cover
Contact Name
Erni Yusnita Lalusu
Contact Email
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Phone
+6285298735414
Journal Mail Official
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dewi Sartika, No. 67 Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah
Location
Kab. banggai,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
ISSN : 20863772     EISSN : 26208245     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal adalah media publikasi ilmiah yang menyajikan hasil penelitian (research paper) ataupun laporan kasus (case report) di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi kajian Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Gizi Kesmas, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Biostatistik dan Kependudukan, serta kajian ilmiah lainnya.
Articles 73 Documents
Status Gizi Remaja Puteri Penderita Anemia di Kota Luwuk: (Nutritional Status of Adolescent With Anemia In Luwuk) Erni Yusnita Lalusu; Marselina Sattu; Mirawati Tongko; Dwi Wahyu Balebu; Muhammad Syahrir
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.6 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.1

Abstract

Anemia merupakan permasalahan gizi utama pada wanita. Remaja merupakan cikal bakal wanita prakonsepsi dan ibu hamil yang sangat menentukan kualitas generasi selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan prevalensi anemia pada remaja dan status gizi remaja penderita anemia di Kota Luwuk. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional deskrptif, yang dilakukan pada 187 remaja di kota luwuk. Penelitian ini menggambarkan status anemia berdasarkan pengukuran kadar hemoglobin. Status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 187 remaja yang diteliti, terdapat 55 remaja (29%) diantaranya mengalami anemia. Status gizi remaja yang mengalami anemia sebagian besar dengan status gizi kurang yaitu 89%, sedangkan 11 % dengan status gizi baik. Hasil penelitian ini menunjukkan permasalahan pada status gizi remaja sehingga membutuhkan perhatian yang lebih masyarakat dan pemerintah. Sebagai saran: kebiasaan mengkonsumsi makanan bergizi dapat lebih dibudayakan dalam lingkungan sekolah. Selain itu, juga perlu diberikan edukasi gizi baik pada siswa sebagai remaja maupun kepada orang tua siswa. Anemia is a major nutritional problem in women. Adolescents are the forerunners of preconception women and pregnant women who determine the quality of the next generation. The purpose of this study was to describe the prevalence of anemia in adolescents and the nutritional status of adolescents with anemia in Luwuk City. This type of research is observational descriptive, conducted on 187 adolescents in the city luwuk. This study describes the status of anemia based on measuring hemoglobin levels. Nutritional status is determined based on anthropometric measurements. We conduct descriptive method to analized the data. The results showed that of 187 adolescents studied, there were 55 adolescents (29%) of whom had anemia. Most of the nutritional status of adolescents with anemia is 89% underweight, while 11% with good nutritional status. The results of this study indicate problems in the nutritional status of adolescents so that they require more attention from the community and government. As a suggestion: the habit of consuming nutritious food can be further cultivated in the school environment. In addition, it is also necessary to provide nutrition education both to students as teenagers and to parents of students.
Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Balita di Kecamatan Balantak Selatan Kabupaten Banggai: The Effect Of Exclusive breastfeeding Counseling On Knowledge, Attitude And Action Of Mother’s Toddler In Balantak Selatan District Fitrianty Sutadi Lanyumba; Elvarina Dianomo; Zulfikar Y Ebu; Rafael Yalisi; Marselina Sattu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.963 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.2

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain sampai 6 bulan pertama kehidupan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian asi eksklusif pada bayi diantaranya karena tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan Asi Eksklusif terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita di Kecamatan Balantak Selatan. Jenis penelitian yaitu secara quasi eksperimental dengan rancangan one group pre test dan post test. Analisis data menggunakan paired sample t-test. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 81,61 meningkat sebesar 13,03 menjadi 94,64 setelah diberikan penyuluhan. Pada sikap terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor sikap sebelum diberikan penyuluhan sebesar 85,09 meningkat sebesar 7,89 menjadi 92,98 setelah diberikan penyuluhan. Pada tindakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor tindakan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 80,18 meningkat sebesar 12,28 menjadi 92,45 setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan ASI Eksklusif, dimana uji statistik menunjukkan bahwa (p < 0,05). Exclusive breastfeeding is breastfeeding without food and other drinks until the first 6 months of life. Several factors influence the failure of exclusive breastfeeding to infants including the level of knowledge, attitudes and actions of the mother. The purpose of this study was to determine the effect of exclusive Asi counseling on the knowledge, attitudes and actions of toddlers in South Balantak District. This type of research is quasi-experimental design with one group pre-test and post-test. Data analysis using paired sample t-test. The results of the study showed that there was a significant difference between knowledge before and after counseling, where the average knowledge score before counseling was 81.61, increasing by 13.03 to 94.64 after counseling. In attitudes there are differences before and after counseling where the average attitude score before giving counseling by 85.09 increased by 7.89 to 92.98 after being given counseling. In the action there is a difference before and after counseling where the average score of the action before counseling was 80.18, increasing by 12.28 to 92.45 after being given counseling. In conclusion, there is a significant influence on the knowledge, attitudes and actions of toddlers before and after exclusive breastfeeding counseling, where statistical tests show that (p <0.05).
Gambaran Higiene Sanitasi Pada Kapal di Pelabuhan Rakyat Luwuk: Sanitation Hygiene Overview On Boat In Rakyat Luwuk Port, Banggai Regency Bambang Dwicahya; Firdawati Datua Adam
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.38 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.3

Abstract

Pengawasan higiene sanitasi kapal dilakukan untuk mengantisipasi ancaman penyakit global dan masalah kesehatan darurat sehingga kapal bebas dari sumber penularan penyakit khususnya penyakit yang berpotensi wabah. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palu wilayah kerja Luwuk jumlah kapal yang bersandar di Pelabuhan Rakyat Luwuk sebayak 19 kapal dan memiliki potensi sanitasi higiene yang buruk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran higiene sanitasi pada kapal di Pelabuhan Rakyat Luwuk. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Rakyat Luwuk. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 kapal dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jenis data primer. Variabel penelitian ini adalah dapur dan ruang rakit makanan, kamar ABK/penumpang, gudang, sampah dan persediaan air dalam kapal. Analisa data secara univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 19 kapal penumpang yang diinspeksi mengenai higiene sanitasi kapal semuanya tidak memenuhi syarat. Saran dalam penelitian ini agar pihak KKP wilayah kerja Luwuk dapat meningkatkan sistem pengawasan dan pemeriksaan sanitasi kapal. Supervision of vessel sanitation hygiene is carried out to anticipate the threat of global diseases and emergency health problems so that the ship is free from sources of transmission of diseases, especially potential outbreaks. Based on data obtained from the Class III Port Health Office in Palu in the Luwuk working area, the number of ships resting at Luwuk People's Port is 19 ships and has the potential for poor hygiene sanitation. The purpose of this study is to obtain an overview of sanitation hygiene on ships at the Luwuk People's Port. This type of research is descriptive. Primary data type. The variables of this study are the kitchen and food raft room, ABK / passenger room, warehouse, garbage and water supply in the ship. This study uses univariate analysis in which to see the frequency distribution of each study variable. The population in this study is passenger ships that dock at Luwuk People's Port. The sample in this study amounted to 19 ships using a sampling technique that is total sampling. The results showed that of the 19 passenger ships inspected for ship sanitation hygiene all did not meet the requirements. Suggestions in this research are that the KKP of the Luwuk working area can improve the system of supervision and inspection of ship sanitation.
Hubungan Pemanfaatan Posyandu Prakonsepsi dengan Status Gizi Wanita Prakonsepsi di Desa Lokus Stunting Kabupaten Banggai: The Relationship between the Utilization of Posyandu Prakonsepsi and the Nutrition Status of Preconception Women in Stunting Locus, Banggai Regency Dwi Wahyu Balebu; Arsiyanti Labuan; Mirawati Tongko; Marselina Sattu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.804 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.4

Abstract

Posyandu prakonsepsi adalah pelayanan wanita usia subur reproduksi sebelum kehamilan pertama untuk memastikan bahwa kondisi dan perilaku ibu pada saat hamil dapat menimbulkan resiko bagi ibu dan bayi dapat diidentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status gizi wanita prakonsepsi. Jenis Penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan total 316 sampel. Status Gizi di tandai dengan Status Anemi, Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Indeks Masa Tubuh (IMT). Analisis data dilakukan secara univariate dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status anemi wanita prakonsepsi (ρ = 0,021  X²= 5,361 ), tidak ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status KEK wanita prakonsepsi  (ρ=0,447 X²= 0,578), dan ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status IMT wanita prakonsepsi (ρ = 0,003  X²=9,016 ). Berdasarkan hasil tersebut perlu motivasi dan dorongan kepada wanita prakonsepsi untuk memanfaatkan posyandu prakonsepsi serta mengoptimalkan posyandu prakonsepsi yang sudah ada di masyarakat, serta mengintegrasikan upaya promotive dan edukasi gizi kedalam program posyandu prakonsepsi. Preconception Posyandu is a service for women of reproductive age before first pregnancy to ensure that maternal conditions and behavior during pregnancy can pose risks for both mother and baby can be identified. This study aims to determine the relationship between the use of preconception posyandu and preconception female nutrition status. This type of research is analytic with a cross sectional study design with a total of 316 samples. Nutritional Status is marked with Anemia Status, Upper Arm Circumference (MUAC) and Body Mass Index (BMI). Data analysis was carried out univariate and bivariate. The results showed a significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception female anemic status (ρ = 0.021 X² = 5.361), there was no significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception SEZ status of women (ρ = 0.447 X² = 0.578), and there was no significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception SEZ status of women (ρ = 0.447 X² = 0.578), a significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception female BMI status (ρ = 0.003 X² = 9.016). Based on these results, motivation and encouragement to preconception women need to use preconception posyandu and optimize preconception posyandu that already exists in the community, as well as integrating promotive and nutritional education efforts into the preconception posyandu program
Status Gizi Remaja di Kota Luwuk: Adolescent Nutritional Status in Luwuk City Herawati Herawati; Usmira Putri; Muhammad Syahrir; Mulyansyah AR
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.859 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.5

Abstract

Status gizi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap individu supaya mampu mengantisipasi dan mencegah terjadinya gizi kurang maupun gizi lebih. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran status gizi anak remaja di wilayah Kota Luwuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa/siswi yang berada pada 4 Sekolah Menengah Atas (SMP) di Wilayah Kota Luwuk tahun 2019 yang berjumlah 2.161 berdasarkan metode Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan terendah responden yaitu sebesar 26,20 kg dan Berat Badan tertinggi 89 kg, dengan rerata berat responden yaitu 46,51 kg, Tinggi Badan terendah responden yaitu 136 cm dan tinggi badan tertinggi 170,3 cm, dengan rerata tinggi badan responden yaitu 152 cm, Status Gizi Anak Remaja sangat kurus sebanyak 3 responden (0,8%), gizi kurus sebanyak 18 responden (4,8%), gizi normal sebanyak 282 responden (75,6%), gizi gemuk sebanyak 35 responden (9,3%), dan status gizi obesitas sebanyak 35 responden (9,3%). Hasil pengukuran dan perhitungan IMT/U pada remaja menunjukan rata-rata remaja masuk dalam kategori status gizi normal (ideal), sedangkan selebihnya mengalami masalah gizi. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan status gizi anaknya dengan memperhatikan asupan zat gizinya karena masa remaja merupakan masa pertumbuhan anak, dan Kepala Sekolah diharapkan untuk dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan dan perguruan tinggi untuk menyampaikan materi terkait gizi seimbang. Nutritional status is an important thing that must be known by every individual in order to be able to anticipate and prevent the occurrence of undernutrition and over nutrition. This research was conducted with the aim to find out the nutritional status of adolescents in the Luwuk City area. This type of research is descriptive. The population in this study were students who were in 4 High Schools (SMP) in the Luwuk City Region in 2019, amounting to 2,161 based on the Accidental Sampling method. Analysis of the data used is descriptive. The results showed that the body weight respondent's lowest body weight was 26.20 kg and the highest body weight was 89 kg, with the respondent's average weight being 46.51 kg, the respondent's lowest body height was 136 cm and the highest body height was 170.3 cm , with the average height of the respondent is 152 cm, the Nutrition Status of Adolescent Children is very thin as much as 3 respondents (0.8%), thin nutrition as much as 18 respondents (4.8%), normal nutrition as many as 282 respondents (75.6%), obese nutrition as many as 35 respondents (9.3%), and nutritional status of obesity as many as 35 respondents (9.3%). The measurement results and calculation of BMI/U in adolescents shows the average adolescent is included in the category of normal (ideal) nutritional status, while the rest are experiencing nutritional problems. It is expected that parents pay more attention to their child's nutritional status by paying attention to their nutritional intake because adolescence is a growing period of children, and the Principal is expected to be able to work together with health agencies and universities to deliver material related to balanced nutrition.
Isolasi dan Identifikasi Biokimiawi Bakteri Patogen pada Saluran Pencernaan Lalat Hijau (Chryzomya megachepala): Isolation and Biochemical Identification of Pathogenic Bacteria In the Green Flies Digestive Tract (Chryzomya Megachepala) Maria Kanan
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.2 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.6

Abstract

Lalat dapat mentransmisikan sekitar 64 jenis bakteri patogen, pada manusia. Genus Musca, Chrysomya dan Sarcophaga merupakan genus lalat, dimana anggota-anggota spesiesnya, banyak berhabitat di sekitar manusia. Chrysomya sp. dikenal sebagai lalat hijau dengan ciri warna tubuh yang hijau atau kehijauan, mengkilat dan berpotensi menimbulkan myasis baik pada manusia maupun hewan. Bakteri Patogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada hospes atau inang yang dihinggapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis bakteri patogen yang terdapat pada saluran pencernaan lalat hijau (C. megachepala) dengan melakukan isolasi dan identifikasi secara biokimiawi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimental dengan model eksperimen murni. Sampel lalat diperoleh dari tempat sampah sementara (TPS) di lingkungan rumah sakit. Saluran pencernaan lalat hijau diisolasi pada medium MCA (Mac Conkey Agar) dan MSA (Mannitol Salt Agar). Satu isolat yang diperoleh dari isolasi dan identifikasi biokimiawi yaitu bakteri Providencia sturtii. merupakan salah satu bakteri patogen yang berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial. Diharapkan bagi pemerintah daerah dan instansi terkait, agar dapat melakukan pengelolaan sampah dengan baik untuk mencegah penyakit yang ditularkan oleh lalat. Flies can transmit about 64 types of pathogenic bacteria, in humans. The genus Musca, Chrysomya and Sarcophaga are the genus of flies, where members of the species live in habitats around humans. Chrysomya sp. known as a green fly with green or greenish body color characteristics, shiny and potentially cause myasis in both humans and animals. Pathogenic bacteria are parasitic bacteria that cause disease in the host or host. The purpose of this study was to determine the type of pathogenic bacteria found in the digestive tract of green flies (C. megachepala) by conducting biochemical isolation and identification. This research is an experimental descriptive study with a pure experimental model. Flies samples were obtained from a temporary trash can (TPS) in the hospital environment. The digestive tract of green flies was isolated on MCA (Mac Conkey Agar) and MSA (Mannitol Salt Agar) medium. One isolate obtained from the isolation and biochemical identification is the bacteria Providencia sturtii. is one of the pathogenic bacteria that has the potential to cause nosocomial infections. It is expected that the local government and related agencies, in order to be able to manage waste properly to prevent diseases transmitted by flies.
Hubungan Kondisi Rumah Terhadap Kejadian Penyakit Tuberculosis di Wilayah Kerja Puskemas Kampung Baru: Relationship between House Conditions and Tuberculosis in Puskesmas Kampung Baru Area Sandy Novryanto Sakati; Sriyanti Nurdin; Ramli Ramli; Fitrianty Sutadi Lanyumba
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.724 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.7

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan salah satu faktor resiko penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi rumah terhadap kejadian penyakit Tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kampung Baru. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB paru BTA (+) tahun 2018 di Puskesmas Kampung Baru sebanyak 51 responden. Jumlah sampel pada kelompok kasus dan control dengan perbandingan 1:1. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan hunian, pencahayaan, kelembaban, dan jenis lantai merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit tuberkulosis dengan hasil nilai (p<0,05). Hasil uji regresi logistik variabel pencahayaan merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis dengan nilai p=0,000 dan exp (B) sebesar 0,093. Untuk itu disarankan bagi Pemerintah lebih meningkatkan upaya penanggulangan tuberculosis untuk menemukan secara dini penderita Tuberkulosis dan membentuk kader peduli TBC dan bagi masyarakat agar lebih memperhatikan sanitasi rumah dan membiasakan berprilaku hidup bersih dan sehat. Tuberculosis is an infectious disease caused by TB bacteria (Mycobacterium tuberculosis). Houses that do not meet health requirements are a risk factor for pulmonary tuberculosis. This study aims to determine the relationship of housing conditions to the incidence of Tuberculosis in the area of ​​Kampung Baru Health Center. This study uses an observational method with a Case Control design. The population in this study was smear pulmonary TB sufferers (+) in 2018 in the Kampung Baru Health Center with a total of 51 respondents. The number of samples in the case and control group is 1: 1. Data analysis using logistic regression test. The results showed that occupancy density, lighting, humidity, and floor type were factors related to the incidence of tuberculosis with the result value (p <0.05). The logistic regression test results of lighting variables are factors associated with the incidence of tuberculosis with a value of p = 0,000 and exp (B) of 0.093. For this reason, it is suggested for the Government to increase tuberculosis prevention efforts to find tuberculosis sufferers early and form TB cadres concerned and for the community to pay more attention to sanitation in their homes and to adopt clean and healthy living behaviors.
KELOR (Kelas Entrepreneurship Pemanfaatan Daun Kelor) Sebagai Upaya Pemberdayaan untuk Meningkatkan Produktivitas Ibu Rumah Tangga: KELOR (Moringa Leaf Utilization Entrepreneurship Class) as an Empowerment to Improve Productivity of Housewifes Ayu Fitri Lestari; Intan Puspita Sari
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.051 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.8

Abstract

Data BPS tahun 2016 menyatakan, pada kuartal I-2016, jumlah angkatan kerja Indonesia turun menjadi 127,67 juta orang, dari 128,3 juta orang di kuartal I-2015. Penurunan angkatan kerja ini dikarenakan banyak penduduk perempuan yang beralih menjadi ibu rumah tangga. Penulis membuat program pemberdayaan KELOR (Kelas Entrepreneurship Berbasis Pemanfaatan Daun Kelor) sebagai upaya pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas ibu rumah tangga di Pulo Kelor, Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan pemberdayaan masyarakat dengan model social planning dan locality development model. Sasaran pemberdayaan ini adalah Ibu-Ibu PKK dengan jumlah 17 orang, yang dipilih dengan metode purposive sampling. Pelaksanaan kegiatan KELOR sebagai sarana untuk membuat sentra usaha daun kelor dilaksanakan selama lima bulan, yaitu Januari sampai dengan Mei 2018. Proses pemberdayaan yang dilakukan dengan menerapkan tujuh langkah pemberdayaan meliputi tahap persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif program, pemformulasian rencana aksi, pelaksanaan program, evaluasi, dan terminasi. Pemberdayaan KELOR berhasil mencapai target terbentuknya kader KELOR, dan 3 kelompok unit usaha produk olahan dari daun kelor. Kelompok unit usaha tersebut terdiri dari kelompok produksi brownies kelor, kerupuk kelor, dan pia kelor. Melalui sosialisasi terkait dengan manfaat kelor, terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 68,75% pada ibu-ibu. Pelatihan pemasaran produk, manajemen keuangan, dan desain produk juga dapat meningkatan pengetahuan ibu-ibu tentang materi tersebut sebesar 13,26%. Kegiatan pemberdayaan ini terbukti dapat memberdayakan ibu-ibu PKK Pulo Kelor dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta menambah pendapatan keluarga mereka. Data from BPS in 2016 stated, in the first quarter of 2016, the number of the Indonesian workforce fell to 127.67 million, from 128.3 million in the first quarter of 2015. The decline of workforce is due to the large number of women who become housewives. Therefore, the author created a KELOR empowerment program as an effort to increase the productivity of housewives in Pulo Kelor, Banyuwangi. This activity is a community empowerment based on social planning and locality development model. Targets are 17 people of the PKK members, who were selected by the purposive sampling method. The implementation is about five months, starting from January to May 2018. The empowerment process is done by implementing seven steps of empowerment includes preparation, assessment, alternative program planning, action plan formulation, implementation, evaluation, and termination. Empowerment of KELOR successfully achieved the target of forming KELOR cadres, and 3 business units. The business units consists of groups of Moringa brownies, Moringa crackers, and Moringa pia production groups. This empowerment activity proved to be able to empower Pulo Kelor PKK women in increasing their knowledge, skills, and increasing their family income.
Penggunaan Zat Pewarna Sintetis pada Sirup Yang Dijual di Pasar Modern Kota Makassar: Use of Synthetic Syrup Dyes On The Sell at Makassar Modern Market Baharuddin Sunu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.681 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.9

Abstract

Salah satu masalah keamanan pangan yang masih memerlukan pemecahan masalahnya yaitu penggunaan bahan tambahan pada bahan makanan untuk berbagai keperluan. Diantara beberapa Bahan Tambahan Makanan yang sangat sering digunakan salah satunya adalah pewarna makanan.Penelitian zat pewarna pada sirup dilakukan karena mengingat banyaknya zat pewarna yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan baik yang diizinkan maupun yang tidak diizinkan. Menurut Permenkes RI No.722/Mennkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan bahwa tidak semua zat pewarna yang digunakan merupakan zat pewarna yang diizinkan. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu untuk melihat gambaran jenis zat pewarna dan kadar zat pewarna pada minuman sirup yang dijual di pasar modern kota makassar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 yang diuji kualitatif positi mengandung bahan tambahan pangan yang diizinkan Permenkes RI. No.722/Menkes/Per/IX/1988. Dan Hasil uji secara kuantitatif dari 3 sampel yang diuji kadar zat pewarnanya 2 diantaranya tidak memenuhi syarat yaitu Sirup Kian Jaya 509 mg/L dan Sirup Oranges Marjan 389 mg/L. Dari hasil penelitian yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa 5 sampel sirup telah memenuhi syarat pada uji kualitatif. Sedangkan dalam uji kuantitatif 3 sampel sirup yang telah diuji kadarnya 2 diantaranya tidak memenuhi syarat. Bagi konsumen sebaiknya tidak terlalu sering mengkomsumsi makanan dan minuman yang mengandung pewarna sintetis karena dapat berbahaya bagi kesehatan. One of the food safety problems that still requires solving the problem is the use of additional ingredients in food ingredients for various purposes. Among some of the Additional Materials Food that is very often used, one of which is food coloring. The research on coloring substances in syrup is done because considering the number of coloring agents used as food additives both permitted and not permitted. According to RI Minister of Health Regulation No. 722 / Mennkes / Per / IX / 1988 concerning Food Additives that not all coloring agents used are permissible coloring agents. This research is research that isnature descriptive , i.e. for look picture type subst ance dye and grade substance dye on drinks syrup sold in the modern market town makassar. The results of the study showed that from 5 tested qualitative positives containing food additives which were allowed by Permenkes RI. No. 722 / Menkes / Per / IX / 1988. And the quantitative test results from 3 samples tested for the coloring agent 2 of them did not meet the requirements, namely Syrup Kian Jaya 509 mg / L and Oranges Syrup Marjan 389 mg/l. From the results research obtained then could concluded that 5 samples syrup has been meet terms on testqualitative. While in test quantitative 3 samples syrup that has been tested the levels are 2 of them not meet terms. For consumer should not too often consume food and beverages containing dye syntheticbecause could dangerous for healt.
Penilaian Pelaksanaan Trias UKS di SMP Negeri 1 Giri Banyuwangi Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan UKS: Assessment of Trias UKS Implementation At 1 Smp Negeri 1 Giri Banyuwangi Based on Guidelines UKS Implementation Fika Ardiana Putri; Intan Putri Rahayu; Wahyu Febriawan; Inriza Yuliandari
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.879 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.10

Abstract

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah), hal ini penting untuk meningkatkan kualitas fisik mereka. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber informasi penelitian ini adalah data primer berupa observasi lapangan, wawancara kepada informan atau narasumber yaitu guru pembina UKS, siswa anggota PMR dan siswa bukan anggota PMR serta warga sekolah, sedangkan untuk data sekunder berupa dokumen pedoman pelaksanaan UKS di sekolah. Penelitian ini berfokus pada TRIAS UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Hasil pelaksanaan promosi kesehatan di institusi pendidikan “SMP Negeri 1 Giri Banyuwangi Tahun 2018” pada aspek organisasi tim pembina dan tim pelaksana UKS didapatkan skor 50%, aspek pendidikan kesehatan didapatkan skor 56,8%, aspek pelayanan kesehatan didapatkan skor 38,6% sehingga ketiganya dalam kategori cukup, dan aspek pembinaan lingkungan sekolah sehat didapatkan skor 65% sehingga dalam kategori baik. Secara kumulatif pelaksanaan promosi kesehatan di institusi pendidikan “SMP Negeri 1 Giri Banyuwangi Tahun 2018” berada pada skor 54 %. Skor tersebut berada pada tingkatan kategori cukup. Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan Trias UKS di SMP Negeri 1 Giri Banyuwangi belum sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah Tahun 2014. School Health Unit (UKS) is one of the efforts to maintain and improve the health goals of students (school age), this is important to improve their physical quality. This research method is a descriptive study using a qualitative approach. The source of information for this research is primary data in the form of field observations, interviews with informants or interviewees, which is the UKS’ supervisor teacher, students of PMR members and students who don't belong members of the PMR and school citizens, while for secondary data is the guidelines for implementing UKS in schools. This research focuses on TRIAS UKS which includes health education, health services and fostering a healthy school environment. The educational institution "1 Giri Junior High School, Banyuwangi in 2018" on the organizational aspects of the UKS training team obtained by a score of 50%, the aspects of health services obtained a score of 38.6% so that the three categories were insufficient category, and the aspect of fostering a healthy school environment got a score of 65% so that it was in the good category. The implementation of health promotion at the educational institution "1 Giri Junior High School, Banyuwangi in 2018" was at a score of 54%. The score is at the sufficient category level. This research report is the implementation of the Trias UKS in 1 Giri Junior High School, Banyuwangi not in accordance with the UKS Implementation Guidelines in 2014.