cover
Contact Name
Rachmad Mulyadi
Contact Email
-
Phone
0541-6525067
Journal Mail Official
ulin.jhuttrop@fahutan.unmul.ac.id
Editorial Address
Jl. Penajam Kampus Gunung Kelua PO. Box 1013
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
ULIN: Jurnal Hutan Tropis
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25991205     EISSN : 25991183     DOI : -
Core Subject : Social,
ULIN: Jurnal Hutan Tropis published by Forestry Faculty of Mulawarman University, which is published twice a year in March and September with p-issn 2599-1205 and e-issn 2599-1183. It contains articles of research or study of literature in the field of Forest Management, Forest Conservation, Silviculture, and Forest Product. Language used for full article in this journal is Bahasa Indonesia, abstract in English and Bahasa Indonesia.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2017)" : 13 Documents clear
ANALISIS POTENSI KAWASAN UNTUK ZONASI DI KHDTK HUTAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LOA HAUR DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Max Marthen Christoffel Tumbol; Muhammad Sumaryono
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.626 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.901

Abstract

Dalam rangka mengurangi laju degradasi keanekaragaman tumbuhan dibutuhkan suatu kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan, maka perlu dibangun KHDTK Hutan Pendidikan Dan Pelatihan. Untuk menunjang kegiatan dimaksud  maka perlu adanya pengelolaan kawasan yang salah satunya adalah dalam bentuk penataan zonasi. Penelitian ini bertujuan mengaplikasi pemanfaatan data keruangan yang terkini di areal KHDTK Hutdik Loa Haur di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan penerapan teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh, mengetahui kondisi biofisik, pemanfaatan ruang secara aktual dan peruntukan KHDTK Hutan Pendidikan Dan Pelatihan sebagai dasar penataan zonasi secara mikro, menghasilkan peta zonasi terbaru dalam rangka mendukung pengelolaan KHDTK Hutan Pendidikan Dan Pelatihan. Penelitian ini dilaksanakan di KHDTK Hutan Pendidikan Dan Pelatihan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengumpulan data berupa peta analog dan digital yang selanjutnya diproses melalui analisis data spasial dan interpretasi citra satelit. Dari semua peta yang diperoleh dari hasil tumpang susun, analisis data spasial dan interpretasi citra satelit,  kemudian dilakukan pembuatan peta tutupan lahan dan peta arahan zonasi KHDTK Hutan Pendidikan Dan Pelatihan. Hasil yang diperoleh dari panelitian ini adalah terbentuk 4 (empat) zona di dalam KHDTK Hutan Pendidikan Dan Pelatihan, yaitu zona sarana dan prasarana, zona perlindungan dan pelestarian alam, zona wisata alam dan jasa lingkungan, serta zona Rehabilitasi dan Kelompok Tani Hutan
IDENTIFIKASI POHON INANG EPIFIT DI HUTAN DIPTEROCARPACEAE DATARAN RENDAH KLIMAKS KABUPATEN MALINAU Akas Pinaringan Sujalu
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.939 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1014

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode petak tunggal dengan pengambilan data secara sensus, bertujuan untuk mengidentifikasi pohon inang ephipit pada hutan Primer dataran rendah seluas 6 hektar di kabupaten Malinau. Pohon inang ephipit di hutan Primer ditemukan 696 pohon atau 116 pohon per hektar, yang terdiri dari 179 spesies dalam 85 genus dan 39 suku dengan 417 pohon (59.9%) berdiameter 36-67 cm.  Pohon inang dari famili Dipterocarpace di temukan paling banyak di hutan Primer (± 80%) terutama dari Suku Shorea sp (42.2%), dengan Shorea parvifolia Dyer. merupakan pohon inang paling banyak ditemukan (50 pohon).
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH-BUAHAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR Marjenah Marjenah; Wawan Kustiawan; Ida Nurhiftiani; Keren Hapukh Morina Sembiring; Retno Precillya Ediyono
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.572 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.800

Abstract

 Buah-buahan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia. Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya saja, misalnya dibuat jus, selai, salad, sirup, dll. Sedangkan kulit buahnya hanya dibuang dan menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif pemanfaatan limbah kulit buah-buahan dan mengetahui  unsur hara yang   terkandung di dalam pupuk organik cair (POC) yang bahan bakunya berasal dari limbah kulit buah-buahan. Penelitian ini dilaksanakan di Persemaian Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman dengan waktu ± 3 bulan efektif. Pola penelitian menggunakan 2 campuran bahan baku kompos yaitu limbah kulit buah nenas + limbah kulit buah naga (A) dan limbah kulit buah nenas + limbah kulit buah jeruk (B) dengan waktu pengambilan air lindi pada pekan ke-2, ke-4, dan ke-6 setelah kegiatan pengomposan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lindi yang berasal dari campuran kulit buah nenas + buah naga menghasilkan lindi yang lebih banyak (8.960 ml) dibandingkan lindi yang berasal dari campuran kulit buah nenas + kulit buah jeruk (6.551 ml). Kandungan unsur hara P tersedia pada lindi yang berasal dari campuran kulit buah nenas dan kulit buah jeruk hampir 8-10 kali lipat bila dibandingkan dengan standar mutu pupuk organik. pH lindi yang dari campuran kulit buah nenas + buah naga rata-rata 3,63 dan pH campuran kulit buah nenas dan kulit buah jeruk rata-rata 3,71; kedua-duanya masih di bawah angka standar mutu yaitu 4-9. Perlu dilakukan penelitian yang lain untuk mengaplikasikan pupuk organik cair yang dihasilkan. 
STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN DAYA SAING BARANG KAYU DAN HASIL HUTAN DI KOTA TARAKAN Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.928 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1009

Abstract

Produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) yang tergolong dalam kelompok barang kayu dan hasil hutan di Kota Tarakan memiliki daya saing yang tinggi. Namun daya saing tersebut masih dapat ditingkatkan serta perlu dikuatkan, karena adanya persaingan dalam pemasaran produk yang dihasilkan oleh industri pengolahan yang berada di dalam dan di luar Kota Tarakan. Tujuan dari studi ini adalah untuk merumuskan strategi dan program  penguatan daya saing barang kayu dan hasil hutan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Studi dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2015. Penelitian ini mengumpulkan data primer dan sekunder. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats/SWOT) digunakan untuk menganalisis data. Daya saing barang kayu dan hasil hutan di Kota Tarakan berada pada kuadran agresif. Strategi penguatan daya saing barang kayu dan hasil hutan antara lain peningkatan kemampuan IKM dalam memperoleh bahan baku, modal usaha, manajemen produksi dan keuangan, pemasaran, dan akses terhadap kegiatan pembinaan. Program penguatan daya saing barang kayu dan hasil hutan antara lain program peningkatan ketersediaan hasil hutan baik kayu dan non kayu, aksesibilitas ke lembaga keuangan, dan pembinaan manajemen produksi dan manajemen usaha, serta program pengembangan pasar di dalam dan luar negeri bagi produk-produk IKM.
KARAKTERISTIK EKSTRAK DARI KULIT KAYU BAKAU DENGAN PELARUT YANG BERBEDA Suhendry Suhendry; Enih Rosamah; Edi Sukaton
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.459 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1021

Abstract

Tanin dari ekstrak tumbuhan memiliki beragam kegunaan, yang paling populer adalah sebagai bahan substitusi perekat dalam industri pengolahan kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ekstrak dari kulit kayu bakau dari jenis Rhizophora mucronata, R. apiculata dan Avicennia officinalis dan untuk menganalisa sifat-sifat taninnya secara fisik. Data dianalisis dengan menggunakan rancangan faktorial acak lengkap 3 X 3 dengan 3 kali ulangan. Respon yang diukur adalah pengaruh jenis kayu dan bahan pemasaknya terhadap kadar padat dan rendemen. Pengujian viskositas dan waktu gelatinasi hanya dicari nilai rataannya dan dibahas secara deskriptif analitik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kayu dan bahan pemasak memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kadar padat dan rendemen,  dimana untuk kadar padat tertinggi diperoleh pada jenis kayu A. officinalis dengan bahan pemasak Na2CO3 1% sebesar 7,866 %. Rendemen tertinggi diperoleh  pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1% sebesar 31,003%. Waktu gelatinasi tercepat diperoleh pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1% pada taraf konsentrasi formaldehid 15%. Viskositas tertinggi diperoleh pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1%.
SIFAT KIMIA AIR OBYEK WISATA ALAM GUNUNG RIAN DI KABUPATEN TANA TIDUNG, KALIMANTAN UTARA Mohammad Irwan Kurniawan; Karyati Kasiman
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.2 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.788

Abstract

The management of tourism sector needs to control environment quality, such as potency of water pollution. The objective of this study was to know the water chemical properties in ecotourism area of Rian Mountain, District of Tana Tidung, Province of North Kalimantan. The water samples were taken at two sampling points, such as waterfall of Rian Mountain and Rian River. The tested water chemical properties were pH, dissolved oxygen (DO), sulphate (SO4), nitrite (NO2-N), biological oxygen demand (BOD5), chemical oxygen demand (COD), iron (Fe), manganese (Mn), and lead (Pb). The result showed that the water chemical properties in two sampling points based on Regulation of East Kalimantan Governor No. 02/2011 about The Management of  Water Quality and Water Pollution Control are included to Class I that is can be used to raw water for drinking water, and/or for the other purposes that required similar water quality to that purpose. Beside for potencial ecotourism area, tourism object of Rian Muntain in Tana Tidung can be alternative of clean water source to be consumed safely by the people who live in the area, because until now they do not receive water pipe facilities of MunicipalWater Works (PDAM) yet.
STRUKTUR ANATOMI KAYU TAHONGAI (Kleinhovia hospita Linn) Kusno Yuli Widiati
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.676 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1010

Abstract

Kayu Tahongai telah dikenal sebagai tumbuhan obat yang berasal dari Kalimantan, terutama dari manfaat kandungan daunnya. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dari batang tahongai yang belum diketahui secara luas. Analisis yang digunakan secara deskriptif kuantitatif. Secara mikroskopis kayu tahongai  mempunyai pori yang tersebar secara baur dalam susunan tanpa pola tertentu dengan gabungan ganda radial, bidang perforasi  sederhana dan noktah yang berseling. Jari-jari multiseriate, biseriate, heterogenus dan terdapat kristal prismatik dengan parenkim aksial  apotrakeal diffuse. Diameter pori kategori sedang, tinggi pori sedang, dan jumlah pori jarang. Tinggi jari-jari termasuk kategori luar biasa pendek, lebar agak sempit dengan jumlah sedang. Panjang serat termasuk sedang, dengan diameter serat sangat besar dan tebal dinding serat termasuk kategori sangat tipis. Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara dimensi serat dengan arah pertumbuhan dari empulur ke kulit.
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI PADA KAWASAN REKLAMASI TAMBANG BATU BARA PT JEMBAYAN MUARABARA KALIMANTAN TIMUR Sri Sarminah; Dian Kristianto; Muhammad Syafrudin
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.359 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.793

Abstract

Penambangan batubara yang menggunakan teknik penambangan secara terbuka seperti yang dilakukan oleh PT Jembayan Muarabara Kalimantan Timur memiliki banyak dampak negatif,  yaitu berubahnya kondisi suatu lingkungan dengan penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, terjadinya erosi dan sedimentasi, serta terjadinya gerakan tanah atau longsoran. Untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari model penambangan terbuka ini dilakukan kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang untuk memperbaiki kondisi areal yang terbuka tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada areal reklamasi pertambangan batubara PT Jembayan Muarabara.  Penelitian ini dilaksanakan di tiga areal reklamasi yaitu areal Disposal, areal Stock Soil dan areal Revegetasi  PT Jembayan Muarabara Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Penelitian laju erosi  menggunakan metode tongkat (stick) meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi (PUE) berukuran 20 m × 20 m sebanyak 3 buah yaitu  PUE Stock Soil, PUE Disposal dan PUE Revegetasi. Pada setiap  PUE tersebut dibuat sub PUE berukuran 5 m × 5 m dan pada setiap ujung sub PUE dipasang tongkat erosi berbahan stainless, dan pengambilan sampel tanah untuk sifat fisik tanah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju erosi potensial tertinggi terjadi di areal disposal aktif  yaitu  sebesar 2822,40 ton/ha/thn, kemudian di areal Stock soil sebesar 884,40 ton/ha/thn, sedangkan laju erosi terendah yaitu  499,12 ton/ha/thn terdapat di areal Revegetasi dan termasuk Tingkat Bahaya Erosi sangat berat.  
KEANEKARAGAMAN JENIS LIANA PADA PAPARAN CAHAYA BERBEDA DI HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Nur Hidayah; Rita Diana; Hastaniah Hastaniah
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.065 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1019

Abstract

Liana merupakan tumbuhan memanjat dan membelit pada tumbuhan lain untuk memperoleh cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mengetahui keanekaragaman jenis liana pada kondisi paparan cahaya yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling, teknik pengambilan data menggunakan metode transek dengan panjang 100 meter dan lebar 20 meter pada tiga paparan cahaya berbeda yaitu paparan cahaya terbuka sebesar 261.200 lux, paparan cahaya sedang sebesar 3.141 lux dan paparan cahaya tertutup sebesar 943 lux. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa liana yang hadir pada lokasi dengan paparan cahaya terbuka memiliki jumlah individu terbesar sebanyak 1227 individu yang terdiri dari 3 jenis, pada lokasi dengan paparan cahaya sedang liana yang hadir sebanyak 20 jenis dengan jumlah individu sebanyak 956 individu, sementara pada lokasi dengan paparan cahaya tertutup jenis liana yang hadir sebanyak 26 jenis dengan jumlah individu sebanyak 102 individu. Total individu yang hadir pada 3 lokasi adalah sebanyak 2285 individu yang terdiri dari 38 jenis. Indeks Dominansi pada lokasi terbuka sebesar 0,96 dan Indeks Dominansi pada lokasi tertutup sebesar 0,07. Indeks Keanekaragaman terendah pada lokasi terbuka sebesar 0,12 dan indek keanekaragaman tertinggi pada lokasi tertutup sebesar 2,88 dimana nilai ini secara umum menunjukkan indek keanekaragaman pada tingkat sedang.
UJICOBA PERBANYAKAN VEGETATIF SAMBUNG TANAMAN Gyrinops versteegii Ali Setyayudi; Y. M. M. Anita Nugraheni; Lutfi Anggadhania; Mansyur Mansyur
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.866 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.799

Abstract

 Dalam pembudidayaan tanaman penghasil gaharu masyarakat banyak memanfaatkan anakan alam dan biji, namun sumber benih yang ada belum teruji serta belum dibangun atas dasar kemampuan menghasilkan gaharu sehingga produktivitas gaharu yang dihasilkan belum konsisten. Peningkatan produktivitas gaharu dapat didekati melalui peningkatan kemampuan tanaman merespon serangan dan membentuk gaharu, namun kemampuan setiap tanaman berbeda-beda meskipun dalam jenis yang sama. Oleh karena itu diperlukan teknik kloning agar diperoleh tanaman berkemampuan sama. Kloning tanaman dapat dilakukan melalui perbanyakan vegetatif, salah satu diantaranya adalah dengan teknik sambung. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keberhasilan teknik perbanyakan sambung pada tanaman penghasil gaharu jenis Gyrinops versteegii. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan tiga perlakuan teknik sambung yaitu sambung atas, samping, dan menyusu. Ulangan berupa pohon asal scion sebanyak lima ulangan dengan setiap ulangan dibuat 4 unit sambungan sehingga total terdapat 60 unit percobaan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata keberhasilan teknik sambungan sebesar 36,67% dengan sambungan menyusu memiliki keberhasilan tertinggi sebesar 65%.

Page 1 of 2 | Total Record : 13