Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pemberian ASI Ekslusif dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Pringsewu Lampung Febriani, Wiwi; Awwalia, Rohma Dina; Kumalasari, Desi
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.787 KB) | DOI: 10.30604/well.37112019

Abstract

Bayi mengalami proses tumbuh kembang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi pada bayi dapat dipenuhi dengan pemberian ASI, bahkan sampai usia 6 bulan sesuai rekomendasi WHO diberikan ASI Ekslusif. Namun angka pencapaian ASI Ekslusif di Puskesmas Wates masih dibawah target yaitu 68% dari yang seharusnya 80%. Dengan pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi tumbuh kembang bayi yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumberdaya manusia secara umum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan tumbuh kembang bayi usia 6 bulan di puskesmas Wates. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Pertumbuhan dinilai melalui hasil penimbangan berat badan dan perkembangan dinilai melalui hasil kuesioner KPSP, dengan jumlah sampel 38 bayi yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Data diolah dan di analisis dengan menggunakan distribusi persentase dan uji chi square.Hasil penelitian diperoleh bahwa bayi yang diberikan ASI Ekslusif sejumlah 30 bayi, dengan 25 (83,3 persen) diantaranya mengalami tumbuh kembang sesuai. Nilai  P value sebesar 0.019 dan OR 8,333. Kesimpulan dari penelitian diatas ada hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan tumbuh kembang bayi usia 6 bulan. Disarankan agar petugas kesehatan untuk lebih banyak memberikan motivasi dan penyuluhan tentang ASI Ekslusif dan pemantauan tumbuh kembang bayi.
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24 – 36 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Dewi, Afiska Prima; Ariski, Tri Novi; Kumalasari, Desi
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.236 KB) | DOI: 10.30604/well.38122019

Abstract

Kependekan atau stunting yang terjadi pada anak balita merupakan salah satu bentuk gizi kurang. Dibandingkan dengan gizi kurang lainnya, balita pendek banyak ditemukan. Prevalensi balita pendek yang tinggi menjadi masalah kesehatan masyarakat hampir disemua Negara berkembang. Masalah ini sudah merupakan masalah global yang dihadapi banyak Negara di Indonesia.Tujuan penelitian ini diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian menggunakan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memilki bayi 24 -36 bulan dengan populasi sebanyak 149 baduta dan sampel penelitian menggunakan teknik sampling stratifikasirandom sampling.Penelitian dilaksanakandi Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017. Teknik pengumpulan data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner. analisa data univariat menggunakan persentasi dan analisis bivariat menggunakan uji chy square dengan alpa sebesar 0,05. Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi stunting sebesar 48,6%, pendidikan tinggi sebesar 54,1%, pendapatan ibu rendah sebesar 60,6%, pekerjaan keluarga tidak bekerja sebesar 55 %, dukungan sosial ibu baik sebesar 59,6%,  pemberian ASI eksklusife ibu ASI eksklusife sebesar 56,9%. Hasil uji staistik didapatkan ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,006 dan OR sebesar 3,217,  ada hubungan pendapatan orang tua dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,001 dan OR sebesar 5,091, dan ada hubungan pekerjaan dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,001 dan OR sebesar 3,915, ada hubungan dukungan sosial dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,006 dan OR sebesar 3,303, dan Ada hubungan pemberian ASI eksklusife dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,029 dan OR sebesar 2,551.
Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Kumalasari, Desi; Kameliawati, Feri; Mukhlis, Hamid; Kristanti, Dian Ayu
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.096 KB) | DOI: 10.30604/well.28122019

Abstract

Remaja memiliki resiko tinggi terhadap kejadian anemia terutama anemia gizi besi. Hal itu terjadi karena masa remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi termasuk zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja putri memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan remaja putra, hal ini dikarenakan remaja putri setiap bulannya mengalami haid (menstruasi). Panjang siklus yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari. Jika darah yang keluar selama menstruasi sangat banyak maka akan terjadi anemia defisiensi besi. Usia pertama kali menstruasi, siklus menstruasi serta lama hari menstruasi berpengaruh terhadap banyaknya darah yang hilang selama menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola mestruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri siswa SMP Negeri di Lampung Timur tahun 2018. Metode dalam penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IX SMP dengan jumlah sampel  kelas IXA sebanyak 19 orang, kelas IXB sebanyak 18 orang dan kelas IXC sebanyak 18 orang. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan pola menstruasi (p value 0,001) dengan kejadian anemia pada remaja putri siswa SMP Negeri di Lampung Timur tahun 2018. Remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai anemia dan dapat membantu mengubah perilaku makan siswa menjadi lebih baik.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2016 Desni Sagita, Yona; Kumalasari , Desi
Jurnal Kelitbangan Bappeda Pringsewu Vol 2 No 2 (2017): JURNAL KELITBANGAN PENGEMBANGAN DAN INOVASI IPTEK KABUPATEN PRINGSEWU
Publisher : Bappeda Kabupaten Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

negara berkembang. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ), AKB di Indonesia tahun 2012 adalah 38 bayi per 100 kelahiran. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia pertahun atau 430 bayi meninggal dunia per hari. Penyebab kematian bayi baru lahir ( BBL ) di sebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus, seperti Asfiksia, Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ), Sepsis neonatorum, trauma lahir, kelainan kongenital, dan hiperbilirubin. Penelitian ini secara umum bertujuan Untuk Mengetahui Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadia Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek pada penelitian ini yaitu bayi yang mengalami asfiksia neonatorum di RSUD Pringsewu lampung Tahun 2016 berjumlah 778 bayi. Obyek penelitian di tentukan dengan rumus diperoleh sebanyak 264 responden dengan tehnik simpel random sampling. Data diperoleh melalui studi dokumentasi menggunakan lembar checklist, selanjutnya dianalisa secara univariat dengan tabel persentase dan bivariat dengan analisa chi square. Hasil uji statistik menggunakan chi square di dapatkan nilai p- value = 0,000 untuk preeklamsia, nilai p-value = 0,000 untuk kehamilan post matur, dan p-value = 0,006 untuk lilitan tali pusat. Dan nilai OR = 6,709 untuk preeklamsia, nilai OR = 4,504 untuk kehamilan post matur, dan nilai OR = 0,308 untuk lilitan tali pusat. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan antara preeklamsia, kehamilan post matur, dan lilitan tali pusat dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Pringsewu Lampung tahun 2016. Saran hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan khususnya pada penanganan asfiksia neonatorum
Unit Cost sebagai Dasar Penentuan Tarif Rasional: Studi Kasus Puskesmas Ngemplak II Yogyakarta Untari, Jati; Rusyani, Yelli Yani; Agni,  Markus Gelar Kumara; Kumalasari, Desi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2021): JPPKMI: Juni 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i1.47206

Abstract

Masalah tarif pelayanan selama ini masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh pelayanan kesehatan pemerintah di era BPJS sekarang ini. Selama ini, tarif biasanya ditetapkan oleh pemerintah tanpa suatu kajian yang rasional (perhitungan unit cost). Penelitian ini bertujuan menganalisis perhitungan unit cost di Puskesmas Ngemplak II Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data keuangan di Poli KIA-KB Puskesmas Ngemplak II. Hasil unit cost menunjukkan bahwa tarif untuk pelayanan ANC sebesar Rp 19,975 sedangkan tarif non subsidi sebesar Rp 17,000, pelayanan KB suntik Rp 24,756 sedangkan tarif non subsidi sebesar Rp 24,000, dan untuk pelayanan imunisasi Rp 20,447 dengan tarif non subsidi Rp 17,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tarif pelayanan Poli KIA-KB yang terdiri dari pelayanan Antenatal Care, KB Suntik, dan Imunisasi di Puskesmas Ngemplak II masih di bawah unit cost.
EDUKASI ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 2 KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2019 Linda Puspita; Mareza Yolanda Umar; Psiari Kusuma Wardani; Desi Kumalasari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang tua merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam pemantauan maupun untuk pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak terutama pada lima tahun kehidupan. Hasil deteksi dini penilaian pertumbuhan dengan kurva WHO didapatkan sebanyak 53% anak yang diperiksa memiliki perawakan dan gizi normal. Sebanyak 31 7% anak yang diperiksa memiliki masalah gizi lebih dengan rincian 15.1 % terdeteksi resiko gizi lebih 4.5 % overweight dan 12.1% obesitas. Upaya untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan edukasi orang tua tentang stimulasi tumbuh kembang dengan memakai format KPSP. KPSP adalah alat/instrument yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi orang tua tentang stimulasi tumbuh kembang pada anak balita. Kegiatan acara edukasi stimulasi tumbuh kembang ini adalah memberikan pengetahuan kepada para dan orang tua yang mempunyai balita (4-5 tahun) agar para orang tua bisa menilai sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan pada balita Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi orang tua tentang stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada ibu yang mempunyai balita. Pengabmas ini diharapkan orang tua dapat mempraktikkan langsung kepada anak balitanya yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya apakah ada kelainan atau tidak . Pelaksanaan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah. Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
PENYULUHAN BREAST CARE PADA IBU NIFAS DI DESA TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2020 Siti Rohani; Rini Wahyuni; Hikmah Ifayanti; Desi Kumalasari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Postpartum atau masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui anak. Breast care merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara. Berdasarkan data yang telah diperoleh diwilayah Desa Tulung agung Gadingrejo Lampung, terdapat 17 ibu nifas, setelah dilakakukan wawancara hanya 5 ibu yang mengerti dan tahu tentang breascare nifas sedangkan 12 ibu yang lain sama sekali tidak mengetahui dan tidak pernah pernah diajarkan serta di lakukan breascare nifas dari tenaga kesehatan, serta selama ini kelas ibu hamil dan nifas tidak berjalan dengan aktif. Bahan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu materi penyuluhan, leaflet, vidio dan alat demostrasi untuk melakukan Breast Care Pada Ibu Nifas. Dari 12 ibu yang telah diberikan penyuluhan dan demontrasi sudah mengerti tentang cara melakukan Breast Care Pada Ibu Nifas dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan benar dan seluruh ibu nifas yang dari awal belum mengerti dan memahami tentang bagaimana cara melakukan Breast Care Pada Ibu nifas serta kegunaannya. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan serta membentuk kelas ibu nifas sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga diharapkan pengetahuan tentang cara melakukan Breast Crare Pada Ibu Nifas dapat meningkat sehingga dapat melakukannya dirumah bersama suami untuk mengurangi keluhan pada payudara ibu nifas dan mengurangi komplikasi
PERKEMBANGAN PENELITIAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Siti Rohani; Elsa Fitri Ana; Nila Qurniasih; Eka Tri Wulandari; Yuni Sulistiawati; Desi Kumalasari; Ade Tyas Mayasari; Iis Tri Utami
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan ibu dan anak adalah kesehatan yang mencakup segala aspek untuk mempertahankan derajat kesehatan yang optimal secara komprehensif di setiap daur kehidupannya mulai dari pra konsepsi, konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita, pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa hingga menopouse. (Depkes.go.id, 2012). Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan baik di dalam maupun di luar Negeri yang diakui secara legal (WHO, 2014). Peran bidan dalam masyarakat adalah memberikan pelayanan prima dan komprehensif utamanya bagi kesehatan ibu dan anak. Bidan disebut juga sebagai penggerak pelayanan kesehatan dimasyarakat, hal ini sejalan dengan hasil survey kesehatan di indonesia yang menunjukkan bahwa hampir (88%) pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh bidan (SDKI 2012). Tahun 2019 terjadi penyebarann penyakit baru yaitu virus yang menginfeksi saliran pernafasan yang disebutv sebagai virus COVID -19. Dampak virus inilah yang menyebabkan banyak pelayanan kesehatan khususnya kebidanan menjadi terkendala dan banyak institusi pendidikan kesehatan yang menjalankan proses pembelajarannya dalam jaringan . Berdasarkan data dan latar belakang inilah perlunya pengenalan tentang perkembangan penelitian kesehatan ibu dan anak dalam masa pandemi covid 19. Acara pengabdian masyarakat ini dilakukan secara seminar dalam jaringan. Bahan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu materi seminar, laptop, link registrasi, link absensi dan evaluasi . Dari 6.000 peserta yang mengikuti acara seminar dalam jaringan (Webinar) semua merespon dan mengikutinya dengan baik. Bidan berperan besar dalam pengumpulan dan pelaopran informasi kesehatan ibu dan anak, sehingga diharapakan menjadi kontributor data terkait covid 19 terutama pada ibu dan anak.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZIDAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDUWILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES Yona Desni Sagita; Desi Kumalasari; Nur Alfi Fauziah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 3 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurang gizi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreativitas, dan produktifitas penduduk. Berdasarkan penilaian status gizi di Puskesmas Wates pada bulan September 2020, terdapat 10 balita yang memiliki gizi kurang dan keterlambatan perkembangan. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan kelainan tumbuh kembang anak, mengembangkan keterampilan ibu-ibu dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, serta meningkatkan pengetahuan tentang penyusunan makanan higienis mengacu pedoman gizi seimbang khususnya pemenuhan kebutuahn protein. Pelaksanaan dalam kegiatan ini diikuti oleh ibu yang memiliki balita yang berjumlah 30 ibu. Metode yang digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah melalui ceramah, diskusi, serta praktek deteksi dini kelainan tumbuh kembang dan status gizi anak di Posyandu. Kegiatan ini meningkatkan pemahaman ibu mengenai dampak dari kurang gizi dan memberikan pengetahuan ibu tentang status gizi dan perkembangan balita.
Hubungan Senam Hamil Dengan Kejadian Nyeri Punggung pada Kehamilan Trimester III Septika Yani Veronica; Desi Kumalasari; Cici Gustianingrum
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.976 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.790

Abstract

Low back pain is common happened during pregnancy with the reported genesis varying from approximately 50% in the UK and Scandinavia to close to 70% in Australia. Low back pain is back pain that occurs in the lumbosacral area. In general, back pain that occurs in pregnant women is influenced by several factors, namely changes in body posture during pregnancy, the severity of low back pain usually increases with parity. The risk of low back pain during pregnancy increases in women who previously had back pain and were overweight (Karyuni, 2009). The research objective was to determine the correlation between pregnancy exercise with the genesis of low back pain in the third trimester at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency of Lampung. The specific objective was to determine the frequency distribution of pregnant women who do pregnancy exercise in the third trimester and to know the frequency distribution of pregnant women who suffer low back pain in the third trimester. The design used in this research was quantitative by using an analytical survey design with a cross-sectional approach. The population in this research were 30 pregnant women in the third trimester who did pregnancy exercise at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency, while the sample taken was 30 people. Based on data analysis, it is known that from 30 pregnant women who did pregnancy exercise more than 4 times as many as 25 (83.3%) and who did pregnancy exercise less than 4 times 5 (16.7%). It is known that from 30 pregnant women who do not suffer low back pain as many as 23 (76.7%) and who suffered low back pain as many as 7 (23.3%). It is known that from 25 pregnant women who did pregnancy exercise more than 4 times who suffered back pain as much as 3 (12.0%) and who did pregnancy exercise less than 4 times who suffered back pain as much as 4 times (80.0%). This research is expected to provide benefits and motivation for the health office as an evaluation material in making policies related for improving services for pregnant women at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency. For health care workers can increase the broad knowledge and they can give counseling related to the benefits of pregnancy exercise for pregnant women.Nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi dari kira-kira 50% di Inggris dan Skandinavia sampai mendekati 70% di Australia. Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang yang terjadi pada area lumbosakral. Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama kehamilan, keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas. Risiko nyeri punggung pada kehamilan meningkat pada wanita yang sebelumnya mengalami nyeri punggung dan kegemukan (Karyuni, 2009). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan senam hamil dengan kejadian nyeri punggung pada TM III Di Puskesmas Wates wilayah kabupaten pringsewu Lampung. Adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil yang melakukan senam hamil pada TM III dan mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung pada TM III. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang melakukan senam hamil di Puskesmas Wates wilayah kabupaten pringsewu sebanyak 30 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih dari 4 kali sebanyak 25 (83.3%) dan yang melakukan senam hamil kurang dari 4 kali 5 (16.7%). Diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang tidak mengalami nyeri punggung sebanyak 23 (76.7%) dan yang mengalami nyeri punggung sebanyak7 (23.3%). Diketahui bahwa dari 25 ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih dari 4 kali yang mengalami nyeri punggung sebanyak 3(12.0%) dan yang melakukan senam hamil kurang dari 4 kali yang mengalami nyeri punggung sebanyak 4 (80.0%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi dinas kesehatan sebagai bahan evaluasi dalam membuat kebijakan terkait peningkatan pelayanan untuk ibu hamil di puskesmas wates wilayah kabupaten pringsewu. Bagi petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan pengetahuan dalam memberikan penyuluhan dan konseling terkait manfaat senam hamil bagi ibu hamil.