cover
Contact Name
Eri Hendra Jubhari
Contact Email
webpdgi@gmail.com
Phone
+628124235346
Journal Mail Official
webpdgi@gmail.com
Editorial Address
Ruko Malino A4. Baruga, Antang, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MDJ (Makassar Dental Journal)
ISSN : 20898134     EISSN : 25485830     DOI : 10.35856/mdj
Core Subject : Health,
The journal receives a manuscript from the following area below Dentistry science and development with interdisciplinary and multidisciplinary approach: Dental Public Health and Epidemiology Oral and Maxillofacial Surgery Dental Conservation and Endodontics Preventive Dentistry Biomedical Dentistry Dental Radiology Pediatric Dentistry Oral Pathology Prosthodontics Traumatology Oral Biology Biomaterials Orthodontics Periodontics
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015" : 5 Documents clear
Peri-implantitis: definisi, diagnosis, etiologi dan manajemen penatalaksanaanya Billy Martin; Robert Lessang
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.522 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i4.224

Abstract

Perawatan implan merupakan salah satu pilihan utama dalam restorasi gigi yang hilang masa kini. Dengan penggunaan implan yang makin luas, makin banyak ditemukan komplikasi-komplikasi yang berkaitan dengan implan. Tujuan dari sari pustaka ini adalah untuk membahas definisi, diagnosis dan etiologi dari peri-implanitis dalam kaitannya terhadap penentuan manajemen dari penyakit tersebut. Sebuah tinjauan sistematis dari 51 studi prospektif longitudinal melaporkan kejadian peri-implantitis mulai dari 0% menjadi 14,4% pada pengamatan tahun ke 5 setelah pembebanan fungsional, meskipun tingkat kelangsungan jangka panjang implan yang tinggi (89-95%). Sebaliknya, studi longitudinal lainnya, menemukan variasi yang bermakna dalam prevalensi peri-implanitis, 11,3-47,1%, dan tingkat komplikasi kumulatif berkisar 48,03% setelah masa pengamatan dari 10-16 tahun setelah pemasangan implan. Peri-implanitis merupakan suatu kondisi yang sama dengan periodontitis. Dari etiologi hingga penanganannya mengikuti kaidah dasar perawatan periodontal. Tetapi dalam hal prognosis, peri-implanitis mempunyai prognosis yang masih belum dapat diprediksi.
Potential link between periodontal disease and alzheimer’s disease Abdul Gani Soulissa
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.101 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i4.225

Abstract

Alzheimer’s disease is a progressive generative disease on brain tissues which often found on people above 65 years old. The main etiology of Alzheimer’s disease is unknown; however in people with Alzheimer, it is found excessive protein, fiber and acetylcholine in brain which reduce the number of effective and healthy neuron. There is still lack of research with regards to the relationship between periodontal disease and Alzheimer’s disease, although it is assumed there is a linkage between both, as people with Alzheimer has worse oral hygiene and gingival bleeding. This paper aims to explain the potential link between periodontal disease and Alzheimer’s disease. There is two mechanisms which are assumed to trigger Alzheimer’s disease, namely microgial cell which causes neural damage and Porphyromonas gingivalis invasion on brain. P.gingivalis is periodontal pathogen which able to block immune system in host. P.gingivalis may block immune to form adheren bond with eritrosit which then enters into systemic circulation without identified by immune system and lastly into brain, so that inflammation molecules may penetrate blood-brain barrier into serebral region. TNF-α, which is alleged to be the crucial inflammation mediator causing Alzheimer’s disease also involves in inflammation mechanism. TNF-α may cause demyelination, inflammation, and disorientation of blood-brain barrier, which result in cell death. It was concluded that chronic condition on periodontal disease may enable bacteria to penetrate into blood and cause brain inflammation. Periodontal disease is believed to be a risk factor of Alzheimer’s disease.
Pembuatan gigi tiruan overdenture dengan teknik sederhana Elizabeth Mailoa; Peter Rovani
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.698 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i4.226

Abstract

Kehilangan gigi biasanya diikuti dengan proses resorbsi tulang alveolus secara progresif, berkurangnya sensor propriosepsi di dalam mulut dan mengakibatkan perubahan yang cukup besar terhadap mekanisme dukungan fungsi dan parafungsi tekanan oklusal. Resorbsi tulang alveolus mungkin saja merupakan salah satu penyebab gangguan pada seluruh kondisi di dalam mulut. Masalah yang sering timbul sehubungan dengan pembuatan gigitiruan penuh yang konvensional seperti retensi, stabilitas dan dukungan dari gigitiruan tersebut merupakan tantangan bagi setiap dokter gigi. Mempertahankan satu atau lebih gigi bagi pasien yang akan mengalami kehilangan seluruh gigi, mungkin dapat dipertimbangkan, terutama bilamana terjadi pada rahang bawah. Dokter gigi harus mempertimbangkan untuk tidak mencabut seluruh giginya, melainkan sedapat mungkin mempertahankan satu atau lebih gigi alami dan membuatkan suatu gigi tiruan overdenture. Gigi tiruan overdenture merupakan salah satu metode untuk mengurang resorbsi tulang alveolus yang progresif, di samping itu dapat memberikan pencegahan terhadap masalah prostodontik lebih lanjut. Pembahasan dalam artikel ini akan menggambarkan pembuatan gigi tiruan overdenture dengan teknik yang sederhana.
Regenerasi papila interdental pada penatalaksanaan kasus black triangle Desy Fidyawati; Yulianti Kemal
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.582 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i4.227

Abstract

Salah satu hal yang menjadi tujuan utama dalam perawatan periodontal yang melibatkan aspek rekonstruksi, regenerasi dan estetik adalah rekonstruksi dari hilangnya papilla interdental.Terbukanya ruang interdental yang juga dikenal dengan “black triangle”dapat disebabkan oleh resesi gingiva.Beberapa faktor dapat mengakibatkan hilangnya papila interdental diantaranya adalah kerusakan jaringan periodontal yang diakibatkan oleh plak, bentuk gigi dam posisi gigi yang tidak normal, serta prosedur oral hygiene yang menyebabkan trauma pada daerah papila interdental.Beberapa teknik meliputi bedah dan non bedah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini.Teknik non bedah diantaranya melalui kerjasama lintas departemen (periodonsia, ortodonsia dan konservasi gigi) sedangkan teknik bedah meliputi tindakan rekonstruksi, preservasi dan rekonturing dari papila interdental.Artikel ini membahas mengenai papila interdental, penyebab dari hilangnya papila interdental, dan berbagai teknik perawatan yang dipilih untuk preservasi dan regenerasi papila interdental.
Pengaruh penambahan bahan bioaktif pada implan gigi berdasarkan pemeriksaan histologi: (Effect of addition of bioactive materials on dental implant based on the histology examination) Richard Tetelepta; Edy Machmud
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.911 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i4.228

Abstract

Implantasi gigi pada tulang alveolar merupakan salah satu metode untuk memberikan retensi dan dukungan kekuatan pada pemasangan gigi tiruan, baik gigi tiruan cekat maupun lepasan. Keberhasilan jangka panjang dari implantasi gigi sangat tergantung pada penyembuhan yang cepat dengan integrasi yang aman ke dalam tulang rahang. Performa implan ditunjukkan oleh mekanisme interaksi antara bahan implan dengan jaringan sekitarnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut berbagai modifikasi permukaan implan titanium telah dilakukan agar bersifat bioaktif sehingga terjadi oseointegrasi, diantaranya adalah membuat permukaan titanium menjadi bioaktif melalui modifikasi komposisi kimia dan topografi permukaan implan yang bersesuaian sebagai retensi sel tulang pada permukaan implan titanium. Pada pemeriksaan histologi gambaran struktur mikro hasil karakterisasi scanning electron microscope memperlihatkan bahan bioaktif atau hidroksiapatit yang terdapat pada permukaan implan terluar merupakan modifikasi permukaan yang bertujuan untuk menambahkan bioaktivitas perlekatan implan dan jaringan tulang, sehingga dihasilkan perlekatan mekanis dan biologis yang baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12 Issue 2 Agustus 2023 Vol. 11 No. 1 (2022): Volume 11 Issue 1 April 2022 Vol. 10 No. 3 (2021): Volume 10 Issue 3 Desember 2021 Vol. 10 No. 2 (2021): Volume 10 Issue 2 Agustus 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021 Vol. 9 No. 3 (2020): Volume 9 Issue 3 December 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): Volume 9 No 2 Agustus 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020 Vol. 8 No. 3 (2019): Vol 8 No 3 Desember 2019 Vol. 8 No. S - 2 (2019): Volume 8 Suplemen 2 2019 Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019 Vol. 8 No. S - 1 (2019): Volume 8 Suplemen 1 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019 Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018 Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017 Vol. 6 No. S-1 (2017): Vol 6 Suplemen 1 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016 Vol. 5 No. S - 1 (2016): Vol 5 Suplemen 1 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016 Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015 Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015 Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015 Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Vol 4 No 2 April 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015 Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014 Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014 Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014 Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Vol 3 No 1 Februari 2014 Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013 Vol. 2 No. 5 (2013): Vol 2 No 5 Oktober 2013 Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013 Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013 Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012 Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012 Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012 Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012 Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012 Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012 More Issue