cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstp@unsulbar.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H., Talumung, Majene, Sulawesi Barat, Indonesia
Location
Kab. majene,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
ISSN : 27153010     EISSN : 27160424     DOI : https://doi.org/10.31605/jstp.
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan adalah jurnal ilmiah yang mencakup aspek ilmu hewan yang diterbitkan sejak tahun 2019, secara konsisten diterbitkan 2 kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat dengan Print ISSN 2715-3010 dan Online-ISSN 2716-0424. JSTP menerima naskah asli atau original yang ditulis dalam Bahasa Indonesia kecuali abstrak harus ditulis dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), yang belum pernah dipublikasikan di jurnal ilmiah Nasional dan Internasional.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 46 Documents
Pengaruh Imbangan Energi-Protein Terhadap Bobot dan Tebal Kerabang Telur Ayam Arab Herni; Laily Agustina; A. Mujnisa
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v3i2.1686

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui imbangan protein dan energi yang paling tepat dalam menghasilkan bobot dan ketebalan kerabang telur ayam Arab. Komposisi ransum terdiri dari: jagung kuning, dedak, dan konsentrat RK 24 yang disusun berdasarkan imbangan energi dan protein. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 10 ulangan terdiri dari 40 petak percobaan degan masing-masing petak terdiri dari 2 ekor ayam, sehingga total ayam Arab yang digunakan sebanyak 80 ekor. Perlakuan terdiri dari: R1 (protein 15 % dengan energi metabolisme 2500 kkal/kg); R2 (protein 16 % dengan energi metabolisme 2600 kkal/kg); R3 (protein 17 % dengan energi metabolisme 2700 kkal/kg); dan R4 (protein 18 % dengan energi metabolisme 2800 kkal/kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan energi dan protein tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot dan tebal kerabang telur ayam Arab. Rataan bobot telur yang dihasilkan berkisar antara 37,24 – 39,15 g sedangkan rataan tebal kerabang yang dihasilkan berkisar antara 0,42 – 0,46 mm terhadap telur ayam Arab umur 5 bulan. Disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan level protein 18 % dan energi 2800 kkal meningkatkan bobot telur dan tebal kerabang ayam Arab petelur.
Peran Perempuan yang Tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Pada Usaha Ternak Sapi Potong dengan Sistem Integrasi Yulia Irwina Bonewati; Sitti Nurani Sirajuddin; Agustina Abdullah
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.1857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) pada usaha ternak sapi potong dengan sistem integrasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2016 bertempat di KWT Annisa Ghony, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kerangka analisis model Harvard. Digunakan alat analisis skala pengukuran Guttman untuk memudahkan interpretasi data. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KWT yakni sebanyak 32 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam aspek akses informasi, aspek kontrol, dan aspek pengambilan keputusan cukup besar dalam usaha ternak sapi potong dengan sistem integrasi. Perempuan mendapatkan manfaat dari usaha ternak sapi potong dengan sistem integrasi dalam hal peningkatan pendapatan keluarga, peningkatan pengetahuan tentang usaha ternak sapi potong dengan sistem integrasi, dan peningkatan kerjasama yang baik antar anggota kelompok tani.
Identifikasi Boraks pada Bakso Sapi: Kajian Fisikokimia dan Daya Simpan Darmawati; Henrik; Sri Oktaviyani
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.1992

Abstract

Boraks merupakan salah satu bahan kimia berbahaya yang tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam makanan. Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berbahaya jika dikonsumsi akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan boraks pada jajanan bakso daging sapi di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif berupa uji deteksi kandungan boraks menggunakan tepung kunyit dan uji daya tahan penyimpanan bakso sebagai uji konfirmasi penegasan deteksi kandungan boraks. Total 13 sampel bakso yang dianalisis, sebanyak 9 sampel bakso diperoleh dari pedagang bakso dengan warung menetap, sedangkan 4 sampel lainnya diperoleh dari pedagang bakso gerobak. Pemeriksaan kualitatif berupa uji deteksi boraks menggunakan tepung kunyit dan tusuk gigi. Pengamatan ciri fisik dilakukan melalui uji daya simpan bakso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satu pun bakso yang terdeteksi mengandung boraks dari jajanan bakso daging sapi yang diambil dari pedagang bakso di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.
Performa Sapi Pasundan dengan Suplementasi Wafer Pakan Daun Lamtoro Herni; Nurfaida; Ita Puspitasari; Muhammad Farid
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.2005

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui taraf pemberian suplementasi wafer pakan daun lamtoro terhadap performa sapi Pasundan. Komposisi ransum terdiri dari pakan konvensional (dedak, jerami padi, dan hijauan rumput gajah), dan wafer suplemen pakan (daun lamtoro, bungkil kelapa, bungkil kedelai, molases, pollard, CaCO3, molases, dan CGM (Corn Gluten Meal) sebagai perlakuan. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 5 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 = pakan konvensional (dedak, jerami padi, dan rumput gajah), P1 = pakan konvensional + 5 % wafer daun lamtoro, P2 = pakan konvensional + 10 % wafer daun lamtoro, P3 = pakan konvensional + 15 % wafer daun lamtoro. Pengelompokan didasarkan pada bobot badan yaitu sangat kecil (70,23 ± 9,15 kg), kecil (99,55 ± 7,87 kg), sedang (102,05 ± 7,29 kg), besar (115,23 ± 8,44 kg) dan sangat besar (136,59 ± 7,10 kg). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah bobot badan akhir, pertambahan bobot hidup harian, dan efisiensi pakan. Disimpulkan bahwa pemberian suplemen wafer pakan pada taraf 10 % (P2) nyata (P < 0,05) meningkatkan bobot badan akhir, pertambahan bobot hidup harian, dan efisiensi pakan sapi Pasundan.
Status Hematologis Ayam Ras Petelur yang Dipelihara secara Intensif dan Free-Range pada Musim Hujan Khatifah; Abdullah Syahid; Sahari Banong; Wempie Pakiding
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.2054

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hematologis ayam ras petelur yang dipelihara secara intensif dan free range pada musim hujan. Sebanyak 54 ekor ayam ras petelur (Lohmann Brown) berumur 65 minggu dipelihara dengan sistem instensif, serta free-range pola rotational dan pola countinuous. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan (setiap ulangan terdiri dari 6 ekor ayam sebagai ulangan), penelitian dilaksanakan dengan tiga model pemeliharaan, pada akhir pemeliharaan dilakukan pengambilan sampel sel darah dari 18 ekor ayam. Hasil penelitian menunjukkan sistem pemeliharaan intensif serta free-range pola rotational dan countinuous tidak berpengaruh terhadap hematokrit (P > 0,05) namun berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan jumlah leukosit (P < 0,05). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemeliharaan ayam ras petelur dengan sistem free-range dapat memperbaiki tingkat kesejahteraan dan kesehatan ternak pada musim hujan dilihat dari status hematologisnya, sehingga dapat diterapkan dalam manajemen pemeliharaan ayam ras petelur.
Cemaran Coliform dan Total Plate Count pada Daging Ayam Broiler: Studi Kasus di Pasar Tradisional Kabupaten Barito Timur Akhmad Rizaldi; Engki Zelpina; Karlini Oktarina
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.2085

Abstract

Cemaran mikroba merupakan hal yang tidak dikehendaki ada di dalam bahan pangan karena dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Coliform adalah mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas dari pangan, sedangkan total plate count (TPC) adalah untuk mengetahui total mikroba dalam pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran coliform dan TPC pada daging ayam yang dijual di pasar Tamiang Layang dan di pasar tradisional lain di Kabupaten Barito Timur. Pengambilan sampel dilakukan pada seluruh pedagang daging ayam di pasar. Sebanyak 13 sampel diambil di pasar Tamiang Layang dan 5 sampel di pasar lain, dengan total 18 sampel. Variabel yang diamati adalah cemaran coliform dan TPC pada daging ayam. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif terhadap cemaran coliform dan TPC. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa rataan cemaran pada daging ayam yang dijual di pasar Tamiang Layang adalah: coliform 2,8 × 102 APM/g dan TPC 1,5 × 106 CFU/g, sedangkan pasar lain di luar pasar Tamiang Layang adalah: coliform 2,8 × 101 APM/g dan TPC 1,7 × 106 CFU/g. Persentase cemaran coliform dan TPC lebih tinggi di pasar Tamiang Layang dibandingkan dengan di luar pasar Tamiang Layang.
Potensi dan Kapasitas Tampung Limbah Daun Bawang Merah sebagai Pakan Domba di Kabupaten Pati Ryantoko Setyo Prayitno; Mirnawati
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i2.2301

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur potensi limbah daun bawang merah sebagai hijauan pakan serta daya dukung terhadap ternak domba di Kabupaten Pati. Low external input sustainable agriculture (LEISA) yaitu pengembangan integrasi budidaya ternak dan optimalisasi pemanfaatan lahan. Sistem tersebut diterapkan sedemikian rupa sehingga ternak mendapat pakan alternatif dari limbah pertanian. Produksi dan kualitas limbah daun bawang merah diukur menggunakan cuplikan sampel pada ubinan. Ubinan menggunakan ukuran 2,5 x 2,5 m2. Model analisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan produksi limbah daun bawang merah di Kabupaten Pati sebesar 52.699 ton/BK, dengan proporsi penyumbang tertinggi berada pada Kecamatan Wedarijaksa sebesar 25.141,41 ton/BK. Populasi ternak domba di Kabupaten Pati sebesar 3.828,02 ST, dan ketersediaan BK limbah daun bawang merah dapat memenuhi kebutuhan ternak domba sebanyak 272.417,66 ST/tahun. Kabupaten Pati memiliki potensi untuk pengembangan jumlah ternak domba dikarenakan daya dukung limbah daun bawang merah yang tinggi.
Analisis Daya Dukung Populasi Kambing Berdasarkan Potensi Aerial Tanaman Singkong di Kabupaten Lampung Tengah Asnath Maria Fuah; Anhar Faisal Fanani; I Komang Gede Wiryawan; Salundik; Sri Rahayu; Nurul Fajrih
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i2.2303

Abstract

Sisa tanaman berupa batang, ranting, dan daun (aerial singkong) adalah limbah yang berpotensi dijadikan untuk bahan hijauan pakan ternak kambing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa daya dukung aerial singkong sebagai pakan ternak kambing. Lokasi penelitian di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil aerial yang dipotong 40 cm di atas tanah. Populasi kambing di 28 Kecamatan sebanyak 277.420 ekor atau 20.385 animal unit (AU). Analisis location quotient (LQ) diperoleh 46,4 % kecamatan merupakan basis dari ternak kambing. Produksi bahan kering (BK) aerial tanaman singkong yaitu 242.247 ton/tahun, kebutuhan konsumsi BK 71.427 ton/tahun. Daya dukung ternak dengan memanfaatkan sisa tanaman singkong sebesar 69.134 AU, sehingga kapasitas peningkatan ternak untuk Kabupaten Lampung Tengah adalah 48.750 AU. Sebanyak 36 % kecamatan yang ada di Lampung Tengah memiliki kebutuhan pakan melebihi daya dukungnya jika hanya memanfaatkan sisa tanaman singkong saja.
Performa Produksi Susu Sapi Anakan Betina (Daughter Cow) Friesian Holstein (FH) Hasil Uji Zuriat Gito Haryanto; Afton Atabany; Bagus Priyo Purwanto
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i2.2496

Abstract

Penelitian bertujuan mengevaluasi calon pejantan unggul (CPU) berdasarkan produksi susu anak betinanya (Daugther Cow/DC) dari sapi Friesian Holstein (FH) hasil uji zuriat. Penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai April 2022 di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Jawa Tengah. Materi penelitian adalah 636 ekor DC uji zuriat tahun 2017 – 2020 dari enam CPU. Metode penelitian adalah studi kasus dengan mengambil data catatan kinerja produksi DC uji zuriat periode tahun 2017 – 2020 pada laktasi pertama. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Variabel yang diamati adalah: angka kebuntingan, tingkat kelahiran, rasio jenis kelamin, produksi susu, dan lama laktasi. Hasil penelitian menunjukkan angka kebuntingan 64,94 %, angka kelahiran dari kebuntingan 77,48 %, dan rasio jenis kelamin (sex ratio) anakan DC jantan dan betina 55,63 % dan 44,38 %. Rataan produksi susu hasil penelitian adalah 13,71±3,92 kg/ekor/hari dengan kisaran 5255,26±1471,06 kg/laktasi. Rataan lama laktasi pada laktasi pertama adalah 249,94±82,80 hari dengan lama interval laktasi 167,14 – 332,74 hari. Performa produksi DC dari semua CPU memiliki produktivitas yang baik. Produksi susu dan lama laktasi sesuai dengan rataan standar sapi FH di Indonesia, sehingga CPU layak sebagai pejantan.
Produksi dan Kualitas Semen Calon Pejantan Unggul Sapi Perah Uji Zuriat di BIB Lembang Elma Rohlyharni Saragih; Afton Atabany; Bagus Priyo Purwanto
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i2.2506

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas dan produksi semen calon pejantan unggul (Flanggo, Flate, Aris, dan Folegan). Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai Mei 2022 di BIB Lembang. Bahan yang digunakan adalah rekaman data sekunder kualitas dan produksi semen dari 4 ekor calon pejantan unggul (CPU) pada kegiatan uji zuriat tahun 2016 sampai 2020. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian dari empat ekor calon pejantan unggul adalah konsentrasi spermatozoa: 1209,35±269,92, 1181,47±238,92, 1137,22±207,73, dan 115,25±261,36 (106/ml); gerak massa: 2,01±0,09, 2,01±0,07, 2,00±0,05, dan 2,00±0,05; motilitas individu: 71,01±0,02, 70,89±0,02, 70,82±0,19, dan 70,70±0,02 (%); pH: 6,60±0,16, 6,58±0,16, 6,58±0,15, dan 6,56±0,15; volume semen: 6,76±2,03, 6,59±2,15, 6,42±1,49, dan 5,47±1,52 (ml); dan produksi semen beku: 295,40±96,92, 293,40±91,40, 265,90±90,81, dan 227,66±66,01 (straw). Berdasarkan rataan tersebut pejantan yang paling unggul adalah Folegan disusul dengan Aris, Flate, dan yang terakhir adalah Flanggo. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kualitas dan produksi semen dari keempat calon pejantan unggul adalah normal dan layak dijadikan sebagai pejantan.