cover
Contact Name
irland fardani
Contact Email
irland.fardani@unisba.ac.id
Phone
+628562257785
Journal Mail Official
planologi@unisba.ac.id
Editorial Address
Jl. Tamansari no 1 Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
ISSN : 14120690     EISSN : 28088123     DOI : https://doi.org/10.29313
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota adalah sebuah jurnal yang dikembangkan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota - Fakultas Teknik - Universitas Islam Bandung. Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota berisikan beberapa topik dituliskan, yaitu : 1. Perencanaan Desa / Perdesaan 2. Perencanaan Kota / Perkotaan 3. Perencanaan Transportasi 4. Perencanaan Parwisata 5. Perencanaan Lingkungan 6. Kebencanaan 7. Sistem Informasi Geografi (SIG)
Articles 189 Documents
Evaluasi Kinerja Kawasan Agrowisata Ciwidey di Kabupaten Bandung Hilman Dirapratama; Ernawati Hendrakusumah; Bambang Pranggono
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1680

Abstract

Perkembangan Kabupaten Bandung memperlihatkan kecenderungan pariwisata untuk menjadi andalan khususnya dalam menghasilkan pendapatan daerah. Pada kurun waktu 2014-2017 terjadi peningkatan jumlah wisatawan kurang lebih sebesar 1,1 juta wisatawan tiap tahunnya. Ini menandakan bahwa Kabupaten Bandung merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu potensi wisata di Kabupaten Bandung adalah Kawasan Agrowisata Ciwidey. Namun kawasan tersebut belum tergarap potensi wisatanya secara optimal, sehingga belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi kinerja pengembangan Kawasan Agrowisata Ciwidey, untuk mengevaluasi penerapan konsep ideal agrowisata yang dapat mendukung pengembangan Kabupaten Bandung, dan untuk mengidentifikasi kendala apa saja yang mempengaruhi pengembangan kawasan Agrowisata Ciwidey. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung sudah berupaya dengan optimal dan telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya, meskipun tidak secara spesifik menyasar pada pengembangan Kawasan Agrowisata Ciwidey. Terlihat dari prosentase tingkat pencapaian target sasaran dengan nilai melebihi apa yang telah di targetkan.
Penilaian Kualitas Aset Fasilitas Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi Melati Realita; Tiafahmi Angestiwi
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1730

Abstract

Hutan Kota Bekasi merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup dengan luas 42.673 m2. Kawasan Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bekasi Nomor: 032/Kep.459-BPKAD/XI/2012 difungsikan sebagai resapan air dan plasma nutfah, lokasi wisata, dan pusat aktifitas masyarakat. Berdasarkan observasi pendahuluan kondisi eksisting Hutan Kota Bekasi memiliki berbagai indikasi masalah yaitu pengguna yang kesusahan untuk menemukan toilet umum, fasilitas olahraga dan bermain anak yang sudah rapuh dan karat bahkan ada yang sudah patah dan tidak dapat digunakan padahal tiap sore banyak pemuda pemudi yang mengunjungi Hutan Kota sebagai tempat olahraga maupun rekreasi, keadaan Hutan Kota disaat malam ataupun menjelang malam sangat rawan karena kurangnya lampu penerangan disekitar area Hutan Kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kualitas aset fasilitas Hutan Kota Bekasi berdasarkan fasilitas pelayanan untuk pengguna, tingkat aktivitas, tingkat kebermaknaan, dan kemudahan akses. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi ilmiah, wawancara, dan angket/kuesioner dengan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan dimensi pelayanan untuk pengguna cukup, dimensi tingkat aktivitas cukup, dimensi tingkat kebermaknaan baik, dan dimensi kemudahan akses baik. Sehingga rekomendasi yang diberikan yaitu dilakukannya pengembangan aset fasilitas di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi
Pemodelan Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Sirimau Menggunakan Metode Multi-Criteria Analysis (MCA) Philia, Christi Latue; Juan Steiven Imanuel Septory; Glendy Somae; Heinrich Rakuasa
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1964

Abstract

Kecamatan Sirimau merupakan salah satu kecamatan di Kota Ambon yang sering terjadi banjir. Salah satu upaya awal untuk mitigasi bencana banjir yaitu dengan memetakan daerah rawan banjir di Kecamatan Sirimau. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan daerah rawan banjir Di Kecamatan Sirimau menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Variabel-variabel penyebab banjir yang digunakan yaitu kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan lahan, buffer sungai, jenis tanah dan curah hujan yang kemudian dilakukan overlay menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Bahaya banjir di Kecamatan Sirimau dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas tinggi yang memiliki luas 540,09 ha atau 14,59%, kelas sedang seluas 1.607,14 ha atau 43,41% dan kelas rendah seluas 1.555,34 ha atau sebesar 42,01%. Daerah permukiman yang terdampak banjir di Kecamatan Seirmau berada pada kelas sedang seluas 660,16 ha (58,20 %) dan kelas tinggi yaitu seluas 474,21 ha atau sebesar 41,80 %. Desa yang memiliki presentasi luasan bahaya banjir terbesar pada setiap kelas bahaya banjir yaitu Desa Batu Merah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk metigasi bencana banjir kedepannya.
Analisis Kapasitas Jalan Dalam Menentukan Jalur Alternatif di Area Persimpangan Jalan Joglo Baru, Kembangan, Jakarta Barat Eva Reshinta; Sucahyanto; Ode Sofyan Hardi
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i2.2585

Abstract

Kemacetan merupakan salah satu dampak negatif dari masalah trasnportasi. Pada jam sibuk sering terjadi kemacetan dikarenakan kapasitas jalan yang tidak memadai maka terjadilah ketidakmampuan jalan untuk menangani lalu lintas. Persimpangan Jalan Joglo Raya Baru merupakan persimpangan yang berada di Jalan Joglo Raya, Kecamatan Joglo, Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat. Jalan Joglo Raya itu sendiri berada di wilayah pemukiman yang terdapat tempat urusan pemerintahan, Pendidikan, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi Raya dapat dijadikan jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan di titik Persimpangan Jalan Joglo Raya Baru dlihat dari volume lalu lintas dan kapasitas jalan yang ada. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metodologi analisis deskripsi survey dengan teknik pengumpulan data dengan survey volume lalu lintas, kapasitas jalan, dan tingkat kemacetan. Volume kendaraan di Jalan Joglo Raya arah Jakarta dan arah Tangerang didapatkan angka 993,08 dengan VCRatio 0,50 dengan kelas kemacetan Level C. Jalan Basoka Raya memiliki volume kendaraan rata-rata 457,44 di kedua arahnya dengan VCRatio 0,092 dengan kelas kemacetan Level A. Sedangkan Jalan Strategi Raya memiliki rata-rata volume kendaraan 229,91 dengan VCRatio 0,092 dengan kelas kemacetan Level A. Masalah kemacetan di Persimpangan Jalan Joglo Baru dapat di atasi dengan menggunakan rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah pada saat jam sibuk.
Dampak Ekonomi Pembangunan Jalan Pertanian di Desa Dangiang, Kabupaten Garut Juwinda Windani; Annisa Mu'awanah Sukmawati
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i2.2697

Abstract

Jalan adalah salah satu elemen penting dalam pembangunan wilayah perdesaan. Jalan pertanian merupakan jalan khusus yang ditujukan untuk memudahkan mobilitas pengangkutan produksi hasil pertanian, alat, dan sarana produksi menuju lahan pertanian. Penelitian berlokasi di Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Meskipun jalan terbangun pada akhir tahun 2021, tetapi dampak pembangunan jalan pertanian di Desa Dangiang mulai terasa. Penelitian bertujuan untuk menemukan dampak ekonomi pembangunan jalan pertanian di Desa Dangiang. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Informasi dikumpulkan dengan melalui wawancara dengan teknik purposive sampling kepada enam informan dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan jalan pertanian memiliki dampak bagi produktivitas hasil pertanian petani Desa Dangiang. Hal ini terkait dengan fungsinya untuk membantu mempercepat daya angkut hasil produksi pertanian ke tengkulak dan mempermudah mobilitas sarana produksi pertanian. Keberadaan jalan pertanian juga berdampak secara spasial yang ditandai dengan kenaikan harga lahan dan kemunculan rumah baru di sekitar jalan. Untuk itu, diperlukan pengendalian pemanfaatan lahan di sekitar jalan pertanian agar tidak terjadi konversi lahan yang masif menjadi permukiman karena semakin terbukanya aksesibilitas.
Strategi Penyediaan Sarana Kesehatan Guna Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Lampung Tengah Ridho Ari Yosta; Adinda Sekar Tanjung; Pradono
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i2.2771

Abstract

Penyediaan sarana dalam suatu wilayah bertujuan memenuhi kebutuhan dan mendukung aktivitas warga, berpengaruh signifikan pada aspek sosial dan kualitas hidup mereka. Sarana kesehatan menjadi kunci penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Lampung Tengah, dengan luas wilayah yang sangat besar, perlu fokus pada penyediaan sarana kesehatan. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011-2031 telah menetapkan upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara merata. Namun, tantangan besar muncul akibat luasnya wilayah ini. Masalah seperti tingginya angka kematian ibu, gizi rendah, dan penanganan COVID-19 yang kurang optimal menjadi sorotan utama. Oleh karena itu, penelitian menjadi krusial dalam merumuskan strategi peningkatan sarana kesehatan. Penelitian ini menerapkan pendekatan deduktif kuantitatif untuk menganalisis strategi penyediaan sarana kesehatan di Kabupaten Lampung Tengah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, memperluas jangkauan pelayanan, dan memperkuat koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta. Beberapa strategi identifikasi melibatkan peningkatan kualitas dan jenis pelayanan kesehatan, penambahan rumah sakit di wilayah yang belum terjangkau, serta peningkatan kerjasama dengan sektor swasta. Upaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dan kemampuan mereka dalam mencapai kesehatan optimal. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Kabupaten Lampung Tengah, penyediaan sarana kesehatan menjadi prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian serius.
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI SEPANJANG SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK RISKA APRILIA AYUNINGTYAS; SRI HIDAYATI DJOEFFAN
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 10 No. 1 (2010)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v10i1.236

Abstract

Tourism is one sector development promoted by the government. Various efforts have been made such as Indonesia cooperation in economics, such as IMT-GT, IMS-GT, AFTA / AFAS, but still not very effective and satisfactory growth in the region in promoting such cooperation, because the disparity in growth. Perhaps that was one other limiting factor is the condition of the sub-region are varied so that the effect on accessibility. The uniformity of the tourism potential of Indonesia and other countries Indonesia makes tourism less popular, in addition to a lack of tourism promotion abroad. In addition, price competition and a lack of marketing of tourism in Indonesia has less in demand in the international market. The tourism sector is an important foreign exchange accounted for Indonesia.Until now Indonesia attraction yet fully explored. For example, in Pontianak itself, has a very good nature and attractive to tourists due to the attraction still original, exotic and diverse. However, these objects must be addressed properly to make it more beautiful and attractive place to visit ranging from complete facilities and infrastructure, and accessibility are still lacking support.Therefore, it is necessary to establish priorities and indications of tourism development programs in Pontianak that may be developed in the foreseeable datang.dengan using SWOT analysis. Analysis of the supply comes from ODTW analysis, requirements analysis of tourism facilities, tourism services needs analysis, estimation and analysis infrastructure and the environment. Analysis of supply and demand analysis is a matrix of strategic data to internal factors (IFAS) and external factors (EFAS) program as well as some recommendations for the development of Tourism for the City of Pontianak, the government participate in activities as their main duty to participate in the promotion of destinations, development of basic infrastructure in tourist objects are not managed by the private sector as a simple dock, toilets, mosque and construction of the entertainment / arts performances place.
PENGUJIAN KRITERIA KAWASAN TERTENTU TERHADAP KOMPLEKS OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI DASAR PENENTUAN BENTUK PENGELOLAAN KAWASAN NIKEN KATRINI D; HANI BURHANUDIN
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 10 No. 1 (2010)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v10i1.238

Abstract

Bosscha Observatory is one of a national asset and capital base astronomy research and education development in Indonesia and international cooperation in the field of astronomy. The existence of building construction within a radius of 2.5 km from Bosscha will heighten the intensity of the light that would reduce the quality of the astronomical telescope observations at Bosscha. Besides the threat of dust mixed roar of visitor activity and fine dust particles flying into space by the height of the recreational activity or while driving a car, it will also affect and degrade the quality of the observation telescope Bosscha. As one of the efforts to preserve, protect, and preserve the existence Bosscha, it should serve as Bosscha particular region. It is important to know beforehand whether Bosscha and the surrounding region is included in a particular region or not. Then the determination of certain types of areas are most appropriate for Bosscha, and how proper management efforts to Bosscha and the surrounding area.To determine whether Bosscha included in a particular region, then the testing criteria a particular region of the Bosscha Observatory Complex and the surrounding region with the assessment by experts, the weighting of each criterion and the classification of certain classes using classification Sturgest. In this study, the desired class is divided into two classes: suitable and unsuitable. Having obtained the results, we then re-tested every type of criteria specified by the same method to determine the type of a particular region is the most appropriate for Bosscha.Based on the analysis, it could be concluded that the Bosscha Observatory Complex and the surrounding region is included in a particular region and a particular type of area most appropriate for a specific region critical Bosscha is the result of the impact of human activity.
MODEL PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH KEPULAUAN NUSA TENGGARA UTON RUSTAN HARUN
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 10 No. 1 (2010)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v10i1.239

Abstract

Indonesia has over 17,000 islands and long coastline which reached 81,000 km, is the largest archipelagic country in the world. However, the model-oriented development planning ke-kontinen/daratan territory, is still very limited for developing model-based development of the islands of maritime (maritime). Entanglement one island to another island in one unified remote islands naturally built olehhubungan functional ecosystem. During these activities the layout, planning area boundaries using administrative boundaries and functional social-economic development. So that spatial relationships without regard Kepuluan ecosystem. The result is the development of socio-economic inequality of small islands than large islands are reflected from poverty and backwardness of eastern Indonesia this paper - which was based on the use of Dynamic Simulation Model - trying to prove the importance of the spatial arrangement of the islands based on ecosystem boundaries (known as Ecoregion). At various scenarios simulated spatial models based approach to development since the scenario based on current (status quo approach to administrative boundaries) to the scenario based on the sustainable development approach (approach Ecoregion). The results show that an effort to manage the large island had a significant impact on the growth of social, economic and environment on the other islands in the archipelago cluster units. Furthermore, note also influential factors to be considered in a spatial concept berkawasan coastal islands Ecoregion approach.
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGUNJUNG DENGAN KONDISI TAMAN UMUM DI KECAMATAN BANDUNG WETAN DYAH BAYU FRAMESTHI; HILWATI HINDERSAH
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 10 No. 1 (2010)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v10i1.240

Abstract

There is an emerging problem related to the declining quality of the urban environment, particularly in the availability of green open space which is one of the interesting issues, because the green open spaces have a very important role for the ecological sustainability. Green open space is often overlooked by the urban citizen who are less concerned about the role and functions. Public parks as a form of green open space available in Kecamatan Bandung Wetan mostly a park with manicured condition but some of them are not well maintained garden with a condition which poorly maintained, dirty (lots of junk), less green (the number of plants is reduced, because the dead or due to damage), damage and availability of facilities in the park.This research wanted to question as to whether there is a relation between the activity of visitors to the condition of a public park in Kecamatan Bandung Wetan. It aims to identify whether there is any relation between the activities of visitors to the condition of a public park in Kecamatan Bandung Wetan in the present. This research uses crosstabs analysis - Chi Square with a variable number of visitors by gender (male and female visitors) and common garden conditions (completeness of facilities, type of activity, concern for the condition of public parks as well as the visual impression visitors to see a public park).