cover
Contact Name
M Dian Hikmawan
Contact Email
demos.ijd@gmail.com
Phone
+6281284963876
Journal Mail Official
demos.ijd@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Serang-Pandeglang KM. 5 Pandeglang, Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
International Journal of Demos
Published by HK-Publishing
ISSN : -     EISSN : 27210642     DOI : 10.31506/ijd
International Journal of Demos (IJD) is an open access, and peer-reviewed journal. IJD try to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various contemporary social and political issues: citizenship, civil society movement, environmental issues, gender politics and identity, digital society and disruption, urban politics, community welfare, social development, public management, public policy innovation, international politics & security, media, information & literacy, politics, governance, human rights & democracy, radicalism, and terrorism. Publish three times in a year i.e. April, August, and December. IJD Invites researcher, academician, practitioners, and public to submit their critical writings and to contribute to the development of social and political sciences
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Volume 2 Issue 2, August 2020" : 7 Documents clear
Analisis Kebijakan Ketahanan Pangan di Kabupaten Bantul Aisyah, Ica Naisyah Tul; Purnomo, Eko Priyo; Kasiwi, Aulia Nur
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.40

Abstract

The Regional Government of Yogyakrata City has provided food security in the city of Yogyakarta especially, in Bantul Region which has its own food security service. With the existence of the Department of Food Security and the availability of food security, it can help the local community to understand the needs and availability of food in the Bantul area. Then the Bantul area established a resilience policy in the Bantul area. if food security meets the applicable requirements, the community will not be malnourished. The impact if there is a lack of food, namely, malnutrition, poverty, a weak economy and so on. This study uses qualitative methods which can describe and explain about this research. The results of research on food security or food availability in the Bantul area by using existing policies. Pemerintah Daerah kota Yogyakrata telah menyediakan ketahanan pangan yang ada di Kota Yogyakarta khusunya, di Daerah bantul yang memiliki Dinas ketahanan pangan tersendiri. Dengan adanya Dinas Ketahanan pangan dan tersedianya ketahanan pangan tersebut maka dapat membantu masyarakat local untuk memenehui kebutuhan dan ketersedian pangan yang ada  di daerah Bantul. Kemudian daerah bantul menetapkan kebijakan ketahanan di daerah bantul. jika ketahanan pangan memenuhi syarat yang berlaku maka masyarakat tidak akan kekurangan gizi. Dampak jika terjadi kekurangan pangan yaitu, kekurangan gizi, kemiskinan, perekonomian lemah dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana dapat menggambarkan dan mejeleaskan tentang penelitian ini. Hasil penelitian ketahanan pangan atau ketersedian pangan di daerah Bantul dengan menggunakan kebikan yang ada.
Model Structure Of Public Policy Based On Social Learning Onto Intolerant In Pandeglang District, Banten, Indonesia Nugroho, Kandung Sapto; Rahayu, Rahayu; Adnan, Muhammad; Warsono, Hardi
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.53

Abstract

This research aims to design a model of public policy drafting in governance that can ensure the continuity of democratic principles. The principle of justice and equality both economically, socially, and politically are these foundations of democracy. If this principle is applied in the running of the government management process will be able to guarantee every individual citizen so that good governance is achieved. This approach of research with Positivistic with survey method through a closed questionnaire that has been done test validity, normality, reliability of the questionnaire to the leader of regional device organization in Pandeglang District government environment. This research will contribute to the mechanism of public policy retrieval with the primary mission to minimize potential conflicts. Please note that in 2011 in Pandeglang District, there had been a religious conflict in the case of Cikeusik Ahmadiyah, and by Tirto.id, Banten declared as the Intolerant region. The results of this study show that government bureaucracy in providing public services such as education, health, and religion has paid attention to the aspects of equalization and social justice, but it requires acceleration for bureaucracy related to the challenges of growing public problems. The influx of the 4.0 Industrial Revolution is aligned with the disruption era, the bureaucracy has to make adjustments to provide public service with typical generations of baby boomers, generation X, millennial generation even now already on Z generation and Alpha generation are already native to the Internet. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model penyusunan kebijakan publik dalam tata pemerintahan yang dapat menjamin kelangsungan prinsip demokrasi. Prinsip keadilan dan kesetaraan baik secara ekonomi, sosial, dan politik adalah fondasi demokrasi tersebut. Apabila prinsip ini diterapkan dalam menjalankan proses pengelolaan pemerintahan akan dapat menjamin setiap individu warga negara sehingga tercapai tata pemerintahan yang baik. Pendekatan penelitian ini bersifat positivistik dengan metode survei melalui angket tertutup yang telah dilakukan uji validitas, normalitas, reliabilitas angket kepada pimpinan perangkat perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini akan berkontribusi pada mekanisme pengambilan kebijakan publik dengan misi utama meminimalisir potensi konflik. Perlu diketahui bahwa pada tahun 2011 di Kabupaten Pandeglang pernah terjadi konflik agama dalam kasus Ahmadiyah Cikeusik, dan oleh Tirto.id, Banten dinyatakan sebagai Daerah Intoleran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan agama telah memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan sosial, namun diperlukan percepatan birokrasi terkait dengan tantangan permasalahan publik yang semakin berkembang. Masuknya Revolusi Industri 4.0 ini selaras dengan era disrupsi, birokrasi harus melakukan penyesuaian untuk memberikan pelayanan publik dengan tipikal generasi baby boomer, generasi X, generasi milenial bahkan sekarang sudah ada generasi Z dan generasi Alpha sudah asli Internet. 
Perbandingan Implementasi Smart City di Indonesia: Studi Kasus: Perbandingan Smart People di Kota Surabaya dan Kota Malang Pramesti, Dyah Ratna; Kasiwi, Aulia Nur; Purnomo, Eko Priyo
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.61

Abstract

This study focuses on the problem of smart people as an indicator of the success of smart cities in Surabaya and Malang. Smart people are one of the supporting dimensions of the creation of a smart city or what is called a Smart City (Zubizarreta, Seravalli, And, Arrizabalaga, 2016). So that the factors that make a city smart, one of which is measured by the quality of its human resources; which includes the human development index which is measured by how the level of unemployment, poverty level, health problems, and also seen from the aspect of public knowledge in receiving information, disseminating information, related to the development of creativity carried out and also the inclusiveness of empowering activities carried out by several people. (Iyer, 2018). In addition, the activities that are encountered in the city of Surabaya in community activities, already have quite innovative and creative networks. Meanwhile, Malang City is still heading for the stage of good quality. There needs to be motivation and encouragement so that Malang City is able to follow in the footsteps of the development of smart people in the city of Surabaya.Penelitian ini berfokus pada masalah smart people sebagai indicator keberhasilan smart city di Kota Surabaya dan Kota Malang. Smart people merupakan salah satu dimensi pendukung dari terwujudnya kota pintar atau yang disebut dengan Smart City (Zubizarreta, Seravalli, And, Arrizabalaga, 2016). Sehingga faktor-faktor yang menjadikan sebuah kota dapat dikatakan pintar salah satunya diukur dari kualitas sumber daya manusianya; yang meliputi dari indeks pembangunan manusianya yang diukur dari bagaimana tingkat pengamgguran, tingkat kemiskinan, masalah kesehatan, dan juga dilihat dari aspek pengetahuan masyarakat di dalam menerima informasi, menyebarkan informasi, terkait dengan penumbuhan kratifitas yang dilakukan dan juga inklusivitas pemberdayaan kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang (Iyer, 2018).  Selain itu, aktifitas yang ditemui di Kota Surabaya dalam kegiatan komunitasnya, sudah memiliki jaringan yang cukup inovatif dan juga kreatif. Sedangkan untuk di Kota Malang masih menuju tahapan kualitas yang baik. Perlu adanya motivasi dan dorongan supaya Kota Malang mampu mengikuti jejak perkembangan smart people yang ada di Kota Surabaya.
Persuasive Communication in a Healthy Lifestyle Campaign in Pandeglang District (Case Study of Arisan Jamban Program) Malik, Abdul; Putri, Liza Diniarizky
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.62

Abstract

Since 2007, the Amil Zakat Harapan Duafa Institute (LAZ Harfa) has actively initiated a healthy life movement campaign in the Pandeglang Regency, especially to people who are still practicing open defecation (BABS), due to either the lack of latrines or other factors. “Jamban” in English means latrine. Using the Community Lead Total Sanitation (CLTS) method, this healthy living campaign is focused on the latrine ownership program through the arisan system. An Arisan is a form of rotating savings in Indonesian culture. From the results of research using case studies, this healthy living movement campaign has brought significant results. Through a persuasive communication process as part of the approach to the community strategy, the results were obtained that by the end of 2019 as many as 29 assisted villages in 8 sub-districts in Pandeglang District had been free from the practice of open defecation. This fact shows that the persuasive communication carried out in this healthy living campaign is quite effective and brings the expected results. Sejak tahun 2007 silam, Lembaga Amil Zakat Harapan Duafa (LAZ Harfa) aktif melakukan inisiasi kampanye gerakan hidup sehat di wilayah Kabupaten Pandeglang, khususnya kepada masyarakat yang masih menjalankan kebiasaan membuang air besar sembarangan (BABS), baik karena ketiadaan jamban ataupun karena faktor lain. Menggunakan metode Community Lead Total Sanitation (CLTS), kampanye hidup sehat ini difokuskan pada program kepemilikan jamban melalui sistem arisan. Dari hasil penelitian dengan menggunakan studi kasus, kampanye gerakan hidup sehat ini telah membawa hasil yang disignifikan. Melalui proses komunikasi persuasif sebagai bagian dari strategi pendekatan kepada masyarakat, diperoleh hasil bahwa hingga akhir 2019 sebanyak 29 desa dampingan di 8 kecamatan di Kabupaten Pandeglang telah terbebas dari kebiasaan BABS. Fakta tersebut menunjukkan bahwa komunikasi persuasif yang dilakukan dalam kampanye hidup sehat ini berjalan cukup efektif dan membawa hasil sebagaimana diharapkan.
Gerakan Earth Hour Tangerang Dalam Perspektif Politik Lingkungan Rasyid, Ilham; Felixiani Keviola, Jessica Roma
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.42

Abstract

In this scientific work, the writer will focus on discussing social movements based on the environment carried out by Non-profit Organizations namely Tangerang Earth Hour can be said as a forum or community that not only stands because of one goal of "Electricity Savings" but more than that now, this community aims to make the habit or culture of environmental care a lifestyle that should have been applied by all levels of society and must be sustainable. In this study, researchers used qualitative research methods. The conclusion of this research is, the Earth Hour Tangerang movement is able to become a movement that has a good impact on the Tangerang Raya region. With a strategic approach and able to embrace the government, corporate, community, and also other communities, Earth Hour Tangerang has been able to raise the urgency of the importance of environmental care and also environmental issues in the Tangerang Raya region. Pada karya ilmiah ini penulis akan fokus membahas tentang gerakan sosial  yang berbasis lingkungan yang dilakukan oleh organisasi non-profit yaitu Earth Hour Tangerang. Earth Hour dapat dikatan sebagai wadah atau komunitas yang bukan hanya berdiri karena satu tujuan “Penghematan Listrik” akan tetapi lebih dari itu sekarang, komunitas ini bertujuan menjadikan kebiasaan atau budaya peduli lingkungan menjadi suatu gaya hidup yang harusnya telah diaplikasikan oleh  seluruh lapisan masyarakat dan harus berkelanjutan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gerakan Earth Hour Tangerang mampu menjadi sebuah gerakan yang memiliki pengaruh yang baik bagi wilayah Tangerang Raya dalam perspektif politik lingkungan. Dengan pendekatan yang strategis dan mampu merangkul pemerintah, korporat, masyarakat, dan juga komunitas lainnya, Earth Hour Tangerang sudah mampu mengangkat urgensi pentingnya pemeliharaan lingkungan dan juga isu lingkungan pada wilayah Tangerang Raya.
Gerakan Kontra Pembangunan Shelter 9 Dan 10 Pltu Suralaya Merak-Banten Urrohmah, Nida; Kelly, Karin Caroline; Yuliani, Fitri
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.54

Abstract

Electric Steam Power Plants (PLTU) need coal as fuel to produce electricity. The higher the electrical energy needed to eat, the more fuel will be used. This has happened in the construction of shelters 9 and 10 Suralaya Merak-Banten steam power plant (PLTU). This development is reaping various kinds of rejection because it causes environmental damage not only in the area around the development operation but also in the Greater Jakarta area. The rejection movement was initiated by local residents and supported by international Environmental NGOs.Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) membutuhkan batu bara sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik. Semakin tinggi energi listrik yang dibutuhkan makan akan semakin banyak bahan bakar yang digunakan. Hal ini terjadi pada pembangunan shelter 9 dan 10 PLTU Suralaya di pulau Jawa spesifiknya di daerah Merak-Banten. Pembangunan ini menuai berbagai macam penolakan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan tidak hanya pada wilayah sekitar operasi pembangunan namun juga pada wilayah Jabodetabek. Gerakan penolakan diinisiasi tentunya oleh warga setempat dan didukung dengan NGO Internasional penggiat isu lingkungan. 
Gerakan Lingkungan Komuntias Akademi Sampah Dalam Pembangunan Kepedulian Masyarakat Terhadap Sampah di Kota Cilegon Rustandi, Dedi; Bawazir, M Rian
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.55

Abstract

Along with environmental problems that are increasingly complex at this time, encouraging individuals and groups to protect their environment. The environmental movement is carried out by the Cilegon city academy community as an effort to care for the environment. This paper seeks to explain how the environmental movement in building public awareness of waste and the environment which is increasingly threatening the pollution of environmental balance. By using a qualitative analysis approach based on the activities carried out by the Garbage Academy community. There are two activities/movements carried out by the garbage academy. The first movement was through the environmental education movement which was carried out in the city of Cilegon by providing direct education to the Cilegon community. The second movement was a tree planting action carried out at SDN 1 Ciwedus in the city of Cilegon.Seiring dengan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks pada saat ini, mendorong individu maupun kelompok harus menjaga lingkungannya. Gerakan lingkungan dilakukan oleh komunitas akademi kota cilegon sebagai upaya kepedulian terhadap lingkungan. tulisan ini berusaha menerangkan bagaimana gerakan lingkunagan  dalam membangun kepedulian masyarakat terhadap sampah dan lingkungan yang semakin hari mengancam pencemaran keseimbangan lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Akademi Sampah. Kegiatan/gerakan yang dilakukan akademi sampah terdapat dua gerakan. Gerakan pertama melalui gerakan edukasi lingkungan yang dilakukan di kota cilegon dengan membuat penyuluhan kepada masyarakat cilegon secara langsung. Gerakan yang kedua merupakan aksi menanam pohon yang dilakukan di SDN 1 Ciwedus yang berada di kota Cilegon. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7