cover
Contact Name
Ni Made Sri Muryani
Contact Email
srimuryanimade@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
srimuryanimade@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Medika Udayana
ISSN : 24609293     EISSN : 26856573     DOI : -
Core Subject : Health,
Aim of the journal evaluating and understanding the intervensions given both in fields of nursing and health using appropriate designs and methods.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 02 (2018)" : 5 Documents clear
Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Tuberkolosis Tentang Pencegahan Penularan Tuberkolosis Bawantari, Luh Kadek Suteri; Putra, Kadek Agus Dwija; Wijaya, I Made Sukma; Srinadi, Desak Made
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.495 KB)

Abstract

Background: Tuberculosis is a major public health problem and Indonesia's future threat. The World Health Organization (WHO) states that Asia is one of the regions with the highest spread of TB in the world. And Indonesia is the third largest contributor in the world with 539,000 cases and 101,000 deaths per year. This study aims to describe the level of knowledge of tuberculosis patients about preventing tuberculosis transmission. Methods: This study uses descriptive analytical design with Cross Sectional approach. The sample in this study were patients who underwent tuberculosis examination and treatment at the Blahbatuh Health Center II in Gianyar Regency, amounting to 30 people, using the Nonprobability sampling sampling technique namely Total sampling. Data collection was carried out by interview using questionnaire guidelines which included prevention of tuberculosis transmission. The data obtained then carried out descriptive statistical analysis using the SPSS program. Results: Based on the analysis of the characteristics of respondents obtained that of the 30 respondents studied, as many as 12 people (40%) respondents aged 41-50 years, 15 people (50%) respondents attended education up to high school (SMA), and as many as 11 people (37%) respondents work in the private sector. Descriptive analysis on the level of knowledge about prevention of tuberculosis transmission found that, as many as 16 people (54%) had a good level of knowledge, 10 people (33%) respondents had sufficient level of knowledge, and 4 people (13%) had less knowledge. Conclusion: Most respondents (54%) had a good level of knowledge, 33% had sufficient level of knowledge and only 13% of respondents had insufficient knowledge about preventing tuberculosis transmission. It is expected that the related parties will be more aggressive in promoting tuberculosis, especially for sufferers and their family members.   ABSTRAK Latar belakang: Penyakit tuberkulosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dan ancaman masa depan Indonesia. World Health Organization (WHO), menyatakan Asia termasuk kawasan dengan penyebaran TBC tertinggi di dunia. Dan Indonesia merupakan penyumbang terbesar ke-3 di dunia dengan 539.000 kasus dan 101.000 kematian pertahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien tuberkulosis tentang pencegahan penularan tuberculosis. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang menjalani pemeriksaan dan pengobatan  TBC di Puskesmas II Blahbatuh Kabupaten Gianyar yang berjumlah 30 orang, dengan menggunakan teknik sampling Nonprobability sampling yaitu Total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan pedoman kuesioner yang meliputi tentang pencegahan penularan tuberkulosis. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis statistic deskriptif menggunakan program spss. Hasil: Berdasarkan analisis pada karakteristik responden diperoleh bahwa dari 30 responden yang diteliti, sebanyak 12 orang (40%) responden berumur 41-50 tahun, 15 orang (50%) responden mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah atas (SMA), dan sebanyak 11 orang (37%) responden bekerja di bidang swasta. Analisis deskriptif pada tingkat pengetahuan tentang pencegahan penularan tuberculosis diperoleh bahwa, sebanyak 16 orang (54%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 10 orang (33%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 4 orang (13%)  memiliki pengetahuan kurang. Simpulan: Sebagian besar responden (54%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 33% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan hanya 13% responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang pencegahan penularan tuberkulosis. Diharapkan pihak terkait lebih gencar dalam mempromosikan tentang penyakit tuberculosis khususnya pada penderita dan anggota keluarganya.
Gambaran Upaya Dalam Memenuhi Kebutuhan Tidur Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Singaraja Wijayantha, I Putu Arya; Putra, I Gede Yudiana; Rasdini, I Gusti Ayu Ari; Sukanti, I Nengah
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.294 KB)

Abstract

ABSTRACT Backgroud: Elderly is a most vulnerable to disease. Most elderly people have psychological disturbances due to the tension because it is not able to adapt to the changes experienced. One of the impacts caused by stress or emotional tension is sleep disturbance. To solve the emotional stress is needed relax condition or action that is pharmacologic and non-pharmacologic assisting elderly to fall a sleep. This study aims to determine the efforts made in meeting the needs of the elderly sleep. Methods: The method used in this study is structured interviews. Of 60 samples obtained through purposive sampling technique. The data was collected through questionnaires and interviews with the guidelines made ​​by direct questioning of respondents and researchers have known for sure about what information will be obtained.Results: The results obtained after research are most forms of sleep problem in insomnia elderly (53,33%), most of the pharmacologic efforts in meeting the needs of the elderly sleep is taking the herbs (48,33%) and most of the effort in meeting the needs sleep non-pharmacologic elderly is a lifestyle change (48.33%). Conslusion: Based on these results, it is recommended to nurses or nursing staff to be able to make this research as a basis for thinking in meeting the needs of elderly and bed use and the pharmacological action suit non-pharmacologic sleep problems experienced by elderly. ABSTRAK Latar Belakang: Lansia merupakan suatu individu yang sangat rentan terkena penyakit. Sebagian besar lansia mengalami gangguan psikologis akibat ketegangan karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang dialami. Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat stress atau ketegangan emosional adalah gangguan tidur. Untuk mengatasi ketegangan emosional dibutuhkan suatu terapi atau tindakan yaitu farmakologi dan nonfarmakologi yang membantu lansia untuk tertidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan tidur lansia. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan wawancara terstruktur. Sampel berjumlah 60 orang yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pedoman kuesioner dan dilakukan dengan tanya jawab langsung pada responden dan peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Hasil: Hasil yang didapatkan setelah melakukan penelitian adalah sebagian besar bentuk masalah tidur lansia adalah insomnia (53,33%), sebagian besar upaya farmakologi dalam memenuhi kebutuhan tidur lansia adalah mengkonsumsi obat herbal (48,33%) dan sebagian besar upaya nonfarmakologi dalam memenuhi kebutuhan tidur lansia adalah merubah gaya hidup (48,33%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada perawat ataupun petugas panti untuk dapat menjadikan penelitian ini sebagai dasar pemikiran dalam memenuhi kebutuhan tidur lansia dan menggunakan tindakan farmakologi maupun nonfarmakologi sesuai masalah tidur yang dialami lansia
Gambaran Konsep Diri Remaja yang Mengalami Masa Pubertas di SMK Kesehatan Panca Atma Jaya Kabupaten Klungkung Tahun 2012 Setiawan, I Made Dody; Muryani, Ni Made Sri; Achjar, Komang Ayu Henny; Febianingsih, Ni Putu Eka
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.096 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Teen are transition age from childhood to adulthood, in adolescence age the individuals will experience a change in attitudes, behaviors in line with the level of physical growth. Teenagers are very easily influenced by factors that exist outside of him as family, environment, society, peers and school friends. When enter puberty, every child has personality system that established from development so far. The concept gives sense of continuity, integrity, and consistency in a person which is a physical representation of an individual, the central core of "Me" in which all perceptions and experiences organized. In assessing theirself can positively and negatively. Individuals who have positive self-concept will be optimistic, believe in yourself and always be positive about everything, also to the failure. Individuals who have negative self-concept, believes that he looked weak, helpless, unable to do anything, incompetence, failure, poor, unattractive, unpopular and loses attraction of life. The Aim of this study was to find out description of tees self-concept who experience puberty in health vocational school of Panca Atma Jaya, Klungkung regency in 2012. Method: The method has been used in this study were descriptive method with Coss sectional approach. The sampling were simple random sampling technique so that number of sample were 130 respondents it has been collected from March-May 2012. Result: The self-concept of teen who experiences puberty, of 130 respondents, there were 2 respondents (1.5%) have negative self-concept and 128 (98.5%) respondents have a positive self-concept. Conclusion: The existence of extracurricular activities at SMK Panca Atma Jaya has a positive impact on students in developing students' self-concepts.   Key words: Description of Self-Concept; Teen;, Puberty       ABSTRAK Latar belakang: Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju usia dewasa, pada masa remaja individu mengalami perubahan dalam sikap, perilaku sejajar dengan tingkat pertumbuhan fisiknya. Remaja sangat mudah dipengaruhi oleh faktor yang ada diluar dirinya seperti keluarga, lingkungan, pergaulan, teman sebaya dan teman sekolah. Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yang merupakan pembentukan dari perkembangan selama ini. Konsep diri memberikan rasa kontinuitas, keutuhan, dan konsistensi pada seseorang yang merupakan representasi fisik seorang individu, pusat inti dari “Aku” dimana semua persepsi dan pengalaman terorganisasi. Dalam menilai diri sendiri seorang individu dapat menilai dirinya positif ada pula yang menilai negatif. Individu yang memiliki konsep diri positif akan bersikap optimis, percaya diri sendiri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialami. Individu yang memiliki konsep diri negatif  meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Konsep Diri Remaja Yang Mengalami Masa Pubertas di SMK Kesehatan Panca Atma Jaya Kabupaten Klungkung tahun 2012. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan coss sectional. Jumlah sampling yang diambil menggunakan teknik simple random sampling yaitu sebanyak 130 responden yang dikumpulkan dari bulan Maret-Mei 2012. Hasil: Konsep diri remaja yang mengalami masa pubertas, dari 130 responden, sebanyak 2 (1,5%) responden mempunyai konsep diri negatif dan 128 (98,5%) responden memiliki konsep diri positif. Simpulan: Adanya kegiatan ekstrakulikuler di SMK Panca Atma Jaya memberikan dampak positif bagi siswa dalam membangun konsep diri siswa.
Tingkat Pengetahuan Pasien Gagal Ginjal Kronik Dalam Menjalani Hemodialisa Wiyani, Ni Putu; Sukarja, I Made; Krisnayani, Ni Made Wina; Daryaswanti, Putu Intan
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.178 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Chronic Kidney Failure is one of the important health problems in Indonesia and the world community. In Indonesia, according to data from Penetri (Persatuan Nefrologi Indonesia) the number of patients with kidney failure is estimated at 4500 people, but those detected suffering from terminal stage chronic kidney failure from those undergoing dialysis (hemodialysis) are only around 4 thousand - 5 thousand people. Cases of kidney failure in Indonesia are still relatively high every year, because there are still many Indonesian people not maintaining their diet and health. This means that chronic kidney failure ranks as one of the highest rates of disease causing death. The purpose of this study was to describe the level of adherence to patients with chronic kidney failure in undergoing a hemodialysis program in the hemodialysis room at Sanjiwani Hospital in Gianyar. Methods: This research is a descriptive observational type. This study uses a sampling technique that is purposive sampling with a total sample of 30 people. Results: In this study the results of the rate of compliance of CRF patients with hemodialysis were 27 respondents (90%) who were obedient and non-adherent as many as 3 respondents (10%). Thus most patients with chronic renal failure adhere to undergoing hemodialysis in the hemodialysis room of Sanjiwani Hospital in Gianyar. Conclusions: The conclusion of this study is that patients with chronic renal failure are expected to seek treatment regularly in accordance with the rules set by health workers. Delay of dialysis causes pulmonary complications, seizures, decreased consciousness, severe electrolyte disturbances, heart failure, which can cause death. ABSTRAK Latar belakang: Gagal Ginjal Kronik merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Indonesia dan masyarakat dunia. Di Indonesia menurut data dari Penetri (Persatuan Nefrologi Indonesia) jumlah penderita gagal ginjal diperkirakan mencapai 4500 orang, namun yang terdeteksi menderita gagal ginjal kronik tahap terminal dari mereka yang menjalani cuci darah (hemodialisa) hanya sekitar 4 ribu – 5 ribu orang. Kasus gagal ginjal di Indonesia setiap tahunnya masih terbilang tinggi, pasalnya masih banyak masyarakat Indonesia tidak menjaga pola makan dan kesehatan tubuhnya. Hal ini berarti membuat penyakit gagal ginjal kronik menduduki salah satu peringkat penyakit penyebab kematian tertinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani program hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Sanjiwani Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini hasil dari tingkat kepatuhan pasien GGK terhadap hemodialisa sebanyak 27 responden (90%) yang patuh dan yang tidak patuh sebanyak 3 responden (10%). Dengan demikian sebagian besar pasien gagal ginjal kronik patuh menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Sanjiwani Gianyar. Kesimpulan penelitian ini adalah diharapkan pasien gagal ginjal kronik agar berobat secara teratur sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh petugas kesehatan. Penundaan cuci darah menyebabkan komplikasi paru, kejang, penurunan kesadaran, gangguan elektrolit yang berat, gagal jantung, yang bisa menyebabkan kematian.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi dan MPASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Dusun Kangin Desa Tusan Banjarangkan Klungkung Ratnawati, Dewa Ayu; Dewi, Ni Luh Made Asri
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.507 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: MPASI is a food transition from breast milk to family food. Giving MPASI should be given to infants aged 6-24 months in stages both from the texture and number of portions. Proper provision of complementary feeding can lead to nutritional problems in infants. Proper processing and administration of MPASI, mothers are required to have sufficient knowledge so that they can create healthy babies. Objective to describe the knowledge of mothers about nutritious food and complementary feeding in infants aged 6-12 months. Method: This study uses an explorative descriptive design. The technique of taking respondents of this study was purposive sampling with a total sample of 25 mothers who had babies aged 6-12 months in Posyandu Dusun Kangin, Tusan Banjarangkan Klungkung Village. Data collection tool in the form of a closed questionnaire. Data analysis uses univariate analysis on a qualitative scale. Results: the study showed the characteristics of respondents, most of whom were aged 21-25 years (56%), working (56%), elementary education (44%), and the level of knowledge of mothers in the less category (40%). Conclusion: This study found that most levels of maternal knowledge about nutritious food and complementary feeding were lacking (40%), so further research is needed on the provision of MPASI    ABSTRAK Latar belakang: MPASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pemberian MPASI sebaiknya diberikan pada bayi berusia 6-24 bulan secara bertahap baik dari tekstur maupun jumlah porsinya. Pemberian MPASI yang kurang tepat dapat mengakibatkan masalah gizi pada bayi. Pengolahan dan pemberian MPASI yang benar, maka ibu dituntut memiliki pengetahuan yang cukup, sehingga dapat mewujudkan bayi yang sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dan MPASI pada bayi usia 6-12 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif eksploratif. Teknik pengambilan responden penelitian ini secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Dusun Kangin Desa Tusan Banjarangkan Klungkung. Alat pengumpulan data berupa kuesioner tertutup. Analisa data menggunakan analisis univariat dalam skala kualitatif. Hasil: penelitian menunjukkan karakteristik responden yaitu sebagian besar berusia 21-25 tahun (56%), bekerja (56%), pendidikan SD (44%), dan tingkat pengetahuan ibu kategori kurang (40%). Simpulan : Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dan pemberian MPASI adalah kurang (40%), sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian MPASI

Page 1 of 1 | Total Record : 5