cover
Contact Name
Yohanes Hendro Pranyoto
Contact Email
yohaneshenz@stkyakobus.ac.id
Phone
+6281295111706
Journal Mail Official
jumpa@stkyakobus.ac.id.
Editorial Address
Jl. Missi 2, Mandala, Merauke, Papua, Indonesia, 99616
Location
Kab. merauke,
P a p u a
INDONESIA
JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
ISSN : 23553294     EISSN : 26150751     DOI : 10.60011
Jurnal Masalah Pastoral atau disingkat JUMPA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke secara berkala pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya. Jurnal ini membahas persoalan pastoral Gereja meliputi masalah: Pendidikan, Katekese, Teologi, Fenomenologi Agama, Liturgi, dan permasalahan umat lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)" : 8 Documents clear
Sinode Para Uskup Dan Sagki Tentang Keluarga Dan Implikasinya Bagi Pastoral Anulasi Perkawinan Donatus Wea
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.26

Abstract

Prosentase keluarga yang hidup dalam ikatan perkawinan baru yang irregular, karena masih ada ikatan perkawinan yang terdahulu, semakin meningkat. Menghadapi realitas yang ada Gereja tidak tinggal diam. Sebaliknya Gereja menawarkan berbagai solusi mulai dari pendampingan secara rohani melalui pastoral keluarga hingga pada upaya pembatalan perkawinan terdahulu melalui proses yudisial, agar ikatan perkawinan irregular yang tengah dijalani oleh para pasangan dengan berbagai alasan yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan, bisa disahkan. Wujud nyata keterlibatan dan tanggungjawab Gereja terhadap permasalahan perkawinan yang melanda keluarga-keluarga katolik adalah dengan mengadakan sinode luara biasa dan sinode biasa di Roma (tahun 2014 dan 2015), di bawah pimpinan Paus Fransiskus dengan tema tentang keluarga. Hasil pergumulan para bapak sinode menjadi masukan yang sangat berarti bagi Paus Fransiskus untuk melakukan amandemen terhadap beberapa kanon dalam Kitab Hukum Kanonik 1983 tentang proses anulasi perkawinan dalam Motu Proprio Mitis Iudex Dominus Iesus. Motu proprio ini menjadi salah satu solusi untuk membantu para pasangan yang hidup dalam ikatan perkawinan saat ini secara irregular (kohabitasi), yakni melakukan anulasi atas perkawinan mereka yang terdahulu melalui proses yang lebih sederhana dan singkat, tapi tetap didasarkan atas prinisp keadilan, keyakinan moral dan sesuai dengan aturan serta tuntuan hukum yang berlaku. Pastoral anulasi perkawinan menjadi salah satu fokus perhatian yang harus dijalani dengan serius oleh para fungsionaris tribunal demi membantu membebaskan dan menyelamatkan keluarga-keluarga yang telah sekian lama terbelenggu oleh masalah perkawinan mereka.
Pendampingan Personal Dalam Perspektif Pastoral Lusia Sri Andayani
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.27

Abstract

Fungsi Gereja adalah mewartakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah yang diwujud nyatakan dalam pelayanan pastoral. Seperti halnya dalam 1 Petrus. 2:9 mengatakan : “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyan Allah sendiri, supaya kamu memberitahukan perbuatan-perbuatan yang besar, dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib”.Pelayanan Gereja yang dimaksud adalah Pendampingan Personal dalam Perspektif Pastoral terdapat beberapa bagian pelayanan seperti halnya fungsi Gereja menurut Petrus seperti hal nya menolong dan menyembuhkan pribadi yang mengalami kesulitan atau masalah dengan hadir, ada dalam situasi hidupnya sehingga perbuatan-perbuatan besar dari Allah itu nyata dilihat dan di alami oleh umat manusia.
Rendahnya Konsep Diri Akademik Dan Motivasi Akademik Siswa Smp Di Kabupaten Merauke Resmin Manik
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.28

Abstract

Pendidikan berperan penting dalam menentukan kualitas hidup sesorang. Dengan kata lain, baik tidaknya kualitas hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh seberapa baik ia memperoleh pendidikan. Fakta membuktikan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar peluang baginya untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan. Sebaliknya, semakin rendah pendidikan seseorang, semakin kecil peluang baginya untuk meraih kesuksesan. Hal ini membuktikan bahwa, pendidikan merupakan kunci penentu keberhasilan hidup seseorang. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang selama ini dilaksanakanpun belum dapat dikatakan maksimal, sebab fakta turut memperlihatkan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia di wilayah Timur khususnya di Provinsi papua belum masih kalah jauh dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia yang ada di wilayah lain di Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia di Provinsi Papua tidak terlepas dari belum maksimalnya penyelenggaraan pendidikan di Provinisi ini. Berdasarkan pengalaman peneliti selama bekerja di Papua khususnya di Kabupaten Merauke ditemukan fenomena yang menunjukan bahwa para siswa kurang bersemangat dalam belajar, belum dapat membaca secara lancar, tidak membawa buku pelajaran, bahkan didapati bahwa ada siswa yang setelah pulang dari sekolah mereka harus mencari uang dengan cara menjaga tempat parkir hingga malam hari, memanjat kelapa dan dan juga memancing ikan. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya temuan fakta lain yang menunjukan bahwa guru sering menghukum siswa dengan membentak dan memukul siswa, memberikan PR berlebihan terhadap siswa, guru sering terlambat ke sekolah, guru sering tidak membawa bahan ajar ke dalam kelas saat mengajar, dan perpustakaan sekolah sering tutup sehingga tidak dapat dikunjungi siswa. Sederet fakta di atas tentu sangat mempengaruhi kualitas motivasi belajar para siswa. Pemberian hukuman oleh guru akan semakin menenggelamkan motivasi belajar siswa serta semakin membentuk konsep diri akademik negatif dalam diri ssiswa untuk belajar. Terbentuknya konsep diri akademik para siswa telah turut dipengaruhi oleh rendahnya pendidikan orang tua para siswa yang mengakibatkan tidak adanya kepedulian untuk mendorong dan menyemangati putera-putrinya dalam mengenyam pendidikan.
Kebudayaan: Karunia Allah Dan Hasil Daya Cipta Manusia Xaverius Wonmut
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.29

Abstract

Kehidupan manusia adalah sebuah gejala yang menarik untuk disimak. Artikel dengan judul; “Kebudayaan: Karunia Allah Dan Hasil Daya Cipta Manusia” merupakan suatu upaya untuk menyoroti kehidupan manusia (hal kebudayaan manusia) sebagai bagian dari ciptaan Allah. Banyak orang berpendapat bahwa budaya adalah sesuatu yang kuno, kafir, gelap dan tidak bermanfaat, lebih-lebih bertolak belakang dengan iman Kristiani. Pertanyaannya: apakah kebudayaan dapat menjadi landasan penanaman dan pengembangan iman Kristiani?Permasalahan di atas akan didekati melalui pendekatan kitab suci khususnya kitab Perjanjian Lama tentang kisah penciptaan (Teologi Penciptaan)2 Kej 1:1-24 dan kebudayaan (Culture)3. Dari sudut pandang kitab suci, penciptaan dunia dengan segala isinya dimaksudkan mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan umat manusia yang akan dimulai di dunia dan akan mencapai kesempurnaannya di akhirat nanti. Selain itu manusia pun diikutsertakan secara aktif sebagai co-pencipta dalam proses penciptaan tersebut. Dari sudut kajian kebudayaan dalam pendekatan kebudayaan nampak bahwa masing-masing masyarakat pemangku kebudayaan secara kreatif telah mengembangkan berbagai unsur kebudayaan sehingga mampu beradaptasi dan menjujung nilai-nilai hidup bersama.
Sumbangan Pemikiran Pengembangan Spiritualitas Hati Kudus Dalam Bidang Pendidikan Paulina Wula
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.30

Abstract

Pendidikan terhadap generasi muda disadari sangat kompleks. Pendidikan dijalankan sebagai alat control politik dengan orientasi pada kepatuhan sesuai dengan kehendak pemerintah dan menggagalkan proses pengembangan kesadaran nilai-nilai kemanusiaan dan pembentukan hati secara biadab dan bermoral. Para pendidik dituntut dengan berbagai peraturan yang ketat sehingga para pendidik kurang memperhatikan factor perkembangan kepribadian anak didik yang dewasa dan bermoral, nilai-nilai kemanusiaan dan iman yang sangat perlu di tumbuh kembangkan pada anak didik. Melihat situasi ini maka para pendidik yang bekecimpung dalam sekolah kristiani perlu menggali dan mengembangkan spritualitas Hati Kudus agar dalam menjalankan tugasnya secara professional berdasarkan penghayatan imannya. Konkretisasi pengembangan spiritualitas hati dalam bidang pendidikan adalah memihak kepada yang miskin (pengetahuan, spiritual, afeksi, emosi maupun primer), promosi keadilan, paguyuban dan kerjasama, demoktratisasi. Dampak konkretisasi spiritualitas hati adalah membebaskan orang dari ketakutan, acuh tak acuh pada sesama yang lemah, miskin, menderita, terpinggirkan dan tak berdaya, memiliki ketulusan dalam pelayanan, memiliki sikap rela berkorban, kesetiaan, memiliki pengharapan yang teguh dan yakin akan kasih dan kebaikan Allah. Warga sekolah diajak sebagai pelaku budaya cinta. Orang lain tidak lagi dilihat sebagai obyek atau sarana yang dapat dipakai tetapi sebagai subyek. Warga pendidik dipanggil untuk menjadi penabur dan pelaku budaya cinta.
Katekis Sebagai Teladan Hidup Orang Muda Katolik Berlinda Setyo Yunarti
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.31

Abstract

Katekis sebagai pewarta sabda Allah hendaknya memahami tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Karena tugas seorang katekis tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan sifat dan karekter umat beriman berbeda-beda, sehingga pemahaman terhadap sabda Allah juga berbeda-beda. Disinilah katekis dituntut untuk memiliki kesabaran dalam mewartakan sabda Allah. Katekis yang dimaksudkan di sini adalah kaum awam ataupun hierarki. Karena dengan baptisan kita sudah dipersatukan oleh Allah. Sebagaimana orang-orang kudus yang mewartakan hidup Yesus Kristus di dalam hidup mereka, katekis juga mewartakan hidup Yesus Kristus di dalam hidupnya. Itu berarti bahwa pewartaan katekis bukan hanya melalui ucapan kata dalam pengajarannya saja, melainkan juga melalui seluruh aspek kehidupannya. Pewartaan sabda Allah bisa terlaksana jika semua umat beriman; dari anak-anak, remaja, orang muda dan orang tua terlibat aktif didalam hidup menggerja, terlebih ditekankan kepada orang muda Katolik untuk selalu ikut ambil bagian dalam hidup menggereja. Karena kaum muda masih memiliki semangat yang tinggi untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun perlu diingat bahwa orang muda masih membutuhkan pendampingan dan pembinaan, sehingga mereka tidak salah jalan dalam mewartaka sabda Allah. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kesaksian hidup dari para katekis akan mendorong keaktifan kaum muda dalam hidup menggereja.
Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Pada Pendidikan Agama Katolik Paustina Ngali Mahuze
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.32

Abstract

Landasan judul ini adalah teknologi pembelajaran yang merupakan suatu bidang yang mengkaji tentang teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber belajar. Pemanfaatan model pembelajaran sinektik, sangat erat kaitannya dengan proses memfasilitasi dan mengelolah serta membantu pendidik dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran. Melalui teknologi pembelajaran diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang melanda dunia pendidikan dalam misi membangun manusia yang berbudaya dan berkarakter. Dalam proses pembelajaran membutuhkan model, strategi, cara/teknik penyajian yang digunakan agar tercapai tujuan belajar. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pelajaran agama Katolik, di dalamnya terdapat cara-cara atau teknik-teknik atau metode penyampaian isi pesan yang terdapat dalam Kitab Suci. Guru sebagai fasilitator menggunakan cara tertentu dalam menuntun peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Penerapan model pembelajaran sinektik dirancang untuk memproseskan pembelajaran agama Katolik, mengembangkan dan menumbuhkan iman akan Yesus Kristus dengan analogi-analogi serta metafora-metafora yang membangun hubungan perumpamaan, perbandingan satu objek atau gagasan dengan objek atau gagasan lain dengan cara menukarkan posisi keduanya.
Relevansi Psikologi Lintas Budaya Dalam Memahami Kearifan Lokal Francisco Noerjanto
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.33

Abstract

Psikologi Lintas Budaya lahir sebagai reaksi kenyataan bahwa banyak teori psikologi yang dikembangkan di negara Barat dan dianggap bersifat universal tidak dapat diterapkan di negara dengan budaya yang berbeda. Dalam perkembangan selanjutnya psikologi lintas budaya dianggap sebagai disiplin psikologi untuk mempelajari persamaan dan perbedaan dari fungsi psikologis individu di berbagai kelompok budaya dan etnik (Berry, 2002) sehingga memungkinkan para ilmuan psikologi untuk menemukan perilaku yang bersifat universal (etik) dan membedakannya dari perilaku yang bersifat khas (emik). Ada dua tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan teori psikologi lintas budaya yaitu dapat menguji apakah teori atau pengetahuan psikologi yang dikembangkan di suatu budaya dapat digeneralisasi ke konteks budaya lain, dan dapat diperoleh variasi yang lebih luas dari gejala yang diteliti sehingga para ilmuan psikologi dapat terhindar dari etnosentrisme. Etnosentrisme berarti suatu kecenderungan menggunakan kelompok sendiri sebagai ukuran dalam menilai kelompok lain, (Setiadi, 2008). Konsep etik dan emik dalam psikologi lintas budaya adalah merupakan pilihan tepat untuk memahami kearifan lokal. The field of cross-cultural psychology is the scientific study of variations in human behavior, taking into account the ways in which behavior is influenced by cultural context “ Cross-cultural psychology is the empirical study of members of various culture groups who have had different experiences that lead to predictable and significant differences in behavior. In the majority of such studies, the groups under study speak different languages and are governed by different political units” (Brislin, Lonner, & Thorndike, 1973, p. 5). Perilaku manusia sangat beragam merupakan studi psikologi lintas budaya dengan pendekatan konteks budaya setempat yang mempengaruhi perilaku individu maupun kelompok. Kita dapat menemukan nilai-nilai budaya setempat yang memiliki persamaan dan perbedaan terhadap kelompok budaya lain dalam berbagai bidang misalnya bahasa, gaya kepemimpinan, politik dan lain-lain; misalnya gaya kepemimpinan paternalistik, tutur bahasa lembut dan keras, stratifikasi sosial-ekonomi dls.

Page 1 of 1 | Total Record : 8