cover
Contact Name
Warseto Freddy Sihombing
Contact Email
asafremel@gmail.com
Phone
+62813-6174-2074
Journal Mail Official
asafremel@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga Malem VI/ Jalan Jamin Ginting Km 13 Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan 20141
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kerugma
ISSN : 27147592     EISSN : 27147592     DOI : -
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristien merupakan wadah publikasi hasil penelitian para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Tehologia Injili Indonesia, Medan, dan STT lain di seluruh nusantara. KERUGMA diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan, dengan Focus dan Scope penelitian pada bidang: 1. Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Pastoral 4. Pendidikan Agama Kristen
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020" : 7 Documents clear
Masa Dan Meriba: Karya Allah terhadap UmatNya yang Bersungut-sungut Ketika Menghadapi Kesulitan (Eksegesis Keluaran 17:1-7) Freddy Simamora; Dedi Bastanta
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.35

Abstract

Abstract:This article seeks to show God's work for His people who are experiencing difficulties in their life journey. It is undeniable that challenges and difficulties in the course of human life are issues that always adorn every period of mankind's era. Therefore, the author tries to present a Bible study regarding God's actions to help His people in the difficulties they are experiencing. The Bible passage that will be studied is a test of the faith of the Israelites through God's upbringing in difficult situations at the events of Masa and Meribah (Exodus 17:1-7). In this incident, it is known that this nation is not easy to understand God's way, in fact they tend to attack their leader whom God has entrusted to them. However, God revealed His work before them to overcome the difficulties they were facing. This paper will expose the narrative of “Masa and Meriba” with the study of exegesis. It then lays out its practical principles for today's Christian faith.Keywords: Masa and Meriba, God’s work, grumble Abstrak:Artikel ini berupaya untuk menunjukkan karya Allah bagi umatNya yang sedang mengalami kesusahan dalam perjalanan hidup mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan dan kesulitan dalam perjalanan hidup manusia adalah isu yang selalu menghiasi setiap periode zaman umat manusia. Maka dari itu, penulis mencoba untuk menghadirkan kajian Alkitab berkenaan dengan tindakan Allah untuk menolong umatNya dalam kesulitan yang sedang dialami.  Bagian Alkitab yang akan diteliti adalah ujian terhadap keimanan bangsa Israel melalui didikan Allah dalam situasi yang sulit pada peristiwa di Masa dan Meriba (Keluaran 17:1-7). Pada peristiwa ini, diketahui bahwa bangsa ini tidak mudah memahami cara Allah, bahkan mereka cenderung menyerang pemimpin mereka yang Allah percayakan. Namun, Allah menyatakan karyaNya di hadapan mereka untuk mengatasi kesulitan yang sedang mereka hadapi. Tulisan ini akan mengekspos narasi “Masa dan Meriba” dengan kajian eksegesis. Kemudian memaparkan prinsip-prinsip praktisnya bagi keimanan Kristen masa kini.Kata Kunci: Masa dan Meriba, karya Allah, sungut-sungut
Teguran Keras Paulus Terhadap Gereja (Jemaat Galatia Yang Bodoh Menurut Pasal 3:1) Theresia Endang Sulistyawati
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.17

Abstract

Abstract:The conflict in the Galatian church occurred couse that Jewish Christian groups considered themselves to be higher and better than the Gentile Christians (not Jewish Christian), so that they demeaned Gentile Christians by shaking their belief that to be true Christians they must obey all of the law. Gentile Christians had to become like Jews to be saved. Paul's anger arose because Gentile Christians left the gospel of Christ so easily. The method used in writing articles is literature review to support writing about the problems that occurred in the Galatian church. The conclusion is that it is only because of faith in Christ that man can be saved not because of the results of his efforts or hard work.Keywords: church, salvation, gospelAbstrak:Konflik dalam gereja Galatia terjadi karena kelompok Kristen Yahudi menganggap diri mereka lebih tinggi dan lebih baik daripada kelompok Kristen bukan Yahudi, sehingga mereka merendahkan kelompok Kristen bukan Yahudi dengan menggoyahkan keyakinan mereka bahwa untuk menjadi Kristen sejati harus melakukan semua hukum Taurat. Kelompok Kristen bukan Yahudi harus menjadi seperti orang Yahudi untuk dapat diselamatkan. Kemarahan Paulus muncul karena orang Kristen bukan Yahudi begitu mudah meninggalkan Injil Kristus. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel adalah dengan tinjauan pustaka untuk mendukung penulisan mengenai permasalahan yang terjadi dalam gereja Galatia. Kesimpulannya adalah hanya karena iman kepada Kristus manusia dapat diselamatkan bukan karena hasil usaha atau kerja keras manusia.Kata kunci: gereja, keselamatan, penginjilanBukuAlkitab Terjemahan Baru (TB) Jakarta LAI, 2000.Alkitab Rainbow: Pengantar Surat Galatia. LAI, 2007.Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati. Danau Asri Timur Blok C3 No. 3C Sunter Danau Indah, Jakarta 14350 – Indonesia http://www.gys.or.id © 2016 Gereja Yesus Sejati ISBN: 1-930264-04-7Edy Rundjan, Hikman Sirait, Finky. Pledoi Paulus Atas Kerasulannya. The Way, Jurnal Teologi dan Kependiddikan, STT Bethel, vol 5. 2, 2019. 101-112  p-ISSN 2088-1045 e-ISSN 2714-5476.Gea, Nurcahaya. Hakikat Pelayan Jemaat dari Perspektif Allah: Studi Hermeneutik terhadap Metafora dalam 2 Korintus 2:14a. Jurnal Sundermann, pISSN: 1979-3588 | eISSN: xxxx-xxxx. STT Banua Niha Keriso Protestan Sundermann Niashttps://jurnal.sttsundermann.ac.idGuthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1999 (terjemahan; Lisda T).Groenen, C. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.Hakh, Samuel Benyamin. Persoalan Status Sebagai Anak-anak Abraham Dalam Surat Galatia. Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian. FAK Teologi, Duta Wacana, Jogja: 2016.Ibrahim, David. Pelajaran Surat 1 Korintus. Jakarta: Mimery Press, 1999, 19-22J. J. W Gunning. Tafsiran Alkitab: Surat Galatia. Jakarta: Gunung Mulia, 1975 17-64Marxsen, Willi. Pengantar ke dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994 (S. Suleman).Mussu, Ronald. Diktat Pembimbing dan Pengetahuan PB. STT Cianjur, 2012. 20-22Nikijuluw, PH Victor. Surat Galatia. Jakarta: Literatur Perkantas, 2002.The Expositor’s Bible Commentary, vol 10., ed. Frank E. Gæbelein. GrandRapids: The Zondervan Corporation, 1981.W. R. F Brown. Kamus Alkitab. Jakarta: Gunung Mulia, 2002. 112-114.Vctorhadi, R.F. Bhanu. Pembauran Cakrawala Yang Mentrnsformasi Hidup Dalam Pembukaan Surat Galatia 1:11-24. STULOS 17/1 (Januari-Juni 2019) 75-93. http://sttb.ac.id/download/stulos/stulos-v17-no01/4%20-%20Pembauran%20Cakrawala%20dalam%20Galatia.pdf.  Internethttps://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Galatia%203:1https://docplayer.info/117099580-Surat-paulus-kepada-jemaat-di-galatia.html. Edisi 2018 (ed. 02.05) Judul asli: Bible Believers Commentary Copyright: William MacDonald. Penerbit E-Buku Internet (Bahasa Indonesia) Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net   This work is licensed under Creative Commons Attribution-Non Commercial-Share Alike CC BY-NC-SA  (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/)Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 2018, online, https://kbbi.web.id/https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Galatia%203:1 copyright © 2005-2020 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Ioanesrakhmat.blogspot.com/2009/09/kekristenan-yahudi-sejauh-tercermin.html, Sunday, September 20, 2009. Posted by ioanes rakhmat. Orang Galatia yang Bodoh. Submitted by administrator on July 23, 2017 - 12:00am. http://adventbenhil.org/media/pelajaran-sekolah-sabat-dewasa/orang-galatia-yang bodoh#sthash.EqaIhaNo.EeleQz9o.dpbs. Minggu, 23 Juli 2017. Teologi Paulus. http://sekolahtinggiteologicovenant.blogspot.com/2015/09/teologi-paulus.html. iposting oleh Unknown di 17.17, 25 September 2015. Diunduh Agustus 2020.Wikipedia bahasa Indonesia. Ensiklopedia Bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Galatia. Diunduh Agustus 2020Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja. Diunduh 10 Agustus 2020.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Pelayanan Anak di GKJB Bukit Sion Tanjung Morawa Elisabeth Savitri Lukita Dewi; Tiur Imeldawati; Novi Juliana Sinurat
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.31

Abstract

Abstract:Education for Children should not only be intellectually given but also spiritually taught in the light of Christian Education. Spiritual education for Children is actually very important and urgent as well. This aims to build children’s godly characters. These characters will grow until they became adults. Children ministry at the church of GKJB Bukit Sion had started as the church planted. Yet, the children outreach and ministry have now decreased. That is why this survey has to be done. The purpose is to know what are the factors which make it decrease. The survey is necessarily conducted due to the urgency of the children ministry in this modern era.Keywords: factors; children ministry; GKJB Tanjung MorawaAbstrak:Pendidikan yang seharusnya diberikan kepada anak-anak tidak hanya sekedar pendidikan intelektual yang mengasah kemapuan berpikir saja, tetapi juga pendidikan rohani. Pendidikan rohani sangatlah penting untuk diberikan, ini berguna untuk membentuk karakter anak, sehingga anak-anak dapat memiliki kerakter yang baik yang akan dibawannya sampai anak-anak menjadi dewasa. Pelayanan kepada anak yang sudah diberikan sejak GKJB berdiri, mengalami penurunan. Untuk itu dilakukan penelitan terkait faktor apa saja yang menjadi penyebab penurun tersebut, mengingat pelayanan kepada anak-anak merupakan hal yang sangat urgen. Dengan pendekatan penelitian yang dilakukan, melalui penyebaran angket dan analisa data, ditemukanlah faktor-faktor tersebut dan perlu untuk ditindaklanjuti kemudian oleh semua pihak yang terkait.Kata Kunci: faktor; pelayanan anak; GKJB Tanjung Morawa
Pendampingan Orang Tua Dalam Pertumbuhan Rohani Remaja Nurmiati Marbun; Berta Tarigan
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.29

Abstract

Abstract:Adolescence is a period of transition or transition from childhood to adulthood. At this time, adolescents are often faced with uncertainty regarding their status, on the one hand they are no longer recognized as children, but on the other hand they cannot be said to be adults because they have not been able to fulfill adult duties. This state is also referred to as a time of hurricanes and storms. This uncertainty makes teenagers feel awkward, they don't know what to do in the face of uncertainty. For this reason, assistance from parents is needed for adolescents because this assistance is the main thing for adolescents so that they do not take wrong steps and find what is certain in themselves.Keywords: Parental assistance; spiritual growth; teenager. Abstrak:Masa remaja adalah masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini remaja seringkali dihadapkan pada ketidakpastian yang berkenaan dengan status mereka, disatu pihak mereka sudah tidak lagi diakui sebagai kanak-kanak, namun dipihak lain mereka belum dapat dikatakan dewasa karena belum mampu memenuhi tugas-tugas orang dewasa. Keadaan ini juga disebut sebagai masa yang penuh topan dan badai. Ketidakpastian ini membuat remaja menjadi salah tingkah, mereka tidak tahu harus berbuat apa dalam menghadapi ketidakpastian itu. Untuk itulah dibutuhkan pendampingan dari orang tua bagi remaja karena pendampingan tersebut adalah hal utama bagi remaja agar tidak salah melangkah dan menemukan yang pasti dalam dirinya.Kata kunci: Pendampingan orang tua;  pertumbuhan rohani; remaja.
Prinsip-Prinsip Mendidik Anak Dalam Amsal 29:15 dan 17 Lamtiur Pasaribu
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.38

Abstract

Having children with disciplined, kind and polite behavior is certainly the dream of every parent and they will do what they think is good to educate and teach to achieve that. However, many parents do not understand properly how to teach and educate children well, specifically in accordance with God's Word. Usually children will be educated according to the experience they have experienced, educating with the aim of intellectual achievement, and the emphasis on discipline is not appropriate.                      The Word of God is very clear in helping educators, including parents, how to educate children properly. Proverbs 29 verses 15 and 17 provide a small section that provides guidance on how to educate children and the goals of children's education can be achieved, namely having children who are disciplined, good, obedient and in accordance with God's will. Hopefully this article can help every parent as a child educator.
Dampak dari Kebangkitan Yesus Kristus (Studi Analisis Yohanes 20:19-23) Sihombing, Warseto Freddy
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.51

Abstract

Abstract: Fear is caused by many things and makes everyone not dare to do anything and prefer to lock himself up. This’s what happened to Jesus' disciples after the story of crucifixion. An analytical study of the text in John 20:19-23 provides an evidence of the condition of the disciples and how Jesus, after rising from the dead, came to meet them. In their case, Jesus preached and gave peace to His disciples. They also breathed with the Holy Spirit and given a commission as apostles that they should preach forgiveness of sins’ news in the only begotten Son of God to the world.Keywords: fear, peace, forgiveness of sinsAbstrakRasa takut disebabkan oleh banyak hal dan menjadikan seseorang tidak berani bertindak apa-apa dan lebih memilih mengurung diri. Hal ini lah yang terjadi pada murid-murid Yesus setelah peristiwa penyaliban. Studi analisis terhadap teks dalam Yohanes 20:19-23 memberikan sebuah bukti keadaan para murid waktu itu dan bagaimana Yesus, setelah bangkit dari antara orang mati datang menemui mereka. Dalam ketakutan mereka, Yesus memberitakan dan emberikan damai sejahtera kepada murid-murid-Nya. Mereka juga diembusi dengan Roh Kudus dan diberikan sebuah amanat sebagai para rasul yang harus memberitakan berita tentang pengampunan dosa dalam Anak Tunggal Allah kepada dunia.Kata kunci: takut, damai sejahtera, pengampunan dosa
Tanah, Kekerabatan dan Ekonomi Israel Kuno Nepho Gerson Laoly
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v2i2.47

Abstract

Presenting a picture of ancient Israel is necessary to give the text sharp meaning. Especially when digging up the Bible using the historical-grammatical method. The investigation was carried out with literature research related to Israel including the Hebrew Old Testament text (Hebrew Bible), Ancient Near Eastern literature and archaeological evidence at that time such as the gezer calendar. Land becomes ownership that is passed down from generation to generation, no longer looking for new land as nomadic life does. The kinship system is a tool to prevent a family's economy from entering into hereditary poverty. Agricultural life became the main basis of the economy in ancient Israel although trade was also carried out. The planting and harvesting process is carried out according to the specified schedule. This provides a neat economic picture for an ancient nation. With the three elements running well, ancient Israel would become a strong and established nation in the midst of other nations. Living life as God gave it really made ancient Israel strong. This article describes Israel before the exile, a picture we can see before the moral decline that plagued other aspects of ancient Israel's life as well.Keywords: Israel ; Land; Kinship; Economy; Gezer

Page 1 of 1 | Total Record : 7