cover
Contact Name
Erni Yusnita Lalusu
Contact Email
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Phone
+6285298735414
Journal Mail Official
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dewi Sartika, No. 67 Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah
Location
Kab. banggai,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
ISSN : 20863772     EISSN : 26208245     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal adalah media publikasi ilmiah yang menyajikan hasil penelitian (research paper) ataupun laporan kasus (case report) di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi kajian Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Gizi Kesmas, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Biostatistik dan Kependudukan, serta kajian ilmiah lainnya.
Articles 73 Documents
Asupan Gizi Balita Stunting di Daerah Pesisir Kecamatan Bualemo Tahun 2022: Nutritional Intake of Stunting Toddlers in the Coastal Area, Bualemo District in 2022 Erni Yusnita Lalusu; Rahimatul Azmi; Anang Samudera Otoluwa
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i2.223

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada anak balita yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Stunting pada anak disebabkan karena hasil jangka panjang pola konsumsi kronis diet yang memiliki kualitas yang buruk dan diiringi dengan morbiditas, penyakit infeksi, serta masalah lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui asupan gizi balita stunting di daerah pesisir Kecamatan Bualemo tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan subjek penelitian yaitu 47 balita stunting usia 12-59 bulan di daerah lokus stunting di pesisir Kecamatan Bualemo. Pengukuran asupan gizi menggunakan metode recall 24 jam. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh asupan karbohidrat kurang (97,9%), asupan karbohidrat baik (2,1%), asupan protein kurang (42,6%), asupan protein baik (34,0%), asupan zat besi kurang (83,0%), asupan zat besi baik (2,1%), asupan zinc kurang (78,7%), asupan zinc baik (4,3%), asupan kalsium kurang (83,0%), asupan kalsium baik (2,1%), asupan vitamin D kurang (93,6%), dan asupan vitamin D baik (4,3%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asupan karbohidrat, zat besi, zinc, kalsium, dan vitamin D dalam kategori sangat kurang. Oleh karena itu disarankan perlu dilakukannya sosialisasi kepada orang tua balita tentang upaya pemenuhan gizi balita yang mengandung karbohidrat, zat besi, zinc, kalsium, dan vitamin D dengan memanfaatkan sumber pangan lokal. Stunting is a problem of chronic malnutrition in children under five which is caused by a lack of nutritional intake for a long time. Stunting in children is caused by the long-term results of chronic consumption patterns of poor quality diets and is accompanied by morbidity, infectious diseases and environmental problems. The aim of the research is to determine the nutritional intake of stunted toddlers in the coastal areas of Bualemo District in 2022. This research is a descriptive observational study with research subjects namely 47 stunted toddlers aged 12-59 months in the stunting locus area in the coastal Bualemo District. Measuring nutritional intake uses the 24 hour recall method. Descriptive data analysis. The results of the study showed that carbohydrate intake was low (97.9%), good carbohydrate intake (2.1%), low protein intake (42.6%), good protein intake (34.0%), low iron intake (83. 0%), good iron intake (2.1%), low zinc intake (78.7%), good zinc intake (4.3%), low calcium intake (83.0%), good calcium intake (2 .1%), vitamin D intake was poor (93.6%), and vitamin D intake was good (4.3%). From the research results it can be concluded that the intake of carbohydrates, iron, zinc, calcium and vitamin D is in the very deficient category. Therefore, it is recommended that there be outreach to parents of toddlers about efforts to fulfill toddler nutrition which contains carbohydrates, iron, zinc, calcium and vitamin D by utilizing local food sources.
Analisis Tarif Pelayanan Kesehatan Di FKTP: Analysis Of Health Services Rates At FLHSF Woro Ispandiyah; Sri Sularsih Endartiwi; Hendi irawan; Muhammad Danang Fahrur Nur Fuad
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i2.228

Abstract

Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) merupakan pelayanan yang pertama bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun 2023 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Perubahan peraturan memberikan dampak bagi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam kegiatan operasionalnya dan penggunaan dana kapitasi pada FKTP. Tujuan adalah menganalisis perubahan peraturan tentang tarif pelayanan yang diimplementasikan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama meliputi Puskesmas, Klinik pratama dan Dokter Praktek perorangan. Metode Studi Kebijakan dengan melakukan analisis terhadap kebijakan standar tarif yang digunakan di FKTP sejak diberlakukannya program jaminan kesehatan yang menghasilkan output terhadap data yang ada, penjabaran dari penemuan hasil kajian. Penelitian dengan pencarian data atau bahan literatur dari peraturan kebijakan tentang tarif pelayanan kesehatan, artikel yang dijadikan suatu landasan dalam isi maupun pembahasan. Hasil penelitianya adanya perubahan Permenkes no 3 tahun 2023 tentang ketentuan tarif pelayanan kesehatan terdapat kenaikan biaya pelayanan dan aturan yang lebih spesifik. Nilai kapitasi yang baru dapat digunakan untuk biaya pembelian obat dan pengadaan bahan habis pakai. Penentuan besaran tarif pelayanan FKTP perlu dilakukan pengkajian selanjutnya dengan memperhatikan rasio kepesertaan, pembiayaan obat-obatan dan wilayah FKTP.First level health service facilities (LFHSF) are the first services for National Health Insurance (NHI) program participants. In 2023, the government issued a new policy, namely Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 3 of 2023 concerning Health Service Tariff Standards in the implementation of health insurance programs. Changes in regulations have an impact on first-level health service providers in their operational activities and the use of capitation funds in FLHSF. The aim is to analyze changes in regulations regarding service rates implemented in first-level health facilities including Community Health Centers, Pratama Clinics and individual practicing doctors. Policy Study Method by analyzing the standard tariff policies used at FLHSF since the implementation of the health insurance program which produces output based on existing data, elaborating on the findings of the study results. Research by searching for data or literature material from policy regulations regarding health service rates, articles that serve as a basis for the content and discussion. The results of the research are changes to Minister of Health Regulation No. 3 of 2023 concerning health service tariff provisions, there are increases in service costs and more specific regulations. The new capitation value can be used for the costs of purchasing medicines and procuring consumables. Determining the tariff for FLHSF services needs to be further studied by taking into account membership ratios, funding for medicines and the FLHSF area. It is hoped that changes to health service tariff regulations at the FLHSF will be able to improve health services.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Mande, Kabupaten Cianjur : Factors that Influence the Incidence of Anemia in Pregnant Women in Puskesmas Mande, Kabupaten Cianjur Dwi Puji Astuti; Veronica Fary; Lusi Triwahyuni; Ragilna Lenri Utami; Reisya Agustina Mutiara; Riyanti Riyanti; Salwa Salsabila Putri Winslow Lubis; Selsa Cintya Melani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i2.229

Abstract

Anemia merupakan kejadian kurangnya konsentrasi sel darah merah. Kadar hemoglobin pada ibu hamil 11 gr/dL pada trimester I dan III dan 10,5 gr/dL pada trimester II. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kejadian anemia pada ibu hamil di Desa Jamali Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, analisis data menggunakan uji korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Mande berjumlah 90 orang ibu hamil. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil berjumlah 44 orang responden ibu hamil. Hasil menunjukan bahwa frekuensi lebih besar ibu hamil tidak anemia (61,4%) dibandingkan dengan ibu hamil dengan anemia (38,6%). Angka kejadian anemia berhubungan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe (p-value <0,000) dan tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan (p-value = 0,162) dan cara konsumsi (P=value 0,722). Kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia dan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, dan cara konsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Anemia is an occurrence of a lack of red blood cell concentration. Hemoglobin levels in pregnant women are 11 gr/dL in the first and third trimesters and 10.5 gr/dL in the second trimester. This research aims to determine the factors that cause anemia in pregnant women in Puskesmas Mande, Kabupaten Cianjur. The research method used is descriptive-analytical, data analysis uses correlation tests. The population in this study was all pregnant women Puskesmas Mande, totaling 90 pregnant women. The sample for this research was 44 pregnant women respondents. The results show that there is a greater frequency of pregnant women without anemia (61.4%) compared to pregnant women with anemia (38.6%). The incidence of anemia is related to adherence to consuming Fe tablets p-value <0.000) and is not related to the level of knowledge (p-value = 0.162) and method of consumption (p=value 0.722). The conclusion is that there is a significant relationship between adherence to consuming Fe tablets and the incidence of anemia and there is no significant relationship between the level of knowledge and method of consumption and the incidence of anemia in pregnant women.