cover
Contact Name
Dwi Priyanto
Contact Email
balaba_banjarnegara@yahoo.com
Phone
+62286-594972
Journal Mail Official
balaba_banjarnegara@yahoo.com
Editorial Address
Sekretariat BALABA Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Jalan Selamanik No 16 A Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia 53415
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
BALABA (JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA)
ISSN : 18580882     EISSN : 23389982     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
BALABA is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We published research article and literature review focused on vector borne disease such as malaria, DHF, filaria, chikungunya, leptospirosis, etc.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007" : 9 Documents clear
SURVEILANS MIGRASI SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN DINI MALARIA DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 Sunaryo Sunaryo
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.526 KB)

Abstract

Malaria import masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Banjarnegara, dua tahun terakhir Proporsi malaria import meningkat lebih dari 50 %, bahkan pada bulan Maret 2006 di Kecamatan Pagedongan ada Kejadian Luar Biasa malaria. Surveilans migrasi merupakan salah satu cara menemukan penderita malaria di masyarakat, yaitu kegiatan pengambilan sediaan darah masyarakat yang datang dan pergi dari daerah endemis. Penelitian dilakukan dengan cara survei malaria pada penduduk migrasi di Kecamatan bermasalah malaria import di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan bulan Februari sampai bulan Nopember 2006. Hasil penelitian berupa informasi tentang pelaksanaan sistem surveilans migrasi dari tingkat desa sampai tingkat Kabupaten. Juru Malaria Desa (JMD) yang tinggal di desa endemis memiliki peran efektif untuk menjaring imigran yang datang dan pergi ke luar daerah untuk diperiksa Sediaan Darah malaria. Pada pelaksanaannya diperlukan pendanaan yang cukup untuk kompensasi JMD. Upaya altematif adalah memfungsikan Kader Desa/Posmaldes secara sukarela untuk membantu menjaring malaria import. Kebijakan Bupati tentang pentingnya survei migrasi melalui Surat Edaran/SK merupakan kekuatan politis untuk menggerakkan instansi pemerintah sampai tingkat desa. Membentuk jaringan informasi di tingkat RT/Dusun untuk memantau penduduk yang datang dan pergi ke luar daerah. Dari kegiatan surveilans migrasi yang dilaksanakan di kecamatan sampai tingkat desa, diharapkan dapat sebagai model yang dapat diadopsi oleh kabupaten lain yang memiliki situasi pennasalahan wilayah yang sama.
ASPEK PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN CAKUPAN PENGOBATAN FILARIASIS LIMFATIK DI DAERAH ENDEMIS DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Tri Ramadhani
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.258 KB)

Abstract

Program eliminasi Filariasis limfatik tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi masyarakat dan kerjasama lintas program maupun sektoral. lnformasi mengenai Pengetahuan, Sikap dan Praktek (PSP) masyarakat sangat penting untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam program eliminasi Filariasis. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tirto yang telah melakukan pengobatan massal mulai tahun 2003. Populasi penelitian adalah anggota TPE (Tenaga Pelaksana Eliminasi) yang ada di Kecamatan Tirto dengan jumlah sampel 100 responden kontrol dan 100 responden intervensi. lntervensi dilakukan dengan penyuluhan berupa ceramah (3 kali) dan pembagian buku saku filariasis. Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan dapat meningkatkan PSP responden tentang filariasis yaitu berkisar antara 1,0% sampai 16%, sedangkan cakupan pengobatan terjadi peningkatan sebesar 9, 9 %. Penyuluhan dengan dibantu media elektronik (pemutaran film) lebih disukai responden dan berhasil meningkatkan PSP masyarakat. Guna penerapan di daerah lain diperlukan tenaga yang secara rutin dapat melakukan kegiatan tersebut. Penyuluhan harus diintegrasikan secara terpadu dengan strategi promosi melalui advokasi, bina suasana dan gerakan masyarakat.
TINJAUAN HASIL PENYEMPROTAN IRS MELALUI BIOASSAY YANG DILAKSANAKAN LOKA LITBANG P2B2 BANJARNEGARA Nur Ika Hariastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2083.679 KB)

Abstract

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang potensial sebagai vektor penyebar berbagai jenis penyakit, diantaranya adalah malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan filariasis. Pengendalian vektor dalam garis besar dilakukan dengan empat cara yaitu; pengendalian kimiawi, pengelolaan lingkungan, pengendalian hayati dan pemberantasan vektor cara genetik. Pengendalian vektor cara kimiawi dengan insektisida dalam pemberantasan malaria yang umum digunakan salah satunya adalah metode IRS (Indoor Residual Spraying) atau penyemprotan rumah. lnsektisida yang digunakan biasanya hanya berdasarkan hasil uji coba terhadap satu spesies nyamuk vektor dan pada kondisi satu daerah saja,sedang Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan keragaman ekosistem. Kepekaan nyamuk vektor pun mungkin berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. lnsektisida umumnya juga hanya diuji pada skala laboratorium, sementara berbagai faktor di lapangan sangat berpengaruh. Faktor-faktor yang mempengaruhi residu insektisida diantaranya adalah dosis, suhu dan kelembaban, jenis permukaan benda, alat semprot dan ukuran droplet. Efektivitas IRS juga dipengaruhi oleh pola perilaku nyamuk vektor di daerah setempat. Nyamuk vektor malaria umumnya aktif mencari mangsa pada malam hari, setelah menghisap darah nyamuk biasanya beristirahat sementara di sekitar rumah. Kebiasaan inilah yang mendukung pemberantasan vektor melalui metode IRS, karena diharapkan nyamuk yang menempel pada dinding berinsektisida akan mati paling lambat 24 jam setelah kontak. Dengan diketahuinya efektivitas penyemprotan (IRS) pada berbagai lokasi dengan berbagai faktor yang mempengaruhi maka dapat dilakukan tinjauan untuk meningkatkan efektivitas IRS di lapangan (masyarakat). Dalam kajian ini diharapkan juga dapat diketahui efektivitas masing-masing permukaan pada penyemprotan IRS dalam menyerap insektisida dan mempertahankan daya bunuh terhadap vektor dapat diketahui. Oleh karena itu jika terjadi suatu wabah di daerah endemis tindakanpengendalian segera dapat dilaksanakan dengan menerapkan strategi khusus untuk memaksimalkan efektivitas IRS.
SURVEI TIKUS DENGAN BERBAGAI METODE DI KOMPLEK PERKANTORAN SELAMANIK BANJARNEGARA Novia Tri Astuti; Dyah Widiastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1534.423 KB)

Abstract

Menindaklanjuti perubahan tupoksi Loka Litbang P2B2 untuk memfokuskan penelitian bidang Rodentologi, perlu didukung SDM yang berkualitas dan terampil dibidangnya. Demi mewujudkan hal itudiadakan pelatihan dengan mengundang peneliti dari B2P2VRP Salatiga yang banyak berkutat di bidang rodentologi yaitu Drs. Ristiyanto, M.Kes dan tim. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan praktek survei rodensia (tikus) di komplek perkantoran selamanik Banjarnegara mewakili empat metode yaitu metode pit fall trap (perangkap hid up berupa lubang jebakan), single live trap, Linnier Trap Barrier System (LTBS), snap trap atau breakback trap (perangkap mati).
MENGENAL JENIS TIKUS Zumrotus Sholichah
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1623.564 KB)

Abstract

-
CHIGGER Dyah Widiastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.464 KB)

Abstract

-
MENGENAL BAKTERI PENYEBAB LEPTOSPIROSIS Asyhar Tunissea
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1583.212 KB)

Abstract

-
ANTIBIOTIK LALAT Tri Ramadhani
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1594.187 KB)

Abstract

-
SEKILAS LEPTOSPIROSIS DAN PENCEGAHAN PADA RUMAH TANGGA Adil Ustiawan
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Edisi 005 Nomor 02/Tahun III Desember 2007
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.504 KB)

Abstract

-

Page 1 of 1 | Total Record : 9