cover
Contact Name
Dr. S. Bekti Istiyanto
Contact Email
bekti.istiyanto@unsoed.ac.id
Phone
+6285221626505
Journal Mail Official
bektiis@yahoo.com
Editorial Address
Jurusan Ilmu Komunikasi Jalan Kampus No 1 Grendeng Purwokerto Utara
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Widya Komunika: Jurnal Komunikasi Pendidikan
ISSN : 02167239     EISSN : 26861968     DOI : -
Jurnal Widya Komunika membahas dan mengkaji tema-tema komunikasi dan pendidikan yang bersumber dari hasil penelitian maupun sumbang saran pemikiran atau pengkajian ilmiah dari semua akademisi, praktisi dan pemerhati masalah komunikasi dan dunia pendidikan. Fokus dan Bidang Kajian artikel-artikel yang dapat diterima Jurnal Widya Komunika adalah kajian Komunikasi Kontemporer secara umum dan Komunikasi Pendidikan secara khusus. Dalam bidang Komunikasi Pendidikan tidak dibatasi dalam kajian konseptual teoretis saja namun juga kajian yang bersifat terapan/bersumber kasus di masyarakat secara langsung seperti Komunikasi Pemasaran, Komunikasi Instruksional, Komunikasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pemasaran Sosial, dan Perubahan Sosial.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA" : 7 Documents clear
ANALISIS SEMIOTIKA FILM "KIM JI YOUNG BORN 1982" Rika Fitriana Fitriana
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2564

Abstract

ABSTRACT Film Kim Ji Young Born 1982 diangkat dari novel bestseller karya Cho Nam Joo yang sudah rilis di berbagai Negara. Isu yang diangkat dari novel ini adalah sistem patriarki dan kesetaraan gender di Korea Selatan. Novel ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang serupa. Film ini seakan ingin menyuarakan nasib perempuan-perempuan di Korea Selatan yang masih terbelenggu dengan sistem patriarki dan mengalami kesenjangan gender di dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam laporan terbaru World Economic Forum tentang kesenjangan gender secara global, Korea Selatan berada di peringkat 115 dari 149 negara dengan perbedaan besar dalam hal kesetaraan upah dan perolehan penghasilan bagi perempuan. Sedangkan dalam New York Times menyebutkan bahwa laki-laki di Korea Selatan memegang rekor sebagai yang paling sedikit melakukan pekerjaan rumah di antara laki-laki di negara-negara maju dunia. Laki-laki di Korea Selatan melakukan pekerjaan rumah rata-rata 45 menit per hari atau 1/5 dari yang dilakukan para perempuan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis Semiotik. Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah laki-laki dianggap lebih tinggi kedudukannya dibanding perempuan. Hadirnya anak laki-laki dianggap sebuah keberuntungan dalam sebuah keluarga di Korea Selatan. Kedua, pekerjaan domestik menjadi tanggung jawab penuh seorang perempuan jika sudah menikah. Laki-laki atau suami hanya bertugas untuk bekerja. Tidak sepantasnya laki-laki melakukan pekerjaan domestik dalam rumah tangga. Istri akan dipandang negatif jika suami membantu tugas domestik. Ketiga, perempuan dianggap negatif jika mempunyai karir yang bagus dalam pekerjaannya. Perempuan dianggap tidak peduli pada keluarga dan anaknya karena sibuk dengan karirnya. Dari hasil penelitian ini menunjukkan jika sistem patriarki dan kesenjangan gender masih lekat dalam kehidupan masyarakat di Korea Selatan. Kata kunci : Film Kim Ji Young Born 1982, Semiotika, Patriarki, Kesetaraan gender
HUBUNGAN ANTARA INFORMASI PADA AKUN INSTAGRAM @PASARCIKAPUNDUNGBARANGLAWAS DENGAN MINAT FOLLOW ERS UNTUK BERKUNJUNG Ryan Dwi Destyadi; Uud Wahyudin; Dedi Rumawan Erlandia
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara valensi (valance) dan bobot (weight) informasi pada akun instagram @pasarcikapundungbaranglawas dengan tingkat perhatian, ketertarikan, dan keinginan followers aktif dalam melahirkan minat berkunjung ke Pasar Seni dan Antik Cikapundung, Bandung. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan studi korelasional. Populasi penelitian ini berjumlah 151 orang. Jumlah sampel yakni sebanyak 109 responden yang ditarik dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara informasi pada akun instagram @pasarcikapundungbaranglawas dengan minat followers aktif untuk berkunjung ke Pasar Seni dan Antik Cikapundung. Kemudian, terdapat hubungan yang signifikan antara valensi informasi pada akun instagram @pasarcikapundungbaranglawas dengan tingkat perhatian, ketertarikan, dan keinginan followers aktif untuk berkunjung. Serta, terdapat hubungan yang signifikan bobot informasi pada akun instagram @pasarcikapundungbaranglawas dengan tingkat perhatian, ketertarikan, dan keinginan followers aktif untuk berkunjung.
AIESEC Exchange programme Sebagai Media Globalisasi Komunikasi Multikultural Dalam Membangun Intercultural Awareness Almira Yoshe Alodia; S Bekti Istiyanto
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2647

Abstract

ABSTRAK Era globalisasi yang mengaburkan batas-batas negara mengharuskan manusia untuk bisa menerima keberagaman dan konsekuensi yang ada di dalamnya. Kompetensi komunikasi antar budaya yang didasarkan pada intercultural awareness pada perbedaan budaya menjadi hal yang penting untuk tiap individu berjuang menghadapi kemajuan teknologi komunikasi yang semakin mengaburkan batas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana exchange programme dapat membangun intercultural awareness pesertanya hingga pada akhirnya dapat meningkatkan kompetensi komunikasi multikultural, berfokus pada Global Citizen Programme yang diselenggarakan oleh AIESEC Purwokerto. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dan studi literatur. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, sementara informan yang digunakan di sini berjumlah enam orang peserta exchange programme ke Vietnam, Thailand (dua orang), Ceko, Slovakia, dan Ukraina. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa exchange programme dapat menjadi media dalam membentuk intercultural awareness melalui paparan internasional yang didapatkan dari pengalaman peserta ketika berhadapan dengan perbedaan budaya, pola pikir, cara bersikap, dan juga perbedaan kemampuan bahasa. Pengalaman ini dapat membantu peserta untuk memiliki kemampuan beradaptasi dan menjadi pribadi yang lebih fleksibel, dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tanpa menghakimi yang berujung pada rasa empati. Intercultural awareness adalah tingkatan dimana individu tidak lagi menujukkan sikap penolakan terhadap budaya baru yang dihadapi, dimana artinya dalam tahap ini masing-masing individu sudah sampai pada tahap penerimaan.
ONE-TO-ONE MARKETING CUSTOMIZATION PRODUK MAGNUM TIRAMISU AFFOGATO DENGAN MAXX COFFEE Andres Andres; Riska Audrya; Merline Huangcy; Rustono Farady Marta; Agus Daniar
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2744

Abstract

Gaya hidup masa kini yang paling digemari adalah budaya “ngopi” di beberapa kafe terkenal untuk kebutuhan unggahan di media sosial. Selain itu, budaya “ngopi” saat ini menarik beberapa brand lain untuk melakukan beberapa inovasi agar tidak tertinggal dengan trend saat ini. PT Unilever dengan produk makanannya, yaitu Magnum dari inovasi bekerja sama dengan Maxx Coffee membuat Magnum Tiramisu Affogato berbahan dasar tiramisu dengan kombinasi siraman kopi panas affogato. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian analisis strategi one-to-one marketing costum dalam produk magnum tiramisu affogato dengan metode penelitian semiotika. Dari hasil analisis, menyatakan Magnum Coffee mengembangkan inovasi berdasarkan keinginan pelanggan yang senang menikmati kopi, menggunakan teknik one-to-one marketing dengan jenis costumization. Dari hasil kolaborasi ini, akhirnya meningkatkan pemasaran bagi kedua merek, sehingga dapat disimpulkan kerjasama yang dilakukan oleh Magnum dan Maxx Coffee juga sebagai peningkatan citra dan meningkatkan penjualan terhadap produk mereka.
MEDIASI KESALEHAN SELEBRITI PEREMPUAN HIJRAH DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Siti Machmiyah
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2586

Abstract

ABSTRACT The group of people who call themselves 'hijrah' in the realm of Islam has indeed become a new trend in Indonesia. This cannot be separated from the influence of post-Islamism which is rife where the traditional elements (in this case religion) can go hand in hand with the elements of modernity. Hijrah becomes a form of popular culture that can be easily followed by some Indonesian people, including by female celebrities, they eventually become a new 'capital' among bearers of hijrah because celebrities have a strong magnet to be a Hijrah trendsetter only close to the da’I who is a role model. The celebrities who hijrah were inevitably packing themselves to become the perfect celebrity hijrah figure, one of which was by branding the hijrah on Instagram social media, the hijrah celebrity then mediated ‘piety’ on Instagram through three things; upload preaching message content in everyday life, Islamic lifestyle in marketing endorsement products, and do remediation of preaching content from the da'i they follow. Keywords : Celebrity, Hijrah, mediation
PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK MELALUI PEMANFAATAN KLASIFIKASI ARSIP: STUDI KASUS KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Safira Dwi Maharani; Muhammad Usman Noor
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2121

Abstract

Badan Publik di Indonesia memiliki kewajiban memberikan pelayanan informasi publik sesuai dengan amanah UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Kementerian Pertanian melayankan informasi publik mereka melalui sistem berbasis daring yang dinamai SiLayan(Sistem Informasi Layanan Permohonan Informasi Publik). SiLayan Situs web PPID Kementan pada dasarnya berisi informasi-informasi publik yang disediakan secara berkala, serta merta dan disediakan setiap saat. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana skema klasifikasi pada SiLayan dapat meningkatkan kecepatan dan ketapatan layanan informasi publik di Kementerian Pertanian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dengan analisis deskripsi dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan informasi yang diamanahkan pada UU No.14 tahun 2008 telah tersedia pada situs siLayan, dan untuk mendukung kecepatan dan ketapatan pelayanan PPID menggunakan sistem temu kembali informasi dengan mencantumkan skema klasifikasi arsip yang dapat diakses dari sudut pengguna maupun pengelola. Namun demikian penggunaan skema klasifikasi arsip tersebut belum maksimal karena pengguna masih belum familiar dengan cara dan metode penggunaan alat bantu temu kembali informasi tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti kalimat “database dokumen” yang menjadi tampilan skema klasifikasi arsip dengan menjadi “daftar informasi publik” sehingga pengguna awam dapat lebih memahami maksud dari penggunaan skema klasifikasi tersebut.
ANALISIS HERMENEUTIK ATAS DIALOG PADA FILM DILAN 1990 BAGI PENEGUHAN CINTA SUAMI ISTRI DI ERA MILENIAL YOHANNES DON BOSCO DOHO
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2573

Abstract

ABSTRACT Hermeneneutic is a theory that was originally intended to interpret scriptural texts. But over time, hermeneutics also aims to understand the various forms of text that ultimately mean as the process of changing something or situation of ignorance to understand, and it is implemented on the theory of interpretation of the text, one of which is the interpretation of the lyrics of the song. One of the philosophers in this theory is Schleiermacher who proposed his first two hermeneutical theories of understanding: grammatical understanding of all expressions, and second: the psychological understanding of authors. Based on both of them, Hermeneutics becomes an intuitive understanding, whose task is to reconstruct the author's mind. This study aims to analyze the moral message of the dialectics of the 1990 film Dilan. Based on dialogue in film researchers dive into the moral message for the institution of marriage of millennial people. Performed by using qualitative interpretive approach. The results confirm that the alignment of husband and wife life is always colored dynamics that actually strengthen the harmonization. A harmonious marriage and deliver couples to a happy life. Moral behavior in married life includes the ability , will , and habit. A moral attitude encompasses conscience, self esteem, empathy, loving the good, self-control and humility. Everything is set in the era and characteristics of the millennial generation. Keywords: dialog, film, hermeneutics, , marriage, millennial

Page 1 of 1 | Total Record : 7