cover
Contact Name
Maya Nuriya Widyasari
Contact Email
medica.hospitalia@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
medica.hospitalia@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medica Hospitalia
ISSN : 23014369     EISSN : 26857898     DOI : https://doi.org/10.36408/mhjcm
Core Subject : Health,
Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan RSUP Dr. Kariadi dan menerima artikel ilmiah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang diharapkan dapat menjadi media untuk menyampaikan temuan dan inovasi ilmiah dibidang kedokteran atau kesehatan kepada para praktisi dan akedemisi di bidang kesehatan dan kedokteran.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp" : 13 Documents clear
Terapi Nutrisi pada Pasien ICU Ibnu Ibnu; Dhany Budipratama; Tinni Maskoen
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.081 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.185

Abstract

Malnutrisi sering dikaitkan dengan peningkatan tingkat morbiditas dan mortalitas akibat perburukan sistem kekebalan tubuh, ketergantungan pada ventilator, tingginya angka infeksi, dan lamanya proses kesembuhan, sehingga menyebabkan lama perawatan memanjang dan meningkatkan biaya perawatan pasien. Klinisi harus mengetahui informasi yang benar tentang bagaimana cara mengatur nutrisi pada penderita sakit kritis karena dapat mempengaruhi outcome pasien ICU. Tujuan terapi nutrisi pada penderita sakit kritis adalah untuk menunjang proses metabolisme, bukan untuk memenuhi kebutuhannya saat itu. Karena penderita sakit berat tidak pada kondisi metabolik yang dapat untuk memetabolisme jumlah kalori total untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran energi
Cost Effectiveness Kemoterapi Kombinasi Neoadjuvant Cisplatin Paclitaxel Dibanding Cisplatin Flourourasil terhadap Respon Klinis pada Karsinoma Nasofaring Dwi Antono; Alfian Sulaksana
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.839 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.188

Abstract

Latar belakang : Cisplatin merupakan regimen obat sitostatika pilihan pada karsinoma nasofaring. Kemoterapi kombinasi neoadjuvant menghasilkan angka respon lebih tinggi pada KNF stadium lanjut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cost effectiveness kemoterapi kombinasi neoadjuvant cispac dibanding cis5FU terhadap respon klinis pada KNF. Metode : Penelitian deskriptif analitik rekam medik penderita KNF yang mendapatkan 3 siklus kemoterapi kombinasi neoadjuvant cispac atau cis5 FU di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode juni 2010-Juli 2013. Analisis dengan uji Chi Square dan Average Cost Effectiveness Ratio (ACER). Hasil : Didapatkan 45 sampel, 25 mendapat kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-pac dan 20 mendapatkan kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-5FU. Respon klinis kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-pac respon positif (65,7%) dan respon negatif (20%) lebih baik dibanding kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-5FU respon positif (34,3%) dan respon negatif (80%) (RP 1,533 dan 95% CI 1,053 - 2,233). Biaya kemoterapi kombinasi cis-pac lebih murah (86,7%) dibanding kemoterapi kombinasi cis-5FU (13,3%) (RP 5,200 dan 95% CI 1,324 -20,416). ACER total biaya kemoterapi kombinasi cis–pac lebih cost effective (190.325,6) dibanding kemoterapi kombinasi cis-5FU (290.604,7). Simpulan : Respon klinis kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-pac lebih baik dibanding kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-5FU. Pemberian kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-pac lebih cost effective dibanding kemoterapi kombinasi neoadjuvant cis-5FU.
Efektivitas Fruit Frozen terhadap Keluhan Haus dan Mulut Kering pada Pasien CHF yang Menjalani Program Restriksi Cairan di Ruang UPJ RSUP Dr. Kariadi Semarang Mukhlis Sujudi; Amin Zuhri; Ari Kusumantoro
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.164 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.189

Abstract

Latar belakang : Keadaaan hipervolemia pada pasien CHF akan meningkatkan kerja jantung dan meningkatkan tekanan hidrostatik yang pada akhirnya akan terjadi edema baik anasarka maupun edema paru. Penatalaksanaan pemberian kombinasi diuretik, ACE inhibitor dan beta-blocker akan meningkatkan rasa haus dan kekeringan pada mulut. Untuk mengatasi keluhan tersebut maka intervensi pemberian fruit frozen dipilih berdasarkan rekomendasi bahwa pasien dengan CHF dapat mengkonsumsi semua buah buahan dan sayuran segar. Tujuan penelitian ini mengetahui efektivitas pemberian fruit frozen terhadap keluhan haus dan mulut kering pada pasien CHF yang menjalani program restriksi cairan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan penelitian ini ialah one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien dengan diagnosa medis CHF NYHA II-IV di ruang ruang UPJ RSUP Dr. Kariadi Semarang dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu berjumlah 30 orang. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah rasa haus dan mulut kering pasien sebelum dan setelah diberikan fruit frozen. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik Wilcoxon dan T dependent/Paired T-test. Hasil : Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan bahwa ada efektivitas yang signifikan antara tingkat rasa haus dan mulut kering sebelum dan sesudah diberikan fruit frozen pada pasien CHF yang menjalani restriksi cairan dengan p=0,000 <± (0,05). Simpulan : Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut maka diharapkan perawat dapat melaksanakan dan meningkatkan kinerja dalam melakukan monitoring dan evaluasi program restriksi cairan dengan pemberian supporting therapy melalui pemberian fruit frozen secara berkelanjutan pada setiap pasien CHF yang menjalani program restriksi cairan.
Hubungan Kadar Lipid Darah dan hsCRP pada Anak Obesita Anindita Soetadji; Agustini Utari; Rina Pratiwi; Maria Mexitalia; Hertanto W Subagjo
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.190

Abstract

Latar belakang : Obesitas telah menjadi epidemi global karena prevalensi dan komplikasinya baik pada anak maupun dewasa. Meskipun aterosklerosis telah diketahui dimulai pada masa anak, tetapi sampai sekarang belum ada penanda aterosklerosis dini khususnya pada anak. Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan antara kadar lipid darah dengan hsCRP sebagai penanda dini aterosklerosis pada anak. Metode : Desain penelitian adalah belah lintang. Tempat penelitan di SMP Domenico Savio, salah satu SMP di Semarang, yang telah diketahui tinggi angka obesitasnya. Dinilai indeks massa tubuh (IMT) dan persentase lemak tubuh pada murid usia 12-14 tahun, serta kadar lipid darah (kolesterol total, LDL, HDL serta trigliserida) dari darah puasa. Sampel dipilih secara acak, dihitung dengan rumus untuk uji korelasi, dibutuhkan sampel 35 anak obesitas, dan diambil 35 anak normal sebagai pembanding, maka total subyek penelitian minimal adalah 70 orang. Hasil : Terdapat perbedaan kadar trigliserid (95%CI;0,13-0,26) dan hsCRP (95%CI;0,37-0,87) pada kelompok obesitas dan kontrol. Pada seluruh subyek, hsCRP berhubungan sedang dengan IMT (r=0,445;p< 0,05) dan persen lemak tubuh (r=0,44;p<0,05) serta hubungan lemah antara kadar HDL dan hsCRP (r=-0,227; p<0,05). Simpulan : Kadar hsCRP akan meningkat bila terjadi peningkatan IMT dan persentase lemak tubuh, sedangkan kadar HDL kolesterol bersifat protektif terhadap peningkatan hsCRP
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Hasil Emisi Otoacustic Refer atau Gagal pada Neonatus Gatot Irawan; Muyassaroh Muyassaroh; Tety Nidiawati
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.191

Abstract

Latar Belakang : Skrining pendengaran neonatal sangat penting. Bayi lahir risiko tinggi lebih sering mengalami refer atau gagal pada pemeriksaaan skrining pendengaran dibanding bayi lahir tanpa risiko. Banyak faktor risiko yang mempengaruhi hasil skrining pendengaran ini terutama pada bayi yang lahir risiko tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi hasil Emisi Otoakustik (EOA) gagal atau refer bila emisi atau respon terhadap stimulasi akustik tidak ada/berkurang pada naonatus.Metode : Dilakukan penelitian retrospektif menggunakan data rekam medik neonatus yang dirawat ruang Perawatan Bayi Risiko Tinggi (PBRT) RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode 1 Januari – 31 Desember 2013. EOA dilakukan satu hari sebelum neonatus pulang dari Rumah Sakit. Faktor risiko yang dianalisis antara lain jenis kelamin, prematuritas (usia kehamilan <37 minggu), bayi berat lahir rendah (<2500 gram), asfiksia, bayi baru lahir secara bedah sesar, hiperbilirubinemia. Analisis dengan uji regresi multivariat.Hasil : Didapatkan 857 sampel. Hasil yang menyatakan refer pada pemeriksaan EOA 249 (29%), pass 608 (71%). Neonatus laki-laki secara signifikan merupakan faktor risiko mengalami refer (OR 1,49; 95% CI 1,11-2,02, p=0,008), usia kehamilan <37 minggu (OR 4,72; 95% CI 2,75-8,09, p=0,000), berat lahir < 2500 gram (OR 5,88; 95% CI 3,98-8,69, p=0,000). Sedangkan neonatal asfiksia (OR 1,57; 95% CI 0,93-2,70, p=0,10), neonatal yang lahir secara bedah sesar (OR 1,45; 95% CI 0,65-3,22, p=0,35), neonatal hiperbilirubinemia (OR 0,95; 95% CI 0,54-1,68, p=0,86), neonatal sepsis (OR 4,91; 95% CI 0,44-54,45, p=0,20) tidak merupakan faktor risiko mengalami refer pada pemeriksaan EOA.Simpulan : Jenis kelamin laki-laki, berat lahir rendah dan prematuritas merupakan faktor risiko terhadap terjadinya refer pada Skrining EOA
Pengaruh Suplementasi Kapsul Ekstrak Ikan Gabus terhadap Kadar Kolesterol dan Berat Badan pada Anak dengan Sindrom Nefrotik Nadira Putri; Heru Muryawan
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.868 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.192

Abstract

Latar belakang : Sindrom Nefrotik masih merupakan masalah utama di bagian nefrologi anak. Hipoalbuminemia pada Sindrom Nefrotik dapat disertai dengan hiperkolesterolemia dan edema. Pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus diharapkan dapat mengoreksi albumin yang rendah sehingga terjadi penurunan pada kadar kolesterol dan berat badan anak dengan Sindrom Nefrotik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2x150 mg selama 14 hari terhadap penurunan kadar kolesterol total dan berat badan pada anak dengan Sindrom Nefrotik usia 2-14 tahun. Metode : Penelitian ini menggunakan desain uji klinis dengan historical control. Kelompok perlakuan adalah anak Sindrom Nefrotik yang mendapat suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus dosis 2x150 mg. Kelompok kontrol diperoleh dari catatan medik (historical control) yaitu anak dengan Sindrom Nefrotik yang mendapat diet protein seimbang berupa diet standart RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian dilakukan setiap hari selama 14 hari. Kadar kolesterol total dan berat badan diukur sebelum dan setelah suplementasi. Analisis statistik menggunakan uji tindependent dan uji Mann Whitney. Hasil : Rerata perubahan kolesterol total pada kelompok perlakuan sebesar -87,1 ± 118,82 mg/dL dan kelompok kontrol sebesar -44 ± 129,96 mg/dL. Rerata perubahan berat badan pada kelompok perlakuan sebesar -0,9 ± 1,57 kg dan pada kelompok kontrol sebesar 0,05 ± 1,82 kg. Tidak terdapat perbedaan perubahan kolesterol total yang bermakna (p=0,613) dan perubahan berat badan yang bermakna (p= 0,165) pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan menggunakan uji Mann Whitney. Simpulan : Suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus tidak dapat menurunkan kadar kolesetrol total dan berat badan pada anak dengan Sindrom Nefrotik
Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga dalam Merawat Pasien Paska Pasung Wahyu Reknoningsih; Novy Daulima; Yossie Putri
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.654 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.193

Abstract

Latar belakang : Pasien pasung yang dirawat di RSJ dan dikembalikan kepada keluarga masih mengalami pemasungan ulang. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan pengalaman keluarga dalam merawat pasien paska pasung, menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode : Teknik pengambilan partisipan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi caregiver yang mempunyai anggota keluarga pernah dipasung sebelum dirawat di RSJ dan pernah atau sedang mengalami pemasungan ulang, mampu berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan menggunakan catatan lapangan terhadap tujuh partisipan. Hasil : Hasil wawancara dianalisa dengan menggunakan langkah analisa Creswell dan ditemukan 5 tema sebagai hasil penelitian. Tema-tema yang dihasilkan adalah kelelahan fisik dan pergolakan emosi keluarga sebagai dampak merawat, kesulitan keluarga dalam manajemen beban, perilaku agresif sebagai alasan pemasungan ulang, bentuk dukungan internal dan eksternal pada keluarga dalam merawat dan peningkatan pemahaman spiritualitas keluarga sebagai hikmah merawat. Simpulan : Hasil penelitian ini menemukan bahwa keluarga pasien paska pasung mengalami beban emosional dan kelelahan fisik yang menjadi alasan terjadinya pemasungan ulang. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan perawat jiwa mengembangkan pelayanan keperawatan jiwa di masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang cara menangani pasien gangguan jiwa dengan perilaku agresif sehingga mencegah terjadinya perilaku pemasungan oleh keluarga.
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Inisiasi Menyusu Dini (Studi Kasus di RSUD Kardinah Tegal) Putri Lestari
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.469 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.194

Abstract

Latar Belakang : Cakupan ASI Eksklusif di Kota Tegal tahun 2012 cukup rendah, yaitu 38,9%. Hal ini salah satunya dapat disebabkan karena kegagalan IMD. Meskipun presentase IMD di RSUD Kardinah tahun 2013 sebesar 61,3%, namun hanya sebagian kecil bayi berhasil menyusu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegagalan inisiasi menyusu dini.Metode : Jenis penelitian observasional dengan desain kasus kontrol dan mixed method. Kelompok kasus adalah 40 ibu yang gagal melakukan IMD sedangkan kontrol adalah 40 ibu yang berhasil melakukan IMD. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Pengumpulan data kuantitatif dengan observasi dan wawancara terstruktur, data kualitatif dengan indepth interview. Data kuantitatif dianalisis bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik berganda serta analisis kualitatif dengan content analysis. Hasil : Berdasarkan analisis bivariat, faktor risiko kegagalan IMD adalah usia ibu <20 atau >35 tahun (p=0,001), rendahnya pendidikan ibu (p= <0,0001), kurangnya penghasilan keluarga (p=0,030), tidak ada keluarga sebagai pendamping persalinan (p=0,007), kurangnya peran tenaga kesehatan (p=<0,0001), ketidakikutsertaan prenatal class (p=0,017), tidak mendapat informasi IMD (p=0,001), kurangnya pemahaman ibu tentang IMD (p=0,002). Berdasarkan analisis multivariat, faktor yang bersamasama mempengaruhi kegagalan IMD adalah kurangnya peran tenaga kesehatan (OR=6,1), kurangnya pemahaman ibu tentang IMD (OR=5,9) dan rendahnya pendidikan ibu (OR=3,9).Hasil kualitatif menunjukan bahwa motivasi tenaga kesehatan meningkatkan kenyamanan dan keberhasilan IMD, pemahaman ibu dan keaktifan mencari informasi IMD membantu keberhasilan IMD.Simpulan : Faktor risiko utama yang mempengaruhi kegagalan IMD adalah kurangnya peran tenaga kesehatan, kurangnya pemahaman ibu tentang IMD dan rendahnya pendidikan ibu.
Konsumsi Asam Lemak Omega 3 Menurunkan Postpartum Blues di RS Aisyiyah Muntilan Rika Saputri
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.156 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.195

Abstract

Latar belakang : Postpartum blues merupakan keadaan depresi ringan dan sepintas yang umumnya terjadi dalam minggu pertama atau lebih sesudah melahirkan. Di Indonesia angka kejadian postpartum blues cukup tinggi yakni 50-70%. Asam lemak omega 3 termasuk asam lemak esensial, karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Asam lemak omega 3 meliputi asam lemak tidak jenuh ganda yang dapat membantu mengurangi postpartum blues. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan konsumsi asam lemak omega 3 dengan postpartum blues. Metode : Metode yang digunakan adalah case control dengan sampel 54 responden yaitu ibu postpartum di Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner EPDS dan SQ FFQ. Hasil : Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil yaitu (p<0,05) sehingga didapatkan hasil Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan : Menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi asam lemak omega 3 dengan postpartum blues. Disarankan untuk menggunakan metodologi kohort prospektif untuk menghindari bias recall dalam mengingat konsumsi asam lemak omega 3 selama sebulan terakhir sebelum melahirkan.
Pengaruh Pemberian Diet Modifikasi terhadap Status Gizi Pasien Kanker dengan Kemoradiasi Sri Purwaningsih; Darmono S S; Judiono Judiono
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 3 (2014): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.936 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i3.196

Abstract

Latar belakang : Pasien kanker stadium lanjut pada umumnya mengalami kurang gizi, karena terjadinya hipermetabolisme dan pengaruh terapi kemoradiasi. Diet modifikasi dengan porsi kecil dan mengandung sumber peptida, BCAA, omega3 dan MCT diharapkan bisa mencegah penurunan berat badan, mengurangi anoreksia dan inflamasi. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh pemberian diet modifikasi terhadap kenaikan status gizi pasien kanker. Metode : Rancangan penelitian adalah Randomised Control Trial dengan pre post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap kanker dengan kemoradiasi di RSUP Dr. Kariadi bulan Juni–September 2013. Subjek sebanyak 66 orang dipilih secara consecutive sampling, dibagi 2 kelompok secara random. Kelompok perlakuan diberi diet modifikasi, kelompok kontrol diberi diet standar rumah sakit. Sebelum dan setelah intervensi 21 hari diukur data antropometri (berat badan, indeks massa tubuh, lingkar lengan atas dan triceps skinfold) dan biokimia (kadar albumin, hemoglobin, jumlah lekosit dan total lymphocite count) serta asupan makanan. Analisis statistik dengan Paired Samples T Test, Mann Whitney Test, Independent Samples T Test  dan Wilcoxon Rank Test. Analisis multivariat dilakukan dengan ancova pada tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil : Diet modifikasi meningkatkan berat badan (p=0,001), indeks massa tubuh (p=0,001), kadar albumin (p=0,001), kadar hemoglobin (p=0,007), jumlah lekosit (p=0,042) dan total lymphocite count (p=0,001) pada kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan berat badan (p=0,002), indeks massa Tubuh (p=0,002), kadar albumin (p=0,001), kadar hemoglobin (p=0,001), jumlah lekosit (p=0,001) dan total lymphocyte count (p=0,001) setelah intervensi. Diet modifikasi meningkatkan berat badan (p=0,024), indeks massa tubuh (p=0,028), kadar albumin (p=0,007), kadar hemoglobin (p=0,002) dan total lymphocyte count (p=0,001) setelah dikontrol dengan asupan protein. Simpulan : Pemberian diet modifikasi selama 21 hari meningkatkan berat badan, indeks massa tubuh, kadar albumin, kadar hemoglobin dan total lymphocyte count pada pasien rawat inap kanker dengan kemoradiasi

Page 1 of 2 | Total Record : 13