cover
Contact Name
Richa Mardianingrum
Contact Email
j.pharmacosript@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
j.pharmacosript@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pembela Tanah Air No.177, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Pharmacoscript
ISSN : 26224941     EISSN : 26851121     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Pharmacoscript merupakan jurnal penelitian yang dikelola oleh Prodi Farmasi dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Perjuangan Tasikmalaya (P-ISSN: 2622-4941 E-ISSN: 2685-1121) Jurnal ini merupakan media publikasi penelitian dan review artikel pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, original dan didasarkan pada scientific yang diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun yakni pada bulan Agustus dan Februari. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia farmasi, teknologi farmasi, farmakologi, biologi farmasi, farmasi klinik, dan bioteknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
POTENSI SENYAWA AKTIF BUNGA, KULIT DAUN DAN GETAH Aloe barbadensis Miller. TERHADAP PENGHAMBATAN ENZIM TYROSINASE Nur Aji
Pharmacoscript Vol. 1 No. 2 (2018): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v1i2.106

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan simulasi penambatan molekul senyawa-senyawa aktif pada bunga, kulit daun dan getah tanaman Aloe barbadensis Miller . Simulasi ini bertujuan untuk memprediksi interaksi antara senyawa ligan uji dan protein yang menyebabkan terganggunya pembentukan melanin melalui interaksi kompetitif dengan enzim tirosinase. Simulasi penambatan molekul dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Docker 6.0 dan prediksi permeabilitas dan sensitisasi kulit dengan pkCSM. Sebagai reseptor target digunakan struktur 3D protein 5M8P (tirosinase) dan ligan referensi TYR_516 (L-tirosin) yang diunduh dari Protein Data Bank. Posisi penambatan dilakukan pada koordinat yang sama dengan posisi ligan referensi yang sudah tertambat sebelumnya dan tervalidasi. Dari hasil simulasi diketahui bahwa dari 32 senyawa aktif dalam kulit daun, bunga dan getah aloe vera secara in silico terdapat tujuh senyawa yang potensial yang memiliki efek penghambatan tirosinase yaitu Aloesin, Cafeic Acid, Ferulic Acid, Galic Acid, Gentisic Acid, Protocathecuic Acid dan Sinapic Acid sedangkan berdasarkan energi interaksi potensi terbesar adalah Caffeic Acid.Kata kunci :Aloe barbadensis, Molegro, Enzim, Tirosinase, pkCSM.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KOMBINASI DAUN LEUNCA (Solanum nigrum L.) DAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus Wini Rostini
Pharmacoscript Vol. 1 No. 1 (2018): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v1i1.414

Abstract

Penyakit infeksi adalah salah satu masalah dalam bidang kesehatan. Penyebab timbulnya penyakit infeksi dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti virus, parasit bakteri. Bakteri adalah mikroorganisme yang dapat menguntungkan dan merugikan manusia, baik bakteri gram positif maupun negatif. Bakteri gram positif yang dapat merugikan manusia salah satu contohnya yaitu Staphylococcus aureus. Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan ataupun membunuh bakteri. Zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri adalah, tanin, saponin, alkaloid dan flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol daun leunca (S. nigrum L.) dan daun jarak pagar (Jatropha curcas l.) serta mengetahui perbedaan zona hambat antara konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi kirby bauer, dengan 6 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang dilakukan yaitu kontrol (+) clindamycin, kontrol (-) aquades. Konsentrasi ekstrak leunca dan jarak 75%:25%, 75%:50%, 75%:75%, dan 75%:100%. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan, sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Hasil dari uji analisis menunjukkan bahwa kombinasi daun leunca (S. nigrum L.) dan daun jarak pagar (Jatropha curcas l.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Hal ini disebabkan karena zat aktif yang terkandung pada kedua tanaman tersebut.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifoliusRoxb.) SEBAGAI HAIR TONIC PADA KELINCI JANTAN GALUR LOKAL Ilvan Vania
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.148

Abstract

Rambut tidak hanya bersifat sebagai pelindung tetapi juga berperan menunjang penampilan seseorang, baik pria maupun wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan galur lokal. Pengolesan sediaan uji dilakukan 2 cara, yaitu 1x pengolesan dan 2x pengolesan. Sediaan uji dioleskan pada punggung kelinci sebanyak 5 tetes selama 28 hari. Pengamatan panjang rambut pada tiap daerah dilakukan pada hari ke-7, 14, 21 dan 28. Data rata-rata panjang rambut yang diperoleh diolah secara statistik untuk melihat apakah ada perbedaan yang bermakna antara kelompok uji dengan kontrol negatif, kontrol normal dan kontrol positif. Berdasarkan penelitian terhadap uji aktivitas ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai penumbuh rambut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi 5%, 10% dan 15% menunjukkan aktivitas pertumbuhan rambut namun efektifitasnya lebih kecil dibandingkan dengan kontrol positif. Hasil analisa statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun pandan wangi terhadap aktivitas pertumbuhan rambut kelinci jantan terhadap kontrol negatif dan kontrol normal.Kata kunci: ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), kelinci jantan, pertumbuhan rambut
IDENTIFIKASI POTENSI DRUG INTERACTION PADA PASIEN STROKE DI RSUD MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Ikhwan Yuda Kusuma
Pharmacoscript Vol. 3 No. 1 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i1.391

Abstract

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Pasien stroke sering memperoleh lebih dari dua macam obat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi interaksi obat (farmakokinetik dan farmakodinamik), severity (keparahan) dan management penanganan kejadian drug interaction sehingga dengan penelitian ini mampu meminimalisir kejadian drug interaction pada pasien stroke di RSUD Margono Soekarjo dengan pemberian terapi yang rasional.Metode penelitian ini adalah observasional retrospektif (1-30 Juli 2019). Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Stockley’s Drug Interaction, Drug Interaction Facts, www.drugs.com database dan Medscape Drug Interactions Checker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 27 pasien stroke terdapat 77,78% pasien yang mengalami interaksi obat. persentase jenis interaksi obat dengan mekanisme farmakodinamik lebih tinggi sebanyak 36 jenis (61,40%) dibandingkan dengan jenis interaksi obat dengan mekanisme farmakokinetik sebanyak 21 jenis (38,60%) dan tingkat keparahan terbanyak adalah moderate (63,16%).
MIKROENKAPSULASI ASETOSAL MENGGUNAKAN EUDRAGIT L 100 DENGAN METODE EMULSIFIKASI PENGUAPAN PELARUT Ali Nofriyaldi; Masril Malik; Rahmadevi Rahmadevi
Pharmacoscript Vol. 1 No. 2 (2018): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v1i2.101

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang mikrokapsul Asetosal dengan cara Mikroenkapsulasi menggunakan metode Emulsifikasi Penguapan Pelarut. Bahan polimer yang digunakan untuk membentuk dinding mikrokapsul ialah Eudragit L 100 ® dengan berbagai perbandingan (1:1,5 ; 1:2 ; 1:2,5 ; 1:3). Sediaan mikrokapsul yang terbentuk dievaluasi dengan distribusi ukuran partikel, foto mikroskopis, penetapan kadar, uji disolusi, dan analisa FTIR. Formula 1 mikrokapsul Asetosal memberikan hasil yang baik. Distribusi rata-rata ukuran partikel formulasi 1 yaitu 78,7805 μm dan yang paling merata diantara keempat formula. Penetapan kadar Asetosal dalam mikrokapsul dengan pelarut etanol dengan perolehan sebesar 103,8429 % pada formula 1 (1:1,5). Uji disolusi mikrokapsul Asetosal menggunakan metode II (Metode Keranjang) dengan medium Aquadest memenuhi persyaratan untuk sediaan lepas lambat dimana pada waktu 8 jam persentase obat terdisolusi sebesar 31,0385 %. Analisa FTIR untuk formula 1,2,3, dan 4 tidak menunjukkan interaksi kimia tetapi terjadi interaksi fisika
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN CABE RAWIT (Capsicum frutescens L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Abdul Rahim Rahim
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.509

Abstract

ABSTRACTStaphylococcus aureus is a normal bacterial flora found on the skin and mucous membranes of humans. Staphylococcus aureus bacteria can also overgrow and invade under certain conditions, act as pathogenic bacteria that cause various diseases or disorders in the body, one of which is a respiratory tract infection. The cayenne pepper plant is widely used by people in the cayenne pepper fruit section as a spice ingredient in various traditional dishes, however, the cayenne pepper leaves are still not widely used. Cayenne pepper leaves contain saponin and phenol group compounds, namely flavonoids, which have inhibitory activity against Staphylococcus aureus bacteria. The purpose of this study was to determine the most active fraction inhibiting the growth of staphylococcus aureus bacteria in vitro. It carried testing the antibacterial activity of the test plants out by the solid diffusion method. The results showed that the ethyl acetate extract fraction from cayenne pepper leaves (Capsicum frutescent L.) Was the most active antibacterial fraction against staphylococcus aureus bacteria with a minimum inhibitory level (MIC) of 10% w / v with a very strong category.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KAPULAGA (Amomum compactum Soland ex. Maton) TERHADAP PERTUMBUHAN Trichophyton rubrum Khusnul Khusnul
Pharmacoscript Vol. 2 No. 2 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i2.238

Abstract

Kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan juga dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh jamur. Trichophyton rubrum merupakan salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit, diantaranya tinea pedis, tinea unguium, tinea korporis, dan lan-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Pengujian daya hambat ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) dilakukan dengan menggunakan metode Kirby-Bauer. Hasil penelitian yang diperoleh, ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum dari konsentrasi 10% dengan rerata diameter zona hambat sebesar 30 mm, 20% sebesar 35 mm, 30% sebesar 38 mm, 40% sebesar 40 mm, 50% sebesar 45 mm, 60% sebesar 46 mm, 70% sebesar 47 mm, 80% sebesar 48 mm, 90% sebesar 62 mm, dan 100% sebesar 72 mm. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa diameter zona hambat jamur  Trichophyton rubrum  untuk hampir setiap konsentrasi ekstrak kapulaga menunjukkan perbedaan yang sangat nyata terhadap semua konsentrasi ekstrak, Hal ini berarti sebagian besar konsentrasi ekstrak tersebut telah menunjukkan efek yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum. Efek antifungi yang paling baik terlihat pada konsentrasi ekstrak 100% dengan kemampuan daya hambat sebesar 72 mm dengan kategori hambatan sangat kuat sedangkan konsentrasi terkecil yang masih dapat menghambat pertumbuhan  terdapat pada konsentrasi ekstrak 10 % dengan kemampuan daya hambat sebesar 30 mm dengan kategori hambatan sama-sama sangat kuat
IDENTIFIKASI DAN UJI STABILITAS ZAT WARNA KUNING DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Hasna Yerina Azhar
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.144

Abstract

Daun salam (syzygium polyanthum) mengandung warna kuning sebagai pewarna alami. Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi zat warna kuning dan mengetahui stabilitas zat warna kuning terhadap pH dan suhu pada daun salam. Metode ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-Heksana, etil asetat, methanol. Uji senyawa zat warna kuning dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis secara kualitatif, fraksinasi dilakukan dengan metode Kromatografi Cair Vakum, pemurnian fraksi dilakukan dengan metode KLT Preparatif, dan uji kemurnian dengan metode KLT 2 Dimensi, identifikasi dan uji stabilitas dilakukan dengan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil ekstraksi daun salam dari pelarut n-Heksana diperoleh rendemen sebesar 1,326%, pelarut etil asetat 3,5946%, dan pelarut methanol 3,0871%. Hasil identifikasi zat warna kuning terdapat pada ekstraks etil asetat. Isolate diduga mengandung zat warna karotenoid pada panjang gelombang 467.5 nm. Isolate stabil pada pH 8 dan 9 dan stabil pada suhu 400 C.Kata kunci : Daun salam(Syzygium polyanthum), isolasi, uji stabilitas, zat warna.
PENGEMBANGAN KLOROFIL DARI DAUN SINGKONG SEBAGAI PEWARNA MAKANAN ALAMI Winasih Rachmawati
Pharmacoscript Vol. 3 No. 1 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i1.252

Abstract

Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang banyak terdapat pada daun. Banyak sekali tanaman yang mengandung klorofil diantaranya daun pandan, daun suji, daun singkong, daun cincau dan daun kale. Kandungan klorofil yang banyak dari beberapa tanaman di Indonesia tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami. Ketidakstabilan warna dari bahan alam yang pengaruhi pH, oksidasi serta pemanasan dapat menjadi kendala dalam pembuatan pewarna alami klorofil karena dengan kondisi tersebut dapat merubah warna hijau menjadi lebih cokelat atau intensitas warna menjadi berkurang. Sehingga tidak banyak juga produsen yang membuat pewarna alami. Penggunaan pewarna sintesis lebih banyak digunakan di masyarakat karena lebih menguntungkan karena dengan pemakaian sedikit dapat memberikan warnanya lebih menarik. Penggunaan pewarna sintetik yang tidak sesuai takaran dapat menyebabkan efek yang merugikan bagi tubuh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pewarna makanan alami berwarna hijau yang memiliki kualitas terbaik. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan sampel daun pandan, daun suji, daun singkong, daun cincau dan daun kale. Sampel diekstraksi dengan aseton 85% kemudian ditentukan kadar total klorofil dengan spektrofotometer sinar tampak. Sampel yang mengandung kadar klorofil yang paling tinggi dilakukan optimasi kestabilan warna dengan penambahan larutan Zn2+. Sediaan pewarna alami dibuat dengan membuat variasi konsentrasi maltodekstrin 3% dan 5%. Karakteristik sediaan dilakukan dengan pengujian kadar air, kadar total klorofil dan spektrum IR. Tahap terakhir adalah aplikasi produk serbuk yang dihasilkan untuk pewarna makanan agar-agar. Dari kelima sampel daun diketahui bahwa daun singkong mempunyai kandungan total klorofil yang paling tinggi sebesar 27,162 µg/ml. Konsentrasi ZnCl2 yang dapat menjaga stabilitas warna klorofil sebesar 0,3%. Penambahan maltodekstrin 3% menghasilkan kadar air 1,65%, total klorofil dalam sediaan 22,11 µg/ml dan menghasilkan warna dalam sediaan agar-agar yang homogen.  
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN DADAP SEREP (Erythrina lithosperma Miq.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli Asep Abdul Rahman; Ridwan Firmansyah; Lulu Setyabudi
Pharmacoscript Vol. 1 No. 2 (2018): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v1i2.105

Abstract

Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq.) is one of the plants containing secondary metabolites in the form of alkaloids, flavonoids and tannins. Empirically dadap serep can be used to treat fever, abdominal pain, breast milk, prevent miscarriage, inflammation and cough. The aim of this research is to know the activity of ethanol extract in dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) in inhibiting growth of Escherichia coli ATCC 8939. The dadap serep leaves were extracted by maceration method using 96% ethanol solvent. The leaf thickness extract of dadap serep with concentration of 20%, 40%, 60% and 80% tested its antibacterial activity against growth of Escherichia coli ATCC 8939 using paper disc diffusion method. The result of concentration of leaf extract of dadap serep, obtained rendemen as much as 23,53%. Then the result of antibacterial activity test showed that leaf extract of dadap serep with concentration of 20% had no inhibition to growth of Escherichia coli ATCC 8939, while at concentration extract 40%, 60%, and 80% had inhibitory to growth of Escherichia coli ATCC 8939 with category weak resistor response.Keywords: Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.), Antibacterial activity, Escherichia coli ATCC 8939