cover
Contact Name
Mira Mirnawati
Contact Email
miramirnawati@ung.ac.id
Phone
+6281356708379
Journal Mail Official
redaksiideaspublishing@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prof. Joesoef Dalie/Pangeran Hidayat/JDS (Jalan Dua Susun) Nomor 110 Kota Gorontalo 96128
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya
Published by Ideas Publishing
ISSN : 2442367X     EISSN : 2656940X     DOI : https://doi.org/10.32884
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ideas adalah sebuah jurnal online berbasis OJS yang memfasilitasi publikasi artikel ilmiah dari hasil penelitian. Hasil penelitian dapat berupa hasil penelitian mandiri atau kolaboratif. Peneliti dapat berasal dari berbagai kalangan seperti guru, dosen, mahasiswa, atau praktisi. Fokus kajian keilmuan Jurnal Ideas terbagi menjadi tiga ruang lingkup yang setiap ruang lingkupnya membatasi pada beberapa kajian saja. Berikut ini secara detail dijelaskan.
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)" : 40 Documents clear
Penerapan Aplikasi Google Meet dalam Perkuliahan Daring Mahasiswa PGMI pada Mata Kuliah Pengukuran Geometri Tiara Nurhayati; Melly Andriani; Siti Fatonah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.587

Abstract

Pendidikan daring dibutuhkan untuk menghasilkan proses pembelajaran jarak jauh terbaik di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan menguraikan penerapan aplikasi Google Meet dalam perkuliahan daring mahasiswa PGMI pada mata kuliah Pengukuran Geometri selama pandemi Covid-19. Penelitian berjenis kuantitatif ini dilakukan pada 30 mahasiswa PGMI angkatan 2020 kelas A. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perkuliahan melalui aplikasi Google Meet sangat mudah diakses oleh beberapa mahasiswa PGMI. Beberapa mahasiswa menyatakan bahwa lembar kerja mahasiswa berisi materi perkuliahan dapat dipahami dengan mudah. Sementara itu, terdapat 23 mahasiswa yang setuju dan 17 mahasiswa yang tidak setuju terhadap efektifitas penerapan aplikasi Google Meet dalam proses pembelajaran. This study aims to describe the implementation of google meet during online lectures for PGMI students in the Geometry Measurement course during the Corona virus pandemi. The subjects of this research are PGMI students class A class of 2020 with 30 students. This type of research uses quantitative research. This study describes the implementation of lectures using google meet. Information on research results through google meet in PGMI student lectures is very easily accessible to some students, on the other hand, who face student difficulties. In delivering the Student Worksheet material during lectures using Google Meet, several students gave a statement that they strongly agreed that the Student Worksheet was able to be understood and interpreted well and easily. The effectiveness of using the Google Meet application in lectures, 23 students stated that they were very able to follow the teaching and learning process, while 17 students said they did not agree with the effectiveness of the teaching and learning process. Students who cannot understand the material during the teaching and learning process are sometimes constrained by the signal being cut off due to rain or bad weather. So, the teacher makes and sends Student Worksheets via grup WhatsApp before the online teaching and learning process is carried out and students can learn first and when there is some material that cannot be understood it can be discussed during a meeting via google meet. Assessment in online lectures through Google Meet can also be assessed through question and answer interactions, discussions, and presentations of the questions contained in student worksheets.
Gaya Kepemimpinan Pengurus Organisasi IPMAKA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kandis) di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Nurmai Rahayu; Daeng Ayub; Sumardi Sumardi
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.638

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan tentang leadership style pengurus organisasi IPMAKA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kandis) di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, yang meliputi: gaya kepemimpinan Pengurus Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kandis di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak dan daya tarik penyelesaian masalah kepemimpinan organisasi IPMAKA. Penelitian ini memiliki 4 indikator yaitu: (1)bentuk mempengaruhi Demokratis, (2)bentuk mepengaruhi Otokratis, (3)bentuk mempengaruhi paternalistik, (4)bentuk mempengaruhi Laissez faire. Dalam studi yang dilakukan ini, penulis menggunakan cara kualitatif bersama strategi deskriptif diterapkan guna memiliki situasi serta keadaan yang memang nyata. Studi ini ingin memiliki suatu pencapaian dalam bentuk pengetahuan yang dianilisis melalui bentuk mempengaruhi pemimpin Pengurus di Organisasi IPMAKA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kandis) yang terletak di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sudah berjalan cukup baik, namun sebagian pengurus organisasi IPMAKA ada yang masih belum memahami fungsi dan tugasnya dalam menjalankan organisasi. This study addreses the leadership style of the IPMAKA (Kandis Student Association) organizational management in Kandis District, Siak Regency, including: the leadership style of the Kandis Student Association Management Organization in Kandis District, Siak Regency, and solving problems in the leadership of the IPMAKA organization. That it has been explained in the field results that there is a history of the formation of IPMAKA to the implementation of new management from the old and new periods at IPMAKA, there is an attraction for the authors to examine this study by seeing that there is an unusual problem solving in an organization. This study has 4 indicators, namely: (1) the form of influencing the Democratic, (2) the form of influencing the Autocratic, (3) the form of influencing the paternalistic, (4) the form of influencing Laissez faire. In this study, the author uses a qualitative method along with a descriptive strategy to apply real situations and circumstances. This study wants to have an achievement in the form of knowledge which is analyzed through influencing the leaders of the Management at the IPMAKA Organization (Kandis Student Association) located in Kandis District, Siak Regency.
Menelaah Produktivitas dan Keterlekatan Kerja Pegawai di DKI Jakarta: Berpengaruhkah Ambidextrous Leadership dan Digital Culture Semasa Covid-19? Nopriadi Saputra; Kinanti Tri Anjelika; Farhan Fitt Fanani
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.631

Abstract

Produktivitas dan keterlekatan kerja menjadi isu strategis ketika perusahaan selaku organisasi bisnis menghadapi masa sulit seperti saat pandemi Covid-19 berlangsung. Penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor produktivitas dan keterlekatan kerja pegawai milenial. Apakah ambidextrous leadership dan juga digital culture berpengaruh terhadap produktivitas dan keterlekataan kerja? Artikel ini dikembangkan berdasarkan riset kuantitatif dengan analisis deskriptif dan kausal terhadap pegawai milenial di DKI Jaya sebagai responden. Analisis structural equation modelling berbasis aplikasi SmartPLS digunakan untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa produktivitas kerja pegawai milenial semasa Covid-19 tidak dipengaruhi oleh digital culture, ambidextrous leadership maupun work engagement. Namun work engagement saja yang dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Work productivity and engagement have become important issues when business organizations face difficult times such as during the Covid-19 pandemic. This article aims to statistically examine the factors that affect productivity and work attachment for millennial employees. Do ambidextrous leadership and digital culture have enough influence on productivity and work engagement? This article was developed based on quantitative research with descriptive and causal analysis of data obtained from 399 millennial employees in DKI Jaya as respondents. Structural equation modeling analysis based on the SmartPLS application was used to obtain conclusions. This article proves that work productivity of millennial employees during Covid-19 is not affected by digital culture and ambidextrous leadership, but work engagement is impacted.
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis antara Pembelajaran TPS dan NHT Minta Ito Simamora; Nur Rahmi Rizqi
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.571

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki perbedaan: (1) kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang menerima pembelajaran kooperatif tipe TPS dan NHT, (2) kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TPS danNHT, dan (3) interaksi yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran matematika (TPS, NHT) dengan kemampuan awal (tinggi, sedang, rendah) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan komunikasi matematis siswa. Sampel eksperimen ini dilakukan di kelas VIII-3 dan VIII-4, masing-masing sebanyak 25 siswa. Instrumen yang digunakan menguji kemampuan pemecahan masalah matematis dan komunikasi matematis yaitu tes. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan Uji analisis varian dua jalur (ANAVA). Hasil penelitian ini adalah diperoleh rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas TPS 28,64 dan rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas NHT 22,20. Rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis kelas TPS 13,40 dan Rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis kelas NHT 11,72. Setelah dilakukan uji-t diperoleh t hitung pada kemampuan pemecahan masalah matematis 4,546 dan t hitung pada kemampuan komunikasi matematis 1,916. The purpose of this study is to investigate the differences in: (1) math problem solving ability between students receiving TPS and NHT cooperative learning method, (2), students receive cooperative learning in mathematics through TPS and NHT, and (3) having meaningful interactions. between students who acquire mathematics (TPS, NHT) and their initial capacity (high, medium, low) in math problem solving and communication skills. The sample of this exeperiment research has already been conducted in the classes of VIII3 and VIII 4, that involved 25 students in each classes, The instruments used to test math problem solving and communication skills is a quiz. The data analysis technique in this study used two-way analysis of the test of variance (ANAVA). The average problem-solving ability test of TPS class is 28.64 and the average ability test of NHT class is 22.20. The average Mathematical Communication Aptitude test for the TPS class is 13.40 and the average Mathematical Communicative Ability test for the NHT class is 11.72. After conducting the test, people got a score of 4,546 for math problem solving ability and 1,916 for math communication ability.
Peluang dan Tantangan Pengembangan Curug Gemawang sebagai Destinasi Ekowisata Damiasih Damiasih; Bakti Toyoning Samudra
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.688

Abstract

Pengembangan destinasi wisata semakin hari semakin menarik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peluang dan tantangan pengembangan destinasi ekowisata Curug Gemawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan analisis data SWOT sebagai perumusan strategi berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal pada objek yang telah diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan Curug Gemawang sangat berpeluang untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata. Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis SWOT, disimpulkan bahwa analisis terhadap 13 (tiga belas) faktor internal, terdapat 12 (dua belas) faktor yang menjadi kekuatan yaitu keberadaan objek wisata yang memiliki ciri khas keunikan, akses yang mudah dijangkau, petunjuk arah yang memadai, lokasi yang aman, daya tarik, kebersihan, kenyamanan, fasilitas penunjang yang memadai, kepengelolaan, peran serta masyarakat, retribusi sebagai masukan keuangan, daya tarik atraksi wisatanya, dan daya dukung; 2) faktor yang masih lemah hanya di 1 (satu) faktor akomodasi penginapan yang belum tersedia di sekitar lokasi; 3) kemudian. Lalu untuk analisis faktor eksternal, terdapat 3 (tiga) faktor sebagai peluang. yakni pangsa pasar untuk semua umur, promosi yang sudah dilakukan, daya saing terhadap objek wisata lainnya, dan wisatawan; serta 4) adanya 2 (dua) faktor sebagai ancaman yaitu belum maksimalnya pemanfaatan teknologi sebagai sarana pengelolaan hingga promosi, selain itu belum adanya regulasi pengelolaan wisata yang paten. The development of tourist destinations is increasingly attractive. This article aims to examine the opportunities and challenges of developing Curug Gemawang ecotourism destinations. The research uses a descriptive qualitative approach, with data analysis using SWOT analysis as a strategy formulation based on the results of the identification of internal and external factors on the object that has been studied. The results of this study indicate that Curug Gemawang is very likely to be developed into an ecotourism destination. Based on the results of the analysis using SWOT analysis, it is concluded that: 1) analysis of 13 (thirteen) internal factors, there are 12 (twelve) factors that become strengths, namely the existence of tourist objects that have unique characteristics, easy access, good directions. adequate, safe location, attractiveness, cleanliness, comfort, adequate supporting facilities, management, community participation, retribution as financial input, attractiveness of tourist attractions, and carrying capacity; 2) factors that are still weak in only 1 (one) factor of lodging accommodation that is not yet available in the vicinity of the location; 3) then for the analysis of external factors, there are 3 (three) factors as opportunities, namely market share for all ages, promotions that have been carried out, competitiveness against other tourist objects, and tourists; and 4) there are 2 (two) factors as threats, namely the not yet maximal use of technology as a means of management to promotion, besides that there is no patent tourism management regulation.
Komparasi Penggunaan Aplikasi Prezi vs Microsoft Power Point sebagai Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Lisa Nursita; Resky Nur Alifa; Akmal Akmal
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.556

Abstract

Tujuan penelitian membandingkan media ajar prezi vs microsoft power point terhadap hasil belajar. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan mengelompokkan sampel menjadi dua kelompok diikuti treatment pembelajaran dengan aplikasi berbeda. Hasil penelitian menunjukkan kelompok eksperimen treatment pembelajaran melalui prezi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi daripada sampel pembelajaran microsoft power point. Sampel lebih memahami materi jika media ajar menggunakan prezi dibandingkan microsoft power point. Pemilihan media ajar yang tepat dan inovatif mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pendidik seharusnya tidak hanya meningkatkan pengetahuan pada bidang keahliannya, tetapi juga meningkatkan skill dalam penguasaan teknologi agar mampu menggunakan media ajar yang variatif dan inovatif. The purpose of the study was to compare Prezi vs Microsoft Power Point teaching media on learning outcomes. The research method is an experimental method by grouping samples into two groups followed by learning treatments with different applications. The results showed that the experimental group learning treatment through Prezi had higher learning outcomes than the Microsoft Power Point learning sample. The sample understands the material better if the media uses Prezi than Microsoft Power Point. Selection of appropriate and innovative teaching media can improve student learning outcomes. Educators should not only increase knowledge in their field of expertise, but also improve skills in mastering technology in order to be able to use varied and innovative media.
Fungsi Kesantunan Tindak Direktif Guru Taman Kanak-Kanak dalam Interaksi Pembelajaran Anisa Ulfah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.672

Abstract

Tindak direktif merupakan salah satu tindak tutur yang harus disampaikan guru taman kanak-kanak (TK) dengan bahasa yang empatik, efektif, dan santun selama interaksi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi kesantunan tindak direktif guru TK dalam interaksi pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan kajian sosiopragmatik. Data penelitian berupa bentuk dan strategi tuturan guru TK dalam interaksi pembelajaran yang mengandung tindak direktif. Berdasarkan analisis data didapatkan hasil penelitian bahwa kesantunan tindak direktif guru TK memiliki beberapa fungsi, yaitu (1) menanamkan nilai-nilai karakter, agama, moral, dan sosial, (2) menjalin hubungan yang harmonis, (3) mencapai tujuan pembelajaran, dan (4) membudayakan bertutur santun. The directive act is one of the speech acts that must be conveyed by the kindergarten teacher in empathic, effective, and polite language during learning interactions. This study aims to describe the function of the directive act of Kindergarten teachers in learning interactions. The research was conducted with a qualitative approach using a sociopragmatic study. The research data is in the form of forms and speech strategies of kindergarten teachers in learning interactions that contain directive acts. Based on the data analysis, it was found that the politeness of the directive acts of kindergarten teachers has several functions, namely (1) instilling character, religion, moral, and social values, (2) establishing harmonious relationships, (3) achieving learning objectives, and (4) cultivating speech.
Efektivitas Pembelajaran Pancasila Berbasis Google Sites Berbantuan Quizizz untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Mutiara Nurmanita
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan pembelajaran pancasila berbasis google sites berbantuan quizizz untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 21 mahasiswa prodi Perbankan Syariah sebagai kelas eksperimen dan 21 mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam sebagai kelas kontrol. Data diperoleh melalui tes dan dokumentasi selama penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan analisis uji t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung < t tabel (4,101 < 1,997), maksudnya Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya pembelajaran google sites dengan bantuan quizizz dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. The aim of this study is to benchmark the effectiveness of studying google sites through quizizz on Pancasila courses in regards to students’ ability to think. The study used a sample of 21 students the Islamic Banking as an experimental class and 21 students Islamic Religious Education as a control class. Data is obtained through tests and documentation. This research uses descriptive quantitative with t-test analysis. The results showed the value of t count < t table (4,101 < 1,997), meaning Ha was accepted. This means that learning google sites with the help of quizizz can improve students critical thinking ability.
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Solvabilitas dan Likuiditas pada Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan Noor Anisyah; Syahran Syahran
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.608

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami kinerja keuangan Kementerian Agama Kota Tarakan berdasarkan rasio solvabilitas dan rasio likuiditas. Hasil analisis data disimpulkan bahwa kinerja keuangan Kementerian Agama Kota Tarakan didasarkan pada rasio solvabilitas yang diketahui sebesar 0,09 pada tahun 2012, artinya 0,09% dari total aset tetap Kementerian Agama Tarakan ditutupi oleh utang dari pihak lain. Pada 2013, kuota meningkat menjadi 2,91%. Hal ini menunjukkan kemampuan yang buruk untuk menggunakan aset untuk mengamankan dan membayar utang. Kemudian menurun pada tahun 2014 dan 2015, meningkat lagi pada tahun 2016, dan menurun lagi pada tahun 2017. Dari perhitungan debt ratio di atas dapat kita simpulkan bahwa nilai rasio yang rendah menunjukkan berkurangnya risiko perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya. Rasio output keuangan saat ini lebih dari 1,0 kali, menunjukkan bahwa Kementerian Agama Kota Tarakan memiliki kapasitas yang kuat untuk membayar kewajibannya, sesuai dengan hasil review rasio likuiditas tahun 2012. Karena rasio aset terhadap kewajiban adalah lebih tinggi dari kewajiban yang dipertahankan. Demikian pula, kemauan membayar utang 1,58 kali pada 2017. Namun, rasio lancar Kementerian Agama Kota Tarakan kurang dari 1,0 kali dari tahun 2013 hingga 2016, menimbulkan keraguan atas kemampuannya untuk membayar utang. The purpose of this study was to evaluate and understand the financial performance of the Ministry of Religion of the City of Tarakan using the ratio of solvency to liquidity. As a result of data analysis, it was concluded that the financial performance of the Ministry of Religion of Tarakan City is based on the solvency ratio, it was found that the 2012 Debt to Asset Ratio was 0.09 meaning that 0.09% of all fixed assets of the Ministry of Religion Office of Tarakan City were funded by other parties' debts. In 2013 the value of the ratio increased to 2.91%, indicating that it was less able to utilize each of its assets to guarantee and pay off debts that were due. Then the decline in 2014 and 2015 increased again in 2016 and fell again in 2017. Based at the calculation of Debt to Asset Ratio above it may be concluded that the low ratio fee suggests a lower of the danger of the incapacity of the agency to pay all its obligations. The effects of the 2012 liquidity ratio evaluation display that the modern-day monetary overall performance ratio is greater than 1.zero times, the Tarakan City Ministry of Religion has a very good capacity to repay its obligations. Because the contrast of the belongings is more than the liabilities held. Likewise in 2017 with a debt reimbursement capability of 1.fifty eight times. However, the modern-day ratio of the Ministry of Religion of the City of Tarakan withinside the duration 2013-2016 become beneathneath 1.zero times, so its capacity to repay money owed become nonetheless questionable.
Memotion of Fragrance Sharon Elnissi; Muhamad Ali Rahim; Wawan Suryana
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.492

Abstract

Karya yang dihadirkan menggunakan readymade object dengan teknik merakit mix-media yang dikombinasikan dengan teknik olfactory art (seni rupa penciuman), memanfaatkan Parfum wanita. Permasalahannya adalah bagaimana aroma khas dari parfum wanita yang dihadirkan dalam karya dapat mempengaruhi emosi dan/atau memori apresiator yang mencium aroma tersebut. Tujuan penelitian penciptaan ini memberikan pengalaman estetik yang dapat mempengaruhi emosi dan/atau memori apresiator karena mencium aroma khusus pada karya. Metode yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan eksperimen kekaryaan. Hasil dari penelitian penciptaan ini adalah berupa delapan karya yang memvisualisasikan tujuh emosi manusia, dengan harapan, aroma pada karya dan mempengaruhi memori dan emosi apresiator. The work presented uses readymade objects with a mix-media assembling technique combined with the ‘olfactory art’ technique (the art of smell), utilizing women’s perfume. The problem is how the distinctive scent of a woman’s perfume presented in the work can affect the emotions and/or memory of the appreciator who smells the scent. The purpose of this creation research is to provide an aesthetic experience that can affect the emotions and/or memory of the appreciator because it smells a special aroma in the work. The methods used are literature studies, interviews, and work experiments. The results of this creation research are in the form of eight works that visualize seven human emotions, with hope, aroma in the work and influencing the memory and emotions of the appreciator.

Page 3 of 4 | Total Record : 40


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 10 No 2 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 10 No 1 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 9 No 4 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 9 No 3 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 9 No 2 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 9 No 1 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 7 No 1 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) Vol 6 No 3 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 6 No 2 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 6 No 1 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 5 No 4 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya(November) Vol 5 No 3 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 5 No 2 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 5 No 1 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 4 No 4 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 4 No 3 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 4 No 2 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Mei) Vol 4 No 1 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) Vol 3 No 4 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) Vol 3 No 3 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Agustus) Vol 3 No 2 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Mei) Vol 3 No 1 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) More Issue