL dengan 3 ulangan. Umur tanaman yaitu umur 8, 10, 12 dan 14 tahun; serta umur letak buah tersarang pada umur tanaman meliputi batang, cabang primer dan cabang sekunder. Setiap plot terdiri dari 3 unit percobaan dan setiap unit percobaan  terdiri dari 3 tanaman sehingga jumlah tanaman menjadi 36 tanaman kakao dan 108 buah kakao. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam dan hasil analisis yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak buah kakao berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel penelitian kecuali pada variabel berat buah yang berpengaruh tidak nyata. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tua tanaman kakao maka semakin menurun mutu kakaonya. Umur tanaman kakao terbaik terhadap mutu kakao diperoleh pada umur 8 tahun. Kata kunci: Kakao, kualitas biji, letak buah, umur tanaman

Page 1 of 1 | Total Record : 5