cover
Contact Name
Muhammad Zukhrufuz Zaman
Contact Email
m_zukhruf@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalthp_uns@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian
ISSN : 19790309     EISSN : 26147920     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal “Teknologi Hasil Pertanian”, publishes original articles, review articles, and short communications on the fundamentals, applications and management of Agricultural Product Technology areas. The journal's aim is to offer scientist, researchers and other related professionals the opportunity to share their finding and disseminate knowledge in all the related topics of biotechnology, quality management, and technologies associated with production or product development.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2009)" : 8 Documents clear
POTENSI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI HIDROGEN PEROKSIDA (H 2 O ) DALAMPENGAWETAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) 2 Nur Her Riyadi Parnanto; Rohula Utami
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.98 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12880

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik fisik (tekstur), kimia (kadar air, pH, TVB, fenol), dan organoleptik (tekstur, warna, aroma, keseluruhan) ikan tongkol dengan menggunakan pengawet asap cair dan H2Oserta untuk mengetahui konsentrasi asap cair (25%, 30%, 35%) yang pengaruhnya mendekati konsentrasi H2O2 (3%, 5%, 7%). pengamatan dilakukan selama 4 hari yaitu pada hari ke-0,1,2,3. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). 2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karakteristik ikan tongkol perlakuan asap cair dan H secara fisik (kekerasan dan kekenyalan) tidak berbeda nyata, karakteristik kimia ikan tongkol perlakuan asap cair yaitu kadar air (71-77%), pH (5-6), TVB (48-480 mg/100g) dan fenol (250-530 mg/100g), sedangkan pada ikan tongkol perlakuan H2O kadar air (72-78%), pH (6-7) dan TVB (114-755 mg/100g). Kadar fenol ikan tongkol berkisar antara 251.283 mg/100g sampai 526.912 mg/100g. Pada karakteristik organoleptik (tekstur, aroma dan keseluruhan) ikan tongkol dengan perlakuan asap cair lebih disukai daripada perlakuan H2 , sedangkan pada parameter warna ikan tongkol dengan perlakuan H2O lebih disukai daripada perlakuan asap cair. Konsentrasiasap cair 25% mampu menyamai konsentrasi H 3%.Kata kunci: asap cair, hidrogen peroksida, ikan tongkol
VARIASI PERBANDINGAN TEPUNG DAN GULA TERHADAP KUALITAS DENDENG JANTUNG PISANG (DENJAPI) A TD Ernawati; Aniek Wulandari
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.185 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12870

Abstract

Penelitian dengan judul Variasi Perbandingan Tepung dan Gula terhadap Kualitas Dendeng Jantung Pisang (Denjapi) ini bertujuan untuk mempelajari efek peningkatan tepung dan gula terhadap kualitas Denjapi dari aspek kimia dan organoleptik. Penelitian ini menggunakan Random Complete Program (RCP) dengan tepung (tropics flour and bread flour) dan gula (gula putih dan gula jawa) menggunakan rasio 1:1 dan 1:3 dengan hasil 18 unit percobaan. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis varian (Anova) dan jika terdapat beda nyata antar perlakuan maka uji dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) pada tingkat kepercayaan 5% dan 1%.  Penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan variasi antara tepung dan gula mempengaruhi kadar airdan gula reduksi tetapi tidak berpengaruh pada kadar tannin. Perlakuan terbaik adalah Denjapi yang menggunakan perlakuan tropics flour dengan rasio antara gula putih dan gula jawa 1:1 dengan kadar air sebesar 11,1864%, gula reduksi sebesar 10,5273%, kadar tannin 0,2634%, dengan rasa yang lezat dan terasa berminyakdan manis, tekstur konsentrat dan warna coklat gelap. Kata kunci : organoleptik, gula reduksi, tannin
OPTIMASI KADAR ß-KAROTEN PADA PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas (L.) Lam.) DENGAN MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) Bambang Sigit Amanto; Lia Umi Khasanah; Sri Ruwanti
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.181 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12872

Abstract

Ubi jalar oranye memiliki prospek dan peluang yang besar sebagai bahan baku industri pangan. Salah satu bentuk olahan ubi jalar yang cukup potensial dalam kegiatan industri adalah tepung ubi jalar. Tepung ubi jalar dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku berbasis lokal. Pembuatantepung ubi jalar oranye akan meningkatkan pemanfaatan serta menjadikannya sebagai salah satu sumber provitamin A, karena berpotensial mengandung ß-karoten yang cukup tinggi. ß-karoten memiliki sifat yang mudah rusak karena sinar ultraviolet, panas, kondisi asam serta kontak dengan udara atau oksigen. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi proses yang optimum terhadap persentase penurunan kadar ß-karoten pada pembuatan tepung ubi jalar oranye oleh pengaruh suhu dan waktu pengeringan. Penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Dalam penelitian ini terdapat dua faktoryaitu suhu pengeringan yang dinyatakan sebagai variabel X 1 dan waktu pengeringan sebagai variabel X . Suhu pengeringan yang digunakan adalah suhu 50C, 60oC dan 70oC , dan waktu pengeringan yang dilakukan adalah6, 7, dan 8 jam. Hasil optimasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM) menunjukkan bahwa kondisi proses yang optimal pada pembuatan tepung ubi jalar oranye adalah pada suhu pengeringan 58.067 C denganwaktu pengeringan 7.0794 jam dan dihasilkan persentase penurunan kadar ß-karoten yaitu sebesar 38.4904 %. Kata kunci : ß-karoten, Response Surface Methodology (RSM), ubi jalar oranyeo2
SIFAT SENSORIS GEPLAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa) Yustina Wuri Wulandari; Indrias Tri Purwanti; Akhmad Mustofa
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.031 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12874

Abstract

Rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah salah satu tanaman hortikultura. Kualitas khusus rosella dari Jelok adalah merupakan produk organic. Diversifikasi penanganan rosella diperlukan pada pascapanen. Geplak merupakan salah satu makanan tradisional dari Bantul, Yogyakarta. Rosella memiliki efek potensial pada kesehatan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan formula geplak rosella dan untuk menganalisis sifat sensoris geplak rosella. Kata kunci : geplak, rosella, sensoris
FORMULASI TEH HERBA MANIS (TEH HIJAU-STEVIA-HERBA): ORGANOLEPTIK, ANTIOKSIDAN DAN TOTAL KALORI Ariviani, Setyaningrum; Ishartani, Dwi
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.664 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk formulasi teh herba manis (teh hijau-stevia-herba) yang disukai konsumen dan menentukan kadar antioksidan dan kalorinya. Sebagai pemanis digunakan stevia karena diketahui memiliki kapasitas antioksidan. Herba yang digunakan terdiri dari jahe, kayu manis dan cengkeh karena kandungan senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan dan secara kultural biasa digunakan dalam minuman.  Teh herba manis yang disukai konsumen berdasarkan warna, aroma, rasa dan kenampakan keseluruhan seduhan teh adalah formula dengan proporsi teh hijau : stevia 65: 35, proporsi herba 15% terhadap campuran teh hijau-stevia, menggunakan lebih dari satu macam herba. Teh herba manis ini memperlihatkan kadar antioksidan yang tinggi, yaitu 157.73 – 162.67mg fenol/ saji. Total kalori teh yang diuji jauh lebih rendah dibandingkan gula, yaitu sebesar 30 – 152 kal/saji. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa teh herba manisini cukup prospektif untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional berbasis bahan lokal. Kata kunci: antioksidan, kalori, formulasi, teh herba manis 
KAJIAN KARAKTER SENSORIS DAN EKONOMI PADA KERUPUK SAYUR Kawiji, Kawiji
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.379 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12878

Abstract

Kerupuk sayur adalah kerupuk dengan bahan-bahan wortel, bayam dan jagung manis, dengan demikian kerupuk sayur ini merupakan kerupuk yang mengandung berbagai zat gizi dan vitamin. Kandungan sayuran inilah yang menjadikan kerupuk sayur ini sebagai makanan camilan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuanpenelitian ini memunculkan produk olahan baru berbasis karbohidrat dan sayuran berbentuk kerupuk yang memiliki nilai tambah vitamin, protein dan kandungan zat besi. Produk baru sebagai kerupuk sayur yang dirancang praktis ini, diharapkan mampu meningkatkan diversifikasi produk sayuran sehingga menjadi produkolahan yang siap konsumsi.  Pembuatan kerupuk sayur terdiri dari beberapa tahap, yaitu sortasi, penimbangan, pemblanchingan, penghalusan bumbu-bumbu, pembuatan adonan, pengukusan, pendinginan, pencetakan, pengeringan,penggorengan dan pengemasan. Dari perbandingan t hitung dan t tabel diketahui bahwa warna, kenampakan, aroma, rasa pedas dan rasa asin dari kedua jenis kerupuk adalah sama, sedangkan tekstur dan keseluruhannya berbeda. Dari uji ranking dan skoring kerupuk sayur dengan jagung manis lebih disukai sehingga kerupuk sayur yang akan diproduksi adalah kerupuk sayur dengan penambahan jagung manis dan selanjutnya jenis kerupuk ini yang dianalisis ekonominya. Biaya produksi yang digunakan dalam pembuatan kerupuk sayur sebesar Rp Rp 296.676,1 per hari dan laba bersih yang diperoleh sebesar Rp 55.006,6 per hari dengan kapasitas produksi kerupuk sayur setiap hari adalah 17,6 kg dengan harga Rp 2.000 per 100 gram (1 bungkus). Berdasarkan perhitungan kelayaan usahadiperoleh Break Even Point (BEP) produksi sebesar 148,3 bungkus (148 bungkus), yang artinya pada tingkat produksi sebanyak 148 bungkus akan menghasilkan titik impas. Besarnya Return of Invesment (ROI) sebelum pajak yaitu 18,65 % dan ROI sesudah pajak yaitu 18,54 %. Kata Kunci: karakter sensoris, kerupuk sayur, evaluasi ekonomi
APLIKASI EDIBLE FILM MAIZENA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA COATING SOSIS SAPI Godras Jati Manuhara; Kawiji Kawiji; Heny Ratri E
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.074 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12868

Abstract

Penambahan ekstrak jahe yang mengandung antioksidan alami ke dalam pembuatan edible coating sosis diharapkan mampu mengurangi kerusakan lemak pada produk sosis. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, Mengetahui konsentrasi penambahan ekstrak jahe pada edible coating sosis yang paling disukai oleh panelis.Kedua, mengetahui pengaruh penambahan ekstrak jahe pada edible coating sosis terhadap tingkat kerusakan lemak sosis selama penyimpanan. Berdasarkan uji yang dilakukan pada aplikasi edible coating sosis, yakni uji organoleptik, uji susutberat, dan uji kerusakan oksidatif lemak, diketahui bahwa perlakuan paling baik adalah penambahan ekstrak jahe pada edible coating sosis sebesar 10%. Kata Kunci: antioksidan,edible film, maizena
SIFAT FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK PADA PEMBUATAN DODOL YANG DISUBSTITUSI DENGAN WORTEL (Daucus carota, Linn) Basito 1 Basito Basito
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.269 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12882

Abstract

Dodol merupakan makanan semi basah yang pembuatannya dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan tambahan makanan lain yang diijinkan. Untuk memperbaiki nilai gizi pada dodol dapat dilakukan dengan menambah bahan – bahan lain sebagai sumber vitamin salah satunya adalah wortel. Umbi wortel mengandung karoten dalam jumlah yang tinggi, sehingga berpotensi sebagai sumber vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi worteldalam pembuatan dodol terhadap sifat kimia, fisik dan organoleptik dodol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 kali ulangan. Ada 2 variabel dalam rancangan penelitian ini yaitu variabel tetap dan variabel tidak tetap. Variabel tetap dalam penelitian ini adalah variasi bentuk penambahan wortel (bubur wortel dan tepung wortel) dan variasi konsentrasi wortel dan tepung beras ketan (40:60, 30:70, 20:80, dan 0:100 (kontrol)). Sedangkan variabel tidak tetap yang diamati adalah sifat kimia meliputi: kadar air, karoten dan sifat fisik meliputi: tekstur, serta sifat organoleptik (warna,aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Metode Univariate kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi wortel dalam bentuk bubur maupun tepungwortel pada pembuatan dodol dengan variasi konsentrasi wortel dan tepung ketan berpengaruh terhadap kadar air, karoten dan tekstur dodol yang dihasilkan. Pada uji organoleptik menunjukkan bahwa dodol yang disukai adalah dodol dengan penambahan wortel dalam bentuk bubur wortel dengan konsentrasi bubur wortel dan tepung ketan 30:70. Dodol tersebut mengandung air 17,57%, karoten 9,26 µg/g, dan memiliki tingkat kekerasan 2,24 N serta tingkat elastisitas 6,16 mm. Kata kunci: dodol, wortel, sifat kimia, sifat fisik, sifat organoleptik

Page 1 of 1 | Total Record : 8