cover
Contact Name
dody irnawan
Contact Email
dodyirnawan@gmail.com
Phone
+6285647560204
Journal Mail Official
jurnalgrid.unsa@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Palur Km.5 Surakarta 57772, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Arsitektur GRID (Journal of Architecture and Built Environment) merupakan sarana publikasi ilmiah bagi akademisi,
Published by Universitas Surakarta
ISSN : -     EISSN : 26850400     DOI : -
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Arsitektur GRID Universitas Surakarta merupakan sarana publikasi ilmiah bagi akademisi, Peneliti, dan praktisi di bidang Arsitektur dan Lingkungan Binaan dalam menerbitkan artikel hasil penelitian dan artikel telaah konseptual. Ruang lingkup kajian yang diterbitkan oleh Jurnal Arsitektur GRID meliputi bidang : - Desain Bangunan - Lingkungan Binaan - Arsitektur Hemat Energi / Hijau
Articles 44 Documents
PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA PERANCANGAN SENTRA CENDERAMATA DI KULON PROGO Octaviani Suci Arum Sari; Endy Marlina
Jurnal Arsitektur GRID Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v4i2.883

Abstract

Kabupaten Kulon Progo memiliki program pengembangan kawasan aerotropolis yang akan menjadi generator utama pembangunan ekonomi daerah. Infrastruktur dan fasilitas yang dibangun di tempat ini diantaranya, hunian, perkantoran, fasilitas medis dan area komersial. Kabupaten Kulon Progo juga terkenal memiliki banyak industri kerajinan yang tersebar di beberapa wilayah. Hal itu menjadi kurang efisien untuk dikunjungi, sehingga pemerintah Kabupaten Kulon Progo memiliki rencana pembangunan pusat cenderamata yang berlokasi di Kecamatan Temon. Berdasarkan tata guna lahan lokasi tersebut masuk dalam kawasan aerotropolis dan berada di zona komersial. Perancangan sentra cenderamata akan mengacu pada peraturan pemerintah Kabupaten Kulon Progo tentang bangunan gedung yang menggunakan ciri khas Yogyakarta sebagai identitas daerah yang dapat direspon menggunakan konsep arsitektur kontekstual. Perancangan sentra cenderamata ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar, yaitu dengan menerapkan beberapa elemen arsitektur kontekstual seperti, mengadaptasi bentuk massa, ornamen dan tipologi bangunan sekitar. Elemen arsitektur kontekstual tersebut akan diimplementasikan pada denah dengan mengambil unsur filosofi jawa, bentuk massa diadaptasi dari motif geblek renteng, skala bangunan disesuaikan dengan tipologi sekitar, pemanfaatan material lokal yang lebih ramah lingkungan, serta motif geblek renteng digunakan sebagai ornamen bangunan. Selain dirancang sebagai pusat industri kerajinan, sentra cenderamata dapat menjadi terobosan tepat guna serta mendukung keselarasan gaya arsitektur dalam perkembangan kawasan yang mulai pesat. Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data yakni, kuantitatif.Kata kunci: Arsitektur Kontekstual, Geblek Renteng, Kawasan Aerotropolis, Sentra Cenderamata
IMPLEMENTASI NATURE OF THE SPACE PADA KAMPUS DENGAN LAHAN TERBUKA HIJAU TERBATAS Muhammad Mutammam Musthofa; Darini Yusrina Abidah; Ainin Bashiroh
Jurnal Arsitektur GRID Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v4i2.990

Abstract

Stress dapat dialami oleh mahasiswa dan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi stress berasal dari aspek lingkungan termasuk kampus, dalam arsitektur teori biofilia dengan prinsip nature of the space dapat menjadi aspek pendukung pengurang stress karena teori ini membahas hubungan manusia yang memang memiliki kedekatan dengan alam. Akan tetapi penerapan nature of the space menjadi kendala bagi kampus dengan lahan terbatas karena pengaturan pembagian zona hijau yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu dibutuhkan pedekatan desain secara khusus. Penelitian ini menggunakan tujuh prinsip nature of the space yang diterapkan pada contoh model kampus dengan luas lahan 204 m2. Hasilnya pendekatan prinsip nature of the space  dapat dilakukan dengan menerapkan efisiensi tata guna lahan antara lain, memanfaatkan area dinding sebagai lanskap vertikal sebagai bagian dari penciptaan visual alam, memaksimalkan area ground sebagai sebagai implementasi stimulus non visual dan memanfaatkan area sky dengan menggunaan efek bayang dan cahaya perubah suasana
DOKUMENTASI KERUSAKAN WARISAN BUDAYA DAN CAGAR BUDAYA RUMAH KETANDAN NO.9 YOGYAKARTA DENGAN METODE MANUAL DAN TERRESTRIAL LASER SCANNER Dwi Ely Wardani
Jurnal Arsitektur GRID Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v4i2.999

Abstract

Kekayaan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta baik yang bersifat materiil dan immateriil sudah tidak perlu diragukan lagi ragamnya, Salah satu kekayaan materiil yang harus dilestarikan dan merupakan aset milik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Rumah Ketandan yang terletak di Jalan Ketandan Kidul No.9 Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Rumah Ketandan termasuk dalam ketetapan Warisan Budaya dan Cagar Budaya karena mempunyai nilai historis yang kuat sejak masa Pemerintahan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono III. Upaya pelestarian Arsitektural rumah ketandan dari kerusakan merupakan wujud tanggung jawab Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta serta seluruh Stakeholder terhadap Warisan Budaya dan Cagar Budaya (WBCB). Kategori kegiatan pelestarian yang akan dilakukan pada Rumah Ketandan yaitu; perlindungan bangunan yang merujuk pada hasil analisis kerusakannya melalui pendokumentasian dengan metode survey manual dan Terrestrial Laser Scanner (TLS) sehingga menjadi gabungan kegiatan yang saling melengkapi, dimana implementasi dari hasil dokumentasi rumah ketandan tersebut akan digunakan sebagai dasar rekomendasi terhadap perlindungan dan pemugaran bangunan tanpa mengabaikan keaslian nilai kesejarahan, arsitektural, maupun budaya yang terkandung di dalamnya.
PERANCANGAN EDUPARK SUKOHARJO MENGGUNAKAN TEORI BERMAIN ANAK MENURUT FRIEDRICH FROEBEL Kristi Cikal Anjani Putri; Diana Kesumasari; Dody Irnawan
Jurnal Arsitektur GRID Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v4i2.1008

Abstract

Sukoharjo adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, KabupatenKaranganyar di timur, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta) diselatan, serta Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali di barat. Dilihat dari perkembangan zaman, mulai timbulsuatu tuntutan akan sarana pendidikan yang bersifat informal. Salah satu metode untuk menyampaikan ‘pesan’edukasi kepada masyarakat adalah melalui sarana pendidikan yang bersifat rekreatif atau sering disebut denganedupark. Berdasarkan dari Data Demografi Kabupaten Sukoharjo, edupark mempunyai peluang yang sangat besarsebagai sarana Pendidikan yang akan mampu menarik wisatawan terutama anak usia sekolah. Edupark yangdirancang kali ini menggunakan teori bermain Friedrich Froebel dengan menggunakan tiga prinsip yangdiaplikasikan pada kawasan bangunan edupark, antara lain (1) kreativitas, (2) kebebasan dan (3) pengamatan danperagaan. Hasil yang diperoleh berupa konsep perancangan edupark dengan penerapan teori Friedrich Froebel,yaitu (1) kreativitas yang diterapkan pada bangunan Gedung Peraga Iptek Interaktif dan Perpustakaan, (2)kebebasan yang didalamnya terdapat bangunan Gedung Serba Guna dan Playground, dan (3) pengamatan danperagaan yang didalamnya terdapat bangunan Gedung Pameran dan Pelatihan.