Background: Hemodialysis is often found in complications that include muscle cramps, hypotension, arrhythmia, hypoxemia, uremia, hypoglycemia and digestive disorders. The function of kidney organs that are replaced by dialysis is that there are significant differences, so that the metabolic material which should be absorbed is wasted, especially blood glucose. The purpose of this study was to determine the description of blood glucose in pre-HD patients at Sanglah Hospital Denpasar. Method: The design of this study used a cross sectional approach. The population in this study were all patients who would undergo hemodialysis in the hemodialysis unit of Sanglah Hospital, Denpasar, with a sample of 30 people. Primary data presented in the form of frequency distribution. Blood glucose levels were measured by a glucometer device, blood samples were taken through 5 minute capillary access before the hemodialysis process was carried out. Results: In this study it was found that the majority of respondents who underwent hemodialysis in the hemodialysis unit of Sanglah Hospital, Denpasar, were 51-55 years old with 9 people (33.33%), 19 people (63.33%) male sex, and recorded that 13 respondents (43.33%) had blood glucose levels 70-125 mg / dl and 17 respondents (56.67%) had blood glucose levels> 125 mg / dl. From the results of measurements of blood glucose levels for the study sample, patients who underwent hemodialysis in the hemodialysis unit of Sanglah General Hospital were included in the high category, and 13 respondents were included in the normal category. Conclusion: Most of the patients undergoing hemodialysis have a history of diabetes, this is the most common cause of kidney failure. High blood sugar levels are a risk factor for damage to various systems and tissues in the kidneys. Many studies have shown that good blood sugar levels will prevent kidney damage.
ABSTRAK
Latar Belakang: Tindakan hemodialisa sering kali ditemukan komplikasi yang terjadi antara lain, kram otot, hipotensi, aritmia, hipoksemia, uremia, hipoglikemia dan gangguan pencernaan. Fungsi organ ginjal yang digantikan dialiser ada perbedaan yang signifikan, sehingga bahan metabolism yang semestinya direabsorbsi terbuang terutama glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran glukosa darah pada pasien pra HD di RSUP Sanglah Denpasar. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani hemodialisa di unit hemodialisa RSUP Sanglah Denpasar dengan sampel sebanyak 30 orang. Data primer yang disajikan berupa distribusi frekuensi. Kadar glukosa darah diukur dengan alat gluco meter, sampel darah diambil melalui akses kapiler 5 menit sebelum dilakukan proses hemodialisa. Hasil: Pada penelitian ini ditemukan bahwa responden yang menjalani hemodialisa di unit hemodialisa RSUP Sanglah Denpasar terbanyak berumur 51-55 tahun sebanyak 9 orang (33,33%), sebanyak 19 orang (63,33%) berjenis kelamin laki-laki, dan tercatat bahwa 13 responden (43,33%) memiliki kadar glukosa darah 70-125 mg/dl dan 17 responden (56,67%) memiliki kadar glukosa darah > 125 mg/dl. Dari hasil pengukuran kadar glukosa darah terhadap sampel penelitian didapatkan pasien-pasien yang menjalani hemodialisa di unit hemodialisa RSUP Sanglah termasuk dalam kategori tinggi, dan 13 responden yang termasuk kategori normal. Dari responden yang kadar glukosa darahnya normal sebagian besar berumur 36-40 tahun sebanyak 6 responden (20%) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 responden (26,67%), yang kadar glukosa darahnya tinggi sebagian besar berumur 46-55 tahun sebanyak 12 responden (40%) dan berjenis kelamin laki-laki 11 responden (36,67%). Simpulan: Sebagian besar pasien yang menjalani hemodialisa memiliki riwayat penyakit kencing manis, ini merupakan penyebab terbanyak dari gagal ginjal. Kadar gula darah yang tinggi merupakan faktor risiko terjadinya kerusakan berbagai sistem dan jaringan dalam ginjal. Banyak penelitian membuktikan, dengan kontrol kadar gula darah yang baik akan mencegah kerusakan ginjal.