cover
Contact Name
Khambali
Contact Email
khambali1989@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltadib@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 14118173     EISSN : 25285092     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Ta'dib : Jurnal Pendidikan Islam focuses on research results relating to the issue of Islamic religious education. The scope of Journal (but not limited) are: Philosophy of Islamic Education; History of Islamic Education; Theological Foundation of Education; Policies of Islamic Education; Politics of Islamic Education; Management of Islamic Education; Islamic Education Professionalism; Islamic Education Curriculum; ICT in Islamic Education; E-Learning in Islamic Education; Islamic Education Institution; Teaching and Learning in Islamic Education; Ethnography on Islamic Education; Local Wisdom-Based Islamic Education; Development of Learning Theory and Design; Psychology of Islamic Education; Islamic Education Paradigms; Character of Islamic Education; Gender in Islamic Education; And so on.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam" : 14 Documents clear
BUILDING AWARENESS OF RELIGIOUS EDUCATION IN FAMILIES IN THE DIGITAL AGE Heru Pratikno
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6287

Abstract

In this digital era, the importance of religion in family and school is still underestimated. Parents prioritize general education over religion for their children. So, it is not a surprise there are children who are good in an area of expertise such as math, yet they doesn’t show decency towards their friends, siblings, other people, or even their own parents. Good moral has to begin from the use of language for interactions. Therefore, this research has the purpose of explaining how to apply politeness in language use in family that is compatible with Islamic education. Beside, how to implement polite language in digital learning. The writer used references study to collect data. Other than that, the author used qualitative descriptive analysis as the method of data analyzing. This research shows that family is the first and main environment to apply good and polite use of language that is compatible with Islamic education. In a family, parents are supposed to actively guide children to be polite in using language to create Islamic character within children. AbstrakPada era digital ini, kesadaran akan pentingnya pendidikan agama di lingkungan keluarga dan sekolah masih dianggap remeh. Para orang tua lebih mengedepankan pendidikan umum untuk anak-anaknya daripada pendidikan agama. Jadi, kita tak heran jika terdapat anak yang pandai dalam bidang tertentu, seperti mahir matematika, tetapi sang anak tidak memiliki akhlak yang baik kepada teman, saudara, orang lain, atau bahkan orang tuanya sendiri. Akhlak yang baik itu harus dimulai dari penggunaan bahasa ketika berinteraksi. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan bagaimanakah cara menerapkan kesantunan berbahasa di lingkungan keluarga yang sesuai dengan pendidikan agama Islam. Selain itu, bagaimana implementasi berbahasa santun dalam pembelajaran digital. Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah studi pustaka. Selain itu, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam penerapan penggunaan bahasa yang baik dan santun sesuai pendidikan agama Islam. Dalam lingkungan keluarga, orang tualah yang sangat berperan aktif dalam melatih dan mencontohkan anak untuk berbahasa yang santun demi membentuk karakter anak yang berakhlak Islami.
THEORY OF LEARNING AND LEARNING PERSPECTIVE AL-QUR'AN AND HADITS Abdul Karim Khoirul Huda; Khambali Khambali
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6556

Abstract

Some people think that learning only memorizes facts that have been presented as study material. They usually feel happy and confident when their children are able to recite what they have memorized. To straighten out this assumption, experts put forward theories about learning and learning so that people do not misunderstand how to actually learn. In Islam there is also a theory of learning and learning, which is contained in the Al-Qur'an and hadith. This article focuses on how the Qur'an and hadith explain this theory of learning and learning. This research is library research, by collecting and analyzing material from books, articles, and so on. The aim is to describe the theory of learning and learning that comes from the Al-Qur'an and Hadith, and whether it is in line with theories that come from the west. The results of this study indicate that there are many learning and learning theories contained in the Al-Qur'an and Hadith, as well as the theories contained in the two sources of Islamic law predating western theory, so the authors say that the theory of learning and learning from western figures in line with the Qur'an and hadiths. AbstrakSebagian orang menganggap bahwa belajar hanya menghafalkan fakta-fakta yang sudah tersaji sebagai materi belajar. Mereka  biasanya merasa senang dan percaya diri ketika anaknya mampu menyebutkan kembali apa yang sudah dihafalkannya. Untuk meluruskan anggapan tersebut, para ahli mengemukakan teori tentang belajar dan pembelajran agar masyarakat tidak salah memahami bagaimana belajar yang sesungguhnya. Dalam islam juga terdapat teori belajar dan pembelajaran, yaitu yang terdapat ddalam Al-Qur’an dan hadits. Artikel ini berfokus pada bagaimanakah Al-Qur’an dan hadits menjelaskan teori belajar dan pembelajaran tersebut. Penelitian ini bersifat penelitian pustaka, dengan mengumpulkan dan menelaah materi yang bersumber dari buku, artikel, dan sebagainya. Tujuannya untuk mendeskripsikan teori belajar dan pembelajaran yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist, dan apakah sejalan dengan teori-teori yang bersumber dari barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada banyak teori belajar dan pembelajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist, serta teori yang terkandung dalam dua sumber hukum islam tersebut lebih dulu ada sebelum teori barat, sehingga penulis mengatakan bahwa teori belajar dan pembelajaran dari tokoh-tokoh barat sejalan dengan Al-Qur’an dan hadist.
ACTUALIZATION OF KH. ABDURRAHMAN WAHID'S (GUS DUR) THOUGHT: SOCIO-RELIGIOUS AND ECONOMIC EDUCATION PERSPECTIVE Muhammad Fahmi Hidayatullah
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6255

Abstract

Character and economic crises are felt in almost every country. Learn from KH. Abdurrahman Wahid, a religious leader (ulama ') and state leader (umara'), is able to provide an example in caring for unity and integrity through the social, religious and economic fields. Gus Dur's thoughts were born from a boarding school that was able to join Western and Middle Eastern thought through the education he had received. Returning to Indonesia to become a Muslim intellectual, cultural observer, and politician who ordered him to become the fourth president of the Republic of Indonesia. This research method uses descriptive qualitative with the type of character study or literature review with Gus Dur's thoughts in the social, religious and economic fields as the object of his research. Gus Dur's idea in the social and religious aspects is pluralism in uniting the nation. Meanwhile, in the economic aspect, the increase in the country's economic growth starts at -3% to grow by 4.9%. In addition, Gus Dur was very persistent in eradicating corruption by ordering the TGPTPK team even though he was disbanded due to threats. And regarding the prevention of collusion and nepotism, Gus Dur is willing to lose his position rather than violating the constitution.Keywords: Actualization; Gus Dur; Socio-Religion and Economy. AbstrakKrisis karakter dan ekonomi hampir dirasakan setiap negara. Belajar dari KH. Abdurrahman Wahid seorang pemuka agama (ulama’) dan pemimpin negara (umara’) mampu memberikan contoh dalam merawat persatuan dan kesatuan melalui bidang sosial, agama, dan ekonomi. Pemikiran Gus Dur lahir dari pondok pesantren yang mampu dikombinasikan dengan pemikiran Barat maupun Timur Tengah melalui Pendidikan yang telah dikenyamnya. Kembali ke Indonesia menjadi seorang intelektual muslim, budayawan, dan politisi yang mengatarkannya menjadi presiden keempat Republik Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi tokoh atau kajian literatur dengan menjadikan pemikiran Gus Dur bidang sosial, agama, dan ekonomi sebagai objek penelitiannya. Gagasan Gus Dur dalam aspek sosial dan agama adalah pluralism dalam mempersatukan banga. Sementara dalam aspek ekonomi peningkatan pertumbuhan ekonomi negara diawali -3% sampai tumbuh 4,9%. Selain itu, Gus Dur sangat gigih dalam melakukan pemberantasan korupsi melalui pembentukan tim TGPTPK walaupun dibubarkan karena dianggap sebagai ancaman. Dan perihal pencegahan kolusi dan nepotisme, Gus Dur merelakan kehilangan jabatannya dibandingkan melanggar konstitusi.Kata Kunci: Aktualisasi; Gus Dur; Sosio-Religi dan Ekonomi. 
IMPLEMENTATION OF ISLAMIC CHARACTER EDUCATION THROUGH MORNING HABIT PROGRAM Helmi Aziz; Rahila Rahila; Agus Halimi
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6425

Abstract

This study aims to determine the background of organizing Islamic character education through a habituation program at SMP PGII 1 Bandung. Others, to find out the implementation process, the evaluation process, and also the results achieved from the habituation program. This study uses a qualitative approach with a case study method, where researchers explore programs, events, processes, and activities, to one person / more which is presented descriptively. This research shows that SMP PGII 1 Bandung organizes Islamic character education through habituation programs. The form of implementation was carried out through morning greetings, Asmaul Husna dhikr, recitation of the Qur'an, prayer, singing national compulsory songs / PGII hymns, morning inspirations, daily infaq habitation, and duha prayer. Evaluation is carried out on a daily and semester basis. This habituation program can increase the activities of students in carrying out positive habituation, because unconsciously the student routines will be recorded in the subconscious memory and become a habit in their daily lives. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang penyelenggaraan pendidikan karakter Islami melalui program pembiasaan di SMP PGII 1 Bandung.  Lainnya, untuk mengetahui proses penyelenggaraanya, proses evaluasi, dan juga hasil yang dicapai dari program pembiasaan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dimana peneliti melakukan eksplorasi terhadap program, kejadian, proses, dan aktivitas, kepada satu orang/lebih yang disajikan secara deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa SMP PGII 1 Bandung menyelenggarakan pendidikan karakter Islami melalui program pembiasaan. Bentuk implementasinya dilaksanakan melalui kegiatan sapa pagi, dzikir Asmaul Husna, tilawah Qur’an, do’a, menyanyikan lagu wajib nasional/hymne PGII, inspirasi pagi, pembiasaan infak harian, dan shalat dhuha. Evaluasi dilakukan secara harian dan semesteran. Program pembiasaan ini dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam melaksanakan pembiasaan positif, karena secara tidak sadar rutinitas siswa akan terekam dalam memori alam bawah sadar dan menjadi kebiasaan dalam keseharian mereka.
MADRASAH LEADERSHIP IN IMPROVING THE QUALITY OF STUDENTS IN MAN 2 MODEL MEDAN Nur Azizah; Candra Wijaya; Muhayya Meutia; Muhammad Fuad Zaini
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6485

Abstract

The focus of research is: 1) the example of the headmaster of madrasas to teachers, staff and madrasah residents; 2) the head of madrasa in motivating teachers, staff and madrasa citizens; 3) madrasa head in improving the quality of students. The formulation of the problem in this study is how the leadership of the head of state madrasah aliyah in improving the quality of students and the purpose of this study is to find out the leadership of the head of the state madrasa aliyah in improving the quality of students. This type of research is a qualitative research and data collection techniques are observation, interviews and documentation. The results of the study show the leadership of the Madrasah MAN 2 Medan Model as a leader who listens to the opinions and ideas of teachers and madrasa staff who aim to improve the quality of students. The madrasa head gives exemplary values of morality and values of worship to teachers, madrasah staff and residents and the madrasa head gives the example of courtesy in dressing for teachers and students. Efforts to improve the quality of students carried out in madrassas by offering several excellent programs and daily programs. Evaluations conducted by the teacher every day, month and year, this goal is done to see the learning outcomes. AbstrakFokus penelitian merupakan : 1) keteladanan kepala madrasah kepada guru, staf dan warga madrasah; 2) kepal madrasah dalam memotivasi guru, staf dan warga madrasah; 3) kepala madrasah dalam peningkatan mutu peserta didik. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana kepemimpinan kepala madrasah aliyah negeri dalam peningkatan mutu peserta didik dan tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui  kepemimpinan kepala madrasah aliyah negeri dalam peningkatan mutu peserta didik. Jenis penelitian ini merupakn penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan madrasah MAN 2 Model Medan sebagai seorang pemimpin yang mendengarkan pendapat dan ide-ide dari guru dan staf madrasah yang bertujuan untuk peningkatan mutu peserta didik. Kepala madrasah memberikan keteladanan yang bernilai akhlakul karimah dan nilai-nilai ibadah kepada guru, staf dan warga madrasah dan kepala madrasah memberikan keteladana berupa sopan santun dalam berpakaian kepada guru dan peserta didik. Upaya peningkatan mutu peserta didik yang dilakukan di madrasah dengan menawarkan beberapa program unggulan dan program harian. Evaluasi yang dilakukan guru setiap hari, bulan dan tahun, tujuan ini dilakukan untuk melihat hasil pembelajaran.
TERTIARY STUDENTS' ACADEMIC CHEATING IN PALEMBANG BASED ON SELF-REPORTING CHEATING SCALE (SRCS) Muhamad Uyun; Idi Warsah
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6783

Abstract

This study aimed to determine students’ behavior, especially at three campuses in Palembang, regarding academic cheating. This study used a mixed approach. The samples incorporated students of three campuses, namely UIN Raden Fatah, Universitas Sriwijaya, and Universitas Bina Darma Palembang, with a total of 612 students. The data comprised both qualitative and quantitative data. Academic cheating was measured using the self-reporting cheating scale (SRCS) developed by Newstead and adopted by Lim with a total of 20 items having been adapted as to reveal the quantitative data, while the qualitative data were obtained from interviews and observations. This study concluded that cheating behavior was demonstrated by working together with other students to get answers during quizzes and exams, collaborating with other students to complete individual assignments, doing other students’ assignments, writing out by quoting from books or other publication media without including references properly, concluding or summarizing others’ written works without including the authors as references, and allowing ones’ own works to be copied or imitated by other students. AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku mahasiswa khususnya di tiga kampus Palembang tentang kecurangan akademik. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sampel menggunakan tiga (3) tiga kampus yaitu UIN Raden Fatah, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Bina Darma Palembang dengan jumlah Responden 612 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan. Data terdiri dari data kualitatif  dan data kuantitatrif. Kecurangan akademik diukur menggunakan skala self reporting cheating scale (SRCS) yang dikembangkan dari Newstead dan diadopsi oleh Lim dengan jumlah 20 item yang sudah diadaptasi sebagai data kuantitatifnya sedangkan data kualitatif adalah data yang diperoleh dari intervie dan observasi. Penelitian ini memperoleh simpulan bahwa perilaku curang yaitu bekerjasama dengan mahasiswa lain untuk mendapatkan jawaban pada saat kuis maupun ujian, bekerjasama dengan mahasiswa lain untuk menyelesaikan tugas individual, mengerjakan tugas untuk orang lain, membuat tulisan dengan mengutip dari buku atapun media publikasi lainnya tanpa mencantumkan sumber referensi, menyimpulkan ataupun merangkum tulisan orang lain tanpa mencantumkan pengarang sebagai referensi dan mengizinkan tulisan sendiri untuk disalin ataupun dicontoh oleh mahasiswa lain.
MANAGEMENT OF FIQH LEARNING IN SCHOOL AN MADRASAH FOR ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION TEACHER Firman Mansir
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6797

Abstract

The aim of this study examines the importance of Islamic Religious Education (PAI) teachers in managing classroom learning, especially fiqh learning in schools and madrasah. Research method used is literature study. Method of literature study is method of collecting some data obtained through notes, works, or pictures. Thus, discussion or data obtained are the result of exploration from several relevant reading sources. This is an effort, action and method taken by Islamic Religious Education teachers in realizing dynamic and interesting fiqh learning. The management of fiqh learning is very important. Thus, there are no mistakes in understanding fiqh materials which are full of Ulama/theologians’ thoughts, views of mazhab and good and correct worship procedures. Therefore, a fiqh learning approach in schools and madrasa needs to be present using a contextual approach that relates to the context of daily life. One way to make this happen was by using various methods, such as lecture method, the question and answer method, the based method, the recitation method and the drill method. The results explain that the management of fiqh learning in schools and madrasahs consists of lesson planning, learning implementation and learning evaluation. AbstrakPenelitian ini bertujuan menjelaskan tentang pentingnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengatur sebuah pembelajaran di kelas khususnya pembelajaran fiqh di sekolah dan Madrasah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui catatan, karya atau gambar, dengan begitu pembahasan atau data yang diperoleh merupakan hasil eksplorasi dari beberapa sumber bacaan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai usaha, tindakan serta cara yang dilakukan oleh guru PAI dalam mewujudkan pembelajaran fiqh yang dinamis, menarik dan tidak membosankan. Manajemen pembelajaran fiqh sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami materi-materi fiqh yang sarat dengan pemikiran-pemikiran ulama, perbedaan pandangan mazhab serta tata cara ibadah yang baik dan benar. Karena itu, sebuah pendekatan pembelajaran fiqh disekolah dan madrasah perlu hadir dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang mengaitkan pada konteks kehidupan sehari-hari. Salah satu cara mewujudkan hal di atas dengan menggunakan berbagai metode, yang terdiri dari metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode resitasi dan metode drill. Hasilnya kemudian menjelaskan bahwa manajemen pembelajaran fiqh yang ada di sekolah dan madrasah terdiri dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
EFFORTS TO IMPROVE COGNITIVE LEARNING ACTIVITIES AND RESULTS IN FIQIH LESSONS THROUGH THE TOURNAMENT TEAM GAME MODEL WITH QUARTET MEDIA (Quashi Experiment at Madrasah Ibtidaiyah in Padalarang) Dede Ramdani; Bambang Samsul Arifin; Dindin Jamaluddin; Arif Maryadi
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6889

Abstract

This research stems from the low learning activities of students in joining fiqh learning and the low cognitive learning outcomes of students in fiqh subjects. The purpose of this study was to determine the increase in activity and cognitive learning outcomes of students in the class V Fiqh subject. The quantitative approach used in this study, with the Quashi experiment method nonequivalent control group (comparison group / pretest posttest) design. Data collection tools used in this study were observation and tests. Based on the results of research conducted in class V Islamic of elementary school  Al-Adzkar and Sabilil Huda in Padalarang sub-district, it shows that the application of the team game tournament model with quartet card media can increase the learning activities of students with an average increase of 76%. Likewise, the cognitive learning outcomes of students experienced a significant increase, at MI Al-Adzkar the average learning outcomes increased to 75.8 from 33.8, while at MI Sabilil Huda the average rose to 71.00 from 38, 00. AbstrakPenelitan ini bermula dari rendahnya aktivitas belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran fikih serta rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran fikih. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran fikih kelas V. pendekatan kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini, dengan metode Quashi eksperiment nonequivalent control grup (comparison group/pretest posttest) design. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan pada kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Adzkar dan Madrasah Ibtidaiyah Sabilil Huda yang berada di kecamatan Padalarang menunjukan bahwa penerapan model team game tournament dengan media kartu quatet dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dengan rata-rata peningkatan 76%. Begitu juga dengan hasil belajar kognitif peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signitfikan, pada MI Al-Adzkar rata-rata hasil belajar naik menjadi 75,8 dari 33,8, sedangkan pada MI Sabilil Huda rata-ratanya naik menjadi 71,00 dari 38,00.
STUDENT PROBLEMS IN LEARNING ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION IN MAN CURUP: ANALYSIS OF THE TYPES, NUMBERS, AND TEACHER'S EFFORTS IN ALLEVIATE IT Sutarto Sutarto
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6846

Abstract

The present study aimed to reveal the types and numbers of problems as well as teachers’ coping efforts to help students solve their problems in Islamic education learning. This study applied a mixed method deploying a transformative congruent strategy. The population referred to 102 social science students of grade XI at MAN Curup. They were all involved as the samples at once. Subsequently, 4 Islamic education teachers and 3 supervising teachers were incorporated as the informants. The techniques of data collection deployed questionnaires in the form of a problem disclosure instrument called AUM PTSDL and structured interviews. This study uncovered that the types of learning problems experienced by students extended to those associated with prerequisites for the mastery of learning materials (P), learning skills (T), learning facilities (S), personality (D), and learning environments and socio-emotional aspects (L). The average number of problems per student was 50.67. The most problems experienced by students were those of learning skills (T) with the average of 23.6 per student. Subsequently, the least problems were those of learning facilities (S) with the average of 3.7 per student. The coping efforts the teachers made were by means of remedial activities and the provision of counseling guidance services by supervising teachers. Keywords: Types of learning problems; the number of learning problems; Islamic religious educationAbstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan jenis, jumlah dan upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengentaskan masalah belejar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Islam.  Penelitian ini menggunakan mtode mixed methods dengan strategi transformatif konkuren. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan IPS kelas XI MAN Curup yang berjumlah 102 orang dan sekali gus menjadi sampel penelitian. Informen penelitian terdiri dari guru yang mengajar Pendidikan Islam yang berjumlah 4 orang dan guru pembimbing berjumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisoner berupa Alat Ungkap Masalah PTSDL dan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis masalah belajar yang dialami oleh siswa terdiri dari masalah berkaitan dengan Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran (P), Keterampilan Belajar (T), Sarana Belajar (S), Diri Pribadi (D), dan lingkungan Belajar dan Sosio Emosional (L). Jumlah masalah belajar yang dialami siswa rata-rata sebesar 50.67. Masalah yang paling banyak dialami oleh siswa adalah aspek keterampilan belajar (T) dengan rata-rata sebesar 23.6 dan terendah pada aspek sarana belajar (S) dengan rata-rata 3.7 per siswa. Upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu mengentaskan masalah belajar siswa adalah melalui kegiatan remedial dan pemberian layanan bimbingan konseling oleh guru pembimbing. Kata Kunci : Jenis masalah belajar; jumlah masalah belajar; pendidikan agama Islam
AL-ITTIHADIYAH EDUCATION DEVELOPMENT IN NORTH SUMATERA Mursal Aziz; Muhammad Hasbie Ashshiddiqi
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 2 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i2.6586

Abstract

This article aims to describe the development of Al-Ittihadiyah education in North Sumatra. The method of this research is manuscript research supported by observations of the development of Al-Ittihadiyah education in North Sumatra. Al-Ittihadiyah is an Islamic-based community organization that has been active in the field of education. Al-Ittihadiyah has a role in the process of renewing Islamic education. One of Al-Ittihadiyah's efforts in uniting Muslims is through education. So in this case Al-Ittihadiyah intends to organize an Islamic education system that is more orderly, more modern, and organized into an organization, especially Islamic schools or colleges that have not been incorporated in a particular organization. The management of Islamic education under the auspices of Al-Ittihadiyah in achieving the ideals of Islamic religious organizations has compiled and formed an Islamic education curriculum according to the needs of Muslims. Al-Ittihadiyah continues to actively participate in organizing Islamic education more regularly and responsively to the needs of the Muslim community. In general, the educational institutions developed by the Al-Ittihadiyah organization are Islamic educational institutions, both in the style of madrassas and religious schools, as well as orphanages from elementary to tertiary levels. Al-Ittihadiyah with various developments continues to be consistent to contribute to the education of the surrounding community. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan pendidikan Al-Ittihadiyah di Sumatera Utara. Adapun metode penelitian ini adalah penelitian naskah dengan didukung observasi perkembangan pendidikan Al-Ittihadiyah di Sumatera Utara. Al-Ittihadiyah merupakan suatu organisasi masyarakat berbasis Islam yang telah memiliki kiprah dalam bidang pendidikan. Al-Ittihadiyah memiliki peran dalam proses pembaharuan pendidikan Islam. Salah satu upaya Al-Ittihadiyah dalam menyatukan umat Islam adalah melalui pendidikan. Maka dalam hal ini Al-Ittihadiyah berkeinginan dalam menyelenggarakan suatu sistem pendidikan Islam yang lebih teratur, lebih modern, dan terorganisir ke dalam suatu organisasi, khususnya sekolah-sekolah atau perguruan perguruan Islam yang belum tergabung dalam suatu organisasi tertentu. Pengelolaan pendidikan Islam dalam naungan Al-Ittihadiyah dalam mencapai cita-cita organisasi keagamaan Islam telah menyusun dan membentuk kurikulum pendidikan Islam sesuai dengan kebutuhan umat Islam. Al-Ittihadiyah terus berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan pendidikan Islam lebih teratur dan responsive terhadap kebutuhan masyarakat Muslim. Secara umum lembaga pendidikan yang dikembangkan organisasi Al-Ittihadiyah adalah lembaga pendidikan Islam, baik bercorak madrasah maupun sekolah-sekolah agama, serta Panti Asuhan mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Al-Ittihadiyah dengan berbagai perkembangan terus konsisten untuk berkontibusi dalam pendidikan masyarakat di sekitarnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 14