cover
Contact Name
Krishna Purnawan Candra
Contact Email
candra@faperta.unmul.ac.id
Phone
+6281350044920
Journal Mail Official
jtropicalagrifood@gmail.com
Editorial Address
Department of Agricultural Products Technology, Faculty of Agriculture, Mulawarman University Jl. Tanah Grogot Kampus Gunung Kelua Samarinda - Kalimantan Timur, 75119
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Journal of Tropical AgriFood
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 26853590     EISSN : 26853604     DOI : https://doi.org/10.35941/jtaf
Core Subject : Agriculture,
Tropical AgriFood is academic journal for research article and review in the field of agricultural technology including agricultural engineering, postharvest physiology and technology, agricultural product processing technology, food science and technology, biotechnology, nutrition, herbal, and functional food.
Articles 62 Documents
Perubahan populasi bakteri asam laktat, kapang/khamir, keasaman dan respons sensoris yoghurt durian Aswita Emmawati; Rafly Rizaini; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.5131.79-89

Abstract

Buah durian khas daerah beriklim tropika lembab dapat diolah sebagai bagian dari bahan baku pembuatan yoghurt buah.  Fermentasi yoghurt akan berlangsung optimum jika difermentasi pada suhu 35-45oC sesuai karakteristik bakterinya. Penelitian ini bertujuan menentukan suhu dan waktu yang tepat untuk memfermentasi yoghurt durian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor yaitu suhu dan waktu inkubasi. Suhu yang digunakan selama fermentasi yaitu 40oC dan 45oC. Inkubasi dilakukan selama 6 jam dengan pengamatan pada 0, 3, dan 6 jam. Parameter yang diamati adalah total bakteri, bakteri asam laktat (BAL), kapang/khamir, pH, total asam tertitrasi (TAT) dan sifat sensoris yoghurt buah durian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu inkubasi berpengaruh nyata (p < 0,05) terhadap total bakteri, BAL, pH, TAT dan sifat sensoris secara signifikan, tetapi berpengaruh tidak nyata (p > 0,05) terhadap total kapang/khamir. Total bakteri, BAL, TAT dan respons sensoris terbaik diperoleh dari yoghurt durian yang difermentasi pada suhu 45oC dengan waktu inkubasi selama 6 jam yang menghasilkan produk dengan karakteristik berasa asam, berwarna kuning, beraroma khas yoghurt dan durian, serta mempunyai tekstur yang kental.
Formulasi tepung terigu, mocaf dan pure labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kadar serta kasar, lemak dan karakteristik sensoris bolu kukus Astri Radiani; Hudaida Syahrumsyah; Bernatal Saragih
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.1.2020.3917.8-15

Abstract

Bolu kukus merupakan makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia berbahan dasar tepung terigu. Untuk mencegah meningkatnya penggunaan tepung terigu maka bolu kukus diformulasikan dengan mocaf. Selain itu untuk menambah nilai gizi pada bolu kukus maka diformulasikan dengan labu kuning yang memiliki kandungan serat yang baik untuk tubuh.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui formulasi terbaik dan kadar lemak, protein serta karakteristik sensoris bolu kukus yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial dengan lima perlakuan dan masing-masing tiga kali ulangan. Masing-masing perlakuan tepung mocaf (TM): tepung terigu (TT): pure labu kuning (PL) yaitu P1=25 g TM :75 g TT : 0 g PL; P2=20 g TM : 70 g TT : 10 g PL; P3=15 g TM : 65 g TT : 20 g PL; P4=10 g TM : 60 g TT : 30 g PL; P5=5 g TM : 55 g TT : 40 g PL. Hasil penelitian perlakuan terbaik pada bolu kukus formulasi tepung mocaf dan tepung terigu dengan pure labu kuning yaitu  tepung terigu 55 g dan tepung mocaf 5 g dengan pure labu kuning sebanyak 40 g. Menghasilkan bolu kukus dengan kadar lemak 56,52 %; kadar serat kasar 0,58 %, sedangkan uji hedonik warna agak suka, hedonik aroma suka, hedonik rasa suka, hedonik tekstur tidak suka. Adapun uji mutu hedonik yang dihasilkan yaitu mutu hedonik warna kuning, mutu hedonik aroma beraroma labu kuning, mutu hedonik rasa berasa labu kuning, dan mutu hedonik tekstur  tidak lembut.
Pengaruh jenis plastik kemasan terhadap sifat kimia, mikrobiologi dan sensoris selama masa simpan kue kacang produksi beberapa UMKM di kota Samarinda dan Balikpapan Tholhah Tholhah; Krishna Purnawan Candra
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.1.2019.2414.36-40

Abstract

Pengemasan dilakukan untuk mempertahankan mutu dan kualitas produk yang disimpan serta untuk memperpanjang umur simpannya karena dapat melindungi kerusakan seperti penyerapan air dan proses oksidasi yang menyebabkan ketengikan. Pada penelitian ini dilaporkan tentang pengaruh jenis plastik kemasan (Polypropylane, Polyethylene terephtalate, dan Polystyrene) terhadap masa simpan kue kacang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi dengan sampel berasal dari beberapa UMKM di Samarinda dan Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kemasan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida dan kadar air kue kacang. Penyimpanan kue kacang selama tiga bulan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata untuk angka lempeng total (p>0,05). Nilai TPC kue kacang dengan semua kemasan melewati batas maksimal SNI 2973:2011 (1x104 koloni/g) sejak penyimpanan hari ke-14. Jenis kemasan memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap karakteristik hedonik seperti warna, rasa, aroma, dan tekstur, juga pada mutu hedonik. Lama penyimpanan menyebabkan penurunan respons penerimaan kue kacang yang dikemas dengan keempat jenis plastik tersebut.
Pengaruh formulasi karagenan dan EVSpectra(R) terhadap sifat organoleptik dan penerimaan pasar produk jelly oximata Abdullah Ibrahim; Anton Rahmadi; Sulistyo Prabowo
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.4181.53-58

Abstract

Jelly oximata merupakan makanan setengah padat yang terbuat dari produk emulsi oximata®, dengan formulasi karagenan dan EVSpectra (minyak sawit merah). Oximata® adalah pangan fungsional berupa minuman emulsi yang kaya kandungan nutrisi terbuat dari sari labu kuning, fraksi olein minyak sawit merah, dan sari buah naga merah. Produk jelly oximata diharapkan dapat menjadi alternatif penganekaragaman pangan sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat hasil pangan lokal yang kaya kandungan gizi secara praktis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat organoleptik dan penerimaan panelis terhadap produk jelly oximata yang dihasilkan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah formulasi karagenan (g) dan EVSpectra (g) dengan 9 perlakuan (2,00:0,15; 3,00:0,15; 4,00:0,15; 2,00:0,30; 3,00:0,30; 4,00:0,30; 2,00:0,45; 3,00:0,45; 4,00:0,45). Data dianalisis menggunakan (ANOVA on rank) dan dilanjutkan dengan uji Dunn pada taraf alfa 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi karagenan dan EVSpectra berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris jelly. Pada penelitian ini didapatkan perlakuan terbaik, yaitu: 2 g karagenan dan 0,30 g EVSpectra, 2 g karagenan dan 0,45 g EVSpectra. Uji penerimaan konsumen menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada dua perlakuan tersebut. Pengujian penerimaan menggunakan uji hedonik (kesukaan) dengan perbandingan agar-agar swallow globe dan menunjukan bahwa jelly oximata tidak mempunyai perbedaan nyata dengan jelly komersil.
Pengaruh formulasi tepung terigu dan daun singkong bubuk terhadap sifat sensoris nugget vegetarian jamur merang (Volvariella volvacea) Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2848.74-78

Abstract

Nugget merupakan alternatif makanan cepat saji yang praktis karena hanya membutuhkan sedikit waktu (1–3 menit), nugget sudah dimasak setengah matang pada pengolahan awal. Jamur merang merupakan bahan yang sering digunakan dalam membuat nugget vegetarian. Beberapa perlakuan untuk meningkatkan penerimaan sensoris (warna, rasa, aroma, dan tekstur) nugget vegetarian telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan daun singkong bubuk terhadap sifat sensoris nugget jamur merang. Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal (formulasi tepung terigu (TT) dan daun singkong bubuk (DSB)) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Formulas TT:DSB dalam persen adalah 25:75, 50:50, dan 75:25. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Friedman dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepungterigu dan daun singkong bubuk memberi pengaruh nyata terhadap sifat sensorishedonik untuk atribut rasa (p=0,028), namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap atribut warna (p=0,291), aroma (p=0,154), dan tekstur (p=0,902). Formulasi TT:DSB memberikan pengaruh nyata terhadap semua atribut sensoris mutu hedonik nugget vegetarian jamur merang, yaitu warna (p = 0,014), rasa (p = 0,003), aroma (p = 0,001), dan tekstur (p = 0,000).
Pengaruh formulasi daging kelinci dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) terhadap sifat kimia dan organoleptik bakso Munna Ariyani; Hudaida Syahrumsyah; Sukmiyati Agustin
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.1.2019.2410.1-8

Abstract

Bakso merupakan produk hasil ternak yang bergizi tinggi dan banyak disukai atau digemari oleh masyarakat. Penggunaan daging kelinci sebagai bahan baku pembuatan produk bakso sangat perlu dikembangkan dengan tujuan meningkatkan diversifikasi pengolahan daging dan untuk menghasilkan produk pangan olahan daging yang aman dan bergizi tinggi yang disukai oleh masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan proses pengolahan daging kelinci dan ubi jalar ungu menjadi bakso yang dapat dijadikan sebagai produk olahan yang kaya akan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat kimia dan organoleptik dari bakso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan 6 perlakuan formulasi daging kelinci dan ubi jalar ungu yaitu: 100% daging kelinci; 90%:10%; 80%:20%; 70%:30%; 60%:40%; 50%:50% dengan 3 ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur dengan taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan formulasi daging kelinci dan ubi jalar ungu 70%:30% merupakan formulasi dengan respons sensoris hedonik terbaik dengan karakteristik mempunyai kadar protein 17,42%, kadar air 61,68%, kadar abu 1,83%, kadar lemak 10,17%, kadar karbohidrat 6,90%, dan total antosianin 2,40 mg/100 gram. Sifat sensoris mutu hedonik bakso yang dihasilkan mempunyai karakteristik berwarna agak ungu, beraroma daging, berteksturkenyal, dan berasa daging.
Karakteristik organoleptik dan kimia tape singkong (Manihot esculenta) varietas mentega dengan pra-perlakuan perendaman dalam sari buah nangka (Artocarpus heterophyllus) Hudaida Syarumsyah; Hakim Alhafidz; Marwati Marwati
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.4121.90-96

Abstract

Tape singkong merupakan salah satu pangan hasil fermentasi yang memiliki rasa manis, sedikit asam dan sedikit mengandung alkohol dan berair. Tape singkong dengan perendaman sari buah nangka (SBN) diolah untuk mengembangkan pemanfaatan buah nangka yang umumnya mengandung senyawa fenolik dari golongan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume SBN yang digunakan untuk perendaman singkong terhadap karakteristik organoleptik dan kimia tapai yang dihasilkan dan untuk mengetahui volume SBN yang tepat dalam proses pengolahan tape singkong. Percobaan factor tunggal dalam Rancangan Acak Lengkap dengan lima taraf perlakuan dan tiga kali ulangan digunakan dalam penelitian ini. Paramater yang diamati adalah karakteristik organoleptik (hedonik dan mutu hedonik untuk warna, aroma, rasa dan tekstur) dan kimia (kadar air, kadar abu dan kadar gula). Data dianalisis menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa volume SBN berpengaruh nyata terhadap sifat kimia, serta organoleptik hedonik dan mutu hedonik tape singkong yang dihasilkan. Perendaman dalam 300 mL SBN adalah perlakuan terbaik yang menghasilkan tape singkong dengan karakteristik organoleptik hedonik disukai untuk warna, aroma, rasa dan tekstur. Karakteristik organoleptik mutu hedonik tape singkong yang dihasilkan berwarna kuning, agak beraroma nangka/tape, berasa manis dan bertekstur agak keras. Karakterisitk kimianya adalah mempunyai kadar air 65,21%, kadar abu 0,73%, dan kadar gula pereduksi 4,53%.
Analisis finansial usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Hamdi Mayulu; Ergi Ergi; Muh Ichsan Haris; Agus Soepriyadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.1.2020.3624.16-25

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pendapatan, kelayakan finansial, dan manfaat usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian menggunakan metode survei melalui teknik purposive sampling dalam menentukan daerah penelitian, dengan kriteria memiliki populasi sapi potong. Penentuan responden menggunakan pendekatan snowball sampling (bola salju), melalui proses rujukan berlanjut yang memiliki rantai nilai sampai memenuhi 60 responden, dengan dasar: 1) memiliki sapi potong jantan minimal dua ekor; 2) menjalankan usaha sapi potong selama minimal 2 tahun; dan 3) melaksanakan penjualan sapi potong minimal dua ekor per tahun. Analisis finansial terhadap pendapatan digunakan sebagai dasar perhitungan kelayakan usaha dengan menggunakan kriteria break even point (BEP), benefit-cost ratio (BCR), payback period (PP), net present value (NPV), dan internal rate of return (IRR). Usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menghasilkan rata-rata pendapatan mencapai Rp16.889.851 per tahun, dengan jumlah penjualan ±3 ekor. Berdasarkan analisis finansial diketahui bahwa usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, layak dilaksanakan dengan nilai BEP produksi 3 ekor; BEP harga tiga ekor Rp38.505.461; BCR 1,42; PP 2,37 tahun; NPV(10,65%): Rp15.510.245; NPV(15,65%): Rp14.414.358; dan IRR 71%.
Studi perendaman kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) dalam larutan bahan pengeras pada pengolahan manisan kering Tika Widia Astuti; Yuliani Yuliani; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.1.2019.2415.19-28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis bahan pengeras dan waktu perendaman serta interaksinya terhadap mutu manisan kering kulit buah naga. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama jenis larutan jenuh bahan pengeras (Ca(OH)2, CaCO3 dan CaSO4). Faktor kedua adalah lama perendaman (6, 12 dan 18 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis larutan jenuh bahan pengeras, lama perendaman dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap sifat kimia (kadar air, abu dan gula pereduksi) dan sensoris hedonik dan mutu hedonik untuk warna dan tekstur manisan kering kulit buah naga. Perendaman dalam larutan bahan pengeras ternyata mengeraskan tekstur, tetapi tidak merenyahkan tekstur manisan kering kulit buah naga yang dihasilkan.
Karakteristik sifat sensoris dan kimia pada kue kering hasil dari formulasi tepung beras merah (Oryza nivara L.) dan mocaf (modified cassava flour) Maulida Rachmawati; Hudaida Syahrumsyah; Yulian Andriyani; Meggy Dewantara; Ronita Pane
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.4734.59-65

Abstract

Konsumsi protein dan karbohidrat dalam bentuk kue kering diharapkan mampu menambah asupan gizi masyarakat. Mocaf (Modified Cassava Flour) menjadi salah satu komoditas lokal yang dapat menggantikan tepung trigu dalam pembuatan kue kering. Walaupun demikian, mocaf mengandung protein yang rendah yaitu 1,2%, sehingga penambahan tepung beras merah (TBM) dapat menghasilkan kue kering dengan mutu yang lebih baik sekaligus mendukung diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi TBM dan mocaf terhadap sifat kimia dan karakteristik sensoris kue kering. Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan untuk perbandingan TBM (g) dan mocaf (g), yaitu 0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0, dengan 4 ulangan digunakan pada penelitian ini. Parameter yang diamati adalah sifat sensoris dan kimia. Data sifat kimia dianalisis mengunakan sidik ragam, sedangkan data sensoris diolah mengunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi TBM dan mocaf berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, abu dan lemak, namun berpengaruh nyata terhadap kadar protein, karbohidrat, serta sifat sensoris hedonik dan mutu hedonik. Perlakuan terbaik diperlihatkan pada formulasi TBM 75 g dan mocaf 25 g yang menghasilkan cookies dengan kadar air 2,16%, kadar abu 1,99%, kadar lemak 14,97%, kadar protein 9,66%, dan kadar karbohidrat 70,27%, sedangkan sifat sensoris hedoniknya untuk warna, aroma, tekstur, dan rasa berada pada kisaran suka. Sifat sensoris mutu hedonik cookies yang dihasilkan adalah berwarna agak coklat, agak beraroma TBM, tekstur renyah dan agak berasa TBM.