cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Sesebanua
ISSN : 25977105     EISSN : 26552868     DOI : 10.54484
Core Subject : Health,
Tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dibidang Kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Sesebanua" : 5 Documents clear
TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN ADL (ACTIVITY DAILY OF LIVING) DENGAN METODE BARTHEL INDEKS DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Yeanneke Liesbeth Tinungki; Detty Jeane Kalengkongan; Mareike Doherty Patras
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i2.477

Abstract

Kemandirian lansia dalam ADL (Activity Daily Living) didefinisikan sebagai kemandirian seseorang dalam melakukan aktivitas dan fungsi –fungsi kehidupan sehari-hariyang dilakukan oleh manusia secara rutin dan universal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian lansia dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) dengan metode Barthel Indeks di Posyandu Lansia Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskritif kuantitatif dengan metode survey. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April – September 2021 di Kampung Nagha 1, Kampung Pokole, Kampung Balane, Kampung Binala Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Teknik analisa data merupakan cara mengelolah data dengan Editting, Coding, dan Data Entri. Penelitian tentang tingkat kemandirian lansia dalam pemenuhan ADL dengan Metode Barthel Indeks di Posyandu Lansia Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe menunjukkan bahwa sebagian besar lansia berada pada kategori mandiri (tidak ketergantungan). Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang status tingkat kemandirian lansia dalam pemenuhan ADL di Wilayah Kerja Puskesmas Tamako dan diharapkan lebih giat meningkatkan kualitas pelayanan pada lansia agar tingkat kemandirian ini tetap dijaga. Hasil penelitian ini juga menambah literatur dan wawasan bagi pembaca khususnya keperawatan gerontik sehingga memudahkan pembaca untuk dijadikan referensi tambahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Elderly independence in ADL (Activity Daily Living) is defined as a person's independence in carrying out activities and functions of daily life carried out by humans routinely and universally. This study aims to determine the level of independence of the elderly in fulfilling ADL (Activity Daily Living) with the Barthel Index method at the Elderly Posyandu, Tamako District, Sangihe Islands Regency. The research design used is descriptive quantitative research with a survey method. This research was carried out from April to September 2021 in Nagha 1 Village, Pokole Village, Balane Village, Binala Village, Tamako District, Sangihe Islands Regency. The data analysis technique is a way of managing data with Editing, Coding, and Data Entry. Research on the level of independence of the elderly in fulfilling ADL with the Barthel Index Method at the Elderly Posyandu, Tamako District, Sangihe Islands Regency shows that most of the elderly are in the independent category (not dependent). The results of this study can be used as information about the status of the level of independence of the elderly in fulfilling ADL in the Tamako Health Center Work Area, and it is hoped that they will be more active in improving the quality of services for the elderly so that this level of independence is maintained. The results of this study also add to the literature and insight for readers, especially in gerontic nursing, making it easier for readers to be used as additional references that can be used to improve knowledge.
PEMBERDAYAAN PERILAKU MEMBUANG SAMPAH DAN PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK DI KAMPUNG BARANGKA KECAMATAN MANGANITU Mareike Doherty Patras; Ferdinand Gansalangi
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i2.483

Abstract

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Meteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebutkan bahwa timbunan sampah di Indonesia tahun 2020 mencapai 67,8 ton. Pertumbuhan jumlah penduduk juga diperkirakan akan membuat jumlah ini terus meningkat. Sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun 3,2 ton yang dibuang ke laut dan yang dibuang dilingkungan sebanyak 10 miliar lembar sampah pertahun atau sebanyak 85.000 per tahun. Permasalahan sampah yang begitu kompleks disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima, ditunjang dengan bagaimana masyarakat bersikap dan bertindak. Berdasarkan survey masyarakat pesisir pantai Kampung Barangka mempunyai kebiasaan membuang sampah di pantai. Tujuan penelitian ingin mengetahui Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah di Pesisir Pantai Kampung Barangka Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian deskriptif metode survey. Hasil penelitian masyarakat pesisir pantai Kampung barangka berpengetahuan baik, bersikap baik namun bertindak kurang baik dalam melakukan perilaku hidup bersih sehat. Based on data submitted by the Ministry of Environment and Forestry (LHK) it is stated that the landfill in Indonesia in 2020 reached 67.8 tons. Population growth is also expected to make this number continue to increase. Plastic waste in Indonesia reaches 64 million tons per year, 3.2 tons are dumped into the sea and 10 billion pieces of waste are thrown into the environment per year, or as much as 85,000 per year. The problem of waste is so complex due to a lack of public knowledge about the importance of environmental hygiene and health, due to the lack of information received, supported by how people behave and act. Based on a survey, the coastal community of Barangka Village has a habit of throwing garbage on the beach. The purpose of the study was to find out about Community Behavior in Disposing of Garbage on the Coastal Coast of Barangka Village, Manganitu District, Sangihe Islands Regency. This type of research is the descriptive survey method. The results of the research of the coastal community of Barangka Village have good knowledge, and behave well but act poorly in carrying out clean and healthy living behavior.
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR PSIKOSOSIAL TERHADAP TINDAKAN TIDAK SELAMAT PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI PADA KETINGGIAN DI TANGERANG Chandrayani Simanjorang; Alfani Ghutsa Daud
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i2.521

Abstract

Kontruksi merupakan sektor yang identik dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Kegiatan yang terdapat dalam proyek konstruksi dapat menjadi sumber berbagai bahaya. Pada bulan Maret 2022 terdapat 4 dari 10 pekerja di proyek konstruksi X yang melakukan tindakan tidak selamat dan satu diantaranya mengalami kecelakaan dari ketinggian. Adapun faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tindakan tidak selamat diantaranya usia, masa kerja, pengetahuan, pendidikan, keluhan fisiologis, dan keluhan kebiasaan sehari – hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor psikososial dengan tindakan tidak selamat pada pekerja proyek konstruksi pada ketinggian di Tangerang. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross-sectional. Analisis statistik menggunakan uji chi square dimana sampelnya sebanyak 102 pekerja yang dipilih menggunakan metode simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 42 dari 102 pekerja (41,2 persen) melakukan tindakan tidak selamat. Variabel pengetahuan, keluhan fisiologis, keluhan kebiasaan sehari-hari berhubungan dengan tindakan tidak selamat. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan sosialisasi/edukasi kepada pekerja terkait materi tindakan tidak selamat serta penerapan tindakan selamat sehingga para pekerja lebih safety dalam bekerja. Construction work is an identical sector with a high risk of work accidents. Activities involved in construction projects can be a source of various hazards. In March 2022, 4 out of 10 workers committed unsafe acts and one of them had an accident from a height. Age, years of service, knowledge, education, physiological complaints, and complaints of daily habits have been known to be risk factors and causes of a tendency towards unsafe actions. This study aims to analyze the relationship between psychosocial factors and unsafe acts on constructio n project height workers in Tangerang. This research uses quantitative analytics with a crosssectional design study. Data were analyzed using chi-square with a sample of 102 workers selected by a simple random sampling method. This study showed that 42 of 102 workers (41,2 percent) performed unsafe actions. Results from this study indicate that there is a significant relationship between knowledge, physiological disorders, and disorders of daily habits. Socializing and educating workers about dangerous acts and applying safety measures to make workers safer at work.
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT SANGIHE DALAM MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN 6M DI MASA PANDEMI COVID-19 Jelita Siska Herlina Hinonaung; Dhito Dwi Pramardika; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i2.522

Abstract

Pada awal bulan Februari 2022, Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia memasuki gelombang ketiga virus COVID-19. Ini ditandai dengan terjadinya kenaikan kasus COVID-19 harian. Adanya kasus yang tinggi membuat pemerintah berupaya mengatasinya dengan menghimbau masyarakat mematuhi prokes lewat penerapan 6M. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat Sangihe dalam penerapan protokol kesehatan 6M dimasa pendemi COVID-19, dengan menggunakan metode penelitian non eksperimental, pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey. Objek penelitian adalah masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan waktu selama bulan Mei-September 2022. Pengambilan sampel diambil secara consecutive sampling menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapati mayoritas responden berusia 12-22 tahun, belum menikah, sebagian bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mahasiswa, dan berada pada kategori cukup saat menjalankan protokol kesehatan 6M di masa Pandemi COVID-19. Kesimpulan gambaran perilaku masyarakat Sangihe dalam menerapan protocol kesehatan 6M di masa pendemi COVID-19 berada pada kategori cukup. In early February 2022, the Ministry of Health said that Indonesia was entering the third wave of the COVID-19 virus. An increase in daily COVID-19 cases marks this. The existence of high cases makes the government try to overcome it by urging the community to comply with health protocol through the implementation of 6M. This study aims to describe the behavior of the Sangihe community in implementing the 6M health protocols during the COVID-19 pandemic, used a non-experimental research method and data collection by survey techniques. The object of research is the people of the Sangihe Island Regency on May to September 2022 and used consecutive sampling with a questionnaire. The results found that most respondents were 12-22 years old and unmarried, some worked as housewive and students, and were in a good category to carrying out the 6M health protocol during the COVID-19 pandemic. The conclusion of the description of the behavior of the Sangihe community in implementing the 6M health protocol during the COVID-19 pandemic is in a good category.
GAMBARAN PERMASALAHAN TIDAK TERCAPAINYA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MASYARAKAT PESISIR KAMPUNG LIKUANG KEPULAUAN SANGIHE Dhito Dwi Pramardika; Meityn Disye Kasaluhe; Yana Sambeka; Wendy Alexander Tanod; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i2.530

Abstract

Program perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia sudah berlangsung 26 tahun namun hanya 39,1 persen keluarga di Indonesia yang menerapkan PHBS. Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berada paling utara Indonesia dan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan hidup di wilayah pesisir pantai. Sekitar 45,4 persen penduduknya berpendidikan sekolah dasar dan capaian keluarga ber-PHBS tahun 2021 sebesar 18,3 persen. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran permasalahan tidak tercapainya perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat pesisir. Jenis penelitian yang digunakan penelitian deskriptif dengan metode survei yang dilaksanakan di Kampung Likuang Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan sampel 124 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purpossive sampling. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data berupa analisis deskriptik dengan distribusi frekuensi.Hasil penelitian yaitu pengetahuan responden mengenai PHBS sebesar 57,3 persen tidak baik, sikap responden mengenai PHBS sebesar 58,1 persen tidak baik dan tindakan responden mengenai PHBS sebesar 51,6 persen baik. Dapat disimpulkan bahwa rendahnya pengetahuan PHBS pada indikator ASI Ekslusif, Air bersih, mencuci tangan, dan kebiasaan merokok. Rendahnya sikap PHBS pada indikator ASI ekslusif, makan sayur dan buah, aktivitas fisik, dan cuci tangan. Kemudian rendahnya tindakan PHBS pada indikator ASI ekslusif, cuci tangan, jamban sehat, dan pemantauan jentik nyamuk. Oleh karena itu, Kampung Likuang perlu dilakukan pembinaan PHBS. Hygiene and Healthy Lifestyle Behavior (HHLB) coaching programs in Indonesia have been going on for 26 years, but only 39.1 percent of families in Indonesia have implemented HHLB (PHBS). The Sangihe Island Regency is located in the northernmost part of Indonesia, and most of it is people who live as fishermen in coastal areas 45.4 percent of the population has an elementary school education, and the achievement of families with HHLB in 2021 is 18.3 percent. Based on it this study aims to describe the problem of unachieved hygiene and healthy living behavior in coastal communities. This research used descriptive research with a survey method in Likuang Village, North Tabukan District, Sangihe Island Regency, with a sample of 124 respondents. Sampling using a purposive sampling technique. The instrument is a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Data analysis is in the form of descriptive analysis with frequency distribution. The study's results showed that the respondent's knowledge about HHLB was 57.3 percent not good, the respondent's attitude about HHLB PHBS was 58.1 percent not good, and the respondent's actions regarding HHLB were 51.6 percent good. It can be concluded that the common knowledge of HHLB is on the indicators of exclusive breastfeeding, hygiene water, washing hands, and smoking habit. Low HHLB attitude on indicators of exclusive breastfeeding, eating vegetables and fruit, physical activity, and washing hands. Then the low HHLB measures indicators of exclusive breastfeeding, hand washing, healthy latrine, and monitoring of mosquito larvae. Therefore, Likuang Village needs to be fostered by HHLB.

Page 1 of 1 | Total Record : 5