cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
me@hamidmukhlis.id
Editorial Address
Jalan A. Yani 1A Tambahrejo Gadingrejo Kab. Pringsewu Kode Pos: 35372, Phone: 0729 7081587
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 25024825     EISSN : 25029495     DOI : 10.30604/jika
Core Subject : Health,
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan (JIKA), with registered number ISSN 2502-4825 (Print) and ISSN 2502-9495 (Online), is an international peer-reviewed journal published two times a year (June and December) by Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung. JIKA is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Health Science field especially Nursing and Midwifery, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. The submission process of the manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.
Articles 49 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2" : 49 Documents clear
Increased Intestinal Peristaltis after Sectio Caesarea with Early Mobilization Abdul Ghofur; Eko Suryani; Nunuk Sri Purwanti; Fauhatun Fadhila; Sujiyatini Sujiyatini
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.537 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1496

Abstract

The process does not always run as it should or normally so it will require an operation (sectio caesarea) to be able to give birth to a baby with the aim of the safety of the mother and the baby itself. Surgery that is less risky and shorter can be done by giving spinal anesthesia. This technique of giving anesthesia is easier with only one time, shorter and simpler, faster and safer and more satisfying action for the mother in labor. The importance of early mobilization in laboring mothers to prevent abdominal muscle stiffness and will restore intestinal peristalsis. Because spinal anesthesia can affect the extremities and digestive tract. The purpose of this study was to determine the effect of early mobilization on the recovery of intestinal peristalsis post sectio caesarea with spinal anesthesia in Bendan Pekalongan Hospital. This research method is quasi-experimental research with one control group, each group has 27 respondents. The intervention group was mobilized early from the hospital plus the investigator and the control group were mobilized from the hospital. In this study using a cone sampling technique. By testing the influence of Wilcoxon then with the Mann-Whitney difference test. The results showed that there was an effect of early mobilization on the recovery of intestinal peristalsis post sectio caesarea with spinal. Abstrak: Proses persalinan yang tidak selalu berjalan seperti layaknya atau normal sehingga akan memerlukan salah satu tindakan tindakan operasi (sectio caesarea) untuk dapat melahirkan bayi dengan tujuan demi keselamatan ibu dan bayi itu sendiri. Tindakan operasi yang tidak banyak memberikan risiko dan lebih singkat dapat dilakukan dengan pemberian anestasi spinal. Teknik emberian anestasi ini lebih mudah dengan hanya satu kali suntikan, lebih singkat dan sederhana, onset tindakan lebih cepat dan lebih aman dan memuaskan bagi ibu bersalin. Pentingnya mobilisasi dini pada ibu bersalin untuk mencegah kekakuan otot perut dan akan mengembalikan kerja peristaltik usus. Karena anastesi spinal dapat mempengaruhi ekstrimitas dan saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap pemulihan peristaltik usus post sectio caesarea dengan anestesi spinal di RSUD Bendan Pekalongan. Metode penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan satu kelompok kontrol setiap kelompok ada 27 responden. Kelompok intervensi dimobilisasi awal dari rumah sakit ditambah peneliti dan kelompok kontrol dimobilisasi dari rumah sakit. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel kerucut. Dengan menguji pengaruh Wilcoxon kemudian dengan uji beda Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh mobilisasi dini terhadap pemulihan peristaltik usus post sectio caesarea dengan spinal
Factors Affecting Cyberbullying In Adolescents: Literature Review Eni Hidayati; Mariyam Mariyam; Desi Ariyana Rahayu; Mohamad Fatkul Mubin; Ghodiq Ufthoni
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.378 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1407

Abstract

One of the challenges that adolescents have to face on the internet is that they are easy to become perpetrators or victims of cyberbullying. Cyberbullying is intimidating behavior that is carried out individually or in groups using electronic media to harass, threaten, or humiliate someone and is done repeatedly. This writing aims to analyze previous research on perpetrators and victims of adolescent cyberbullying. This writing design uses research article searches in several databases with certain keywords in the 2019-2022 period and 20 articles are obtained that meet the inclusion criteria. The results of writing a literature review show that various factors influence cyberbullying behavior that occurs in victims and perpetrators among adolescents, individual factors, namely experience of violence, age, perception, psychological control, gender, and use of addictive substances. The article search method, the conclusion of writing this literature review shows that the factors that trigger cyberbullying behavior that occurs in victims and perpetrators among adolescents are gender, age, peers, and social media. In addition, there are several types of cyberbullying such as outing, cyber stalking, harassment, flaming, denigration, and impersonation. Meanwhile, a good stress-coping strategy for developing self-efficacy for victims of cyberbullying is emotional focus coping. Result: The conclusion of writing this literature review shows that the factors that trigger cyberbullying behavior that occurs in victims and perpetrators among adolescents are gender, age, peers, and social media. In addition, there are several types of cyberbullying such as outing, cyber stalking, harassment, flaming, denigration, and impersonation. Meanwhile, a good stress-coping strategy for developing self-efficacy for victims of cyberbullying is emotional focus coping. The conclusion of this literature review shows that the factors that trigger cyberbullying behavior in victims and perpetrators among adolescents are gender, age, peers, and social media. In addition, there are several types of cyberbullying such as outing, cyber stalking, harassment, flaming, denigration, and impersonation. Meanwhile, a good stress-coping strategy for developing self-efficacy for victims of cyberbullying is emotional focus coping. Astrak: Latar belakang: Salah satu tantangan yang harus dihadapi remaja di internet adalah mudahnya mereka menjadi pelaku atau korban cyberbullying. Cyberbullying adalah perilaku intimidasi yang dilakukan secara individu atau kelompok dengan menggunakan media elektronik dengan tujuan melecehkan, mengancam, mempermalukan seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis penelitian terdahulu terkait dengan pelaku dan korban cyberbullying remaja. Perancangan penulisan ini menggunakan pencarian artikel penelitian di beberapa database dengan kata kunci tertentu pada periode 2019-2022 dan didapatkan 20 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Penulisan literature review menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku cyberbullying yang terjadi pada korban dan pelaku di kalangan remaja, faktor individu yaitu pengalaman kekerasan, usia, persepsi, kontrol psikologis, jenis kelamin, penggunaan zat adiktif. Metode pencarian artikel, kesimpulan dari penulisan literature review ini menunjukkan bahwa faktor-faktor pemicu perilaku cyberbullying yang terjadi pada korban dan pelaku di kalangan remaja adalah jenis kelamin, usia, teman sebaya, dan media sosial. Selain itu, ada beberapa jenis cyberbullying seperti outing, cyberstalking, pelecehan, flaming, fitnah, dan peniruan identitas. Sementara itu, strategi coping stres yang baik untuk mengembangkan efikasi diri bagi korban cyberbullying adalah emotional focus coping. Hasil: Kesimpulan dari penulisan literature review ini menunjukkan bahwa faktor-faktor pemicu perilaku cyberbullying yang terjadi pada korban dan pelaku di kalangan remaja adalah jenis kelamin, usia, teman sebaya, dan media sosial. Selain itu, ada beberapa jenis cyberbullying seperti outing, cyberstalking, pelecehan, flaming, fitnah, dan peniruan identitas. Sementara itu, strategi coping stres yang baik untuk mengembangkan efikasi diri bagi korban cyberbullying adalah emotional focus coping. Kesimpulan dari penulisan literature review ini menunjukkan bahwa faktor pemicu perilaku cyberbullying yang terjadi pada korban dan pelaku di kalangan remaja adalah jenis kelamin, usia, teman sebaya, dan media sosial. Selain itu, ada beberapa jenis cyberbullying seperti outing, cyberstalking, pelecehan, flaming, fitnah, dan peniruan identitas. Sementara itu, strategi coping stres yang baik untuk mengembangkan efikasi diri bagi korban cyberbullying adalah emotional focus coping.
Complementary and Integrative Interventions for Improving Fatigue and Quality of Life in Adults Receiving Hemodialysis: A Review Ade Komariah; Erna Rochmawati
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.336 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1385

Abstract

Fatigue is a common symptom experienced by patients receiving hemodialysis and can significantly decrease patients' quality of life. Some studies have been conducted using complementary and integrative interventions, but a synthesis of the available evidence is still limited. The review aimed to map complementary and integrative interventions and summaries the potential benefit in fatigue and quality of life. Scoping review framework from Joanna Briggs Institute was adopted. A defined search strategy was used in reviewing literature from Emerald, Pro Quest, PubMed, Science Direct, and Scopus. Studies were selected for further evaluation based on relevance to the inclusion criteria. Findings were then summarized and reported based on PRISMA for Scoping Review guidelines. A total of 14 studies from 1128 searches were included in the review. Non-pharmaceutical interventions included educational-based interventions, aromatherapy, massage, and breathing exercises. Many studies demonstrated that the interventions improved fatigue status and quality of life. Complementary interventions provide benefits for patients in managing fatigue and improving their quality of life. The findings of this review will contribute to integrating complementary therapy into the nursing practice. Additional studies are needed to clarify the potential value of available complementary and integrative interventions in the hemodialysis setting. Abstrak: Kelelahan sebagai gejala umum yang dialami oleh pasien yang menerima hemodialisis dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup pasien. Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan intervensi komplementer dan integratif tetapi sintesis pada bukti yang tersedia masih terbatas.  Tinjauan ini bertujuan untuk memetakan intervensi komplementer dan integratif dan merangkum potensi manfaat dalam kelelahan dan kualitas hidup. Kerangka kerja tinjauan pelingkupan dari Joanna Briggs Institute diadopsi. Strategi pencarian yang ditentukan digunakan dalam meninjau literatur dari Emerald, Pro Quest, PubMed, Science Direct, dan Scopus. Studi dipilih untuk evaluasi lebih lanjut berdasarkan relevansi dengan kriteria inklusi. Temuan kemudian diringkas dan dilaporkan berdasarkan pedoman PRISMA for Scoping Review. Sebanyak 14 studi dari 1128 pencarian dimasukkan dalam ulasan.  Intervensi non-farmasi termasuk intervensi berbasis pendidikan, aromaterapi, pijat, olahraga dan latihan pernapasan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa intervensi meningkatkan status kelelahan dan kualitas hidup.  Intervensi komplementer memberikan manfaat bagi pasien dalam mengelola kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup. Temuan ulasan ini akan berkontribusi pada integrasi terapi komplementer dalam praktik keperawatan.  Studi tambahan diperlukan untuk memperjelas nilai potensial dari intervensi komplementer dan integratif yang tersedia dalam pengaturan hemodialisis.  
Family Support in Caring for Cancer Patients During the Covid-19 Pandemic Rizka Wahyu Utami; Sutantri Sutantri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.879 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1436

Abstract

The COVID-19 Pandemic period has a major impact on life, especially causing psychological problems for sensitive groups, namely the elderly and people who have chronic diseases such as cancer. Fear of infection, more severe complications, delays in diagnostics, treatment, and survival care put additional stress on cancer-affected patients. This raises concern for cancer patients that require support from various parties, especially families. Knowing the search for family support literature in treating cancer patients during the pandemic. Search articles using four databases: Ebsco, Proquest, PubMed, Science Director published from 2019 to 2021 with the keywords Family support, Cancer, Covid 19, Qualitative research. Search results from 4 databases found 391 articles of relevance to the topic, after article duplication and screening were carried out there 20 articles were entered at the full text review stage and eligibility based on inclusion and exclusion criteria so that 7 articles were obtained to be reviewed. The results of the study show that from 7 literatures it was found that there are several themes that influence families in providing support to cancer patients including socio-demography, health systems, public health, political and socio-cultural factors that can affect the level and trajectory of resilience, distress, and unmet needs in cancer patients during COVID-19. The need for support from various sources, especially families to strengthen the positive coping of cancer patients during the pandemic, both from the nuclear family, extended family, and other social support. Abstrak: Masa Pandemi COVID-19 berdampak besar bagi kehidupan, terutama menimbulkan masalah psikologis bagi kelompok sensitif yaitu lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis seperti kanker. Ketakutan akan infeksi, komplikasi yang lebih parah, keterlambatan dalam diagnosis, pengobatan, dan perawatan kelangsungan hidup memberikan tekanan tambahan pada pasien yang terkena kanker. Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi penderita kanker yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama keluarga. Mengetahui penelusuran literatur dukungan keluarga dalam merawat pasien kanker di masa pandemi. Cari artikel menggunakan empat database: Ebsco, Proquest, PubMed, Science Director terbitan 2019 hingga 2021 dengan kata kunci Family support, Cancer, Covid 19, Qualitative research. Hasil pencarian dari 4 database ditemukan391 artikel relevan dengan topik, setelah dilakukan duplikasi artikel dan penyaringan terdapat 20 artikel yang masuk pada tahap full text review dan kelayakan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan 7 artikel untuk direview.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 literatur ditemukan beberapa tema yang mempengaruhi keluarga dalam memberikan dukungan kepada pasien kanker diantaranya faktor sosial demografi, sistem kesehatan, kesehatan masyarakat, politik dan sosial budaya yang dapat mempengaruhi tingkat dan lintasan ketahanan, kesusahan, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi pada pasien kanker selama COVID-19. Perlunya dukungan dari berbagai sumber terutama keluarga untuk memperkuat koping positif pasien kanker di masa pandemi, baik dari keluarga inti, keluarga besar, maupun dukungan sosial lainnya.
Anxiety of pregnant women with HIV/AIDS during the covid 19 pandemic Indriastuti, Nur Azizah; Melda, Melda; Oktafia, Riski
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.193 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1425

Abstract

HIV/AIDS are global health problems that cause a high mortality rate in the world. The high incidence of HIV/AIDS will have an impact on the general population such as pregnant women, because pregnant women are at high risk of transmitting various diseases to their babies. Anxiety during pregnancy will also make pregnant women with HIV/AIDS experience mental health burdens, especially in the current condition, Covid 19 pandemic. The general purpose of this study was to determine the anxiety of pregnant women with HIV/AIDS during the Covid 19 pandemic. This research uses qualitative research methods with descriptive research types. In this study, the researcher used purposive sampling. The sample selected in this study were pregnant women with HIV/AIDS, families and peer support. Researchers used depth interviews to collect data. The results study, researchers found 4 themes, namely the experience of pregnant women while suffering from HIV/AIDS, the perception of pregnant women with HIV/AIDS during the covid 19 pandemic, the influence of HIV/AIDS on pregnancy and social support for pregnant women with HIV/AIDS. The conclusion of this study is pregnant women with HIV/AIDS who have a fear of being exposed to the covid 19 virus because they are a risky group. Abstrak: HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan tingginya angka kematian di dunia. Tingginya angka kejadian HIV/AIDS akan berdampak pada masyarakat umum seperti ibu hamil, karena ibu hamil berisiko tinggi menularkan berbagai penyakit kepada bayinya. Kecemasan saat hamil juga akan membuat ibu hamil dengan HIV/AIDS mengalami beban kesehatan mental, apalagi dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan ibu hamil dengan HIV/AIDS selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan HIV/AIDS, keluarga dan dukungan sebaya. Peneliti menggunakan wawancara mendalam untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian, peneliti menemukan 4 tema yaitu pengalaman ibu hamil saat menderita HIV/AIDS, persepsi ibu hamil dengan HIV/AIDS selama pandemi covid 19, pengaruh HIV/AIDS terhadap kehamilan dan dukungan sosial ibu hamil. wanita dengan HIV/AIDS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ibu hamil dengan HIV/AIDS yang memiliki ketakutan terkena virus covid 19 karena merupakan kelompok yang berisiko. 
Social support with anxiety of pregnant mothers in trimester iii facing labor in the time of the covid-19 pandemic in 2022 Putri, Sartika Dwi Yolanda; Handayani, Sri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.146 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1547

Abstract

Pregnant women have the most intense anxiety among vulnerable and high-risk groups during the COVID-19 pandemic. Increased stress hormone levels limit cervical dilatation, resulting in protracted labor due to excessive worry. One of the reasons of Indonesia's high maternal death rate is prolonged labor. This research sought to identify the variables that impact the anxiety of third-trimester pregnant women at the Community Health Center of Kasihan I during the COVID-19 pandemic in 2022. The study strategy used was a cross-sectional survey approach. The sampling strategy used was purposeful sampling, and the sample size was 74 respondents. Using multiple logistic regression, univariate, bivariate, and multivariate data analyses were conducted. The findings demonstrated a correlation between social support and the anxiety of third-trimester pregnant women at the Community Health Center of Kasihan I in 2022 who were anticipating delivery. This research concludes that there is a correlation between the variable of social support and the anxiety of third-trimester pregnant women. Abstrak: Kecemasan yang dirasakan paling akut pada populasi rentan dan berisiko tinggi dimasa pandemi COVID-19 yaitu pada ibu hamil. Kecemasan yang berlebihan menyebabkan kadar hormon stres dalam tubuh meningkat dan menghambat dilatasi serviks, mengakibatkan  persalinan lama. Persalinan lama merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian Ibu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Kasihan I tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross-Sectional dengan metode survey analitik. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, sampel berjumlah 74 responden. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan ibu hamil Trimester III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Kasihan I Tahun 2022. Simpulan penelitian ini variabel dukungan sosial dengan kecemasan ibu hamil trimester III. 
Association between Resilience, Stress, and Mental Well-being of Nursing Students Florensa, Maria Veronika Ayu; Juniarta, Juniarta; Purimahua, Dora Irene
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.615 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1413

Abstract

Nursing students who are prepared to be professional nurses need to have holistic health. Health is not only physical but also mental. The educational process taken; both theories in the classroom and practical learning experiences can cause stress to students. Resilience is the ability to bounce back after facing a problem, which is needed so students can carry out their education process well. This study aimed to identify the relationship between resilience and stress and the mental well-being of nursing students. This research is quantitative correlational research with a cross-sectional design. The study population was nursing students in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi, and with the purposive sampling technique, a sample of 223 students was obtained. The instruments used in this study were valid and reliable, including The Resilience 14 questionnaire (alfa Cronbach 0.76), the Stress in Nursing Education Questionnaire (Cronbach 0.946), and The Warwick-Edinburgh Mental Well-being Scales (Cronbach 0.84). The result of the study was that 64.1% of students had high resilience, 62.8% experienced severe stress, and 75.3% had an average mental well-being level. There is a relationship between resilience and stress and the mental well-being of students (p less than 0.05). Severe stress conditions experienced by nursing students do not necessarily decrease their resilience and mental well-being. Stress management interventions are needed so nursing students can complete their education, maintain high and improve mental well-being. Abstrak: Mahasiswa keperawatan yang dipersiapkan menjadi perawat professional membutuhkan kesehatan yang holistic. Kesehatan tidak hanya meliputi aspek fisik namun juga jiwa atau psikologis. Proses pendidikan yang dilalui mahasiswa keperawatan baik perkuliahan di kelas maupun pembelajaran praktik dapat menyebabkan stres pada mahasiswa. Resiliensi adalah kemampuan untuk dapat bangkit Kembali setelah menghadapi masalah dibutuhkan oleh mahasiswa sehingga mereka dapat melalui pendidikannya dengan baik dengan kondisi kesejahteraan jiwa yang baik pula. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan stress dan resiliensi dengan kesejahteraan jiwa mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif korelasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan yang berlokasi di Jakarta Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi dan dengan teknik convenience sampling didapatkan sejumlah 223 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain The Resilience 14 questionnaire (Cronbach 0.76), the Stress in Nursing Education Questionnaire (Cronbach 0.946) dan The Warwick-Edinburgh Mental Well-being Scales (Cronbach 0.84). Hasdil penelitian yaitu 64.1% mahasiswa memiliki reiliensi yang tinggi, 62.8% mengalami stress berat, dan 75.3% memiliki kesejahtaeraan jiwa dalam level rata-rata. Analisis data menggunakan uji gamma menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan stress dan resiliensi dengan kesejahteraan jiwa (p kurang dari 0.05). Kondisi stress berat yang dialami oleh mahasiswa keperawatan tidak selalu menurunkan resiliensi dan kesejahteraan jiwanya. Interbvensi manajemen stress dibutuhkan sehingga mahasiswa dapat menjalani pendidikannya dengan tetap memelihara resiliensinya tetap baik dan meningkatkan kesejahteraan jiwanya.
Pre-Marital Education (PME) Program Through Online Media to Improve Behavior on Stunting Prevention Huriah, Titih; Suci, Rovi Apriani Eka; Puspita, Dewi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.159 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1441

Abstract

Stunting is a condition that affects toddlers who are shorter than their age. Stunting in Yogyakarta was most prevalent in Gunungkidul Regency (17.94%) and least prevalent in Bantul Regency (7.73%). Tepus sub-district is one of the Gunungkidul Regency sub-districts with the highest prevalence of stunting. One of the efforts to reduce stunting prevalence is educational intervention related to the first 1000 days of life. Late adolescents or early adults planning to marry may be the target of interventions in the first 1000 days of life to improve stunting prevention behaviours. This study aimed to determine the effectiveness of the Pre-Marital Education program for increasing stunting prevention behaviour. This study uses a quantitative method (Quasy Experiment). The sample in this study was 19 pairs in the intervention group and the control group. The instruments used in the research are questionnaires in the form of google forms, and educational media used posters and videos. Pre-Marital Education uses Instagram's online media. The data analysis in this study used the Wilcoxon Signed Rank Test and Mann-Whitney Test. The results showed that the behaviour in the intervention group had signed with a p-value = 0,000, while the control group was not significant with a p-value of more than 0,05. The Mann-Whitney U test analysis results in both groups after the intervention were 0,002 with a p-value of less than 0,05, which means that Pre-Marital Education affects the behaviour of pre-marital couples in preventing stunting. Pre-Marital Education effectively increases stunting prevention behaviour in pre-marital couples. Abstrak: Stunting merupakan keadaan balita yang mempunyai tinggi badan yang kurang dibandingkan balita seusianya. Prevalensi stunting tertinggi di Yogyakarta adalah Kabupaten Gunungkidul 17,94% dan terendah di Kabupaten Bantul 7,73%. Kecamatan Tepus merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gunungkidul dengan angka prevalensi stunting paling tinggi. Salah satu upaya menurunkan prevelensi stunting yaitu intervensi edukasi terkait 1000 hari pertama kehidupan. Remaja akhir atau dewasa awal yang merencanakan pernikahan dapat menjadi sasaran intervensi 1000 hari pertama kehidupan untuk meningkatkan perilaku pencegahan stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas program Pre-Marital Education untuk peningkatan perilaku pencegahan stunting. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (Quasy Eksperimen). Sample pada penelitian ini berjumlah 19 pasangan pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Pre-Marital Education ini menggunakan media online Instagram. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku pada kelompok intervensi memiliki signifikansi dengan nilai p= 0,000, sedangkan kelompok kontrol tidak signifikan dengan nilai p lebih dari 0,05. Hasil analisis Mann Whitney U Test pada kedua kelompok setelah intervensi hasilnya 0,002 dengan nilai p kurang dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh Pre-Marital Education terhadap perilaku pasangan pranikah dalam pencegahan stunting. Kesimpulan Pre-Marital Education efektif untuk peningkatan perilaku pencegahan stunting pada pasangan pranikah.
Exploration of Anxiety in Elderly with Hypertension During Covid-19 Pandemic in Jetis Yogyakarta Binoriang, Dinasti Pudang; Setyaningsih, Fillia Afiani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.207 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1395

Abstract

Anxiety about the COVID-19 pandemic is the most common mental health problem, including among the elderly. One of the effects of anxiety on physical health during the COVID-19 pandemic is hypertension or high blood pressure, especially for the elderly with hypertension. Anxiety experienced by the elderly with hypertension has an impact on the behavior of the elderly toward the condition of their health, such as a reduced interest elderly to visit health services. The aims: Explore the anxiety in elderly with hypertension during a covid-19 pandemic. Research method: Using a qualitative phenomenological approach on 8 elderly with hypertension through in-depth interviews. Results of the study: Showing the anxiety of the elderly with hypertension during the Covid-19 pandemic includes the anxiety condition of the elderly with hypertension, coping anxiety of the elderly with hypertension, and family support for the elderly with hypertension. Conclusion: Anxiety felt by hypertensive elderly in this study included fear of using public transportation, worry to interact with others and the assumption that Covid-19 was a threat caused the comorbid. Coping that they used to control the anxiety are praying, taking a rest, doing a home activity, es and not thinking too much about covid-19. While the family support that they get is emotional support, informational support, instrumental support,t, and appreciation. Abstrak: Latar belakang : Kecemasan terhadap pandemi COVID-19 menjadi masalah kesehatan mental yang paling banyak dijumpai pada setiap orang termasuk di kalangan lanjut usia. Pengaruh dari kecemasan terhadap kesehatan fisik yang dirasakan di masa pandemi COVID-19 salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi terutama pada lansia hipertensi. Kecemasan yang dialami lansia hipertensi berdampak pada perilaku lansia terhadap kondisi kesehatan seperti berkurangnya minat lansia untuk berkunjung ke pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian : mengeksplorasi kecemasan yang terjadi pada lansia dengan hipertensi di masa pandemi COVID-19. Metode penelitian : Menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilakukan pada 8 lansia hipertensi melalui wawancara in-depth interview. Hasil penelitian : kecemasan lansia hipertensi di masa pandemi Covid-19 mencakup pengalaman awal lansia terdiagnosa hipertensi, perilaku lansia selama memiliki hipertensi, penularan covid-19 menurut lansia hipertensi, kecemasan lansia hipertensi, koping kecemasan lansia hipertensi, upaya lansia menjaga kesehatan dimasa pandemic, respon lansia setelah kasus covid-19 melandai dan dukungan keluarga terhadap lansia hipertensi.  Kesimpulan : Kecemasan yang dirasakan oleh lansia hipertensi pada penelitian meliputi kecemasan yang muncul pada saat pandemi Covid-19, perasaan takut menggunakan transportasi umum, perasaan khawatir berinteraksi dengan orang lain dan anggapan bahwa Covid-19 merupakan ancaman bagi kesehatan. 
Self-Reflection Program as A Future Healthcare Worker: The Smoking Cessation Experience of Health Science Students Sutrisno, Resti Yulianti; Sarifah, Sitti Nenti; Wulandari, Bertha Tesma
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.761 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1431

Abstract

Introduction: Smoking is one of the behaviors that is a risk factor for various diseases and can cause death. Health workers have a big role in promotive and preventive as well as curative and rehabilitative efforts by controlling risk factors by advising patients not to smoke. However, it was found that health workers and health students still smoked. It is a challenge for health study program students to try to stop smoking. Research Objective: This study aims to explore the experiences of students from the Faculty of Health Sciences in an effort to stop smoking after participating in a self-reflection program on their role in the future as health workers, especially counsellors for patients. Method: This study uses a phenomenological method with an in-depth interview approach. The participants in this study were 14 undergraduate students from the Faculty of Medicine and Health Sciences. Data analysis in this study used inductive analysis. This research has passed the ethical test from the Faculty of Medicine and Health Sciences UMY. Results: There are five themes that describe participants' experiences of the self-reflection program that they have participated in 1) Mind Blowing: Contradicting the role of participants in the future as health workers with current smoking habits, 2) Awareness of inappropriate smoking behaviour for health workers, 3) Be aware of the dangers of smoking not only for yourself but also for others, 4) Increase motivation to quit smoking, 5) Gaining insight into how to quit smoking. Conclusion: A self-reflection program for smoking cessation efforts can increase motivation and help reflect on participants to stop smoking. This effort can be used as one of the counsellor’s methods in smoking cessation to help students in the health program quit smoking. Abstrak: Latar Belakang: Merokok merupakan salah satu perilaku yang menjadi fator resiko berbagai penyakit dan dapat menyebabkan kematian. Tenaga Kesehatan memiliki peran besar dalam upaya promotif dan preventif serta kuratif dan rehabilitative dengan mengendalikan factor resiko dengan menyarankan pasien untuk tidak merokok. Akan tetapi ditemukan tenaga kesehatan maupun mahasiswa kesehatan yang masih merokok. Menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa program studi kesehatan untuk berupaya berhenti merokok. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman mahasiswa fakultas ilmu Kesehatan dalam upaya berhenti merokok setelah mengikuti program refleksi diri akan perannya di masa depan sebagai tenaga kesehatan khususnya konselor untuk pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 14 mahasiswa program sarjana Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan induktif analisis. Penelitian ini sudah lulus uji etik dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Hasil: Terdapat lima tema yang dirasakan oleh partisipan setelah mengikuti program refleksi diri yaitu :  1) Mind blowing: mengguggah pikiran akan kontradiksi peran di masa depan sebagai konselor yang akan menyadarkan bahaya merokok dengan kondisi sekarang yang masih merokok, 2) Menyadarkan bahwa perilaku merokok tidak pantas untuk tenaga kesehatan; 3) Meningkatkan motivasi berhenti merokok; 4) Menambah wawasan metode berhenti merokok; 5) Menyadarkan bahawa merokok merugikan diri sendiri dan orang lain. Kesimpulan: Program refleksi diri sebagai upaya berhenti merokok untuk mahasiswa Kesehatan dapat meningkatkan motivasi dan membantu partisipan untuk berhenti merokok. Upaya ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara konselor dalam upaya berhenti merokok untuk membantu mahasiswa program kesehatan berhenti merokok.