cover
Contact Name
Eri Hendra Jubhari
Contact Email
webpdgi@gmail.com
Phone
+628124235346
Journal Mail Official
webpdgi@gmail.com
Editorial Address
Ruko Malino A4. Baruga, Antang, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MDJ (Makassar Dental Journal)
ISSN : 20898134     EISSN : 25485830     DOI : 10.35856/mdj
Core Subject : Health,
The journal receives a manuscript from the following area below Dentistry science and development with interdisciplinary and multidisciplinary approach: Dental Public Health and Epidemiology Oral and Maxillofacial Surgery Dental Conservation and Endodontics Preventive Dentistry Biomedical Dentistry Dental Radiology Pediatric Dentistry Oral Pathology Prosthodontics Traumatology Oral Biology Biomaterials Orthodontics Periodontics
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012" : 5 Documents clear
Konsumsi yogurt menurunkan jumlah koloni bakteri kariogenik dalam saliva pada usia remaja Muhammad Ilyas; Clarissa Phielip
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.218 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i1.42

Abstract

Program pencegahan karies pada masyarakat saat ini memiliki tujuan utama untuk menurunkan jumlah koloni bakteri kariogenik, khususnya bakteri golongan Streptococcus. Salah satu cara yang dikembangkan adalah metode probiotik melalui yogurt. Penelitian eksperimen laboratorium ini menggunakan cross over design with control group. Sampel diambil secara acak sebanyak 15 orang dari mahasiswa preklinik FKG-Unhas angkatan 2008-2010. Hasil penelitian memperlihatkan perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah meminum yogurt terhadap penurunan jumlah koloni bakteri kariogenik dalam saliva (p < 0,05) dan terdapat perbedaan yang bermakna antara suhu yogurt terhadap penurunan rerata jumlah bakteri kariogenik dalam saliva setelah mengkonsumsi selama enam dan sembilan hari (p < 0 ,05). Selain itu, terdapat perbedaan yang bermakna terhadap pH saliva antara sebelum dan sesudah meminum yogurt (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa meskipun terjadi penurunan pH saliva segera setelah meminum yogurt, tetapi tidak melewati pH 5,5 sehingga tidak mengakibatkan demineralisasi email yang menyebabkan terjadinya karies gigi. Kata kunci: yogurt, koloni Streptococcus, pH saliva
Tingkat keasaman minuman ringan mempengaruhi kelarutan mineral gigi Nurlindah Hamrun; Dewi Kartika
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.267 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i1.43

Abstract

Demineralisasi atau kelarutan mineral gigi dapat terjadi apabila gigi berada dalam lingkungan pH di bawah 5,5. Saat ini, banyak minuman ringan dengan pH di bawah 5,5 yang dikonsumsi oleh masyarakat. Rendahnya pH berperan pada demineralisasi karena akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen yang selanjutnya akan merusak hidroksiapatit. Penelitian dengan rancangan quasi experiment ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh keasaman minuman ringan terhadap kelarutan mineral gigi. Dikumpulkan lima belas potongan gigi yang dibagi dalam 3 kelompok. Tiap sampel ditimbang sebelum direndam dalam minuman ringan (pre test). Kelompok I direndam dalam minuman ringan yang mengandung asam karbonat, kelompok II dalam asam fosfat, dan kelompok III direndam dalam air mineral (kontrol). Penimbangan berat sampel dilakukan 24, 48, dan 72 jam setelah perendaman (post test). Hasil menunjukkan bahwa sampel yang direndam dalam minuman yang mengandung asam karbonat menyebabkan kelarutan mineral lebih besar dibandingkan yang direndam dalam asam fosfat dan air.
Frenektomi berperan pada keberhasilan perawatan ortodontik Andi Asmira A. Kasim; Eka Erwansyah
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.028 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i1.44

Abstract

Latar belakang: Frenulum merupakan jaringan ikat yang menghubungkan bibir, pipi atau lidah dengan tulang rahang. Perlekatan frenulum yang abnormal menyebabkan diastema sentralis dan ankiloglosia. Untuk menghilangkan keadaan maloklusi tersebut diperlukan frenektomi, baik sebelum ataupun sesudah perawatan ortodontik. Tujuan: Untuk memaparkan peranan frenektomi terhadap keberhasilan perawatan ortodontik. Pembahasan: Hampir semua pengguna piranti ortodontik memiliki risiko relaps. Akan tetapi, pasien dengan frenulum abnormal memiliki risiko relaps dua kali lebih besar dibanding pada pasien dengan frenulum normal. Simpulan: Pada kasus diastema sentralis, prosedur frenektomi sebelum perawatan ortodontik dilakukan untuk memudahkan pergerakan insisivus sentralis ke mesial sedangkan setelah perawatan ortodontik dilakukan untuk mencegah relapsnya diastema sentralis. Pada kasus angkiloglosia, frenektomi dibutuhkan untuk mendukung stabilitas penempatan piranti ortodontik lepasan rahang bawah.
Penyembuhan luka jaringan keras pascatrauma A. Tajrin
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.707 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i1.45

Abstract

Tulang adalah salah satu jaringan pendukung yang mempunyai fungsi mekanisme utama sebagai pendukung berat tubuh. Tulang manusia meliputi struktur tulang wajah dan kranium yang mengandung dua bentuk jaringan tulang, yaitu tulang kortikal yang terletak pada lapisan luar dan tulang kanselus terletak pada bagian sentral. Trauma pada jaringan keras sering dialami akibat aktivitas manusia. Penyembuhan tulang merupakan suatu proses alamiah yang terjadi pada tulang yang mengalami cedera atau jejas. Penyembuhan tulang terdiri dari penyembuhan primer maupun sekunder. Kompilikasi dalam penyembuhan tulang dapat terjadi delayed union penyembuhan yang lebih lama, nonunion suatu kondisi fraktur gagal menunjukkan penyatuan yang lebih baik sehingga tidak terjadi penyembuhan selama tindakan imobilisasi.
Aspek molekuler pada metastasis sel kanker Ika Ratna Maulani
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.374 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i1.46

Abstract

Metastasis dan invasi sel kanker merupakan aspek yang mematikan dari suatu proses keganasan. Karena itu metastasis menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan bahkan kematian. Literatur ini disusun untuk memberi pemahaman kepada dokter gigi umum tentang pentingnya pengetahuan dasar mengenai metastasis kanker secara umum. Perjalanan sel-sel tumor dari tumor primer menjadi metastasis merupakan proses yang saling berkaitan. Pertama-tama adhesi antar sel menghilang, kemudian tumor bermigrasi melalui extracellular matrix (ECM). Di dalam sirkulasi, sel-sel tumor menghindari sistem imun, dan melekat pada dinding pembuluh darah serta menembusnya, untuk kemudian bersarang di lokasi baru.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12 Issue 2 Agustus 2023 Vol. 11 No. 1 (2022): Volume 11 Issue 1 April 2022 Vol. 10 No. 3 (2021): Volume 10 Issue 3 Desember 2021 Vol. 10 No. 2 (2021): Volume 10 Issue 2 Agustus 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021 Vol. 9 No. 3 (2020): Volume 9 Issue 3 December 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): Volume 9 No 2 Agustus 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020 Vol. 8 No. 3 (2019): Vol 8 No 3 Desember 2019 Vol. 8 No. S - 2 (2019): Volume 8 Suplemen 2 2019 Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019 Vol. 8 No. S - 1 (2019): Volume 8 Suplemen 1 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019 Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018 Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017 Vol. 6 No. S-1 (2017): Vol 6 Suplemen 1 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016 Vol. 5 No. S - 1 (2016): Vol 5 Suplemen 1 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016 Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015 Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015 Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015 Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Vol 4 No 2 April 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015 Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014 Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014 Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014 Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Vol 3 No 1 Februari 2014 Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013 Vol. 2 No. 5 (2013): Vol 2 No 5 Oktober 2013 Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013 Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013 Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012 Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012 Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012 Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012 Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012 Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012 More Issue