cover
Contact Name
Kiftian Hady Prasetya
Contact Email
kiftian@uniba-bpn.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
pbsi@uniba-bpn.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Basataka (JBT)
Published by Universitas Balikpapan
ISSN : 26213826     EISSN : 26215977     DOI : -
Core Subject : Education,
Fokus dan cakupan Jurnal BASATAKA adalah penelitian dalam bidang Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Indonesia. The focus and scope of BASATAKA Journal is research in the fields of Education, Language, and Indonesian Literature.
Arjuna Subject : -
Articles 132 Documents
EKSPLORASI LEGENDA TUNGKOT TUNGGAL PANALUAN SUKU BATAK TOBA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Wahyu Ningsih; Nikita Agustina BR Karo; Elmi Frida Simarmata; Yuni Idaulina Sinambela
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.671 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasikan legenda “Tungkot Tunggal Panaluan” sebagai bahan ajar bahasa dan sastra indonesia. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, aktual, dan faktual dengan menggunakan kata-kata dan kalimat. Penelitian mulai dilaksanakan mulai bulan November 2020 sampai Oktober 2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak. Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa legenda “Tungkot Tunggal Panaluan” Sumber data penelitian ini secara langsung melalui informan dari masyarakat Desa Tomok, kecamatan Simanindo, kabupaten Samosir. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Strategi penelititan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Hasil penelitian dari legenda “Tungkot Tunggal Panaluan” terbentuk karena adanya unsur mistis pada tongkat tersebut, tongkat tersebut terdapat ukiran wajah dari tujuh orang manusia dan beberapa ukiran hewan, tongkat tersebut biasanya digunakan oleh para datu-datu, anjang tongkat tersebut sekitar 150-200 cm. Simpulan penelitian ini ditemukan bahwa Eksplorasi Legenda Tungkot Tunggal Panaluan mempermudah untuk memperkenalkan sastra lisan kepada masyarakat luas dalam menambah wawasan serta pengetahuan.
THE ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE IN SONG LYRIC BY INDINA MENZEL Fachri Yunanda; Yossy Kevin Parulian Pardede; Novia Esra Wati; Angelika Sara Deaparin; Aprilia Eka Krisdayanti Tafonao
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.933 KB)

Abstract

In writing songs, songwriters often use figurative language. In this study, the researchers analyzed the figurative language contained in three of Idina Menzel's songs, namely "Let It Go", "I Got My Love to Keep Me Warm" and "For The First Time in Forever". The objective of this study is to find out the type of figurative language used and the meaning represented by the figurative language in the three songs of Idina Menzel. The theoretical benefit of this study is that this study can be a reference to other researchers who do similar study. While practical benefits are divided into two, for students and teachers. For students, research may be useful to increase understanding and knowledge of figurative language; increase students literacy motivation, especially figurative language observation; and students become more creative and critical. For teachers, this research can be useful as a reference in learning, especially figurative language; gain new experiences in different learning situations; and maximize teacher satisfaction because students' language skills are increasing. This study is a descriptive qualitative approach. Results of study found that there were eleven figurative languages used by songwriters, namely hyperbole as much as 31.3%, repetition 25.4%, personification 9.8%, metaphor, simile, and alliteration 5.8%, onomatopoeia, irony, and idiom. 3.9%, and finally imagery and pleonasm 1.9%. In addition, the songwriter also uses connotative and denotative meanings in the three songs.
ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER DALAM NOVEL “ACEK BOTAK” KARYA IDRIS PASARIBU Wahyu Ningsih; Anita Sari Ndururu; Mila Khairani Hasibuan; Dewi Astaria Tumanggor
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.554 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan unsur budaya dan karakter dalam novel Acek Botak karya Idris Pasaribu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan tergolong penelitian deskriptif. Objek penelitian ini adalah unsur budaya dan karakter dalam novel Acek Botak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh unsur budaya dalam novel Acek Botak. Antaranya, 1) Bahasa, 2) Kesenian, 3) Pengetahuan, 4) Kepercayaan/Religi, 5) Sosial, 6) Mata Pencaharian, dan 7) Peralatan Hidup/Teknologi. Penelitian ini juga menunjukkan nilai karakter dalam novel Acek Botak yaitu 1) Jujur, 2) Optimis, 3) Nasionalisme, 4) Tolong-menolong, 5) Disiplin, 6) Toleransi, 7) Religius, 8) Kerja Keras. Karena banyak berkaitan dengan nilai budaya dan nilai karakter, nilai-nilai tersebut dapat menumbuhkan keutuhan generasi muda. Simpulan penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tujuh sistem kebudayaan antara lain sistem bahasa, sistem kesenian, sistem pengetahuan, sistem kepercayan/religi, sistem kekerabatan, sistem mata pencaharian, sistem peralatan hidup/ teknologi serta terdapat delapan karakter dalam novel Acek Botak karya Idris Pasaribu antara lain jujur, optimis, nasionalisme, tolong-menolong, disiplin, toleransi, religius, dan kerja keras.
EKSPLORASI LEGENDA DANAU SICIKE-CIKE DAN TRANSFORMASINYA MENJADI NASKAH DRAMA Nadya Dwi Pradila; Elpionita Matanari; Sartika Sari
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.328 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi legenda beserta transformasinya menjadi naskah drama ini agar ceritanya mudah dipahami dan dideskripsikan secara jelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan meneliti suatu objek secara alamiah yang dideskripsikan secara akurat dan sistematis. Penelitian ini berlangsung dari November 2020 sampai Oktober 2021. Sumber Data yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi serta dokumentasi di tempat kejadian yang terdapat di Desa Lae Hole, Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi dan pemeriksaanteman sejawat. Langkah-langkah penelitian terdiri tahap perencanaan, pelaksaan dan penyusunan laporan. Hasil penelitian Eksplorasi Legenda Danau Sicike-cike Sidikalang yaitu terbentuknya tujuh marga di Suku Pakpak. Kesimpulan dalam penelitian ini ditemukan bahwa legenda Danau Sicike-cike dapat ditransformasikan menjadi naskah drama dengan tujuan penyebarluasan yang terdeskripsi secara jelas.
REPRESENTASI NILAI PENDIDIKAN DALAM TEKS LAGU BAHASA KARO SEBAGAI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMA Rini Br Ginting; Arlini M. Situmorang; Yessi Sitompul; Sadieli Telaumbanua
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.437 KB)

Abstract

Fokus masalah dalam penelitian ini berdasarkan pada fenomena berbagai macam kelakuan-kelakuan negatif anak-anak dalam negeri yang menghasilkan pandangan buruk kepada para wisatawan dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu, sebagai usaha untuk memulihkan citra tersebut perlu ditanamkan nilai-nilai karakter terhadap anak-anak dan pelajar. Caranya dengan membahas nilai yang terkandung dalam lagu daerah. Lagu-lagu tersebut tidak sekadar untuk menghibur namun memberikan pesan dan makna yang mendalam di setiap baitnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami maksud dari lagu Karo sebagai upaya memajukan nilai karakter siswa SMA dan memahami bagaimana penerapan lagu daerah Karo terhadap nilai pendidikan karakter. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian interpretatif. Untuk mengetahui penanaman nilai pendidikan karakter di SMA, maka sumber data dalam penelitian ialah lagu daerah Karo. Dalam penelitian ini peneliti mengamati empat dari delapan belas nilai pendidikan kareakter yaitu nilai religius, nilai kejujuran, nilai kepedulian dan yang terakhir nilai tanggungjawab. Dari delapan belas jenis nilai karakter, penelitian ini menekankan pada empat nilai karakter saja yaitu meliputi nilai-nilai religius, jujur, kepedulian (lingkungan sekitar) dan bertanggungjawab. Simpulan dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam lagu daerah sangat banyak ditemukan nilai pendidikan yang dapat dijadikan sebagai upaya perkembangan nilai pemdidikan karakter anak maupun anak didik.
PARAFRASA LEGENDA “BORU SARODING” MENJADI NASKAH DRAMA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA Flora Flora; Kristiani Nova Tamba; Natalia Manullang; Panigoran Siburian
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.205 KB)

Abstract

Cerita rakyat salah satu yang harus diwariskan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya dikalangan anak sekolah, Indonesia kaya akan cerita rakyat. Legenda Boru Saroding salah satu cerita rakyat di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara, Kabupaten Samosir. Penelitian ini menjelaskan apa itu unsur intrinsik dan ekstrinsik, penelitian ini juga menyertakan parafrasa legenda “Boru Saroding” menjadi sebuah naskah drama sebagai acuan bahan ajar di tingkat Sekolah Menengah Atas. Cara dalam pengumpulan data dipenelitian ini menggunakan teknik dokumen berisi teks yang berupa tulisan. Data penelitian berasal dari data sekuder disebabkan diperoleh dengan sistem membaca, memahami dari informasi media yang lain yang berasal dari jurnal, juga buku-buku, literatur dan salinan teks yang berbentuk dokumen. Kesimpulan yang didapat dari penelitian legenda “Boru Saroding” diketahui dari kepercayaan masyarakat yang ada di Samosir. Legenda yang sudah dirangkap, berlanjut diubah oleh peneliti berbentuk sebuah naskah drama yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA.
KEARIFAN LOKAL MANUMPAN KAPAL PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DESA SIBANDANG TAPANULI UTARA Hardio Hasugian; Jekmen Sinulingga; Jamorlan Siahaan
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.507 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah, mendeskripsikan tahapan-tahapan yang ada dalam manumpan kapal, pesan tahapan manumpan kapal, dan nilai kearifan lokal dalam manumpan kapal dalam masyarakat Sibandang manumpan kapal. Manumpan kapal merupakan proses pembuatan kapal mulai dari tahap awal hingga selesai. Metode yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian adalah metode kualitatif teknik model interaktif pada zaman sekarang, manumpan kapal sudah sangat jarang ditemui namun ada beberapa masyarakat Sibandang masih memepertahankan budaya tersebut. Teori yang digunakan adalah teori kearifan lokal yang dikemukakan sibarani (2014:180), menyatakan bahwa, kearifan lokal adalah kebijaksana dan pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan (3) Tahapan marmula hau,tahapan panangkohon rindang, dan tahapan maraek natio, (3) Pesan dalam marmula hau, pesan dalam panangkhon rindang, pesan dalam maraek natio, (4) nilai kearifan lokal dalam manumpan kapal. Selama proses pembuatan kapal sesuai adat yang diyakini di pulau Sibandang yang disebut manumpan kapal.penelitian ini bertujuan untuk menggunakan teori gestur dan teori kearifan lokal. Masyarakat pulau Sibandang tersebut menggunakan alat transportasi kapal sebagai alat pengangkutan antar pulau. Kapal sebagai alat transportasi tersebut dibuat oleh masyarakat Pulau Sibandang.
ANALISIS LEGENDA LAU UMANG DESA DOKAN KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Febbylia Dwi; Rosita Ginting; Jekmen Sinulingga
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.802 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur unsur intrinsik, nilai – nilai sosiologi sastra, serta pandangan masyarakat terhadap Legenda Lau Umang. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah aspek kajian sosiologi sastra pada etnis Batak Karo, menambah pemahaman kepada pembaca dan etnis Batak Karo mengenai unsur – unsur intrinsik, nilai – nilai sosiologi sastra, serta pandangan masyarakat terhadap Legenda Lau Umang. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori struktural yang mengkaji unsur – unsur intrinsik dalam legenda tersebut, dan teori sosiologi sastra yang mengacu pada buku Damono yang berjudul Sosiologi Sastra. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu dengan Teknik penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 unsur – unsur intrinsik, yaitu: 1) Tema, 2) Alur/Plot, 3) Latar/Setting, 4) Penokohan dan Perwatakan, serta 3 nilai – nilai sosiologi sastra menurut Zubaedi, yaitu: 1) Kasih Sayang, 2) Tanggung Jawab, 3) Keserasian Hidup yang terkandung di dalam cerita Legenda Lau Umang ini, juga pandangan masyarakat di Desa Dokan terhadap Legenda Lau Umang ini.
LEGENDA PULAU MALAU DI KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Ignatia Simbolon; Jamorlan Siahaan; Herlina Ginting
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.146 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai sosiologi sastra yang terkandung dalam Legenda Pulau Malau. Legenda Pulau Malau merupakan salah satu bentuk cerita yang dimiliki masyarakat Batak Toba, tepatnya yang berada di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui struktur cerita dan nilai-nilai sosiologi sastra yang terdapat dalam Legenda Pulau Malau. Susunan dan peristiwa yang terjadi di dalam Legenda Pulau Malau terstruktur dan diterjemahkan menjadi sebuah cerita serta menggali nilai budaya di dalamnya. Metode yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Teknik penelitian ke lapangan. Penelitian ini menggunakan teori structural dan teori sosiologi sastra. Adapun unsur-unsur instrinsik yang ada didalam cerita ini: tema, alur/plot, latar/setting dan perwatakan/penokohan. Legenda Pulau Malau, dipercaya masyarakat memiliki hal mistis dan mampu mengobati serta membantu yang sedang membutuhkan pertolongan, hingga kini Legenda Pulau Malau masih di percaya dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat Simanindo terutama keturunannya Malau.
BENTUK SATUAN KEBAHASAAN DAN MAKNA TOPONIMI NAMA DESA DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG Akhmad Humaidi; Alimuddin A. Djawad; Yulita Safutri
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.132 KB)

Abstract

Kajian mengenai toponimi penamaan tempat bagi masyarakat awam masih dianggap tidak urgen, tetapi kajian sebenarnya ini dapat mendeskripsikan karakteristik masyarakat di masa lalu baik dari segi filosofi, sejarah, sosial, maupun kondisi geografis. Penelitian ini mengkaji toponimi di wilayah Kabupaten Tabalong dari segi bentuk satuan kebahasaan dan makna. Wilayah ini menarik karena letak geografisnya berada di antara tiga provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur sehingga menjadi tempat pertemuan beberapa budaya yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data diambil dari 33 desa di wilayah selatan Kabupaten Tabalong, yaitu kecamatan Kelua, Banua Lawas, Pugaan, dan Muara Harus. Objek penelitian dibatasi pada nama desa yang telah lama ada bukan nama desa baru yang berasal dari pemekaran. Teknik analisis data terdiri dari pengumpulan data, pengurangan data, pengelompokkan data, penginterpretasian, dan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan bentuk satuan kebahasaan, nama desa di wilayah Tabalong terbagi menjadi empat klasifikasi, yaitu kata dasar, berafiks, jamak, dan akronim. Berdasarkan makna, nama desa dapat diklasifikasikan menjadi Flora, Fauna, Wujud Air, Rupabumi, Benda Alam, Tokoh, Folklor, dan Alat.

Page 1 of 14 | Total Record : 132