Claim Missing Document
Check
Articles

EFFECT OF ”KOMBA-KOMBA” PRUNING COMPOST AND PLANTING TIME OF MUNGBEAN IN INTERCROPPING WITH MAIZE ON YIELD AND SOIL FAUNA Sabaruddin, Laode; Kilowasid, Laode Muhammad Harjoni; Syaf, Hasbullah
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil fauna plays an important role in decomposition and nutrient mineralization. The objective of this research was to study the effect of "komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize on yield and soil fauna. The research was conducted in research station of Agricultural Faculty, Haluoleo University. The experiment was laid out using split plot design with two factors ("komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize). The result indicated that the highest net assimilation rate (NAR) of mungbean 5.78 g per cm2 per week was obtained in the komba-komba compost 10 ton per ha  with planting time of mungbean at 14 days after planting (DAP) maize whereas NAR of maize 5.50 g per cm2 per week was obtained in the planting time of mungbean at 14  DAP maize. Coleoptera and Hymenoptera (Formicidae) were dominant and Shannons diversity index ranged between 0.32 and 1.28. LER values tended to increase with the addition of "komba-komba" compost in soil and time variation of planting mungbean intercropped with maize. The relation between Shannons diversity and LER values was variable. Keywords: soil fauna, compost, intercro-pping, planting time, assimilation, LER
Pemanfaatan Informasi Klimatik Dan Karakterisistik Fisik Tanah Untuk Menentukan Neraca Air Dalam Mendukung Produksi Jagung Kacang Tanah Sistem Tumpangsari Sabaruddin, La Ode; Afa, La Ode; Syaf, Hasbullah; Kilowasid, La Ode Muhammad Harjoni; Ardi, Ardi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.29 KB) | DOI: 10.37149/3131

Abstract

Masalah yang sering dialami petani dalam pertanian lahan kering adalah pemanfaatannya yang belum optimal dari sisi informasi sumberdaya iklim dan tanah. Dalam bidang pertanian, informasi klimatik dan karakteristik tanah merupakan faktor yang sangat penting kaitannya dengan pemilihan teknologi budidaya dalam mendukung pertumbuhan dan produksi. Di sisi lain pengembangan  tanaman khususnya tanaman pangan masih berorientasi kepada kebutuhan petani dan keinginan pemerintah dan belum didasarkan pada informasi klimatik dan karakteristik tanah wilayah  pengembangan. Untuk menjawab masalah tersebut telah dilaksanakan penelitian untuk menentukan neraca air dalam mendukung produksi. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui tingkat produksi tanaman jagung dan kacang tanah yang ditanam secara tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan air tanah di wilayah penelitian adalah 29.01 %vol dan 20.06 %vol masing-masing sebagai batas atas dan batas bawah air, dengan tingkat ketersediaan 89.45 mm m-1. Interaksi antara pemberian pupuk urea:SP-36:KCl dosis 125:100:50 kg ha-1 dengan waktu tanam kacang tanah bersamaan jagung menghasilkan jagung 3.50 t ha-1 dan kacang tanah 1.37 t ha-1 dengan LER 1.69.
Optimalisasi Penggunaan Lahan Melalui Pendekatan Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Padi Ladang (Studi Kasus Pada Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo Di Kecamatan Moramo Utara Konawe Selatan) Alam, Syamsu; Ginting, Sahta; Syaf, Hasbullah; Muhidin, Muhidin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.462 KB) | DOI: 10.37149/4777

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo di Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Berlangsung dari bulan Agustus 2013 sampai Januari 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan produktivitas lahan melalui pengembangan padi ladang di Kebun Percobaan UHO. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei tanah dengan sistem grid. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan metode pencocokan antara karakteristik lahan dengan kriteria persyaratan tumbuh tanaman padi ladang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo terdapat lahan sekitar 246,21 ha yang sesuai (sangat sesuai, cukup sesuai dan sesuai marginal) untuk pengembangan tanaman padi ladang. Faktor pembatas pertumbuhan tanaman yang ditemui antara lain pH tanah yang masam, kejenuhan basa yang rendah serta kemiringan lereng yang curam. Alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan antara lain dengan pemberian bahan organik dan tindakan pengelolaan konservasi tanah. 
Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Sumarlin, Sumarlin; Karimuna, La; Syaf, Hasbullah
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.421 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i1.7517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh factor iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dan  mempelajari fenologi masing-masing fase pertumbuhan tanaman. Penelitian telah dilaksanakan di Pos Klimatologi Kendari BMKG Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Lokasi penelitian berada pada pada posisi 040 03’ 20.6” LS dan 1220 26’ 56.8” BT pada ketinggian tempat 33 mdpl, berlangsung pada Bulan April sampai dengan Agustus 2015. Percobaan lapangan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor tunggal dengan perbedaan waktu tanam yang terdiri atas : J1=Waktu tanam pertama jagung; J2 = Waktu tanam kedua jagung yaitu 1 minggu setelah J1; J3 = Waktu tanam ketiga jagung yaitu 2 minggu setelah J1. Tiap perlakuan di ulang 4 kali (kelompok), sehingga didapatkan 12 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis ragam, uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor iklim berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Kondisi iklim waktu tanam II merupakan yang terbaik bagi tanaman jagung. Fenologi tanaman jagung dan kedelai dipengaruhi oleh akumulasi satuan panas (heat unit), dengan fase pertumbuhan jagung dari tanam hingga panen membutuhkan besaran nilai akumulai satuan panas berkisar 1.195,9  sampai 1.290,9  oC d.Keywords: Iklim, satuan panas, waktu tanam
HUBUNGAN KESUBURAN TANAH DENGAN HASIL BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI SULAWESI TENGGARA Arsana, Made Widana; Tufaila, M.; Syaf, Hasbullah; Rakian, Tresjia C.
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.9676

Abstract

Sulawesi Tenggara merupakan provinsi dengan luas areal perkebunan kakao terbesar kedua di Indonesia, setelah Sulawesi Tengah. Informasi tentang hubungan kesuburan tanah dengan hasil biji kakao di wilayah ini masih sangat terbatas. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi hubungan kesuburan tanah dengan hasil biji kakao dan untuk mengetahui karakteristik tanah yang paling berpengaruh dan menjadi pembeda terhadap hasil biji kakao di daerah ini. Penelitian dilaksanakan di tiga kabupaten (i.e. Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei. Sampel tanah diambil secara komposit (lima komposit per UPS/unit pengambilan sampel) sampai kedalaman 30 cm. Jumlah UPS adalah 48 yang masing-masing berukuran 100 x 100 m. Karakteristik tanah yang dianalisis adalah tekstur tanah, kandungan C-organik, N-total, rasio C:N, pH, K2O, P2O5, Ca, Mg, K, Na, alkalinitas, jumlah basa, KTK, kejenuhan basa, Al, dan kejenuhan Al. Analisis korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik tanah dengan hasil biji kakao. Hasil analisis menunjukkan hasil biji kering kakao secara signifikan (P<0.05) berkorelasi positif dengan pH, K2O, P2O5, Ca, jumlah basa, dan KTK tanah. Karakteristik tanah yang paling berpengaruh dan menjadi pembeda terhadap hasil biji kakao adalah kandungan Ca dan K2O, dengan persamaan regresi: Y = 78,65Ca +13,17K2O +292,41 (R2=0,27).Kata kunci: hasil biji, kakao, kesuburan tanah, korelasi
Karakteristik Inceptisol pada Toposekuen Perkebunan Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara Rusdaling, Rusdaling; Hemon, M.Tufaila; Namriah, Namriah; Syaf, Hasbullah; Darwis, Darwis; Zulfikar, Zulfikar
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19260

Abstract

Inceptisol adalah jenis tanah yang tergolong kedalam tanah muda dengan karakteristik profil yang mulai berkembang. Tanah ini mengalami pelapukan sedang dan tercuci karena pengaruh musim basah dan kering sehingga mempengaruhi karakteristik morfologi tanah yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui karakteristik morfologi tanah pada perkebunan cengkeh berdasarkan toposekuen di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara, (2) untuk mengetahui horizon-horizon apa saja yang terdapat pada profil tanah pada perkebunan cengkeh di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei berdasarkan toposekuen, analisis laboratorium, dan ditunjang dengan data-data sekunder. Tiga profil yang mewakili toposekuen lokasi penelitian dipilih berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda, , profil (PI) sebagai lereng bawah dengan ketinggian 5 m dpl, profil (PII) sebagai lereng tengah dengan ketinggian 15 m dpl dan profil (PIII) sebagai lereng atas dengan ketinggian 46 m dpl. Masing-masing profil dideskripsi karakteristik eksternal dan internal serta diambil sampel tanah untuk dilakukan analisis di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian mempengaruhi sifat-sifat tanah yang terbentuk. Pada lereng bawahmemiliki epipedon umbrik, endopedon kambik, sehingga tergolong ordo inceptisol, subordo aquept, grup humaquept, sub grub typic humaquept dan family typic humaquept, berdebu kasar, campuran, hipertermik, lereng tengah memiliki epipedon umbrik, endopedon kambik, sehingga tergolong ordo inceptisol, subordo aquept, grup humaquept, sub grub typic humaquept dan family typic humaquept, berdebu kasar, campuran, isohipertermikdan lereng atas memiliki epipedon umbrik, endopedon kambik, sehingga tergolong ordo inceptisol, subordo aquept, grup humaquept, sub grub typic humaquept dan family typic humaquept, berdebu kasar, campuran, hipertermik dengan masing-masing profil berada pada tingkat perkembangan tanah yang seragam yaitu pada tahap belum berkembang lanjut karena belum terdapat horizon diagnostik. Kata Kunci : Karakteristik, Kulisusu Utara, Tanah Inceptisol, Tanaman Cengkeh. ABSTRACT
Analysis of Changes in Land Function and Social Culture of Community In Benggaila Watershed Syaf, Hasbullah
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 5, No 6 (2020)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v5i6.15530

Abstract

The Benggaila watershed disembogues into Kendari Bay, the upper part was dominated by forest areas and the middle and downstream parts were dominated by residential areas. Its location in the capital city of Southeast Sulawesi causes a very high change in land use and social culture in the watershed. This study aimed to determine changes in land use and community socio-cultural activities in the period 2004 to 2019. The results showed that changes in land use during that year range were very high. Changes from agricultural land and forest to the settlement were 67.4% dominate the other changes. This condition causes a shift in the socio-cultural pattern of society. The people of origin who lived in the downstream and middle of the watershed were moved to the upstream, while the immigrants stayed downstream of the watershed. These changes have also changed the patterns and methods of farming as well as behavior in utilizing forests. Soil and water conservation efforts were carried out by integrating changes in land use and the current social conditions of the community through adequate land planning and the community's mindset in utilizing the land.
PEMANFAATAN BOKASHI BERBAHAN LOKAL SEBAGAI PUPUK ORGANIK KAKAO DAN PAKAN IKAN AIR TAWAR TERBENAM DI DESA AMASARA KECAMATAN BAITO KABUPATEN KONAWE SELATAN Syaf, Hasbullah; Mardin, Mardin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.583 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v2i1.12686

Abstract

Kecamatan Baito merupakan kecamatan pemekaran dari Kecamatan Tinanggea yang berada di Kabupaten Konawe Selatan. Kecamatan ini merupakan salah satu sentra produksi pangan dan perkebunan rakyat khususnya tanaman kakao dan budidaya ikan air tawar. Produksi tanaman ini terus menerus mengalami penurunan disebabkan dengan umur tanaman yang telah lanjut dan hama penggerek busuk buah kakao. Salah satu solusi adanya peremajaan tanaman melalui sambung samping. Kegiatan ini membutuhkan introduksi pupuk yang begitu banyak untuk menstimulir aktivitas pertumbuhan tanaman baru. Pupuk yang tersedia saat ini dari ketersediaan dan harga masih dirasakan oleh petani sebagai masalah yang utama.  Ketersediaan pupuk kimia pada tingkat petani di Kecamatan Baito sangat rendah dan harga pupuk sangat mahal. Sehingga diperlukan bokashi berbahan lokal untuk mendampingi dan mengganti pupuk kimia. Di sisi lain, tingginya harga dan perolehan pakan ikan air tawar di rasakan petani sehingga diperlukan pengganti pakan yang ramah lingkungan melalui  pemanfaatan bokashi berbahan lokal. Pengabdian ini bertujuan untuk mengubah prilaku petani, melaksanakan pelatihan/penyuluhan dan aplikasi  teknik pembuatan dan penggunaan bokashi berbahan lokal di kebun kakao dan kolam ikan. Metode yang digunakan adalah percobaan langsung di lahan petani. Pengabdian dilakukan selama empat bulan dari bulan Juli hingga Oktober 2018. Di Desa Amasara. Pembuatan bokashi untuk kakao dan ikan air tawar dilakukan secara bersamaan. Hasil bokashi langsung diaplikas di kebun kakao. Sementara, pemanfaatan bokashi di kolam ikan petani dilakukan dengan membenamkan karungan bokashi disetiap sudut kolam. Hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh: (a) telah terjadi perubahan prilaku dan peningkatan kepedulian petani di Desa Amasara dan sebaliknya adanya respon positif dari masyarakat sasaran terhadap program yang dilaksanakan; (b) telah dilaksanakan pelatihan/penyuluhan pembuatan bokashi untuk pemanfaatan pupuk organik dan pakan ikan terbenam dan (c) telah dilakukan kegiatan teknik penggunaan bokashi dilahan tanaman kakao rakyat dan teknik pemberian pakan ikan di kolam pembudiayaan ikan air tawar milik petani. Hasil di lapangan menunjukkan munculnya pucuk daun dan tunas muda pada tanaman kakao yang diberikan bokashi. Pada kolam ikan petani terjadi pertambahan bobot ikan nila dan mujair sebesar 15-20%, ikan emas sebesar 2-3%.
Quality of soil from the nickel mining area of Southeast Sulawesi, Indonesia, engineered using earthworms (Pheretima sp.) Hasbullah Syaf; Muhammad Albar Pattah; Laode Muhammad Harjoni Kilowasid
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 8, No 4 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2021.084.2995

Abstract

Earthworms (Pheretima sp.) could survive under abiotic stress soil conditions. Furthermore, their activities as ecosystem engineers allow for the creation of soil biostructures with new characteristics. Therefore, this study aimed to investigate the effect of the abundance of Pheretima sp. on the aggregate size, physicochemistry, and biology of the topsoil from the nickel mining area of Southeast Sulawesi, Indonesia. It was carried out by first grouping their abundance into zero, two, four, six, and eight individuals per pot and then carrying out tests. The Pheretima sp. were then released onto the surface of the topsoil and mixed with biochar that was saturated with tap water in the pot overnight. The results showed that the abundance of the species had a significant effect on the size class distribution, and aggregate stability of the soil. Furthermore, the size of the soil aggregates formed was dominated by the size class 2.83 - 4.75 mm under both dry and wet conditions. Under dry conditions, three size classes were found, while under wet conditions, there were five size classes. The results also showed that the highest and lowest stability indexes occurred with zero and eight Pheretima sp., respectively. Furthermore, the abundance had a significant effect on pH, organic C, total N, CEC, and total nematodes. However, it had no significant effect on the total P, C/N ratio, total AMF spores, and flagellate. The highest soil pH occurred with zero Pheretima sp., while with six and two members of the species, the total nematode was at its highest and lowest populations, respectively. Therefore, it could be concluded that the species was able to create novel conditions in the topsoils at the nickel mining area that were suitable for various soil biota.
Analisis Daerah Rawan Banjir Dan Tanah Longsor Di Daerah Aliran Sungai Konaweha Provinsi Sulawesi Tenggara La Baco; Abdul Manan; Hasbullah Syaf; Sahindomi Bana
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.482 KB) | DOI: 10.33772/jpw.v6i1.18203

Abstract

Banjir dan longsor terutama disebabkan oleh faktor alam seperti curah hujan, topografi, bentuk lahan dan kelokan sungai serta faktor manusia yang meliputi tata guna lahan dan infrastruktur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daerah rawan banjir dan daerah rawan longsor di Wilayah Sungai Konaweha. Penelitian ini dilakukan di DAS Konaweha dengan menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir di DAS Konaweha tersebar seluas 101.889 hektar (14,60%) 241.794 hektar (34,64%) rawan sedang dan 354.264 hektar (50,76%) merupakan wilayah yang tidak rawan banjir. Daerah dengan tingkat banjir sedang hingga rawan banjir umumnya tersebar di Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur. Tingkat kerawanan longsor di DAS Konaweha tersebar di wilayah sesuai dengan tingkat kerawanan longsor yaitu seluas 16.632 hektar (2,38%) kategori tidak rawan, 159.073 hektar (22,79%) rawan, 115.922 hektar (16,62%) kategori kerawanan sedang, 396.388 hektar (56,79%) kawasan rawan dan 9.932 hektar (1,42%) merupakan kawasan sangat rawan longsor.Kata Kunci: Banjir, DAS Konaweha, Longsor, Daerah Rawan
Co-Authors . Ardin . Hasrorayan A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Manan Adiyanto Adiyanto Ahmad Yani Al Basri Albasri Albasri Albasri Ardi Ardi Aris Armayanti Arsana, Made Widana Asramid Yasin Bana, Sahindomi Baso Mursidi Darwis Darwis darwis darwis, darwis Dewi Nurhayati Yusuf Dewi Nurhayati Yusuf Dewi Nurhayati Yusuf Djafar Mey Eka Apriana Endah Sulistyawati Feryati Feryati Firman Aksara Fitriani Fitriani Franciscus Xaverius Susilo Hemon, M.Tufaila Irvandi Arya Brata Irwan Wunarlan Ismail Nur ismawati ismawati Jamal Harimudin Jufri Karim Junartin Teke Kamrullah M Kamrullah M La Baco S La Gandri La Gandri La Gandri La Hamiti Hamiti La Karimuna La Ode Ahmad Nur Ramadhan La Ode Alwi La Ode Kasno Arif La Ode Kasno Arif La Ode Rustam La Ode Sabaruddin La Ode Safiuddin La Ode Safuan La Ode Safuan Laksono Trisnantoro Laode Kasno Arif Laode Muhammad Harjoni Kilowasid Laode Sabaruddin Laode Sabaruddin Laode Sabaruddin Lies Indriani Lies Indriyani Lies Indriyani Lies Indriyani Ludfi Ludfi Lukman Yunus Lukman Yunus M Tufaila M Tufaila M. Tufaila M. Tufaila . M. Tufaila Hemon Mahyudi Mahyudi Mardin, Mardin Muhammad Albar Pattah Muhammad Albar Pattah Muhammad Ramli Mukhtar Abu Musram Abadi Namriah Namriah Namriah, Namriah Nelson Sula R. Marsuki Iswandi Rakian, Tresjia C. Ramadhan Tosepu Rasmiwati Pasandang Resman Resman Restele, La Ode Rika Ristiani Asnia Rosliana Eso Rusdaling, Rusdaling S Sumarlin Safiun Safiun SAHTA GINTING, SAHTA Satriyo Dwi W Siti Leomo Sitti Kasmiati syamsu Alam Syamsuar UHO Tati Suryati Syamsudin Tresjia Corina Rakian Tufaila Hemon Umar Ode Hasani Umar Ode Hasani Wa Ode Nur Hasanah Yulius B. Pasolon Zulkarnain Zulkarnain