cover
Contact Name
YOHANES BARE
Contact Email
bareyohanes@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
SPIZAETUS.BIO@GMAIL.COM
Editorial Address
JL. KESEHATAN, NO 03, KELURAHAN BERU, KECAMATAN ALOK TIMUR, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 86111
Location
Kab. sikka,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Published by Universitas Nusa Nipa
ISSN : 2716151X     EISSN : 2722869X     DOI : -
Jurnal ini fokus pada bidang kajian biologi sains dan pendidikan biologi. Kami menerima artikel berupa hasil penelitian maupun kajian pustaka yang original dan belum pernah dipublikasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi" : 10 Documents clear
Keanekaragaman Pohon Riparian di Beberapa Mata Air Desa Soba Kabupaten Kupang Emiliana Eka Bano; Yoseph M Laynurak; Chatarina Gradict Semiun; Yulita Iryani Mamulak
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.281

Abstract

Vegetasi pohon riparian merupakan salah satu komposisi penyususun ekosistem riparian yang memiliki peranan vital dalam menjaga keanekaragaman hayati. Pohon riparian dapat ditemukan di sekitar sumber mata air. Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui keanekaragaman vegetasi pohon riparian di mata air desa Soba kecamatan Amarasi Barat kabupaten Kupang. Metode yang di gunakan adalah Point-Quarter, dengan penarikan transek menjadi empat kuadran pengamatan. Di setiap kuadran dicatat jenis dan jumlah pohon, kemudian dilakukan pengukuran terhadap tinggi, diameter dan stratifikasi pohon, dan indeks lingkungan (Indeks Naturalness dan Indeks Hemeroby). Data yang di peroleh di analisis untuk memperoleh Indeks Kekayaan Jenis Margalef, Indeks Nilai Penting, dan Indeks Keankeragaman Shanon-Wiener. Hasil penelitian ditemukan 16 jenis pohon riparian dari 11 famili meliputi Euphorbiaceae, Arecaceae, Fabaceae, Myrtaceae, Annonaceae, Meliaceae, Menispermaceae, Moraceae, Malvaceae, Verbenaceae, dan Anacardiaceae. Famili Arecaceae merupakan jenis pohon riparian yang paling sering dijumpai. INP tertinggi mata air Oe Kou  dan Oe Kiu ditemukan pada pohon pinang (Areca sp.), dan mata air Oras pada pohon Kananga (Cananga odorata). Keanekaragaman vegetasi pohon riparian pada ketiga mata air desa Soba tergolong buruk dan sangat buruk, sedangkan  kekayaan jenis tergolong rendah sampai sedang.
Senyawa Bioaktif pada Daun Lemba (Curculigo racemosa Ridl.) Pienyani Rosawanti; Fahruddin Arfianto
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.286

Abstract

Salah satu jenis keanekaragaman hayati yang tumbuh dan persebarannya cukup banyak di Kalimantan Tengah adalah tumbuhan lemba salah satunya dari jenis Curculigo racemosa Ridl. Hypoxidaceae. Selama ini masyarakat menggunakan tumbuhan lemba (Curculigo racemosa Ridl. Hypoxidaceae) sebagai bahan untuk penyembiuhan penyakit, dan belum ada penelitian terkait kandungan dari tumbuhan lemba (Curculigo racemosa Ridl. Hypoxidaceae). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif daun lemba (Curculigo racemosa Ridl. Hypoxidaceae). Metode penelitian yang dilakukan adalah identifikasi sampel seluruh bagian tanaman di Laboratorium Karakterisasi Botani di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kandungan bioaktif daun lemba yang diuji berupa tanin, alkaloid, saponin dan flavonoid. Hasil pengujian senyawa bioaktif secara kualitatif menunjukkan senyawa bioaktif yang terkandung pada daun lemba (Curculigo racemosa Ridl. Hypoxidaceae) adalah senyawa tanin, saponin, flavonoid dan kalkon,. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar uji lanjut mengenai identifikasi kandungan senyawa bioaktif secara kuantitatif dan uji efektivitas ekstrak daun.
Pengaruh Pendekatan Kontekstual dengan Berbantukan PPT terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Harapan Bhakti Makassar Arwin Arif; Herlina Herlina
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.302

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi disekolah tujuan yaitu masih rendahnya motivasi, minat serta masih banyak siswa yang masih bermalas-malasan dalam mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajarnya dengan KKM yang masih jauh dari standar yang telah ditentukan yaitu 70. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pendekatan kontekstual dengan berbantukan PPT terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Harapan Bhakti Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Populasi dalam penelitian ini menggunakan seluruh siswa kelas VIII SMP Harapan Bhakti yang berjumlah 3 kelas. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIIIA dan siswa kelas VIIIB. Teknik pengumpulan data menggunakan dua cara yaitu tes kemampuan awal siswa (pretest) dan tes akhir (posttest) sementara itu teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan konstektual berbantukan PPT adalah 85,00 sedangkan hasil belajar siswa tidak berbantukan PPT adalah 81,83. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai thitung >ttabel atau 2,218 >1,67 dan besar nilai signifikan <0,05 yang berarti bahwa hipotesis H1 diterima dan H0 di tolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan konstektual berbantukan PPT pada siswa kelas VIII SMP Harapan Bhakti.
The Suitability of the Components of the Daily Assessment Book for Junior High School IPA Teachers (Biology) in Bekasi
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.307

Abstract

The Teacher's Daily Assessment Book is a form of teacher management. In fact, not all teachers are able to complete it. Therefore, the purpose of this study was to determine the format of the teacher's daily assessment book and to describe the suitability of the components of the daily assessment book in junior high school science teachers (biology). The research method used was field research with observation and interview techniques. The informants in the study were 10 junior high school science teachers (Biology) in Kecamatan Rawalumbu, Bekasi. All the respondents (100%) have document completeness in books 1 and 4. Unfortunately, not all the respondents have document completeness in books 2 and 3. Looking at the document completeness in book 2, only 50% of the respondents have document completeness. In Book 3, none of the respondents had 100% document completeness. The range of document completeness was from 69.23% to 84.62%. Finally, not all teachers have 100% complete documents in the workbook. This may be due to the administrative burden. This research is expected to provide insight into the need to balance the quality of teaching and the administrative burden on teachers.
Studi Meta Analisis : Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Wahyu Badarudin; Ananda Putri; Falya Adnin; Sekar Kinasih; Salma Junifah
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.280

Abstract

Keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh penerapan model pembelajaran yang digunakan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model guided inquiry dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada jenjang SMA mata Pelajaran biologi. Penelitian ini menggunakan metode meta analisis dengan mengumpulkan studi-studi. Populasi yang digunakan merupakan data dari sebuah jurnal ataupun skripsi yang menerapkan guided inquiry dalam pembelajaran biologi pada siswa SMA. Pengumpulan data dengan melakukan pencarian di google schoolar menggunakan kata kunci “Efektivitas model guided inquiry terhadap hasil belajar” biologi SMA Analisis data menggunakan software Microsoft Excel dan JASP. Terdapat 8 studi yang dipilih, 4 studi memiliki nilai effect size dengan kategori sangat tinggi yaitu 1.86, 1.91, 1.33 dan 1.15. Hasil analisis data menggunakan model random effect menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Ketika menerapkan guided inquiry terhadap hasil belajar biologi dengan nilai p-value 0,01<0,05 dan termasuk kategori tinggi dengan nilai mean effect size 0,969. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan guided inquiry efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa SMA.
Pengembangan Booklet Insecta sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Siswa Kelas X MA Tri Bhakti At-Taqwa Rimaya Shofa; Tika Mayang Sari
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.297

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap materi insecta pada mata pelajaran biologi. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru saat mengajar adalah buku cetak milik guru dan LKS siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan booklet insecta di MA Tri Bhakti At-Taqwa sebagai media pembelajaran siswa kelas X MA. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data dan validasi produk menerapkan teknik analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran booklet insecta sangat layak digunakan. Hasil presentase yang diperoleh masing-masing diantaranya yaitu ahli media sebesar 91,67%, ahli materi sebesar 90%, respon guru sebesar 90%, uji coba produk pada kelompok kecil siswa sebesar 90% dan semua menujukkan hasil bahwa booklet insecta termasuk kategori “Sangat layak”. 
Pengembangan LKPD Berbasis Discovery Learning pada Materi Ekosistem untuk Meningkatkan HOTS Siswa Kelas X SMA Nurhani Afdilani Sitompul; Nirwana Anas; Lailatun Nur Kamalia Siregar
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.289

Abstract

Pentingnya HOTS terhadap peserta didik adalah guna mencapai keberhasilan dalam mencapai kompetensi. HOTS juga menjadi tuntutan pendidikan dalam pengaplikasian pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka. Kemampuan HOTS inilah sejatinya menjadi orientasi dari merdeka belajar. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan diketahui bahwa kurikulum merdeka sudah diterapkan di sekolah tersebut, namun belum adanya media pembelajaran yang diaplikasikan guru dengan tujuan untuk meningkatkan HOTS dengan berbasis model pembelajaran yang mendukungnya. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis discovery learning pada materi ekosistem untuk meningkatkan HOTS siswa kelas X SMA. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Research and Developent (RnD) dengan model penelitian 4D, namun hanya sampai pada tahap Development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kevalidan diperoleh dengan rata-rata nilai sebesar 84,65% kategori valid. Kemudian, persentase kepraktisan diperoleh dengan rata-rata nilai sebesar 85,5% kategori sangat praktis. Selanjutnya, persentase keefektifan diperoleh melalui tes berupa hasil pretest dibandingkan dengan posttest dengan nilai N-gain sebesar 0,83 kategori tinggi dan presentasi sebesar 83% kategori efektif. Dengan demikian, maka LKPD berbasis discovery learning dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Analisis Kelayakan LKPD Keanekaragaman Makhluk Hidup Berbasis Mind Mapping Dengan Pemanfaatan Taman Kebon Rojo Kota Blitar Luthfiya &#039;Aqidatu Shoolikhah; Devita Sulistiana; Eva Nurul Malahayati
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.305

Abstract

Pelaksanaan kurikulum merdeka bertujuan untuk mengejar adanya ketertinggalan pembelajaran dan kesenjangan pembelajaran pasca pandemi Covid-19. Berdasarkan analisis kebutuhan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya bahan ajar serta adanya potensi untuk penelitian yaitu Taman Kebon Rojo Kota Blitar. Bentuk upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan bahan ajar LKPD dengan memberikan muatan berupa mind mapping serta memasukkan potensi flora dan fauna Taman Kebon Rojo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (R&D) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Desain penelitian ini mengacu pada ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahapan implementasi dibatasi hingga uji keterbacaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kelayakan produk yang didasarkan hasil uji validitas dan keterbacaan guru serta siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil uji kelayakan dari 3 validator ahli diperoleh persentase sebesar 90% untuk validasi materi, 93% untuk validasi bahasa, dan 88,05% untuk validasi media dengan kriteria ketiganya sangat layak. Pada uji coba skala kecil (uji keterbacaan) kepada 4 guru dan 5 siswa diperoleh persentase sebesar 91,5% dan 97% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil uji kelayakan produk LKPD yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam pembelajaran biologi materi keanekaragaman makhluk hidup.
Perbedaan Skarifikasi dan Suhu Air Perendaman terhadap Kemampuan Imbibisi pada Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) Dewi Diharjo
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perlakuan skarifikasi dan suhu air perendaman terhadap kemampuan imbibisi pada biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.). Penelitian dilakukan dengan dua perlakuan yaitu (Y) Biji tanpa skarifikasi, Y1 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃  selama 40 jam, Y2 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 30℃  selama 25 jam, Y3 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 20℃  selama 15 jam; dan (X) Biji diskarifikasi, X1 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃  selama 40 jam, X2 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 30℃  selama 25 jam, X3 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 20℃  selama 15 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji nangka (Artocarpus heterophyllus lamk.) yang diskarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃ selama 40 jam (X1) menunjukkan kemampuan imbibisi tercepat dengan persentase kadar air yang masuk sebesar 4,3%. Sedangkan kemampuan imbibisi terlambat ditunjukkan oleh biji nangka tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman terendah 20℃  selama 15 jam yang menunjukkan persentase kadar air yang masuk sebesar 0,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan skarifikasi pada biji nangka yang bersifat impermeable dengan suhu air perendaman 40℃ menunjukkan adanya perbedaan.
Identifikasi Telur Cacing pada Feses Sapi Peranakan Ongole (PO) dan Sapi Bali dengan Metode Natif dan Sedimentasi Fanni Khoirillah; Dian Fita Lestari; Siti Istiqomah
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.284

Abstract

Peternakan di Indonesia cenderung rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Salah satu ancaman penyakit pada hewan ternak terhadap kesehatan manusia yaitu zoonosis. Salah satu cara untuk mengidentifikasi parasit gastrointestinal dari ternak yaitu dengan melakukan pemeriksaan atau pengujian feses sapi secara rutin. Pentingnya mengetahui jenis cacing yang menginfeksi ternak agar dapat segera dilakukan pengobatan dengan jenis obat antiparasit yang tepat, sehingga pengobatannya menjadi lebih efektif. Sehingga tujuan penelitian ini untuk memeriksa feses sapi untuk mengetahui infeksi jenis cacing. Sampel feses sapi didapatkan dari Laboratorium Peternakan Universitas Bengkulu dan UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak (PPT) Bengkulu menggunakan sapi jenis Peranakan Ongole (PO) dan sapi bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua metode yaitu metode natif dan sedimentasi. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa 3 individu sapi menunjukkan positif terinfeksi berbagai jenis cacing. Hasil metode natif ditemukan beberapa jenis cacing yang paling banyak berupa nematoda yang meliputi A. lumbricoides, Strongyloides papillosus, Strongylid dan Toxocara spp., trematoda berupa Schistosoma bovis, dan cestode berupa Taenia sp. Sedangkan dengan metode sedimentasi juga menunjukkan lebih banyak positif terinfeksi trematoda yang meliputi Schistosoma sp., Fasciola sp, Eurytrema spp, Paramphistomum sp, serta cestoda berupa Taenia sp. Pola pemeliharaan sapi secara intensif mampu menekan penyebaran parasit cacing jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pola pemeliharaan sapi secara semi intensif.

Page 1 of 1 | Total Record : 10