cover
Contact Name
reza
Contact Email
reza.andrea@gmail.com
Phone
+6285388729017
Journal Mail Official
reza.andrea@gmail.com
Editorial Address
Jl. Samratulangi Samarinda 75131
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Buletin Loupe
ISSN : 25805274     EISSN : 14118548     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Loop of the Politeknik Pertanian Negeri Samarinda is one of the most active centres of scientific work in agriculture in the Samarinda. Problems are attacked from two distinct points of view: the economic, in which the object is to show how crops may be produced a little more cheaply than at present, and the scientific, the problem being investigated for the sake of the general principles it may bring out. Two sets of bulletins are therefore issued, the popular bulletin, intended for farmers, dealing mainly with local problems, and always from the local point of view, and the research bulletins. The popular bulletins are fully equal to any others in the United States, and much ahead of anything we publish here for farmers; in the series before us the subjects dealt with include land drainage, curing of seed corn, control of various weeds, draft-horse judging, a discussion of the methods of paying for milk at cheese factories, and so on. The research bulletins are the scientific papers of the staff; as usual in the Samarinda, each paper is published separately, and there is no common journal in which they all appear.
Articles 142 Documents
Uji Sensoris Minuman Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) Netty Maria Neibaho
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.593 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.21

Abstract

Pemanfaatan kulit buah naga sering terabaikan karena masyarakat hanya mengkonsumsi isi buahnya saja. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai kadar air dan tingkat kesukaan panelis terhadap minuman kulit buah naga. Penelitian ini dilakukan secara ekperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor dimana faktor pertama adalah suhu pengeringan (40°C dan 60°C) dan faktor kedua adalah lama pengeringan (6 jam, 12 jam dan 24 jam) masing-masing 3 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah kadar air dan uji organoleptik yang meliputi warna, aroma dan rasa (skala hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air yang paling tinggi terdapat pada pengeringan dengan suhu 40°C dengan waktu 6 jam (37,22%) sedangkan kadar air yang terendah terdapat pada pengeringan dengan suhu 60°C dengan waktu 24 jam (3,17%). Hasil uji organoleptik menunjukkan nilai kesukaan tertinggi yaitu pada penggunaan suhu 60°C dengan waktu 12 jam untuk warna (3,82), rasa (3,44) serta aroma (3,51). Sedangkan nilai kesukaan panelis terendah terdapat pada perlakuan pengeringan dengan suhu 40°C dan menggunakan waktu 6 jam warna (2,62), aroma (2,42) dan untuk rasa (2,27). Kadar air minuman kulit buah naga yang terendah sudah memenuhi standart yaitu 12 %. Uji organoleptik panelis sangat menyukai minuman kulit buah naga (Hylocereus Costaricencis).
Karakteristik Kwetiau dari Tepung Beras yang Dicampur Tepung Umbi Uwi (Dioscorea alata), Talas (Colocasia esculenta) dan Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Termodifikasi Erning Indrastuti
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.276 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.23

Abstract

Tepung umbi uwi (Dioscorea alata), talas (Colocasia esculenta (L) Schott) dan kimpul (Xanthosoma sagittifolium (L) Schott), yang telah dimodifikasi HMT diaplikasikan dalam pembuatan kwetiau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pencampuran tepung uwi, talas, dan kimpul termodifikasi HMT dan tepung beras terhadap karakteristik kwetiau. Proporsi tepung beras: tepung umbi 75:25%; 50:50%; 25:75%; 0:100% dan tepung beras 100% sebagai kontrol. Proporsi tepung umbi termodifikasi dan tepung beras berpengaruh terhadap karakteristik kwetiau tetapi tidak mempengaruhi kadar air kwetiau. Kwetiau dari tepung beras 100% (kontrol) memiliki waktu pemasakan, berat rehidrasi dan susut masak paling kecil, daya patah, daya putus dan elastisitas tinggi. Kwetiau yang mendekati karakteristik kwetiau beras adalah kwetiau dari tepung talas 100%.
Studi Karakteristik Briket Tempurung Kelapa dengan Berbagai Jenis Perekat Briket Edy Wibowo Kurniawan
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.142 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.24

Abstract

Banyak negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan sumber energi baru terbarukan seiring berkurangnya cadangan energi bersumber dari fosil.Indonesia juga mengembangkan sumber energi terbarukan ini, salah satunya energi dari biomassa.Briket tempurung kelapa merupakan salah satu pengembangan energi biomassa, namun pengembangan jenis perekat masih terus diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik briket tempurung kelapa dengan berbagai jenis perekat briket. Penelitian dilakukan dengan mengecilkan ukuran arang tempurung kelapa sampai berukuran lolos 40 mesh, kemudian di campur dengan berbagai variasi perekat dengan proporsi 15%. Campuran tepung arang dengan perekat (tapioka, tanah liat, dan bentonit) dibasahi dan dicetak berbentuk silindris kemudian dikeringkan dengan cabinet drier. Setelah kering masing-masing produk dianalisa kadar air, kadar abu, kadar zat volatil, kadar karbon terikat dan nilai kalori dengan metode ASTM D-3175. Kemudian dihitung rerata dan dianalisa sidik ragam serta uji lanjut Duncan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa briket dengan semua jenis perkat memenuhi standar mutu baik untuk kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat dan nilai kalori. Kecuali untuk kadar zat volatil masih belum memenuhi standar. Adapun nilai kalori tertinggi ditunjukkan pada produk briket dengan perlakuan perekat tapioka dengan nilai 6314,46 kal/g.
Penelitian Awal Kualitas Papan Partikel Plastik yang Terbuat dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Ampas Tebu Muhammad Yamin
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.574 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.25

Abstract

Limbah Plastik, tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu merupakan polusi padat yang selain lambat terdegredasi juga merupakan polusi bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menguji papan partikel plastik berkerapatan rendah guna peruntukan dalam bidang bangunan. Rancangan exprimen menggunakan uji kualitas papan partikel terbaru yakni SNI 03-2105-2006 dan FAO 1996 dengan perbandingan 50% limbah tebu dan 50% limbah plastik, begitupun untuk percobaan lainnya yakni 50% tandan kosong sawit dan 50% limbah plastik, dengan 3 kali ulangan untuk setiap percobaan. Hasil studi menunjukkan bahwa kualitas papan partikel berkerapatan rendah dari limbah tebu yang sesuai standard SNI 03-2105-2006 kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan MOR serta tarik tegak lurus permukaan, sedangkan dari limbah tandan kosong sawit yang sesuai dengan SNI adalah kerapatan, kadar air dan MOR. Adapun nilai MOE kedua percobaan tidak sesuai dengan SNI, namun untuk standar FAO 1996, kedua ujicoba menunjukkan MOE terdapat kesesuaian dengan nilai standar. Studi penelitian dasar ini menunjukkan bahwa kualitas papan partikel menggunakan limbah tebu lebih baik daripada papan partikel yang menggunakan tandan kosong sawit untuk material bangunan berdasarkan nilai MOE dan MOR.
Aktivitas Antibakteri Beberapa Tumbuhan Obat Hutan Etnis Kutai terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli Abdul Rasyid Zarta
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.237 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.26

Abstract

Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya akan beraneka ragam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, mulai dari akar, batang, daun, sampai buah semuanya mempunyai nilai yang besar dan dapat digunakan sebagai obat untuk kesehatan serta berasal dari berbagai suku yang berada di Indonesia. Senyawa antimikroba didefinisikan sebagai senyawa biologis atau kimia yang dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bioaktivitas anti bakteri ekstrak etanol (C2H6O) dari tiga jenis tumbuhan Pulutan (Urena lobata L), Kadamba (M. speciosa) dan Buah Ketitir (Brucea javanica L. Merr). terhadap bakteri Streptococcuss mutans dan Escherichia coli. Metode pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar sumuran dengan modifikasi dengan menggunakan ekstrak etanol. Ekstrak etanol tumbuhan obat pulutan (Urena lobata L), kadamba (Mitragyna spesiosa), dan buah ketitir (Brucea javanica L. Merr) memberikan penghambatan lemah sampai dengan kuat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Streptococcuss mutans. Konsentrasi ekstrak etanol 200 (μg/well) memberikan penghambatan dengan klasifikasi kuat.
Karateristik dan Sifat Fisik Bambu Petung (Dendrocalamus asper. Backer) di Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKM) Desa Aik Bual, Provinsi Nusa Tenggara Barat Febriana Tri Wulandari
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.825 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.27

Abstract

Bambu merupakan salah satu HHBK unggulan Nusa Tenggara Barat. Disamping multi fungsi bambu yang tinggi maka terdapat beberapa kelemahan dari bambu antara lain : pengerjaan tidak mudah karena mudah pecah atau retak, mudah terserang serangga perusak kayu sehingga tidak tahan lama (tidak awet), variasi dimensi dan ketidakseragaman panjang ruasnya. Salah satu jenis bambu yang terdapat di Nusa Tenggara Barat adalah bambu petung (Dendrocalamus asper.Backer). Kawasan HKM desa Aik Bual merupakan salah satu kawasan di NTB yang terdapat bambu petung. Informasi identifkasi bambu penting untuk mengetahui karateristik bambu pada kawasan tersebut sedangkan informasi sifat fisika bermanfaat sebagai informasi kestabilan dimensi bahan bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karateristik dan sifat fisika bambu petung (Dendrocalamus asper.Backer). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian observasi dan eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Karakteristik bambu petung : panjang ruas bagian pangkal 39,4-45,8 cm, bagian tengah 46-49 cm dan bagian ujung 46,4-57 cm; diameter batang pada bagian pangkal 6,69-9,25 cm, bagian tengah 5,79-8,32 cm dan bagian ujung 5,06-7,99 cm; ketebalan dinding batang pada bagian pangkal 1,62-2 cm, bagian tengah 1,16-1,57 cm dan bagian ujung 0,85-1,09 cm. Bambu ini baik digunakan untuk konstruksi dengan perlakuan pengawetan sebelumnya, jembatan, furniture bagian tertentu dan kerajinan. Sifat fisik bambu petung : kadar segar bambu petung 67,33% – 108,46 %, kadar air kering udara11,83% - 12,64%, berat jenis volume segar 0,57 – 0,69, berat jenis volume kering udara 0,65 – 0,78 dan berat jenis volume kering tanur 0,66 – 0,76.
Pengaruh Subtitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) terhadap Sifat Fisik dan Sensoris Bolu Kukus Khusnul Khotimah
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.977 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.28

Abstract

Ketersediaan tepung mocaf sebagai hasil fermentasi dari tepung singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan subtitusi dalam pembuatan produk olahan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung mocaf sebagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan bolu kukus terhadap tingkat kesukaan konsumen dan daya pengembangan bolu kukus yang dihasilkan. Pada penelitian ini, mocaf digunakan dalam pembuatan bolu kukus dengan variasi perbandingan terhadap tepung terigu (%) sebagai berikut: 0:100, 10:90, 20:80, 30:70, dan 40:60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bolu kukus yang dihasilkan memiliki nilai uji sensoris yang tidak berbeda nyata pada semua tingkat perlakuan. Rata-rata panelis memberikan nilai “agak suka” terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna bolu kukus yang dihasilkan. Rata-rata nilai daya pengembangan berkisar antara 110% sampai dengan 125%. Tidak ada perbedaan yang nyata antara nilai daya pengembangan bolu kukus yang terbuat dari tepung mocaf dengan bolu kukus berbahan tepung terigu 100%. Hal ini menunjukkan bahwa mocaf dapat dijadikan sebagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan bolu kukus dengan kualitas produk akhir yang relatif sama dengan bolu kukus berbahan dasar tepung terigu.
Pembuatan Sirup Nanas dengan Metode Blanching dan Perendaman Garam Agato
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.688 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.29

Abstract

Nanas merupakan komoditi lokal yang berlimpah produksinya dan mudah rusak. Sirup nanas merupakan salah satu alternatif pengolahan paska panen. Rasa gatal disebabkan kandungan asam oksalat pada nanas. Mengurangi kandungan asam oksalat pada nanas mempengaruhi viskositas dan kejernihan sirup nanas. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kandungan asam oksalat, meningkatkan viskositas dan kejernihan sirup nanas dengan metode blanching dan perendaman garam. Analisa yang dilakukan terhadap sirup nanas yaitu derajat keasaman (pH), viskositas, kadar asam oksalat, dan uji warna menggunakan lovibond. Hasil pengujian sirup nanas dengan metode perendaman garam menjelaskan penurunan kadar asam oksalat sebesar 28,3%, sedangkan metode blanching menurunkan 15,1%. Metode blanching dan perendaman garam juga dapat meningkatkan kejernihan atau kecerahan pada sirup nanas dengan nilai lightness/kecerahan (L*) blanching 36,02 dan perendaman garam 31,94 lebih tinggi dari sirup kontrol 30,14. Viskositas sirup dengan metode blanching yaitu 1,2 dpas, lebih kental 4 kali dari kontrol dan 6 kali lebih kental metode perendaman air garam.
Studi Demografi dan Ekonomi Penduduk Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019 Wartomo
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.753 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.30

Abstract

Desa Sebulu Modern merupakan desa pedalaman, terletak di bantaran Sungai Mahakam, dan aksesibilitasnya baik. Desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan wiraswasta/dagang ini mayoritas penduduknya adalah Suku Kutai. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat Desa Sebulu Modern yang meliputi demografi desa, ekonomi dan budaya masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, dilakukan dengan wawancara terstruktur, pengolahan data secara tabulasi, dan dianalisis secara statistik dan penafsiran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi demografi Desa Sebulu Modern yaitu jumlah penduduk 4.224 jiwa, sex rasio 104,26; kepadatan penduduk 67,40 jiwa/Km2, usia produktif 60,39%; angka beban tanggungan 65,58%; mayoritas beragama Islam, pendidikan penduduk tamat SLTA ke atas sebanyak 23,89%; mata pencaharian penduduk mayoritas adalah petani dan wiraswasta/dagang, tingkat emigrasi sebesar penduduk 5,92; tingkat imigrasi penduduk 3,55; tingkat kelahiran bayi 10,65; tingkat kematian penduduk 4,73; dan pola migrasi penduduk secara sirkel, tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 55,14% dan tingkat pengangguran sebesar 14,46%. Kondisi ekonomi masyarakat Desa Sebulu Modern yaitu pendapatan penduduk perkapita pertahun sebesar Rp 13.159.528,- tergolong tidak miskin, kepemilikan lahan berdasarkan warisan dan beli dari orang lain, serta kesempatan kerja 38,15% dan kesempatan berusaha 47,38%. Kondisi budaya masyarakat Desa Sebulu Modern yaitu mayoritas penduduk Suku Kutai, adat istiadat yang berlaku adalah adat istiadat Kutai, serta pengelolaan desa dipimpin oleh Kepala Desa dan Ketua Adat.
Pemanfaatan GIS (Geographic Information System) untuk Memonitor Kesehatan Tanaman Kelapa Sawit Andrew Stefano
Buletin Loupe Vol 15 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.25 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i02.35

Abstract

Penelitian ini mengkaji dan menganalisis hubungan sensor visible dan inframerah drone dengan tanaman kelapa sawit kedepannya akan mudah melakukan memonitor tingkat kesehatan tanaman yaitu dari segi waktu dan efesiensi biaya. Lebih ke depan lagi sebagai arah tujuan jangka panjang adalah mengarah pada precision agriculture dengan memasukan unsur teknologi informasi dan mekanisasi pada bidang perkebunan. Metode yang digunakan adalah melakukan pemotretan/foto kepada blok-blok kelapa sawit menggunakan drone, dengan sensor visible dan inframerah. Hasil foto tersebut kemudian digunakan untuk analisis luas kanopi pada tanaman sawit. Luas kanopi ini bisa digunakan untuk menghitung jumlah tegakan kelapa sawit. Luas kanopi dipetakan berdasarkan bentuk kanopi dari sensor visible foto drone. Pada luasan kanopi yang dihasilkan, dianalisis lagi menggunakan foto inframerah sehingga didapat hubungan prosentase ketinggian pantulan inframerah dengan kanopinya. Prosentase ketinggian pantulan inframerah mengindikasikan banyaknya zat hijau daun atau klorofil pada tanaman tersebut dan diasumsikan semakin sehat tanaman tersebut.

Page 1 of 15 | Total Record : 142