cover
Contact Name
Maksuk
Contact Email
maksuk@poltekkespalembang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
unitlitbang@poltekkespalembang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
ISSN : 25795325     EISSN : 26543427     DOI : -
Core Subject : Health,
JPP : Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang merupakan jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Palembang sejak tahun 2015, dengan eISSN 2654-3427 dan pISSN 2579-5325. Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian (original article) dengan fokus dan scope meliputi Keperawatan, kebidanan, kesehatan gigi, Farmasi, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Analis Kesehatan, dan kesehatan masyarakat. Jurnal ini juga telah bekerjasama dengan IAKMI, Persagi, HAKLI, PATELKI, PAFI, PPNI, PAEI dan PAKKI dalam hal membantu kemajuan ilmu kesehatan dan mendiseminasikan hasil penelitian.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan" : 20 Documents clear
Analisis Pengaruh Supervisi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Di Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang Sidri Sidri; Sarmadi Sarmadi
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.848 KB)

Abstract

This research studies the influence of Supervition and Organizational Culture toward Lecturer Performance at at The Pharmacy Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang. This Research was done during 6 ( six) months included design, executing and report the result. The research of this case study aims to know the influence of Supervition and Organizational Culture with Lecturer Performance at The Pharmacy Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang either through parsial and also together. The population In this research are the Lecturer at The Pharmacy Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang, totally 32 people.
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Prilaku Seksual Siswa di Sekolah Menengah Atas Taruna Tunas Bangsa Baturaja Timur Titik Asni Sulastri
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.279 KB)

Abstract

Anak usia 0 – 14 tahun menempati 30 % pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 3.8 % per tahun. Situasi ini merupakan gambaran tingginya angka pertambahan penduduk, yang berarti pula semakin banyak penduduk usia muda atau remaja. Hal ini akan membawa konsekwensi bagi masalah-masalah social dan kesehatan yang berhubungan dengan masyarakat itu sendiri, antara lain perilaku seksual remaja. Sekola Menengah Atas Taruna Tunas Bangsa merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah atas berada di kota Baturaja dan juga merupakan salah satu institusi pendidikan semi meliter, yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, saat ini mendidik 181 peserta didik yang terdiri dari tingkat I sampai tingkat III. Hasil survey terdahulu, sekolah ini mewajibkan siswa siswinya tinggal diasrama dan harus patuh pada ketentuan-ketentuan yang berlaku. Disekolah ini juga sudah pernah dilakukan penelitian yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi seks bebas. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif, desain yang digunakan cross sectional. Populasi berjumlah 181 siswa, sample diambil secara acak sederhana,agar semua siswa mempunyai peluang yang sama menjadi responden penelitian Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan jenis kelamin, pengetahuan, sikap, lingkungan, teman sebaya dengan perilaku seksual siswa Sekolah Menengah Atas Taruna Bangsa Baturaja. Disarankan perlu peningkatan pengetahuan siswa, khususnya mengenai bahaya dan resiko dari perilaku seks bebas, dengan cara memberikan ekstrakurikuler dan etika bergaul dengan teman sebaya
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita 06-60 Bulan Di Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang Tahun 2011 Terati Terati; Nurul Salasa Nilawati
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.947 KB)

Abstract

Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi adalah asupan zat gizi, tingkat pendidikan formal ibu, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan, dan pendapatan keluarga. Secara tidak langsung asupan zat gizi dipengaruhi oleh karakteristik ibu. Karakteristik ibu juga ikut dalam menentukan keadaan gizi anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita usia 6-60 bulan di Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang tahun 2011. Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dengan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional study yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) diukur dan diamati pada waktu yang bersamaan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 838 balita. Sampel berjumlah 86 balita, di wilayah Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang yang dilakukan selama 2 minggu (07 Maret 2011- 18 Maret 2011). Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square untuk membuktikan adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan ibu yang berpendidikan dasar (61,6%), sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan balita masih kurang (64,0%), sebagian besar tingkat pendapatan keluarga masih rendah (68,6%), sebagian besar asupan energi balita sudah baik (73,3%), dan sebagian besar asupan protein balita sudah baik (74,4%). Setelah dilakukan uji Chi-square, maka didapat bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan, tingkat pendapatan keluarga, serta asupan zat gizi energi dan protein dengan status gizi balita, di mana p_value < 0,05. Untuk meningkatkan status gizi balita usia 06-60 bulan di Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang diperlukan perhatian khusus dari petugas gizi puskesmas kenten untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya gizi dan bagaimana cara pemenuhan gizi tersebut tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang lebih bervariasi dan mencakup penelitian yang lebih luas terutama yang berhubungan dengan status gizi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Puskesmas Keramasan Palembang Tahun 2011 Eprila Eprila; Yunetra Franciska
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.064 KB)

Abstract

Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB) atau infant Mortality Rate (IMR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka ini tidak berdiri sendiri melainkan terkait dengan faktor lain terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan dan gizi bayi itu sendiri sebagai faktor tidak langsung maupun langsung sebagai penyebab kematian bayi. Bayi atau anak balita kekurangan gizi sangat rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi, termasuk diare dan infeksi saluran akut, terutama pneumonia. Perbaikan gizi bayi dan balita merupakan awal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (Notoadmodjo, 2007). Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita (0-5 tahun) yang datang untuk kunjungan imunisasi dan menimbang berat badan di Puskesmas Keramasan Palembang Tahun 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik non-random sampling, dengan tehnik accidental sampling. Pada penelitian ini sampel yang didapatkan adalah 48 responden. Analisis data pada penelitian menggunakan analisis bivariat untuk melihat hubungan variabel pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita yang di uji secara bersamaan yang dianalisis dengan uji statisitik Chi-square. Tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapat bahwa dari 18 responden dengan pendapatan keluarga tinggi sebanyak 16 responden (88,9%) yang mempunyai status gizi balitanya baik. Hasil uji Chi-square untuk variabel pendapatan keluarga didapatkan p value ≤ 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita. Pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 30 responden dengan pengetahuan ibu baik sebanyak 23 responden (76,7%) yang mempunyai status gizi balitanya baik, hasil uji Chi-square untuk variabel pengetahuan ibu didapatkan p value=0,008 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita. Menurut Sediaoetama (1985) dalam Andarwati (2007) Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan apa yang akan dibeli dengan adanya tambahan uang. Semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur dan berbagai jenis bahan pangan lainnya. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi kuantitas dan kualitas. Antara penghasilan dan gizi, jelas ada hubungan yang menguntungkan. Menurut Suhardjo (1986) yang dikutip dalam Andarwati (2007) Semakin bertambah pengetahuan ibu maka seorang ibu akan semakin mengerti jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarganya termasuk pada anak balitanya. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga, sehingga dapat mengurangi atau mencegah gangguan gizi pada keluarga. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Puskesmas Keramasan tahun 2011. Dan disarankan agar petugas kesehatan terutama bagian pelayanan gizi untuk dapat meningkatkan pelayanan terutamam penyuluhan kepada ibu – ibu cara pemenuhan nutrisi balita.
Gambaran Faktor Risiko Penyebaran Filariasis di Desa Muara Padang Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan 2012 Erwin Edyansyah; Nurhayati Ramli; Amilawati Saleh
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.826 KB)

Abstract

Filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di daerah pedesaan. Di Indonesia berdasarkan survei yang dilaksanakan pada tahun 2000-2004, terdapat lebih dari 8000 orang menderita klinis kronis filariasis. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor risiko penyebaran filariasis di Desa Muara Padang, Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan survei darah jari, pemeriksaan L3 pada nyamuk, melakukan wawancara dengan responden dan pemeriksaan periodisitas mikrofilaria.Hasil penelitian Survei Darah Jari 500 sampel tidak ditemukan positif mikrofilaria. Prevalensi filariasis 0%. Pemeriksaan dan pembedahan nyamuk dari 701 ekor nyamuk tidak ditemukan L3. Hasil variabel Tumbuhan air didapatkan hasil 22 (22%) responden yang negatif filariasis dengan lingkungan yang ada tumbuhan air dan dan 78 (78%) responden dengan lingkungan yang tidak ada tumbuhan air. Variabel pengetahuan 68 (68%) responden yang negatif filariasis dengan pengetahuan baik dan 32 (32%) responden dengan pengetahuan kurang baik.Variabel kebiasaan tidur dengan kelambu didapatkan hasil 74 (74%) responden yang negatif filariasis menggunakan kelambu pada saat tidur dan 26 (26%) responden tidak memakai kelambu pada saat tidur. Variabel penggunaan kawat kasa didapatkan hasil 54 (56%) responden yang negatif filariasis menggunakan kawat kasa dan 44 (44%) responden tidak menggunakan kawat kasa. Diharapkan kepada masyarakat Desa Muara Padang agar lebih meningkatkan dan mempertahankan sikap perilaku dalam usaha pencegahan penularan filariasis dan kebersihan lingkungan sehingga penularan filariasis di daerah tersebut tidak terjadi di masa yang akan datang.
Hubungan Kekerasan Selama Kehamilan Dengan Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUD DR IBNU SOETOWO Baturaja Kabupaten OKU Tahun 2011 Eni Folendra Rosa; Gunardi Pome; Marwan Baits
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.286 KB)

Abstract

Background: Low birth weight (LBW) is a risk factor which contributes to infant mortality during perinatal period and the greatest contributor to neonatal mortality in Indonesia. Some studies show that there is significant relationship between violence during pregnancy and LBW delivery. At District of Ogan Komering Ulu (OKU) there were 18 cases of violence domestic (2010) whereas the prevalence of LBW in 2010 was 7.1%. Objective: To identify the relationship between violence during pregnancy and LBW delivery at District of OKU. Method: This was an observational study which used unmatched case control study design and both quantitative and qualitative approaches. Subject of the study consisted of intervention group and control group at a comparison 1:2. Data analysis used univariable, bivariable with chi square (x), stratification and multivariable with logistic regression. Result: The result of bivariable analysis showed that the group of LBW had physical violence 3 times greater during pregnancy than the group with normal birth weight; and the group of mothers having LBW infants had psychological violence 2.5 times greater than the group with normal birth weight. Sexual violence, age, education and economic status statistically had no significant relationship with LBW; whereas frequency of antenatal care (ANC) had relationship with LBW delivery. The result of stratification analysis showed that the frequency of ANC was a modified effect and was not assumed as confounding variable. The result of multivariable analysis showed that the group of mothers with LBW infants had 2.5 times greater for violence during pregnancy than the group with normal birth weight infants. Conclusion: The group of mothers with LBW infants had more violence during pregnancy than the group with normal birth weight infants. Frequency of ANC, apart from violence during pregnancy, independently had significant relationship with the LBW delivery.
Hubungan Paritas dan Pekerjaan AKseptor Dengan Pemakaian Kontrasepsi Implant di BPS Kresna Hawati Kel Karang Jaya Palembang Tahun 2012 A A.Kadir
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.093 KB)

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita (Maryani, 2008). KB merupakan program pemerintah untuk menekan jumlah penduduk di Indonesia, implant termasuk salah satu MKET yang efektifitasnya mencegah kehamilan 99%. Di Sumatera Selatan pemakaian implant hanya 16,43%, dan di Palembang hanya terdapat 13,76%. Berdasarkan data yang didapat dari berbagai sumber didapatkan bahwa akseptor KB aktif yang menggunakan implant masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk diketahui hubungan paritas dan pekerjaan akseptor dengan pemakaian kontrasepsi implant di BPS Kresna Hawati Kelurahan Karang Jaya Palembang Tahun 2012. Desain penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah penggunaan kontrasepsi implant berdasarkan rekam medik terdapat 70 akseptor yang menggunakan kontrasepsi implant dan 267 akseptor yang menggunakan kontrasepsi hormonal lainnya dan sampelnya adalah sebagian populasi dengan pendekatan sistematik random sampling dengan interval sampel. Masing-masing variabel telah diuji dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui hubungan paritas dan pekerjaan akseptor dengan pemakaian kontrasepsi implant di BPS Kresna Hawati Kelurahan Karang Jaya Palembang Tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 337 sampel,didapatkan yang menggunakan implant sebesar 20,8%, dan akseptor yang menggunakan implant berparitas tinggi sebesar 24,1%, akseptor menggunakan implant yang berkerja sebesar 24,5%. Hasil uji statistik pada paritas p value =0,017 < 0,05 pada pekerjaan p value = 0,003 < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara paritas dan pekerjaan akseptor dengan pemakaian kontrasepsi implant. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan petugas kesehatan bekerja sama dengan petugas KB dapat meningkatkan penyuluhan KB dengan mengembangkan konseling mengenai kontrasepsi implant.
Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Asuh dan Asupan Zat Giz Balita Dengan Status Gizi Balita (12-59 Bln) di Wilayah Kerja Puskesmas 4 ULU Palembang Tahun 2012 Yulianto Yulianto; Nyimas Nur Khotimah; Siti Fatimah
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.418 KB)

Abstract

Balita adalah kelompok umur yang rawan gizi dan penyakit, karena anak balita berada dalam masa transisi, yaitu masa terjadinya perubahan pola makan dari makanan bayi ke makanan dewasa, kurangnya ilmu pengetahuan para ibu akan tata cara pemberian makan pada anak, akan berdampak kepada kesalahan ibu-ibu dalam pemilihan bahan makanan dan menyebabkan pola asuh yang salah dan asupan yang kurang sehingga dapat menimbulkan gizi kurang pada anak. di Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu,terdapat prevalensi status gizi kurang sebesar 1,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu, pola asuh dan asupan zat gizi balita dengan status gizi balita (12-59 bulan) di wilayah kerja puskesmas 4 ulu palembang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crossectional dimana variabel bebas dan terikatnya diukur secara bersamaan. variabel yang diteliti adalah pengetahuan gizi ibu, pola asuh dan asupan zat gizi balita sebagai variabel independent dan status gizi balita sebagai variabel dependen. Hasil analisis univariat menunjukkan balita berstatus gizi baik 74,5%, sebagian besar ibu balita memiliki pengetahuan gizi baik, sebesar 56,1%, sebagian besar balita memiliki pola asuh baik sebesar 29,6% sebagian besar balita memiliki asupan energi baik, sebesar 76,5% sebagian besar balita memiliki asupan protein baik, sebesar 79,6% Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi ibu (p = 0,000), asupan energi balita (p = 0,000), asupan protein (p = 0,000) dengan status gizi balita. Sedangkan pola asuh (p = 0,311) tidak ada hubungan dengan status gizi balita. Diharapkan adanya kerjasama dan peran serta petugas kesehatan di Puskesmas 4 Ulu Palembang dalam memperbaiki dan meningkatkan status gizi anak balita serta memberikan penyuluhan secara berkala, terutama tentang pengetahuan gizi dan pola asuh yang baik kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita di wilayah kerjanya.para ibu balita diharapkan dapat selalu mengawasi, mengasuh dan memberikan makanan yang sehat untuk balitanya, sehingga pola asuh ibu dan asupan zat gizi (energi dan protein) dapat ditingkatkan secara jumlah maupun mutunya.
Hubungan Pola Asuh Keluarga Terhadap Kenakalan Remaja (Pelaku Bullying) Endang Suartini; Parta Suhanda; Siti Wasliyah
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.204 KB)

Abstract

Bullying merupakan suatu perilaku agresif dan atau manipulatif yang dilakukan dengan sengaja dan secara sadar oleh seseorang atau kelompok kepada orang lain atau kelompok lain. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan pola asuh keluarga terhadap kenakalan remaja (perilaku bullying). Desain penelitian menggunakan metode retrospektif yaitu melihat pengalaman remaja kebelakang berkaitan dengan tindakan bulying yang pernah dilakukan. Teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling di SMA, dan di LP anak dilakukan pada seluruh penghuni LP anak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 180 orang, menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian terhadap siswa SMAN2 Tangerang dan LP AnakTangerang berdasarkan hasil uji statistik nilai P lebih dari 0,05, maka pola asuh keluarga tidak ada hubungan yang signifikan dengan perilaku remaja melakukan tindakn bulying. Pola asuh keluarga permisif memiliki prosentase paling besar SMA (53,7%), LP Anak (51,5%).. Kesimpulannya, remaja melakukan tindakan bulying meliputi ikut-ikutan teman, diajak teman, balas dendam, menonton kekerasan di TV, pola pendidikan yang keras di sekolah, perilaku masyarakat yang keras.. Disarankan remaja dapat memilih pergaulan dengan teman sebayanya sehingga ajakan teman tidak serta merta diikuti bila berdampak kurang baik. Hendaknya remaja menjalin hubungan lebih baik dengan orangtua agar dapat terkontrol dengan baik.
Pengaruh Asupan Zat Giz Makro dan Formula Antioksidan Terhadap PErubahan Berat Badan Pada Penderita kanker Rawat Jalan Di RSMH Palembang Tahun 2012 Rusnelly Rusnelly; Manuntun Rotua
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.051 KB)

Abstract

Penyakit kanker dan metode pengobatan pada penderita kanker seperti kemoterapi, radiasi memberikan dampak menurunnya daya kecap penderita, dan menyebabkan penurunan tingkat asupan gizi penderita, dan akhirnya akan berpengaruh pada memburuknya status gizi penderita. Status gizi yang buruk akan memperpanjang masa penyembuhan, bahkan dapat menyebabkan sulitnya proses penyembuhan, karena status gizi yang buruk menyebabkan lemahnya sistem imun di dalam tubuh. Antioksidan adalah suatu substansi yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas, mengobati dan menghambat pertumbuhan kanker. Penambahan formula antioksidan ke dalam asupan penderita kanker dua kali sehari dengan kandungan energi sebesar 250 kkal per porsi, diharapkan dapat meningkatkan asupan zat gizi makro dan mikro penderita kanker. Menurut Almatsier, penambahan zat gizi energi sebesar 500 kkal/hari ke dalam asupan makan dapat menaikkan berat badan sebesar 0,5 kg/minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian formula antioksidan terhadap perubahan berat badan penderita kanker paska kemoterapi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau pre dan post tes dengan dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Populasi adalah semua penderita kanker paska kemoterapi, dengan metode pengambilan sampel secara pusposiv atau dengan kriteria. Data univariat dianalisis secara diskriftif, analisis data bivariat untuk melihat pengaruh asupan zat gizi makro dan formula antioksidan terhadap perubahan berat-badan penderita kander dengan menggunakan uji T paired dan uji T independent untuk mengetahui perbedaan asupan kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Hasil penelitian menunjukkkan, ada pengaruh yang bermakna asupan zat gizi makro dan formula antioksidan terhadap perubahan berat badan pada kelompok perlakuan (p<0,05), ada perbedaan bermakna asupan zat gizi makro dan formula antioksidan antara kelompok perlakuan dan kelompok pembanding (p<0,05)

Page 1 of 2 | Total Record : 20