cover
Contact Name
Alex Rikki, S.Kom.,M.Kom
Contact Email
alexrikisinaga@gmail.com
Phone
+6282275847123
Journal Mail Official
alexrikisinaga@gmail.com
Editorial Address
Jl. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Medan - Sumatera Utara Telp : (061) 66455670
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI)
ISSN : 25027786     EISSN : 25977156     DOI : https://doi.org/10.2411/jipiki
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) (p-ISSN : 2502-7786 ) (e-ISSN : 2597-7156) is a national, peer-reviewed journal. It publishes original papers, reviews and short reports on all aspects of the medical record and health information. It is aimed at all medical record and health information practitioners and researchers and those who manage and deliver medical record and health information services and systems. It will also be of interest to anyone involved in health information management, health information system, and health information technology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018" : 10 Documents clear
SIKAP PETUGAS TERHADAP PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SINAR HUSNI TAHUN 2017 Ali Sabela Hasibuan; Melita W Siburian
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.50

Abstract

Rekam medis tidak hanya sekeda rmempunyai pengertian sebagai kegiatan pencatatan saja, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu system penyelenggaraan rekam medis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap petugas rekam medis tentang system pengisian di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan. Sikap petugas rekam medis adalah suatu kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh petugas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam mencapai kinerja yang maksimal diperlukan sistem reward sebagai dorongan atau motivasi seseorang dalam bekerja. Reward adalah insentif positif yang berupa penghargaan, anugerah, dan imbalan akibat hasil kerja yang baik yang dilakukan karyawan. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di unit rekam medis RSU SinarHusni Medan, sampel diambil menggunakan teknik total sampling berjumlah 6orang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa petugas dengan kinerja yang sangatbaik 2 orang (33,3), petugas yang tetapi kinerja baik sebanyak 4 orang (66,7%). Untuk itu disarankan kepada perekam medis agar lebih meningkatkan sikap petugas yang tercakup dalam penyelenggaraan pelayanan rekam medis di RSU Sinar Husni Medan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA MEDAN TAHUN 2017 Esraida Simanjuntak; Lisna Wati Oktavin Sirait
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.51

Abstract

Ketidaktepatan penyimpanan berkas rekam medis (missfile) dapat menghambat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya missfile di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Mitra Medika Medan Tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan pedoman observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan dari sampel 99 berkas rekam medis yang diteliti terdapat 6 (6%) berkas missfile dan 4 orang petugas penyimpanan. Faktor pertama penyebab missfile di Rumah Sakit Mitra Medika Medan adalah faktor petugas penyimpanan, diperoleh responden yang menjawab Ya merupakan faktor penyebab missfile sebanyak 75% dan yang menjawab Tidak sebanyak 25%, dikarenakan pendidikan, pelatihan tidak pernah dilakukan, dan adanya penambahan beban kerja petugas. Faktor kedua adalah faktor sarana penyimpanan, diperoleh seluruh responden menjawab Ya merupakan faktor penyebab missfile sebanyak 100%, dikarenakan masih dilakukannya peminjaman berkas rekam medis masih secara manual, belum adanya tracer sebagai pengganti berkas yang diambil, dan belum adanya kode warna pada sampul sehingga menyulitkan petugas mencari nomor rekam medis. Diharapkan agar petugas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan khususnya tentang penyelenggaraan penyimpanan berkas rekam medis, dibuatkannya kode warna pada sampul berkas rekam medis, dan digunakannya tracer sebagai pengganti berkas yang keluar dari lemari penyimpanan maupun yang dipinjam.
TINJAUAN KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN CATATAN MEDIS PADA BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN PENDERITA DIABETES MELITUS TERHADAP KLAIM BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM IPI MEDAN TAHUN 2018 Fitriyani Lubis; Khairina Rizki
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.52

Abstract

Menurut Permenkes 2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien dan dapat di pergunakan untuk persyaratan klaim BPJS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi ketidaklengkapan pengisian catatan medis terhadap klaim BPJS. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriftip kualitatif dengan metode wawancara, observasi. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum IPI Medan pada bulan Mei-Juni 2017. Populasi dari penelitian ini berjumlah 1 orang petugas dan 11 berkas rekam medis pasien penderita diabetes melitus, dengan sampel 1 orang petugas dan 11 berkas rekam medis pasien penderita diabetes mellitus. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisa data secara deskriptif. Hasil penelitian dari 11 berkas rekam medis rawat inap pasien penderita diabetes melitus memiliki Angka Ketidaklengkapan yang berjumlah lengkap 8 (72,8%) berkas dan tidak lengkap 3 (27,2%) berkas yang terdiri dari hasil LAB, laporan operasi, daftar pemberian obat. Saran Penulis kepada bagian instalasi unit rekam medis Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia untuk saling bekerjasama dalam melengkapi berkas khusunya pada catatan medis berkas Rekam Medis pasien penderita Diabetes Melitus agar prosedur dalam klaim BPJS dilaksanakan dengan lancar dan tidak terkendala.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG PENYIMPANAN RSU MITRA SEJATI MEDAN Valentina; Srika Br Sebayang
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.53

Abstract

Dokumen rekam medis merupakan alat untuk merekam mencatat terjadinya transaksi pelayanan sehingga harus dijaga keamanan dan kerahasiaannya dari bahaya kerusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan dokumen rekam medis di ruang penyimpanan RSU Mitra Sejati Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi adalah seluruh dokumen rekam medis yang ada di ruang Penyimpanan RSU Mitra Sejati Medan dan sampelnya diambil secara simple random sampling yang berjumlah 96 berkas. Data diperoleh dari hasil observasi menggunakan kuesioner dan pengukuran. Analisis data dilakukan secara univariat. Dari hasil penelitian diperoleh kerusakan dokumen rekam medis di ruang penyimpanan RSU Mitra Sejati Medan sebesar 41,6%. Faktor intrinsik yang meliputi kualitas kertas, tinta dan perekat bukan penyebab kerusakan pada dokumen rekam medis. Faktor ekstrinsik yaitu atap yang bocor, ada rembesan air di dinding, kabel listrik tidak tersusun rapi, sinar matahari langsung jatuh di permukaan dokumen, kelembaban udara, suhu, jamur dan debu dapat menjadi penyebab kerusakan pada dokumen rekam medis di ruang penyimpanan RSU Mitra Sejati Medan. Disarankan kepada pihak RSU Mitra Sejati agar dapat menambah fasilitas di ruang penyimpanan seperti penggunaan tirai, blower, AC dan memperbaiki atap dan rembesan air di dinding.
ANALISIS SISTEM PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS DALAM MENJAMIN ASPEK HUKUM KERAHASIAAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2018 Erlindai Purba; Tania Yulita
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.54

Abstract

Sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk melindungi informasi kesehatan yang terdapat di dalam rekam medis terhadap kemungkinan hilang, rusak, pemalsuan dan akses yang tidak sah. Secara keseluruhan, keamanan (security), privasi (privacy), kerahasiaan (confidentiality) dan keselamatan (safety) adalah perangkat yang membentengi informasi dalam rekam medis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu Direktur Rumah Sakit, Kepala Rekam Medis Rumah Sakit dan Petugas Penyimpanan Rumah Sakit. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan juga narasi dari hasil wawancara yang dilakukan. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan sudah optimal dan sudah melaksanakan SOP. Bagi instansi rumah sakit agar dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi pasien di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan, sebaiknya untuk pencatatan peminjaman atau untuk melakukan pelepasan informasi untuk pihak ke-3 dalam mendokumentasikan sebaiknya rumah sakit imelda medan menggunakan pendokumentasian terkomputerisasi agar lebih aman dan mudah untuk perhitungan data, pendokumentasian bertujuan sebagai bentuk bukti apabila terjadi tuntutan kelak.
TINJAUAN KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS UNTUK 5 TAHUN KEDEPAN DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2018 Siti Permata Sari Lubis; Junida Handayani
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.55

Abstract

Rak penyimpanan merupakan salah satu peralatan yang berada di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpanan dokumen rekam medis, dengan tersedianya rak penyimpanan rekam medis yang sesuai dengan kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis maka tidak akan terjadi penumpukan pada dokumen rekam medis. Maka dari itu peneliti bertujuan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan maupun rawat jalan untuk 5 tahun kedepan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriftif, metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain dengan observasi langsung dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap, dan objek dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap.Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah rak yang tersedia di RSU IPI Medan masih kekurangan rak untuk penyimpanan berkas rekam medis pasien baik rawat inap maupun rawat jalan.
ANALISIS DESAIN FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN TAHUN 2018 Ary Syahputra Wiguna; Siti Soraya Matondang
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.56

Abstract

Formulir RM1 memiliki fungsi sangat utama yaitu mengetahui jenis pelayanan apa saja yang diberikan kepada pasien selama dirawat di unit pelayanan dari awal masuk hingga keluar rumah sakit. Oleh karena itu merupakan salah satu lembar rekam medis yang diabadikan, sehingga bahan yang digunakan harus diperhatikan dan butir data yang ada harus diisi selengkap mungkin. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada bulan November 2017 terhadap 1 DRM , diketahui bahwa belum pernah dilakukan adanya revisi terhadap formulir ringkaan masuk dan keluar. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisa desain formulir ringkasan masuk dan keluar di rumah sakit umum madani medan tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Objek dari peneliti ini adalah forrmulir ringkasan masuk dan keluar di rumah sakit umum madani medan. Subjek dari penelitian ini adalah petugas TPPRI, dokter, dan perawat.instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan check list. Cara pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
ANALISA KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN Zulham Andi Ritonga; Nur Aisah Ritonga
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.57

Abstract

Rak penyimpanan merupakan salah satu peralatan rumah sakit yang berfungsi menyimpan dokumen rekam medis, dengan tersedianya rak penyimpanan dokumen rekam medis yang sesuai dengan kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis maka tidak akan terjadi penumpukan dokumen di Lantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan kebutuhan rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum Madani Medan Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan memaparkan hasil penelitian apa adanya dan membandingkan dengan teori yang kemudian diambil kesimpulan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017-Januari 2018 di Rumah Sakit Umum Madani Medan. Populasi dan sampel yang digunakan adalah rak penyimpanan dan dokumen rekam medis rawat jalan. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Madani Medan dari tahun 2014 – 2016 sebanyak 52.439. Jumlah rak penyimpanan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum Madani Medan sebanyak 7 rak. Jika saat ini rumah sakit memiliki 7 rak file, maka rumah sakit perlu menyediakan 4 rak file lagi agar kebutuhan rak dapat tercukupi dan dapat menampung semua berkas rekam medis pasien secara sistematis dan tidak menyulitkan petugas dalam proses penyimpanan dan pencarian berkas rekam medis pasien.
PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS KEPADA PIHAK KETIGA DI RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA Suheri Parulian Gultom; Sisca Anggraini
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.58

Abstract

Sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk melindungi informasi kesehatan yang terdapat didalam rekam medis terhadap kemungkinan hilang, rusak, pemalsuan dan akses yang tidak sah. Secara keseluruhan, keamanan (security), privasi (privacy), kerahasian (confidentiality) dankeselamatan (safety) adalah perangkat yang membentengi informasi dalam rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelepasan informasi rekam medis di Rumah Sakit Mitra Medika Medan. Jenis penelitian berupa deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini adalah pelepasan informasi rekam medis dalam menjamin kepada pihak ketiga, sampel penelitian 20 permintaan visum. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara teknik nonprobability. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Data permintaan visum kepolisian/pengadilan pada bulan Oktober 2017 – Januari 2018 di Rumah Sakit Mitra Medika Medan berjumlah 20 permintaan dengan persentase (25%). Sedangkan penggunaan informasi untuk penelitian sebanyak 10 permintaan dengan persentase (50%). Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelepasan informasi medis pasien Rumah Sakit Mitra Medika Medan adalah Diklat, Sub Bag Rekam Medis, Dokter/Tenaga Medis dan petugas ruangan.Sebaiknya diadakan sosialisasi tentang prosedur tetap mengenai pelepasan informasi medis pasien kepada petugas rekam medis ataupun pihak yang terlibat dalam pelepasan informasi medis pasien.
HUBUNGAN PEMBERIAN PENGHARGAAN (REWARD) DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2017 Marta Simanjuntak; Dewi Octaviana Caisara
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 3 No. 1 (2018): Vol. 3 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v3i1.59

Abstract

Kinerja petugas rekam medis adalah suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh petugas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam mencapai kinerja yang maksimal diperlukan sistem reward sebagai dorongan atau motivasi seseorang dalam bekerja. Reward adalah insentif positif yang berupa penghargaan, anugerah, dan imbalan akibat hasil kerja yang baik yang dilakukan karyawan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di unit rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan ,sampel diambil menggunakan teknik total sampling berjumlah 84 petugas. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan chi squaredengan tingkat signifikan P-value <0,032, bahwa ada hubungan reward dengan kinerja. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sistem penghargaan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan biasanya disebut rumenerasi, dan hanya diberikan kepada pegawai PNS. Dan dari hasil pengolahan data didapat hasil bahwa petugas yang mendapatkan penghargaan berupa upah atau remunerasi dengan kinerja yang baik 44 orang (52,4%), dan petugas yang tidak mendapatkan penghargaan sebanyak 40 orang (47,6. Disarankan kepada direktur agar memberi penghargaan secara adil dan merata sesuai dengan kinerja petugas.

Page 1 of 1 | Total Record : 10