cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
me@hamidmukhlis.id
Editorial Address
Jalan A. Yani 1A Tambahrejo Gadingrejo Kab. Pringsewu Kode Pos: 35372, Phone: 0729 7081587
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 25024825     EISSN : 25029495     DOI : 10.30604/jika
Core Subject : Health,
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan (JIKA), with registered number ISSN 2502-4825 (Print) and ISSN 2502-9495 (Online), is an international peer-reviewed journal published two times a year (June and December) by Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung. JIKA is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Health Science field especially Nursing and Midwifery, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. The submission process of the manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017): December" : 10 Documents clear
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia Astriana, Willy
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.406 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.57

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41, 8 %. Salah satu penyebab anemia pada kehamilan yaitu paritas dan umur ibu. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten OKU  pada periode Agustus – Oktober 2017 didapatan sampel berjumlah 277 orang. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Pada analisa univariat, Dari 277 responden yang mengalami kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 118 responden (42, 6%) dan 159 responden (57, 4%) yang tidak mengalami kejadian anemia pada ibu hamil, paritas beresiko sebanyak 226 responden (81, 6%) dan paritas tidak beresiko sebanyak 51 responden (18, 4%), umur beresiko sebanyak 199 responden (71, 8%) dan umur tidak beresiko sebanyak 78 responden (28, 2%). Analisa statistik menunjukkan adanya korelasi antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan paritas (p value 0,023) dan usia (p value 0, 028). Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan promosi kesehatan dengan memberikan informasi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi yang tepat, makan makanan yang mengandung sumber zat besi, dan pentingnya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. THE OCCURRENCE OF ANEMIA IN PREGNANT WOMEN BASED ON PARITY AND AGEAbstract: Anemia is the largest public health problem in the world, especially for women of reproductive age. According to WHO globally the prevalence of anemia in pregnant women around the world is 41, 8%. One of the causes of anemia in pregnancy is parity and maternal age. This research use analytical method with cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women in the working area of UPTD Puskesmas Tanjung Agung OKU period August - Ocktober, and a sample of 277 people. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis using distribution tables and Chi-Square statistical test, with 95% confidence degree. In the univariate analysis, 277 respondents who experienced anemia incidence in pregnant women were 118 respondents (42, 6%) and 159 respondents (57, 4%) who did not experience anemia in pregnant mother, the risk parity was 226 respondents (81, 6%) and parity is not risk as much 51 respondent (18, 4%), age at risk as much as 199 respondent (71, 8%) and age not risk as much 78 respondents (28, 2%) Statistical analysis showed a correlation between the incidence of anemia in pregnant women with parity (p value 0, 023) and age (p value 0.028). Healthcare workers are expected to conduct health promotion by providing information on the importance of taking proper ferrum tablets, eating foods containing ferrum sources, and the importance of vitamin C to increase absorption of ferrum in the body.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini Heryanto, Eko
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.605 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.56

Abstract

 ABSTRAK: Kejadian infeksi saluran pencernaan dan pernafasan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi di Indonesia yang disebabkan oleh pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini. Pemberian MPASI dini pada bayi dengan ASI parsial lebih beresiko terserang diare, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi dengan ASI predominan. Data yang diambil tahun 2016 di Desa Negeri Agung tercatat kasus bayi sudah di beri MPASI yaitu sebesar 42 bayi (45,65%) dari 92 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian MPASI dini. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan populasi seluruh ibu yang mempunyai bayi berusia 7-12 bulan di Desa Negeri Agung pada periode Januari – Maret 2017 yang berjumlah 51 orang. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Data penelitian menunjukkan sebanyak 5,1% responden memberikan MPASI dini kepada bayinya, 51% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang MPASI, 62,7% responden dengan kecukupan ASI, 52,9% responden dengan kategori tidak bekerja dan sebanyak 54,9% responden mendapatkan dukungan dari keluarga. Hasil analisis menunjukkan korelasi antara pemberian MPASI dini dengan pengetahuan (p value 0,017), kecukupan ASI (p value 0,001), pekerjaan (p value 0,001) dan dukungan keluarga (p value 0,001). Petugas kesehatan dapat meningkatkan perhatian ibu menyusui terhadap pemberian ASI ekslusif dengan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan mengenai manfaat dan pentingnya ASI ekslusif. RELATED FACTORS WITH PROVIDING EARLY WEANING FOODABSTRACT: The occurrence of gastrointestinal and respiratory infections caused by early early weaning food (MPASI) is one factor of the high infant mortality rate in Indonesia. The administration of early MPASI in infants with partial breast milk is more at risk for diarrhea, influenza, and fever than infants with predominant breast milk. Data taken in 2016 in the village of Negeri Agung recorded cases of infants have been given MPASI that amounted to 42 babies (45.65%) of 92 babies. This study aims to determine the factors associated with the provision of early MPASI. This study is a cross sectional study with a population of all mothers who have babies aged 7-12 months in Desa Negeri Agung in period January - March 2017 which amounted to 51 people. Statistical analysis used was chi square test. The data showed that 5.1% of respondents gave early MPASI to their babies, 51% of respondents had good knowledge about MPASI, 62.7% of respondents were sufficiently breastfeed, 52.9% of respondents were not working and 54.9% get support from family. The result of analysis showed correlation between early MPASI with knowledge (p value 0,017), breastfeed sufficiency (p value 0,000), occupation (p value 0,001) and family support (p value 0,000). Healthcare officer may increase attention of breastfeeding mothers to exclusive breastfeeding by providing education or health education on the benefits and importance of exclusive breastfeeding.
Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS). Rizka Ayu Zahara; Santoso Ujang Effendi; Nurul Khairani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.583 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.60

Abstract

Abstrak: Alat Pelindung Diri (APD) berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja dan mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dan perilaku petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) dengan kepatuhan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Desain penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh petugas IPSRS di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau sebanyak 64 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2017. Analisis data menggunakan uji statistik chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kepatuhan menggunakan Alat Pelindung Diri APD pengetahuan (p value = 0, 001), dan perilaku (p value = 0, 006). Pihak RSUD diharapkan dapat menerapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang lebih tegas, melakukan pelatihan tentang penggunaan APD, dan meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan petugas dalam menggunakan APD.Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD).ADHERENCE USING PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE) IN TERMS OF THE KNOWLEDGE AND BEHAVIOR OF OFFICER INSTALLATION MAINTENANCE FACILITIES AND INFRASTRUCTURE HOSPITAL (IPSRS)Abstract: Personal Protective Equipment (PPE) serves to protect the body against occupational injuries and reduce the severity of work accidents that occur. This study aims to determine the correlation between the knowledge and behavior of the officer of the Installation of Hospital Facilities and Infrastructure Maintenance (IPSRS) with the adherence to the use of Personal Protective Equipment (PPE). The design of this study was Cross Sectional. The population is all IPSRS officers in RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau City as many as 64 people. The study was conducted in August 2017. The data analysis used chi-square statistical test. The results showed that there was a correlation between adherence using Personal Protective Equipment PPE with knowledge (p value = 0, 001), and behavior (p value = 0, 006). The RSUD is expected to apply more strict Standard Operating Procedures (SOP), conduct training on the use of PPE, and improve supervision of officers' compliance in using PPE.Keywords: Knowledge, Behavior, Adherence, Personal Protective Equipment (PPE)
Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Sukomulyo Martapura Palembang Novitry, Fera; Agustin, Rizka
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.027 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.51

Abstract

Kondisi lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan diantaranya penyediaan air bersih, jamban keluarga, kondisi rumah dan kondisi lingkungan pemukiman. Desa dengan akses sanitasi layak (jamban sehat) terendah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kotabaru yaitu: Sukomulyo (56,5%) Kotabaru Barat (62,9%) Kotabaru Selatan (63,9%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepemilikan jamban sehat di Desa Sukomulyo. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh kepala keluarga yang mempunyai jamban di Desa Sukomulyo, yaitu sebanyak 472 kepala keluarga. Sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling, berjumlah 213 sampel. Analisis data menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kepemilikan jamban sehat dengan pendidikan (p value 0,001), pengetahuan (p value 0,001), sikap (p value 0,001) dan pendapatan keluarga (p value 0,001). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap dan pendapatan keluarga dengan kepemilikan jamban sehat di di Desa Sukomulyo Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kotabaru Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur. THE DETERMINANT OF THE OWNERSHIP OF HEALTHY LATRINES IN SUKOMULYO VILLAGE MARTAPURA PALEMBANGAbstract: Environmental conditions that are very influential on health status include the provision of clean water, family latrines, housing conditions and environmental conditions of the settlement. The villages with the lowest sanitation access (low latrines) in the working area of UPTD Kotabaru Health Center were Sukomulyo (56.5%), Kotabaru Barat (62.9%), Kotabaru Selatan (63.9%). The purpose of this research is to know the determinant of the ownership of healthy latrine in Sukomulyo Village. The research used cross sectional approach. Population is all head of household having latrines in Sukomulyo Village as many as 472 head of family. The sample of research using simple random sampling technique amounted to 213 samples. Data analysis using chi square test to know the relation of independent variable with dependent variable. The results showed there was a significant correlation between the ownership of healthy latrine with education (p value 0,001), knowledge (p value 0,001), attitude (p value 0,001) and family income (p value 0,001). The conclusion of the research shows that there is a correlation between education, knowledge, attitude and income of the family with the ownership of healthy latrine in Sukomulyo Village Working Area of UPTD Kotabaru Health Center of Martapura Sub-district, OKU Timur Regency.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan Septiani, Hanulan Ulan; Budi, Artha; Karbito, Karbito
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.307 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.62

Abstract

Abstrak: Penyebab rendahnya pemberian ASI di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat akan pentingnya ASI, meningkatnya pemberian MPASI sebelum waktunya dan kurangnya dukungan dari masyarakat, termasuk institusi tempat perempuan bekerja yang belum memberikan kesempatan dan ruang khusus untuk menyusui. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan perempuan di Kota Bandar Lampung yang memiliki bayi usia 7- 24 bulan. Sampel penelitian ini diambil dari tujuh Puskesmas Kecamatan di Kota Bandar Lampung sebesar 113 responden. Data penelitian menunjukkan persentase pemberian ASI eksklusif pada tenaga kesehatan perempuan yaitu (57. 4%). Variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah, pengetahuan sebesar 72. 8%, dan sikap positif sebesar 72. 1% (faktor predisposisi). Variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif pada (faktor penguat) dukungan keluarga sebesar 75, 7%, dukungan atasan 65, 9% dan dukungan teman kerja sebesar 68, 8%. Tidak terdapat korelasi antara ketersediaan fasilitas dan pelatihan manajemen laktasi (faktor pendorong) terhadap pemberian ASI. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan. Ibu dengan pengetahuan yang baik memiliki peluang untuk bisa memberikan ASI eksklusif sebesar 13 kali lebih besar dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang.Kata Kunci: ASI Ekslusif, Tenaga Kesehatan, Perempuan, PuskesmasFACTORS ASSOCIATED WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING BY WOMEN WHO WORK AS A HEALTH PERSONNELAbstract: The causes of low breastfeeding in Indonesia are the lack of knowledge of pregnant women, families and communities about the importance of breastfeeding, giving weaning food (MPASI) before their time and lack of support from the community, including institutions where working women have yet to provide opportunities and special rooms for breastfeeding. This research is an analytical descriptive with cross sectional design. The population in this study is women health workers in Bandar Lampung City who have babies aged 7- 24 months. The sample of this research is taken from seven health center in Bandar Lampung city of 113 respondents. The research data shows the percentage of exclusive breastfeeding for women health workers (57. 4%). The variables associated with exclusive breastfeeding include knowledge of 72.8%, and a positive attitude of 72.1% (predisposing factors). The variables associated with exclusive breastfeeding on the family support factor (factor of strengthening) were 75, 7%, leader support 65, 9% and peer employee support to 68, 8%. There is no correlation between the availability of facilities and lactation management training (pushing factors) on breastfeeding. The most dominant factor associated with exclusive breastfeeding is knowledge. Mothers with good knowledge have an opportunity to be able to give exclusive breastfeeding 13 times greater than mothers who have less knowledge.Keywords: Exclusive Breastfeeding, Women, Health Worker, Health Centre
Kecemasan Anak Usia Sekolah Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Informasi Saat Pemberian Obat Injeksi Sutrisno, S; Widodo, Gipta Galih; Susanto, Herry
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.027 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.42

Abstract

Abstrak: Anak yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit seringkali mengalami masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kondisi bagi seorang anak menjadi suatu keadaan krisis yang terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan dirumah sakit, sehingga kondisi tersebut menimbulkan perasaan cemas bagi anak baik terhadap anak sendiri maupun keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan anak usia sekolah sebelum dan sesudah mendapatkan informasi tentang pemberian injeksi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan sampel 17 responden kelompok kontrol dan 17 responden kelompok intervensi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi tentang kecemasan anak. Analisis data menggunakan uji beda 2 mean. Hasil penelitian didapatkan Terdapat perbedaan kecemasan sesudah diberikan intervensi pada kedua kelompok di RSUD Ambarawa dengan nilai p sebesar 0,010. Saran kepada petugas kesehatan setempat agar terus menerus memberikan penyuluhan dan informasi yang benar tentang pemberian obat. Sehingga dapat menurunkan kecemasan anak usia sekolah pada saat menerima tindakan pemberian injeksi.Abstract: Children who are undergoing hospital treatment often have problems interacting with the surrounding environment. This condition for a child becomes a state of crisis that occurs because the child is trying to adapt to the environment in the hospital, so that the condition raises anxiety for the child both against their own children and family. The purpose of this study was to determine differences in the anxiety level of school-aged children before and after obtaining information about injection administration in the control group and intervention group. This research method used quasi experiment design with sample of 17 respondent of control group and 17 respondent of intervention group. Sampling using purposive sampling technique. Data collection uses an observation sheet on child anxiety. Data analysis using difference test 2 mean. The results obtained There are differences in anxiety after being given intervention in both groups in hospitals Ambarawa with p value of 0.010. Suggestions to local health officials to continuously provide counseling and correct information about drug delivery. So as to reduce the anxiety of school-age children when receiving an injection treatment.
Hubungan Pengetahuan dan Kemampuan Ekonomi Masyarakat Terhadap Aksesibilitas BPJS Wijayanto, Wisnu Probo
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.943 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.39

Abstract

Abstrak: BPJS merupakan badan hukum dengan tujuan yaitu mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan anggota keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kemampuan ekonomi masyarakat terhadap aksesibilitas BPJS. Desain yang digunakan dalam penelitan ini adalah analitik dengan pendekatan cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah kepala keluarga atau anggota keluarga di Desa Kahuripan. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling di peroleh sebanyak 218 orang. Analisa data bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara Pengetahuan dengan Aksesibilitas BPJS (p value = 0,001, OR = 2,898) dan ada kemampuan ekonomi dengan aksesibilitas BPJS. (p value = 0,006, OR = 2,316). Sosialisasi mengenai program BPJS Perlu dilaksanakan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik lagi sehingga kesulitan-kesulitan dalam mengakses BPJS dapat dihindari.Kata Kunci: Pengetahuan, Ekonomi dan Aksesibilitas BPJS Kesehatan.CORRELATIONS OF KNOWLEDGE AND ECONOMIC ABILITY OF SOCIETY TO ACCESSIBILITY OF BPJSAbstract: BPJS is a legal entity with the aim of realizing the implementation of providing guarantees for the fulfillment of basic needs of decent living for each Participant and members of his family. This study aims to determine the relationship of knowledge and economic ability of society to the accessibility of BPJS. The design used in this research is analytical with cross sectional approach. The subject of this study is the head of the family or family members in the family in the village of Kahuripan. Sampling technique using random sampling was obtained as many as 218 people. Analysis of bivariate data using chi square test. The results obtained There is a relationship Knowledge with Accessibility BPJS (p value = 0.001, OR = 2.898) and there is a relationship economic capability with Accessibility BPJS (p value = 0.006, OR = 2,316). Socialization about the BPJS program Need to be implemented so that people have a better understanding so that difficulties in accessing BPJS can be avoided.Keywords: Knowledge, Economics and Accessibility of BPJS Health.
Hubungan antara Perilaku Seksual dengan Tingkat Pengetahuan Agama Islam pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Basit, Abdul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.382 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.54

Abstract

Abstrak: Gejala perilaku seksual di kalangan pelajar sudah mewabah hampir di seluruh pelosok tanah air. Data menunjukkan dari 62 juta remaja di Indonesia, 21 juta atau 32% diantaranya sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Di Indonesia, agama masih diyakini sebagai salah satu sumber untuk memperoleh nilai moral atau norma perilaku. Tidak adanya moral dan agama seringkali dituduh sebagai penyebab meningkatnya kenakalan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku seksual remaja dengan tingkat pengetahuan agama Islam. Penelitian ini merupakan analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Variable bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan agama Islam dan variabel terikat yaitu Perilaku Seksual Siswa SMK. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas X dan XI SMK yang berjumlah 576 siswa. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan probability sampling yaitu sejumlah 132 siswa. Analisis data penelitian menggunakan perhitungan korelasi dengan teknik Chi-square. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai Pearson Chi-square sebesar 1,606 dengan Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,448 atau lebih besar dari 0,05 artinya nilai korelasinya sangat lemah, sehingga hasilnya tidak terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan agama Islam dengan perilaku seksual pada siswa SMK KH. Gholib Pringsewu.CORELATIONS BETWEEN SEXUAL BEHAVIOR WITH LEVEL OF ISLAMIC RELIGIOUS KNOWLEDGE IN STUDENT OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK) Abstract: Symptoms of sexual behavior among learners has spread across the country. Data show that of 62 million adolescents in Indonesia, 21 million or 32% of whom have had sexual intercourse before marriage. In Indonesia, religion is still believed as one source to obtain moral values or behavioral norms. The absence of morals and religion is often accused of causing increased juvenile delinquency. This study aims to determine the relationship between adolescent sexual behavior with the level of knowledge of Islam. This research is correlational analytic with Cross Sectional approach. Independent variable in this study is the level of knowledge of Islam and the dependent variable of Sexual Behavior SMK Students. The population of this study are students of class X and XI SMK, amounting to 576 students. Sampling using probability sampling approach that is a number of 132 students. Analysis of research data using correlation calculation with Chi-square technique. The result of statistical analysis showed Pearson Chi-square value of 1.606 with Asymp. Sig. (2-sided) of 0.448 or greater than 0.05 means the correlation value is very weak, so the result there is no relationship between the two variables studied is the level of knowledge of Islam with sexual behavior Students SMK KH. Gholib Pringsewu.
Herbal untuk Perawatan Masa Nifas; Penggunaan Kayu Manis untuk Nyeri Perineum dan Luka Episiotomi Wulandari, Eka Tri; Kumalasari, Desi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.514 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.40

Abstract

Episiotomi merupakan tindakan Obtetrik  yang umum dilakukan pada proses persalinan di dunia. Prevalensi episiotomi pada ibu primipara dilaporkan sebesar 43% sampai 100 %, bahkan di Iran dilaporkan hampir 100% rumah melakukan tindakan episiotomi. Rasa sakit pada bekas episiotomi dapat mempengaruhi kondisi ibu pada masa nifas, antara lain saat laktasi, perawatan bayinya, dan aktivitas kesehariannya. Ada beberapa metode yang bisa dipakai untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan luka episiotomi, salah satunya dengan pengobatan herbal, yaitu dengan kayumanis. Kayumanis mempunyai efek anti inflamasi dan analgesik. Senyawa aktif yang terkandung dalam kayumanis antara lain cinnamaldehyde, eugenol, cinnzeylanine, cinzeylanol,arabinoxylan, 2-hydroxycinnamaldehide, dan 2-benzoloxycinnamaldehyde. Pada penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efek kayumanis terhadap nyeri dan luka episiotomi dengan jumlah responden 114  ibu pospartum, menunjukan bahwa Kayu manis dapat digunakan untuk mengurangi nyeri perineum dan mempercepat proses kesembuhan dari luka episiotomi. Abstract: Episiotomy is the most common obstetric intervention in the word. Its prevalence has been reported to be 43% to 100% in primiparous women in Asia and up to 100% in some hospitals of major cities in Iran. Perineal pain adversely affects different aspects of women, including lactation, child care and daily chore. There are several common metodes used for reducing pain and accelerating the episiotomy healing proces, one of them is cinnamon. The purpose of this study is to knowing the pharmacological effect of cinnamon and the effect on perineal pain and healing of episiotomy incision. The study is literature review, we use relevent article in sistematic electronic database (Proquest, EBSCOHOST, Pubmed, and Google scholar) wich contain of 12 article and journal. Based on the study, cinnamon have anti-inflammatory and analgesic properties. The main compounds in cinnamon are cinnamaldehyde, eugenol, cinnzeylanine, cinzeylanol, arabinoxylan, 2-hydroxycinnamaldehyde, and 2-benzoloxycinnamaldehyde. Based on the experiment study including 114 postpartum women, showed that cinnamon can be used for reducing perineal pain and improving healing of episiotomy incision.
Peranan Petugas Kesehatan dan Ketersedian Sarana Air Bersih Dengan Kejadian Diare Afriani, Berta
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.85 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.53

Abstract

Abstrak: Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa diare masih jadi penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare merupakan pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). UNICEF (badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare. Setiap tahun 100.000 balita di Indonesia meninggal karena diare (USAID, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kejadian diare dengan peranan petugas kesehatan dan ketersedian sarana air bersih di Kelurahan Talang Jawa Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung tahun 2017. Penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 92 diambil dari populasi dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan peran petugas kesehatan dengan p value= 0.001 (kurang dari 0,05) dan ketersedian sarana air bersih dengan p value 0.022 (kurang dari 0,05). Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan perencanaan dalam upaya pemberantasan penyakit diare di Kelurahan Talang Jawa Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung. THE ROLE OF HEALTH PERSONNEL AND THE AVAILABILITY OF CLEAN WATER FACILITIES WITH DIARRHEA OCCURRENCEAbstract: World Health Organization (WHO) data show that diarrhea is still the number one cause of infant deaths worldwide. In Indonesia, diarrhea is the second most common killer of children under five after ISPA (Acute Respiratory Tract Infection). UNICEF (the United Nations agency on children's affairs) estimates that every 30 seconds one child dies from diarrhea. Every year 100,000 infants in Indonesia die from diarrhea (USAID, 2015). This study aims to determine the correlation between the occurrence of diarrhea with the role of health workers and the availability of clean water facilities in Kelurahan Talang Jawa Working Area UPTD Puskesmas Tanjung Agung 2017. The study used an analytical survey with cross sectional approach. 92 samples are taken from the population using random sampling techniques. The result of chi-square statistic test showed that there was a significant correlation between diarrhea occurrence and the role of health officer with p value 0,001 (less than 0,05) and availability of clean water with p value 0.022 (less than 0,05). The result of the research is expected to be input in planning the eradication of diarrhea disease in Kelurahan Talang Jawa Working Area of UPTD Puskesmas Tanjung Agung.

Page 1 of 1 | Total Record : 10