cover
Contact Name
Dr. Rini Mastuti
Contact Email
agribisnisfp@unsam.ac.id
Phone
+6281233449938
Journal Mail Official
agribisnisfp@unsam.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Samudra Jalan Meurandeh, Langsa-Aceh
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Penelitian Agrisamudra
Published by Universitas Samudra
ISSN : 24600709     EISSN : 26856611     DOI : 10.33059
Focus and Scope Agricultural Economic, Agribussiness Management, Entrepreneurship, Agricultural Marketing, Agricultural Policy, Farmer Empowerment, Agricultural Communication Extension
Articles 101 Documents
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG Abdurrachman Abdurrachman; Ferianda Ferianda
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.068 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.159

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah seberapa besar Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi (Oryza sativa, L) Varietas PB 42 di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi (Oryza sativa, L) Varietas PB 42 di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang . Penelitian menggunakan metode survey. Objek penelitian ini adalah petani padi sawah sebagai konsumen benih padi varietas PB42, keputusan pembelian, atribut produk dan tingkat kepuasan petani. Ruang lingkup penelitian ini hanya mengkaji dan menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan petani terhadap benih padi varietas PB42 di lokasi penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan November s.d. Desember 2014. Petani sampel adalah sebanyak 32 orang dengan rincian desa Seunebeuk Baru sebanyak 7 orang, desa Lhok Medang Ara sebanyak 6 orang, desa Tualang Baru sebanyak 6 orang, desa Alue Sentang sebanyak 8 orang dan desa Paya Baru sebanyak 5 orang. Hasil penelitian: Karakteristik petani sampel di lokasi penelitian kelompok umur berkisar antara 46-51 tahun sebesar 40.63 %. Pendidikan petani sampel sebagian besar responden adalah lulusan Sekolah Dasar sebesar 65,63 %. Kisaran pendapatan terbanyak sebesar Rp. 1,1 juta s.d. Rp. 3,0 juta per musim tanam sebesar 56,26 %. Pengalaman rata-rata petani sampel menanam padi PB 42 yaitu 12,13 tahun. status lahan sebagai pemilik yaitu sebanyak 25 orang (78,13 %), sisanya sebanyak 7 orang (21,88 %) sebagai petani penggarap saja. Luas lahan garapan 1.000 s.d. 5.500 m2 sebanyak 26 petani (81,26 %), untuk luas lahan 5.600 s.d. 10.000 m2 sebanyak 6 petani (18,75 %). Petani sampel yang masih menggunakan benih padi varietas PB42 menyatakan biasa saja ketika membeli benih varietas PB42 (46,88%), informasi tentang benih PB42 berasal dari petani lain dan keluarga (87,5%), petani memutuskan sendiri untuk membeli benih PB42 (87,5%), petani tertarik dengan harga benih PB42 karena lebih murah harganya (46,88%), petani membeli benih lain yaitu Ciherang dan Mekongga (68,75%), 75% petani membeli benih PB42 di kios pertanian terdekat, 71,88% petani membeli benih Pb42 berdasarkan situasi, 68,75% petani merasa biasa saja ketika tidak membeli benih PB42, 40,63% petani menyatakan benih PB42 tidak tahan lagi terhadap hama dan penyakit, 71,88% petani membeli benih lain ketika benih PB42 tidak tersedia dan dari 13 atribut yang dimiliki oleh benih padi varietas PB42 hanya atribut daya tumbuh dan tahan rebah yang dianggap penting dan memuaskan petani sampel di daerah penelitian. Kesimpulan penelitian berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen (CSI) petani responden sebesar 38,547 % (0,3854) artinya secara keseluruhan menyatakan atribut yang dimiliki benih padi varietas PB42 kurang memuaskan petani di lokasi penelitian.
DAMPAK PENCEMARAN TANAH DAN LANGKAH PENCEGAHAN muslimah muslimah muslimah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.616 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.224

Abstract

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah yaitu : Remediasi, Bioremediasi dan Fitoremediasi. Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk selain itu pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di sekitarnya. Karena tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran. Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah. Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut. Selain itu pada berbagai bidang dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya adalah: Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INDUSTRI PENGOLAHAN KECAP ANEKA GUNA DI KOTA LANGSA Muhammad Jamil; Januari Frizki Bella
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.226

Abstract

Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha industri pengolahan kecap Aneka Guna apabila dilihat dari segi kelayakan finansial. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian yaitu di Kota Langsa dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang terdapat industri pengolahan kecap asin dan mudah di jangkau oleh penulis. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni - Oktober 2014. Tenaga kerja yang digunakan berjumlah 27 orang, 20 tenaga kerja pria dan 7 orang tenaga kerja wanita. Jumlah penggunaan tenaga kerja selama 5 tahun sebesar 3759 HKP. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam usaha pembuatan kecap didaerah penelitian selama 5 tahun adalah Rp. 2.076.988.000,-. Pendapatan kotor yang diperoleh pengusaha sebesar Rp. 8.199.690.000,- dan pendapan bersih yang diperoleh sebesar Rp. 6.122.702.000,- Kota Langsa hanya memiliki 1 pengusaha pengolahan kecap asin dan dijadikan sebagai pengusaha sampel yaitu usaha industri pengolahan kecap asin Aneka Guna. Hasil perhitungan di peroleh Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 263.281.290 (lebih besar dari nol), sedangkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 84% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (D.F. = 18%), sedangkan Net B/C Ratio sebesar 3,27 (lebih dari pada 1) dan Pay Back Priod (PBP) 1 Tahun 6 Bulan (lebih kecil dari umur ekonomis).
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INDUSTRI PENGOLAHAN KECAP ANEKA GUNA DI KOTA LANGSA Muhammad Jamil; Januari Frizki Bella
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.473 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.229

Abstract

Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha industri pengolahan kecap Aneka Guna apabila dilihat dari segi kelayakan finansial. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian yaitu di Kota Langsa dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang terdapat industri pengolahan kecap asin dan mudah di jangkau oleh penulis. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni - Oktober 2014. Tenaga kerja yang digunakan berjumlah 27 orang, 20 tenaga kerja pria dan 7 orang tenaga kerja wanita. Jumlah penggunaan tenaga kerja selama 5 tahun sebesar 3759 HKP. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam usaha pembuatan kecap didaerah penelitian selama 5 tahun adalah Rp. 2.076.988.000,-. Pendapatan kotor yang diperoleh pengusaha sebesar Rp. 8.199.690.000,- dan pendapan bersih yang diperoleh sebesar Rp. 6.122.702.000,- Kota Langsa hanya memiliki 1 pengusaha pengolahan kecap asin dan dijadikan sebagai pengusaha sampel yaitu usaha industri pengolahan kecap asin Aneka Guna. Hasil perhitungan di peroleh Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 263.281.290 (lebih besar dari nol), sedangkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 84% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (D.F. = 18%), sedangkan Net B/C Ratio sebesar 3,27 (lebih dari pada 1) dan Pay Back Priod (PBP) 1 Tahun 6 Bulan (lebih kecil dari umur ekonomis).
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PETANI TERHADAP PENGGUNAAN MESIN PERONTOK (POWER THRESHER) PADI (Oryza sativa, L) DI KECAMATAN PEUNARON KABUPATEN ACEH TIMUR Rozalina Rozalina Rozalina; tusiah Tusiah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.111 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.230

Abstract

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respon Petani Terhadap Penggunaan Mesin Prontok (Power Thresher) Padi (Oryza sativa, L) Di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor luas lahan, pendidikan dan pengalaman terhadap respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi (power thresher) di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda diperoleh : Y =1,192 + 1,422 X1 + 1,126 X2 + 0,332 X3. Artinya jika pendidikan dan pengalaman tetap maka setiap penambahan luas lahan garapan 1 Ha akan menyebabkan penambahan skor respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi sebesar 1,422 skor. Kemudian jika luas lahan garapan dan pengalaman petani tetap maka setiap penambahan pendidikan 1 tahun akan menyebabkan penambahan skor respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi sebesar 1,126 skor. Jika luas lahan garapan dan pendidikan tetap maka setiap penambahan pengalaman petani 1 tahun akan menyebabkan penambahan skor respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi sebesar 0,332 skor. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa besarnya R2 = 0,921. Ini berarti variasi terhadap naik turunnya respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi (Y) dipengaruhi oleh luas lahan (X1), pendidikan (X2) dan pengalaman (X3) sebesar 92,10 % dan sisanya 7,90% lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak diperoleh F cari = 121,182 > F tabel = 2,91 pada tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan F tabel = 4,49 pada tingkat kepercayaan 99% (a = 0,01), sehingga luas lahan garapan, pendidikan dan pengalaman petani secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi. Hasil pengujian secara parsial untuk luas lahan garapan dapat dilihat bahwa t1 cari = 8,034 > t tabel = 1,6955 pada tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan t tabel = 2,4528 pada tingkat kepercayaan 99% (a = 0,01), sehingga luas lahan garapan secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi. Hasil pengujian secara parsial untuk pendidikan dapat dilihat bahwa t2 cari = 1.126,00 > t tabel = 1,6955 pada tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan t tabel = 2,4528 pada tingkat kepercayaan 99% (a = 0,01), sehingga pendidikan secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi. Hasil pengujian secara parsial untuk pengalaman dapat dilihat bahwa t3 cari = 11.066,67 > t tabel = 1,6955 pada tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan t tabel = 2,4528 pada tingkat kepercayaan 99% (a = 0,01), sehingga pengalaman secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap respon petani dalam penggunaan mesin perontok padi.
PENGARUH MUTU INTENSIFIKASI TERHADAP PRODUKSI PADA USAHATANI KELAPA SAWIT (Elaeis guenensis, Jacq) DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN ACEH TIMUR Hanisah Hanisah; juliana juliana
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.101 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.231

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor mutu intensifikasi yaitu : pemupukan, pemberantasan hama/penyakit dan pemanenan mempengaruhi produksi pada usahatani kelapa sawit di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mutu intensifikasi yaitu : pemupukan, pemberantasan hama/penyakit dan pemanenan terhadap produksi pada usahatani kelapa sawit di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan “metode survei”. Objek penelitian ini adalah petani yang menanam tanaman kelapa sawit di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada pengaruh mutu intensifikasi terhadap produksi usahatani kelapa sawit di daerah penelitian. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Maret 2015. Hasil penelitian rata-rata umur petani kelapa sawit di daerah penelitian adalah 42,59 tahun, dengan masa pendidikan 10,41 tahun, pengalaman berusahatani 12,59 tahun dan besarnya tanggungan keluarga rata-rata 4 orang, sedangkan rata-rata luas garapan petani kelapa sawit di daerah penelitian adalah 2,10 Ha. Rata-rata skor mutu pemupukan pada usahatani kelapa sawit di daerah penelitian adalah 2,66 skor, rata-rata skor mutu pengendalian hama/penyakit 2,58 skor dan rata-rata skor mutu pemanenan 2,78 skor, rata-rata skor mutu pemupukan, mutu pengendalian hama/penyakit dan mutu pemanenan menunjukkan nilai skor yang sangat tinggi. Rata-rata produksi pada usahatani kelapa sawit Desa Buket Drien 18.540,98 kg/tahun, Desa Alue Rangan 17.997,65 kg/tahun dan Desa Gajah Meuntah 18.664,35 Kg/tahun. Rata-rata produksi pada usahatani kelapa sawit di daerah penelitian 18.380,41 Kg/UT/tahun atau 8.752,58 Kg/Ha/tahun. Hasil regresi linear berganda diperoleh persamaan : Y = 5,935 + 0,507 X1 + 0,489 X2 + 0,073 X3. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa besarnya R2 = 0,887. Ini berarti variasi terhadap naik turunnya produksi (Y) dipengaruhi oleh mutu pemupukan (X1), mutu pengendalian hama/penyakit (X2) dan mutu pemanenan (X3) sebesar 88,7 % dan sisanya 11,3 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak dapat dilihat bahwa F cari = 78,50 > F tabel pada tingkat kepercayaan 95%=2,92 dan 99%=4,51, sehingga mutu pemupukan, mutu pengendalian hama/penyakit dan mutu pemanenan secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap produksi. Hasil pengujian secara parsial mutu pemupukan dapat dilihat bahwa t1 cari = 6,1084 > t tabel pada tingkat kepercayaan 95%=1,6973 dan 99%=2,4573 sehingga mutu pemupukan secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap produksi. Hasil pengujian secara parsial mutu pengendalian hama/penyakit dapat dilihat bahwa t2 cari = 5,9634 > t tabel 95%=1,6973 dan 99%=2,4573, sehingga mutu pengendalian hama/penyakit secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap produksi. Hasil pengujian secara parsial untuk mutu pemanenan dapat dilihat bahwa t3 cari = 1,0282 < t tabel pada tingkat kepercayaan 95%=1,6973 dan 99%=2,4573, sehingga mutu pemanenan secara parsial tidak perpengaruh terhadap produksi. (Kata kunci : mutu intensifikasi, produksi).
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR supristiwendi supristiwendi; zulvani zulvani
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.45 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.234

Abstract

Analisis Strategi Pengembangan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis, L) Klon Unggul di Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dengan menggunakan metode survey. Objek penelitian ini adalah petani karet, penyuluh pertanian, dinas pertanian, akademisi, kelompok tani dan karet klon unggul. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada strategi pengembangan karet klon unggul di Kecamatan Birem Bayeun dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treath). Penelitian dilaksanakan pada bulan November s/d Desember 2014. Jumlah petani sampel adalah sebanyak 31 orang dengan rincian Desa Blang Tualang sebanyak 7 orang, Desa Alue Teh sebanyak 12 orang, Desa Paya Bili Sa sebanyak 6 orang dan Desa Jambo Labu sebanyak 6 orang. Sampel dari tokoh kunci ditentukan secara sengaja, dimana tokoh kunci sampel yang ditunjuk memang memiliki kompetensi di daerah penelitian. Tokoh kunci sebanyak 5 orang terdiri: Kasubdis Kehutanan dan Perkebunan, Penyuluhan pertanian, Ketua Kelompok Tani dan Akademisi. Hasil penelitian yaitu hasil analisis faktor-faktor strategis internal pengembangan tanaman karet klon unggul di Kecamatan Birem Bayeun terdiri dari; 1) Faktor kekuatan: ketersediaan lahan, ketersediaan tanaman karet klon unggul, minat petani mengelola tanaman karet, ketersedian SDM dan adanya kelompok tani. 2) Faktor kelemahan:, rendahnya permodalan petani, harga karet masih rendah, pembinaan petani karet kurang, belum ada program peremajaan dan rendahnya pendidikan petani. Hasil analisis faktor-faktor strategis eksternal di Kecamatan Birem Bayeun terdiri dari; 1) Faktor peluang: permintaan ekspor tinggi, perluasan lahan masih tersedia, komitmen pemerintah daerah kuat, faktor sosial budaya dan tidak memerlukan teknologi tinggi. 2) Faktor ancaman:, alih fungsi lahan, beralihnya petani ke sektor lain, perubahan iklim, gangguan hama dan desakan peralihan kepemilikan tanah kebun. Hasil analisis SWOT alternative prioritas yang ditawarkan dalam rangka pengembangan tanaman karet klon unggul di Kecamatan Birem Bayeun adalah: 1) Meningkatkan Partisipasi kelompok tani sebagai sarana penyuluhan, pendidikan, pengenalan teknologi dan akses permodalan, 2) Program penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani karet, 3) Program peremajaan karet tua dengan klon unggul, 4) Memanfaatkan anggaran otonomi daerah untuk penyediaan modal petani karet, 5) Kerjasama dengan investor untuk membangun pabrik pengolahan karet, 6) Meningkatkan teknologi budidaya karet, 7) Menggalakan penggunaan bibit karet klon unggul dan 8) Memperluas lahan karet menggunakan bibit (klon) unggul.
PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG PENGUMPUL KELAPA BUTIR (Cocos nucifera, L) DI KECAMATAN PEUREULAK BARAT KABUPATEN ACEH TIMUR siti balqies indra; abdullah abdullah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.813 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.235

Abstract

Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Kelapa Butir (Cocos nucifera, L) Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh TimurTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya pembelian. buah kelapa butir dan biaya pengangkutan terhadap pendapatan pedagang pengumpul buah kelapa butir di Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Sensus dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 15 orang. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur. Waktu peneltian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2014. Hasil perhitungan regresi linear berganda, sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4,87 + 0,201X1 – 0,103X2. Dari persamaan regresi dapat disimpulkan bahwa : “ Setiap penambahan Rp. 1.000.000,00,- biaya pembelian kelapa maka pendapatan pedagang pengumpul kelapa butir bertambah Rp. 201.000,00,-, dan setiap penambahan Rp. 1.000.000,00,- biaya pengangkutan kelapa maka pendapatan pedagang pengumpul kelapa berkurang Rp. 103.000,00,-. Dari perhitungan diperoleh (R2) = 0,547 atau 54,7 %. Ini berarti biaya pembelian kelapa dan biaya pengangkutan kelapa berpengaruh terhadap pendapatan sebesar 54,7 % sedangkan 45,3 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak diperoleh Fcari = 7,237 dengan Ftabel 3,89 pada tingkat kepercayaan 95 % dan 6,93 pada tingkat 99 %. Ini berarti secara serempak ada pengaruh yang sangat nyata antara biaya pembelian kelapa dan biaya pengangkutan kelapa terhadap pendapatan pedagang pengumpul kelapa butir di Kecamatan Peureulak Barat Kabupaaten Aceh Timur. Hasil pengujian signifikan secara parsial dilakukan dengan uji t, dimana hasil dari pengujian pada parameter X1 dan X2 diperoleh hasil sebagai berikut : “ tcari untuk t1sebesar 33,294 dengan ttabel 1,78 pada tingkat kepercayaan 95 % dan 2,68 pada tingkat 99 % (ttabel α0,05<tcari>ttabel α0,01) . maka terima Ha dan tolak Ho. Artinya secara parsial biaya pembelian berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan pedagang pengumpul kelapa butir. Dan tcari untuk t2 sebesar -0,017 dengan ttabel 1,78 pada tingkat kepercayaan 95 % dan 2,68 pada tingkat 99 % (ttabel α0,05>tcari<ttabel α0,01) . maka terima Ho dan tolak Ha. Artinya secara parsial biaya pengangkutan kelapa tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pengumpul kelapa butir.
STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEREKONOMIAN PEDESAAN MELALUI KEMITRAAN USAHA BERWAWASAN AGRIBISNIS cut gustiana
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.114 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.236

Abstract

Strategi Pembangunan Pertanian dan Perekonomian Pedesaan Melalui Kemitraan Usaha Berwawasan Agribisnis. Tujuan penulisan Karya Ilmiah ini untuk (1) Membahas profil ekonomi pedesaan sebagai basis perencanaan program pengembangan, (2) Membahas strategi dasar pembangunan pedesaan berwawasan agribisnis, dan (3) Merumuskan kebijaksanaan pengembangan agribisnis secara koprehensif dan integratif. Proses pembangunan (ekonomi) suatu bangsa secara implisit mensyaratkan adanya transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian maju atau modern. Dalam proses transformasi itulah pola partisipasi memainkan peranannya. Pertanian maju adalah pertanian yang berkemampuan untuk terus-menerus menyesuaikan diri dengan tantangan dan permintaan pasar yang senantiasa berubah. Kelembagaan kemitraan usaha agribisnis yang dapat mengeliminir berbagai kegagalan tersebut adalah kelembagaan usaha agribisnis terpadu, berupa keterpaduan antarpelaku (petani, pedagang, pengolah) dan produk (bahan baku berkualitas, penanganan pascapanen yang prima serta jaminan keamanan pangan). Model tersebut didukung oleh revitalisasi kelembagaan kelompok tani, penyuluhan pertanian, dan perusahaan mitra.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG WARUNG KOPI ONE LOVE DI KOTA KUALA SIMPANG Thursina Mahyuddin; juraidah juraidah
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.451 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.238

Abstract

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Pelayanan dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pengunjung Warung Kopi One Love di Kota Kuala Simpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan lokasi terhadap kepuasan pengunjung warung kopi One Love di Kota Kuala Simpang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penentuan daerah sampel dilakukan secara Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dan populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Berdasarkan metode tersebut jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 orang. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,57 + 0,44 X1 + 0,42X2 + 0,19 X3. Dari hasil Nilai koefisien determinansi (R2) sebesar 0,99 atau 99% artinya analisis kepuasan pengunjung warung kopi One love dipengaruhi oleh kualitas produk (x1), kualitas layanan (X2) dan lokasi (X3) di Kota Kuala Simpang. sedangkan 1 % lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian yang tidak dihitung nilainya. hasil pengujian secara serempak (uji F) diperoleh fhitung = 1.010,66 > fTabel = 1,97 pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan juga fhitung = 1.010,66 > fTabel = 4,59 pada tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara serempak atau bersama-sama variabel kualitas produk (X1), kualitas layanan (X2) dan lokasi (X3) secara keseluruhan memberi pengaruh yang sangat nyata terhadap kepuasan pengunjung warung kopi one love di Kuala Simpang. Hasil pengujian secara parsial atau secara terpisah pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) untuk variabel kualitas produk (x1), kualitas layanan (X2) dan lokasi (X3) dapat dilihat bahwa t1 cari = 24,46, dan t3cari = 6,55 > ttabel = 1,6991 pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) dan > ttabel = 2,4620 pada tingkat kepercayaan 99% (α= 0,01). t2 cari = 1,35 < ttabel = 1,6991 pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) dan < ttabel = 2,4620 pada tingkat kepercayaan 99% (α= 0,01). Sehingga diambil kesimpulan bahwa secara terpisah variabel kualitas produk (X1) dan lokasi (X3) secara keseluruhan memberi pengaruh yang sangat nyata terhadap kepuasan pengunjung warung kopi one love, sedangkan kualitas layanan (X2) tidak memberi pengaruh nyata terhadap kepuasan pengunjung warung kopi one love di Kota Kuala Simpang.

Page 1 of 11 | Total Record : 101