cover
Contact Name
Marsha Savira Agatha Putri
Contact Email
marshasavira@unisla.ac.id
Phone
+6285748804233
Journal Mail Official
j_enviscience@unisla.ac.id
Editorial Address
Jalan Veteran No 53 A Lamongan 62211
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal EnviScience (Environment Science)
ISSN : 25979612     EISSN : 27150046     DOI : https://doi.org/10.30736
Jurnal EnviScience is devoted to the rapid publication of research in environmental health, acting as a link between the diverse research communities and practitioners in environmental health. Published articles encompass original research papers, technical notes and review articles.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality" : 7 Documents clear
Pengolahan Limbah Cair Domestik Pada PMKS PT Sisirau di Kabupaten Aceh Tamiang Oppy Mandasari; Vivi Mardina; Fadhliani Fadhliani
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.262

Abstract

Air buangan dari kegiatan rumah tangga atau disebut limbah cair domestik pada perumahan di sekitaran PMKS berpotensi menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan jika tidak dilakukan pengolahan secara benar.  Penelitian ini bertujuan untuk memantau aktivitas pengolahan limbah cair domestik pada PMKS (PT Sisirau) Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian menggunakan metode grab sampling. Parameter pengamatan dari sampel air buangan pada perumahan pabrik adalah kadar  pH, BOD, COD, TSS, ammoniak, minyak dan lemak. Data yang diperoleh dianalisa dengan membandingkan hasil yang diperoleh sesuai Permen LH dan Kehutanan RI No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair  domestik  di  PMKS PT Sisirau sudah  memenuhi  standar  baku  mutu kualitas limbah  cair yang aman di buang ke badan air yaitu  nilai  pH, BOD, COD, TSS, ammoniak, minyak dan lemak berturut-turut adalah 8,02; 23,9mg/L; 50,99mg/L; 25mg/L; 0,29 mg/L; dan < 2mg/L. Nilai-nilai ini berada dibawah kadar maksimum standarisasi. 
Identifikasi dan Upaya Pengendalian Potensi Bahaya pada Proses Produksi N2O PT. Aneka Gas Industri Sidoarjo Dihaq Tariqul Firdausy
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.246

Abstract

Identifikas potensi bahaya merupakan langkah awal dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Identifikasi potensi bahaya dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Di PT. Aneka Gas Industri Sidoarjo, salah satu proses yang belum dilakukan identifikasi potensi bahaya adalah proses produksi N2O. Sebagai perusahaan yang memasok gas industri, PT. Aneka Gas Industri Sidoarjo memiliki banyak Potensi bahaya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan selama proses pembuatan produk gas khususnyagas N2O, potensi bahaya tersebut antara lain panas, bising, debu, kebocoran, terpapar bahan kimia yang digunakan, peledakan, dan kebakaran.Penelitian ini menggunakan metode observasional yang dianalisis secara deskriptif. Data diperoleh dari data primer ditunjang dengan data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah foreman produksi N2O dan seorang tenaga kerja pada proses produksi N2O di PT. Aneka Gas Industri. Dengan variabel penelitian antara lain Proses produksi N2O, identifikasi potensi bahaya (dengan metode JSA) serta upaya pengendalian potensi bahaya Hasil dari penelitian ini ialah, Pembuatan identifikasi potensi bahaya dengan teknik JSA, melalui teknik ini, terdapat 14 potensi bahaya yang berhasil terdentifikasi. Pada akhir penelitian ini dibuat suatu upaya pengendalian potensi bahaya yang dapat dilakukan oleh PT. Aneka Gas Industri Sidoarjo yang sesuai dengan peraturan perundangan
Dampak Residu Pestisida Regent terhadap Survival Rate Ikan Mas (Cyprinus Carpion LINN) Mimatun Nasihah; Adisti Risma Putri Azzahra Arismaya; Nurul Dwi Khasanah
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.265

Abstract

Limbah yang masuk ke perairan, salah satunya adalah limbah yang berasal dari pertanian yakni pestisida. Berbagai pestisida digunakan sebagai pengendali hama untuk meningkatkan produksi pertanian. Pestisida yang masuk dalam jumlah yang besar dapat bersifat racun bagi biota-biota yang hidup di perairan, antara lain adalah ikan-ikan. Penggunaan pestisida untuk membasmi hama baik secara langsung ataupun tidak langsung akan mengganggu kualitas air, sehingga kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan juga akan terganggu. Kelangsungan hidup ikan sangat tergantung dari kondisi perairan tempat hidupnya. Mengingat besarnya potensi pencemaran dari limbah pestisida dalam perairan, dan adanya perbedaan kepentingan tersebut, maka pemakaian pestisida kiranya perlu dilakukan secara cermat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup rata-rata ikan mas yang terdampak oleh residu pestisda. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan variasi konsentrasi pestisida sebagai variable bebas dan survival rate ikan mas sebagaia variable terikatnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata ikan Mas mati dalam waktu ke 10 dengan konsentrasi tertinggi 20 ml/l air. Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 39.0 > F tabel 8.7 hal ini menunjukan terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi pestisida terhadap mortalitas ikan mas.               Limbah yang masuk ke perairan, salah satunya adalah limbah yang berasal dari pertanian yakni pestisida. Berbagai pestisida digunakan sebagai pengendali hama untuk meningkatkan produksi pertanian. Pestisida yang masuk dalam jumlah yang besar dapat bersifat racun bagi biota-biota yang hidup di perairan, antara lain adalah ikan-ikan. Penggunaan pestisida untuk membasmi hama baik secara langsung ataupun tidak langsung akan mengganggu kualitas air, sehingga kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan juga akan terganggu. Kelangsungan hidup ikan sangat tergantung dari kondisi perairan tempat hidupnya. Mengingat besarnya potensi pencemaran dari limbah pestisida dalam perairan, dan adanya perbedaan kepentingan tersebut, maka pemakaian pestisida kiranya perlu dilakukan secara cermat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup rata-rata ikan mas yang terdampak oleh residu pestisda. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan variasi konsentrasi pestisida sebagai variable bebas dan survival rate ikan mas sebagaia variable terikatnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata ikan Mas mati dalam waktu ke 10 dengan konsentrasi tertinggi 20 ml/l air. Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 39.0 > F tabel 8.7 hal ini menunjukan terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi pestisida terhadap mortalitas ikan mas.  
Dampak Lingkungan Terhadap Kejadian Infeksi Parasit Reqgi First Trasia
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.244

Abstract

Penyakit infeksi parasit masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan di dunia. Pada tahun 2017, World Health Organization (WHO) memasukkan beberapa penyakit parasit ke dalam Neglected Tropical Disease (NTD). Penyakit parasit tidak dapat lepas dari kondisi lingkungan, suhu, kelembaban, iklim, dll. Di Indonesia, masih sedikit artikel yang meninjau dampak lingkungan terhadap insiden infeksi parasit. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk membahas bagaimana suhu, kelembaban dan cuaca dapat memengaruhi angka prevalensi penyakit akibat parasit.
Fitotelmata: Tempat Perindukan Nyamuk Terabaikan Selama Pandemi COVID-19 Hebert Adrianto
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.249

Abstract

Abstract: Demam Berdarah Dengue (DBD) berpotensi muncul saat musim hujan selama pandemi COVID-19. Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue, ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Salah satu tempat perindukan alami nyamuk Aedes adalah tanaman fitotelmata. Tujuan tulisan ini adalah mengidentifikasi tanaman fitotelmata yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk. Tulisan ini merupakan studi literatur yang mengkaji artikel jurnal penelitian Indonesia dan artikel jurnal penelitian internasional yang relevan dengan topik. Hasil kajian menunjukkan bahwa tanaman fitotelmata yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes yang paling sering dilaporkan adalah tanaman hias bromelia (Bromelia sp, Neoregelia, dan Alcantarea), bambu (Bambusa sp., Gigantochloa), pisang (Musa paradisiaca), kelapa (Cocos nucifera), kelompok talas (Colocasia esculanta), talas belitung, kimpul, atau bentul (Xanthosoma sagittifolium), dan nanas (Ananas comosus). Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan/ Pertamanan Kota/ Tata Ruang Terbuka Hijau, arsitek lansekap, penjual tanaman, dan masyarakat perlu memperhatikan dan menangani tanaman fitotelmata yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk.
Deteksi Toxoplasma gondii dari sampel urin dengan Realtime Polymerase Chain Reaction Fitriana Fitriana
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.250

Abstract

Toxoplasma gondii dapat menyebabkan penyakit toksoplasmosis pada manusia. Seropositif yang tidak diobati dapat berkembang menjadi Toksoplasma ensefalitis (sekitar 25%), kerusakan permanen dan kematian. Pengambilan spesimen secara invasif sebagai salah satu kegagalan pengobatan. Hasil uji serologi tidak mudah di interpretasikan pada pasien imunodefisiensi. janin dan bayi. Realtime PCR sebagai metode pilihan untuk menegakkan diagnosis secara tepat dan cepat. Penelitian ini bertujuan mendeteksi T. gondii dengan metode Realtime Polymerase Chain Reaction (Realtime PCR) dari sampel urin. Desain penelitian adalah potong lintang, menggunakan 30 sampel urin penderita HIV/AIDS. DNA di ekstraksi dengan Q1Aamp DNA mini Kit. Realtime PCR Toksoplasma menggunakan enzim RT-PCR Taqman Kit (Bio-Rad). Hasil penelitian PCR dari sampel urin didapatkan 7 sampel (23,3%) terdeteksi T.gondii. Kesimpulannya bahwa metode PCR dapat digunakan untuk mendeteksi T.gondii dari sampel urin pada pasien HIV/ AIDS.
Implementasi Program Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) pada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Dukun Kabupaten Gresik Eko Sulistiono; Eka Sarofah Ningsih; Era Fazira
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.223

Abstract

Jamban sehat merupakan sarana untuk Buang Air Besar bagi masyarakat yang telah memenuhi standart dan persyartan kesehatan yang Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan bahna yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia. Program STBM dilaksnakan dengan metode pemberdayaan yakni pemicuan. Sama hal nya dengan program pemberdaya lainya, implementasi program ini juga bersifat partisipasi. Pemerintah sebagai fasilitor dan pelaksana program berupaya mengajak masyarakat berpartisispasi secara sadar untuk meningkatkan akses sanitasi, oleh karena itu pemerintah kabupaten maupun upt puskesmas dukun mulai merancang berbagai program dan kebijakan yang berkaitan dengan meningkatkan kebutuhan sanitasi. Di 15 desa wilayah kerja UPT Puskesmas Dukun 15 Desa sudah merubah perilaku dari yang BABS menjadi stop BABS perilaku tersebut karena adanya pemicuan serta kepemilikan jamban sehat. Masih 13 Desa yang 100% mempunyai sarana jamban sehat, penerapan di wilayah kerja puskesmas dukun sudah mendekati ODF. Pengimplementasiam program STBM (stop BABS) di wilaya Puskesmas Dukun sebagian besar sudah baik dan sesuai.

Page 1 of 1 | Total Record : 7