cover
Contact Name
Thomas S. Iswahyudi
Contact Email
tom_wahyudi@staff.ubaya.ac.id
Phone
+6231-2981344
Journal Mail Official
rahmanfibri@staff.ubaya.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Kalirungkut - Surabaya 60293 Gedung Perpustakaan Lt. 4
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi
Published by Universitas Surabaya
ISSN : -     EISSN : 27212432     DOI : https://doi.org/10.24123/saintek
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (Keluwih: Journal of Science and Technology) is an online, open access, and peer-reviewed journal. JST publishes its issues twice in a year (February and Agustus). This journal is to provide a forum for the sharing, dissemination, and discussion of original research, case studies, and critical reviews in the fields of science and technology including biotechnology. This focus and scopes include, but are not limited to subjects in industrial engineering, informatics, electrical engineering, manufacture, environmental issues, renewable energi, chemistry and chemical engineering, product design & management, and fashion design & lifestyle products.
Articles 47 Documents
Studi Kelayakan Pendirian Industri Ekstraksi Emas dari E-waste di Surabaya Zefanya Budijono; I Made Ronyastra; Stefanus Soegiharto
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i1.4050

Abstract

Abstract-- In this modern era along with the development of technology can not be separated from the waste produced. Waste from solid from technological development is electronic waste or often called e-waste. Along with the development of technology followed by an increase in e-waste in both developed and developing countries. E-waste itself is composed of a variety of substances from heavy metals to chemicals and even precious metal groups also make up the e-waste itself. It is said e-waste because it has not been used either because the technology has been left behind by the times, its performance has declined, or it cannot be used. Even so the constituent content in e-waste does not lose its value, one of which is precious metals that can be recycled. In this research, the opportunity to look at the use of precious metal content that is still valuable and can be taken from e- waste is gold, taking into account existing market share and methods for taking gold content in e-waste. This gold extraction activity from e-waste is more commonly known as urban mining outside Indonesia, because from the observations of researchers in Indonesia, especially in Surabaya, this business activity is still rarely an additional reason to conduct a feasibility study for the establishment of this industry in Surabaya. With the characteristics of the City of Surabaya it is assumed to supply qualifie d raw materials for processing, besides that Surabaya is also one of the large market shares in Indonesia. In this research the method of extracting raw materials used is hydrometallurgy, because the product produced is gold so special security management was formed. In addition, because both raw materials and supporting materials in production are classified as B3, special management is also carried out related to waste treatment and worker safety in operational activities. At the founding of this industry capital came from bank loans and own capital with a ratio of 33:67 for a total project cost of Rp 1,455,738,638. The IRR calculation results in this industry are greater than MARR that is 361%> 10.48%), for the NPV value obtained Rp 6,223,244,133.67, then with a 5 -year planning horizon only requires a DPP of 0.313891047 or about 3 months ( smaller than the planning horizon for 5 years). For the sensitivity analysis the most important variables are the selling price and the cost of raw materials.Keywords: e-waste, hydrometallurgy, industrial planning, feasibility study, urban mining Abstrak -- Pada era modern ini seiring perkembangan teknologi tidak lepas dari limbah yang dihasilkan. Limbah dari padat dari perkembangan teknologi adalah sampah elektronik atau yang sering disebut e-waste. Seiring perkembangan teknologi diikuti peningkatan e-waste baik di negara maju maupun negara berkembang. E-waste itu sendiri tersusun dari berbagai zat baik logam berat hingga zat kimia bahkan golongan logam mulia juga menjadi penyusun dari e-waste itu sendiri. Dikatakan e-waste karena sudah tidak digunakan baik karena teknologi tersebut sudah tertinggal oleh jaman, kinerjanya menurun, maupun sudah tidak dapat digunakan. Walaupun begitu kandungan penyusun pada e-waste tidak kehilangan nilainya salah satunya logam mulia yang dapat didaur ulang. Pada penelitian ini melihat peluang pemanfaatan kandungan logam mulia yang masih bernilai dan dapat diambil dari e-waste yang ada yaitu emas, dengan mempertimbangkan pangsa pasar yang ada serta metode dalam mengambil kandungan emas pada e-waste. Kegiatan mengekstraksi emas dari e-waste ini lebih sering dikenal dengan urban mining di luar Indonesia, karena dari pengamatan peneliti di Indonesia terutama di Surabaya kegiatan bisnis ini masih jarang me njadi tambahan alasan untuk melakukan penelitian studi kelayak pendirian industri ini di Surabaya. Dengan karakteristik Kota Surabaya diasumsikan pasokkan bahan baku mumpuni untuk diolah, selain itu Surabaya juga salah satu pangsa pasar yang besar di Indonesia. Pada penelitian ini metode pengekstraksian bahan baku yang digunakan adalah hidrometalurgi, karena produk yang dihasilkan adalah emas maka dibentuk manajemen keamanan khusus. Selain itu karena baik bahan baku dan bahan pendukung dalam produksi tergolong B3 maka juga dilakukan manajemen khusus terkait pengolahan limbah serta keselamatan pekerja pada kegiatan operasional. Pada pendirian industri ini modal berasal dari pinjaman bank dan modal sendiri dengan rasio 33:67 untuk total project cost sebesar Rp 1.455.738.638. Hasil perhitungan IRR pada industri ini bernilai lebih besar dari MARR yaitu 361% > 10,48%), untuk nilai NPV didapatkan Rp 6.223.244.133,67, maka dengan horizon perencanaan 5 tahun hanya memerlukan DPP sebesar 0,313891047 atau sekitar 3 bulan (lebih kecil dibandingkan horizon perencanaan selama 5 tahun). Untuk analisis sensitivitas variabel yang peling berpengaruh adalah harga jual dan biaya bahan baku.Kata Kunci: e-waste , hidrometalurgi, perencanaan industri, studi kelayakan, urban mining
Perancangan Furniture Multifungsi Kamar Kos Mahasiswa di Surabaya dengan Pendekatan Ergonomi Joel Heryanto; Markus Hartono; I Made Ronyastra
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i1.4051

Abstract

Abstract— Boarding house is one of the vertical dwellings with certain tariffs which are useful as temporary residences, both those who study far from their homes or work in uncertain locations. With ongoing price inflation, the boarding house entrepreneurs will optimize development for their business, one of which will affect the size of the boarding room. Retrieval of data using interview techniques with a sample system. Interviews were conducted so that this study uses an ergonomics approach and product design, so that the products created are suitable and comfortable when used. Ergonomics will be combined with anthropometry, with the aim that the product is created with a very comfortable size and product design is used to help arrange and sort the best product design. The results of data processing get a multifunctional room furniture concept that uses a modern design with a size of 2.2m x 2m x 2m, using full wood raw material and has a bed and folding table, has a drawer and cupboard. This concept will be shown to boarders and boarding entrepreneurs, 90% of 20 resource persons expressed interest in this concept. After calculating the selling price, this product is valued at Rp. 3,050,000. After conducting market testing, no one is interested in buying this product.Keywords: boarding house, design, price Abstrak— Kos merupakan salah satu hunian vertikal dengan tarif tertentu yang berguna sebagai tempat tinggal sementara, baik itu yang menempuh pendidikan di luar tempat tinggal atau bekerja pada lokasi yang tidak menentu. Dengan inflasi harga berkelanjutan membuat parar pengusaha kos akan mengoptimalkan pembangunan untuk bisnis mereka, salah satunya akan berdampak pada ukuran kamar kos. Pengambilan data menggunakan teknik interview dengan sistem sampel. Interview dilakukan agar Penelitian ini menggunakan pendekatan ergonomi dan perancangan produk, agar produk yang diciptakan sesuai dan nyaman saat digunakan. Ergonomi akan dipadukan dengan antropometri yang bertujuan produk diciptakan dengan ukuran yang sangat nyaman dan perancangan produk digunakan untuk membantu dalam merangkai dan memilah rancangan produk yang paling baik. Hasil dari pengolahan data mendapatkan konsep Furniture kamar multifungsi yang menggunakan desain modern dengan ukuran 2.2m x 2m x 2m, menggunakan bahan baku full kayu serta memiliki ranjang dan meja lipat, memiliki laci dan lemari. Konsep ini akan ditunjukan terhadap penghuni kos dan pengusaha kos, 90% dari 20 narasumber menyatakan berminat terhadap konsep ini. Setelah dilakukan perhitungan untuk harga jual, produk ini dihargai sebesar Rp. 3.050.000. Setelah dilakukan market testing, produk belum ada yang berminat untuk membelinya.Kata kunci: kos, desain, harga
Perancangan Kontroler Pointing Antena Yagi pada Frekuensi Radio Berbasis Mikrokontroler Ronald Alexander Yosefhan; Susilo Wibowo
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i1.4052

Abstract

Abstrak--Pada sistem komunikasi nirkabel yang menggunakan antena, arah antena pusat memegang peranan penting. Hal ini dikarenakan penyimpangan arah antena mempengaruhi kinerja komunikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah proses pointing untuk mendapatkan arah antena yang lebih baik. Pada Tugas Akhir ini penulis merancang kontroler pointing antena untuk memudahkan proses pointing dan menguji ketepatan pointing dengan parameter yang dapat diukur. Perancangan tersebut diimplementasikan di gedung Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Perancangan tersebut mampu melakukan pointing ke arah target pointing berdasarkan nilai masukkan koordinat geografis dan nilai tekanan udara yang dikonversi menjadi nilai azimut dan elevasi. Perancangan alat pointing ini terdiri dari empat komponen utama, yakni modul komunikasi, desain antena, motor servo, dan mikrokontroler. Fokus Tugas Akhir ini adalah merancang alat pointing berdasarkan keempat komponen utama serta menguji ketepatan alat pointing berdasarkan parameter gerak kontroler dan sinyal daya terima. Pengerjaan dibagi menjadi dua belas tahap: konsep desain alat pointing keseluruhan, perancangan modul komunikasi, perancangan motor servo, desain rangkaian mikrokontroler, konsep komunikasi modul komunikasi, konsep desain antena Yagi, penggabungan antena Yagi dengan alat pointing, kalibrasi motor servo setelah diberi beban alat pointing, desain user interface, perancangan target pointing, perhitungan waktu pemakaian maksimum baterai, dan desain akhir alat pointing dan target pointing. Pengujian meliputi uji antena, uji gerak kontroler, uji sinyal daya terima, uji user interface, dan uji transceiver. Hasil menunjukkan parameter antena yang didapatkan berupa SWR 1.33, kuat sinyal ±12 dB, dan beamwidth ±62°. Kontroler azimut memiliki error rate gerak 1°. Nilai sinyal daya terbaik didapatkan -88 dB pada spreading factor 7 dan bandwidth 500 kHz. Uji data sensor menggunakan modul sensor BMP280 pada Tugas Akhir ini memiliki error rate sebesar ±2 °C.Kata kunci: alat pointing, RSSI, gerak kontroler, antena yagi, servo Abstract--Wireless communication systems that use antennas, the direction of the central antenna plays an important role. This is because antenna deviations affect the communication performance. Therefore, we need a pointing process to get a better antenna direction. In this Final Project, the author designed the antenna pointing controller to facilitate the pointing process and test the accuracy of pointing with parameters that can be measured. The design was implemented at Faculty of Engineering building, Surabaya university. The design is able to do pointing in the direction of target pointing based on geographic coordinate input values and air pressure values that are converted to azimuth and elevation values. The design of this pointing tool consists of four main components, namely the communication module, antenna design, servo motor, and microcontroller. The focus of this Final Project is to design a pointing tool based on the four main components and test the accuracy of the pointing tool based on the controller motion parameters and the received power signal. Workmanship is divided into twelve stages: overall pointing tool design concept, communication module design, servo motor design, microcontroller circuit design, communication module communication concept, Yagi antenna design concept, merging of Yagi antenna with pointing tool, servo motor calibration after pointing load , user interface design, target pointing design, calculation of maximum battery usage time, and final design of pointing and target pointing tools. The tests include antenna test, controller motion test, received signal test, user interface test, and transceiver test. The results showed that the antenna parameters obtained were SWR 1.33, signal strength ± 12 dB, and beamwidth ± 62°. The azimuth controller has a motion error rate of 1°. The best power signal values obtained -88 dB at spreading factor 7 and bandwidth of 500 kHz. Sensor data test using BMP280 sensor module in this Final Project has an error rate of ± 2 °C.Keywords: pointing device, RSSI, motion controller, yagi antenna, servo
Perancangan Inovasi Drone Pencegah Penyebaran Covid-19 Menggunakan Integrasi Model Kano dan HOQ Fariza Halidatsani Azhra; Nayoko Prasetyo Jati; Magister Alfatah Kalijaga
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i2.4546

Abstract

Abstract—COVID-19 be a concern in all countries because of its rapid spread through droplets or airborne. The COVID-19 Task Force recorded that 1.4 million Indonesians were exposed to the virus. The government has established health protocols, one of which is social distancing. However, as time goes by, people's awareness of the dangers of COVID 19 is decreasing. Many people violate health protocols and crowd in various places. Based on these problems, a disease transmission prevention tool is designed to reducing the spread of the virus. The method used in this research is Kano Model. From the results of the voice of customer and Kano Model analysis, it was found that the drone that consumers want is have a disinfectant in the form of 360⁰ UVC rays, sound transmission in the form of a mic along with speakers, both of which are included in the attractive category, while the one-dimensional category is a temperature gauge in the form of infrared rays to help detect the symptoms of the COVID-19 virus. The presence of PATRON is expected to help the COVID-19 Task Force in an effort to prevent the transmission of the COVID-19 virus. Keywords: disease transmission tool, kano model, covid-19 Abstrak—Virus COVID 19 menjadi perhatian di berbagai negara dikarenakan penyebaranya yang cepat melalui droplet atau airborne. Berdasarkan data SATGAS COVID 19 tercatat sejumlah 1,4 juta penduduk indonesia terpapar virus. Pemerintah menetapkan berbagai protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran virus, salah satunya yaitu menjaga jarak. Namun, seiring berjalannya waktu kesadaran penduduk akan bahaya COVID 19 semakin berkurang. Banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dan berkerumun di berbagai tempat. Sebagai langkah mengurangi jumlah kerumunan, dibutuhkan sebuah alat untuk membubarkan kerumunan dengan tujuan mengurangi penyebaran virus. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dirancang disease transmission prevention tool. Metode yang digunakan dalam perancangan desain alat adalah Model Kano. Dari hasil voice of costumer dan analisis Model Kano, didapatkan hasil bahwa drone yang dihendaki oleh konsumen yaitu memiliki disinfektan berupa sinar UVC 360⁰, transmisi suara berupa mic beserta speaker, kedua hal tersebut termasuk kedalam kategori attractive, sedangkan kategori one dimensional yaitu pengukur suhu berupa sinar infrared untuk membantu mendeteksi gejala virus COVID-19. Kehadiran PATRON diharapkan dapat membantu membantu SATGAS COVID-19 dalam upaya pencegahan penularan virus COVID-19. Kata kunci: disease transmission tool, model kano, covid-19
Partner Relationship Management Architecture Design For SME During Pandemic Era Daniel Soesanto; Dhiani Tresna Absari
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i2.4567

Abstract

Abstract—The pandemic situation encourages every business, including small and medium scale, to transform towards an online business. This is done to be able to continue to reach customers and carry out existing business processes well. However, with the reduction or disappearance of face-to-face meetings, the quality of the relationship decreases both on the customer and business partner side. This research focuses on the relationship with business partners, where the exchange of information and data is not optimal in this section, and even errors can occur. Many studies have tried to optimize relationship management with business partners, but none have focused on small and medium-sized businesses during this pandemic. SME's need to manage their business relationships. However, according to research that has been done, many of these business models do not realize the importance of this, and only focus on selling.. This research aims to design PRM architecture designs for small and medium-scale enterprises in this pandemic era. This research resulted in an e-marketplace design that implements PRM for SMEs by applying a recommendation system for distributors to provide the right product to each reseller. Through the results of initial trials conducted by users, both from distributors and resellers, it is easier to understand each other's needs with this e-marketplace. Keywords: SMEs, PRM, channel management, recommendation system, pandemic Abstrak—Situasi pandemi mendorong setiap bisnis, termasuk skala kecil dan menengah, untuk bertransformasi menuju bisnis online. Hal ini dilakukan untuk dapat terus menjangkau pelanggan dan menjalankan proses bisnis yang ada dengan baik. Namun, dengan berkurangnya atau hilangnya pertemuan tatap muka, kualitas hubungan menurun baik di sisi pelanggan maupun mitra bisnis. Penelitian ini berfokus pada hubungan dengan mitra bisnis, dimana pertukaran informasi dan data tidak optimal pada bagian ini, bahkan kesalahan dapat terjadi. Banyak penelitian telah mencoba mengoptimalkan manajemen hubungan dengan mitra bisnis, tetapi tidak ada yang fokus pada usaha kecil dan menengah selama pandemi ini. Padahal sebenarnya SME pun sangat perlu mengelola relasi bisnisnya. Namun menurut riset yang pernah dilakukan, bisnis model ini banyak yang belum menyadari pentingnya hal tersebut, dan hanya fokus pada menjual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain arsitektur PRM untuk usaha kecil dan menengah di era pandemi ini. Penelitian ini menghasilkan desain e-marketplace yang mengimplementasikan PRM untuk UKM dengan menerapkan sistem rekomendasi bagi distributor untuk menyediakan produk yang tepat untuk setiap reseller. Melalui hasil uji coba awal yang dilakukan oleh pengguna, baik dari pihak distributor maupun reseller menjadi dimudahkan untuk lebih saling memahami kebutuhan masing-masing dengan adanya e-marketplace ini. Kata kunci: SMEs, PRM, channel management, sistem rekomendasi, pandemi
Studi Toksisitas Akut dari Herbisida Senyawa Aktif Parakuat, Glifosat, dan Metsulfuron pada Cacing Tanah (Eisenia fetida) Pajar Hufaizah; Ramadhani Eka Putra; Ida Kinasih
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i2.3998

Abstract

Abstract—Earthworm plays important role in the terrestrial ecosystem as decomposer and sensitive to environmental changes. Herbicide application as an effort to improve farm productivity may produce some effects on earthworms. The objective of this study was to find the toxicity level of paraquat, glyphosate, and metsulfuron, the three most common active ingredients of herbicide, on earthworm, Eisenia fetida. Three hundred adult earthworms, weighed between 300 to 600 mg, were divided evenly into one control group and four treatment groups for each herbicide. A dose of 0, 500, 1000, 2000, 4000 mg/kg for paraquat; 0, 2500, 5000, 10000, 20000 mg/kg for glyphosate; and 0, 750, 1500, 3000, 6000 mg/kg for metsulfuron was sprayed and mixed evenly on medium of earthworms medium. Each treatment was replicated 4 times. The mortality rate was recorded daily for 14 days and used as data to calculated LC50 of each herbicide. LC50 of paraquat, glyphosate, and metsulfuron was 951.93 ± 115.63 mg/kg, 5456.36 ± 514.62 mg/kg, and 2599.96 ± 211.85 mg/kg, respectively. On the other hand, the weight of earthworm has a negative correlation with the dose of herbicide applied to the medium. Based on this study, paraquat was the most toxic herbicide followed by metsulfuron and glyphosate. Keywords: eisenia fetida, glyphosate, LC50, metsulfuron, paraquat, toxicity Abstrak— Cacing tanah memiliki peran yang penting di ekosistem terestrial sebagai dekomposer dan peka terhadap pengaruh lingkungan. Penggunaan herbisida sebagai sarana peningkatan produksi lahan pertanian kemungkinan memiliki dampak terhadap cacing tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan LC50 (15 hari) dari herbisida kelompok parakuat, glifosat, dan metsulfuron pada Eisenia fetida dan pengaruhnya terhadap perubahan berat cacing tanah. Pada penelitian ini digunakan tiga ratus cacing tanah dewasa (sudah terbentuk klitelum) dengan berat masing-masing antara 300-600 mg yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan untuk tiap kelompok jenis herbisida. Herbisida didedahkan ke dalam media tempat tinggal cacing sebanyak 0, 500, 1000, 2000, 4000 mg/kg untuk parakuat; 0, 2500, 5000, 10000, 20000 mg/kg untuk glifosat; dan 0, 750, 1500, 3000, 6000 mg/kg untuk metsulfuron. Masing-masing perlakuan dilakukan empat kali pengulangan. Jumlah cacing tanah yang mati dicatat selama 14 hari pengamatan dan pada akhir pengamatan ditentukan nilai LC50 dari setiap herbisida. Nilai LC50 yang didapat pada kelompok parakuat, glifosat, dan metsulfuron adalah sebesar 951.93 ± 115.63 mg/kg, 5456.36 ± 514.62 mg/kg, dan 2599.96 ± 211.85 mg/kg. Berat cacing tanah didapatkan menurun seiringan dengan meningkatnya konsentrasi herbisida. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa herbisida dari kelompok senyawa aktif parakuat memiliki toksisitas paling tinggi, disusul oleh herbisida dari kelompok senyawa aktif metsulfuron dan glifosat. Kata kunci: eisenia fetida, glifosat, LC50, metsulfuron, parakuat, toksisitas
Identifikasi Fenomena Mesoscale Convective System (MCC) di Selat Karimata Estri Diniyati; Yosafat Donni Haryanto
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i2.4541

Abstract

Abstract—Indonesia located in the equatorial region which has potential to have a major impact on atmospheric physical conditions during extreme weather events such as the Mesoscale Convective Complex (MCC). MCC is a phenomenon that was first discovered by (Maddox, 1980) where this phenomenon is characterized by the presence of a quasi-circular (almost circular) cloud shield with an eccentricity of 0.7 with a cloud cover area of 100,000 km², the cloud core area covers 50,000 km² and cloud top temperature IR1 -52 ℃. These cloud conditions last for a minimum of 6 hours and cause severe weather and extreme rain. This study aims to identify the MCC phenomenon in the Karimata Strait on 19-20 September 2020 which caused heavy rains in parts of the West coast of Kalimantan and Bangka Island using Himawari-8 Satellite imagery data and the MATLAB application. The results showed that on September 19, MCC was identified at 09.00-19.00 UTC, then on September 20, MCC was identified at 16.00-23.00 UTC. At the time of the MCC event, Bangka and Pontianak regions experienced extreme rains recorded on AWS Digi Stamet Pontianak with rainfall reaching 43.4 mm/hour and ARG Lubuk Besar Bangka Tengah with rainfall reaching 16.8 mm/hour. Keywords: mesoscale convective complex (MCC), himawari-8, MATLAB Abstrak—Indonesia merupakan negara yang terletak diwilayah ekuator dimana berpotensi memiliki dampak besar terhadap kondisi fisik atmosfer saat terjadi cuaca ekstrem seperti Mesoscale Convective Complex (MCC). MCC merupakan fenomena yang pertama kali ditemukan oleh (Maddox, 1980) dimana fenomena ini dicirikan dengan adanya perisai awan yang berbentuk quasi circular (hampir lingkaran) dengan eksentrisitas ≥ 0,7 dengan luas area selimut awan ≥ 100.000 km² , luas area inti awan mencakup ≥ 50.000 km² serta suhu puncak awan IR1 ≤ -52 ℃. Kondisi awan tersebut bertahan minimun selama 6 jam dan menyebabkan cuaca buruk dan hujan ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena MCC di Selat Karimata pada Tanggal 19-20 September 2020 yang menyebabkan hujan lebat di sebagian wilayah Kalimantan bagian pesisir Barat dan Pulau Bangka menggunakan data citra Satelit Himawari-8 dan aplikasi MATLAB. Hasil penelitian menunjukkan pada tanggal 19 September, MCC teridentifikasi pada pukul 09.00-19.00 UTC selanjutnya tanggal 20 September 2020 MCC teridentifikasi pada pukul 16.00-23.00 UTC. Pada saat peristiwa MCC, wilayah Bangka dan Pontianak mengalami hujan ekstrem yang tercatat pada AWS Digi Stasiun Meteorologi Pontianak dengan curah hujan mencapai 43,4 mm/jam dan ARG Lubuk Besar Bangka Tengah dengan curah hujan mencapai 16,8 mm/jam. Kata kunci: mesoscale convective complex (MCC), himawari-8, MATLAB
Studi Literatur: Aplikasi dan Fungsi Porang (Amorphophallus Oncophyllus) dalam Frozen Yoghurt Novia Fadhilah Zain; Tjandra Pantjajani; Theresia Desy Askitosari
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i2.4635

Abstract

Abstract — Frozen yoghurt is a frozen desserts made with yoghurt and quite similar to ice cream but low in calorie, which cointains milk, sweetener, stabilizers, emulsifier, and lactic acid bacteria (LAB) cultures through combination of process freezing and agitation. The optimal pH about 5.5 on LAB growth and the use of different strains of LAB culture or LAB mixed cultures that can maintain the viability of LAB during processing and freezing storage of frozen yoghurt. The use of LAB mixed cultures could improve viscos ity and overrun of frozen yogurt. The viability of the LAB cultures remained above minimal limit of 107CFU/g in frozen yogurt due to the viability of LAB decrease significantly during processing and freezing storage , high viable survival rate during delivery through the gastrointestinal tract higher than 106CFU/g. The issues that often arise relates to frozen yogurt processing are a grainy texture, faster melting rate and the low viscosity and overrun value. Addition of porang flour in frozen Yogurt as stabilizer and emulsifier that has an extremely high water-holding capacity, which is able to bind water 200 times its molecular weight due to its high solubility, porang glucomannan gel formed in freezing process which can improve the quality of organoleptic having the better consistency and texture of frozen yoghurt. The use of different concentration of porang flour which can have different result in the final gel formed, have complex effects on viscosity, overrun, melting rate, pH, titratable acidity (TA), total LAB and decrease the ability proteolysis of LAB in frozen yoghurt. Keywords: frozen yoghurt, porang, viability Abstrak— Frozen yoghurt merupakan jenis dari makanan penutup seperti es krim yang dibuat menggunakan yoghurt sebagai bahan utama yang terdiri dari susu, bahan pemanis, stabilisator, pengemulsi, dan kultur BAL melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. pH optimal diantara 5.5 mendukung pertumbuhan BAL dengan baik dan penggunaan kultur BAL strain yang berbeda maupun kultur BAL kombinasi dalam upaya mempertahankan viabilitas BAL selama proses pembuatan dan pembekuan frozen yoghurt. Penggunaan kultur BAL kombinasi juga meningkatkan viskositas dan overrun frozen yoghurt. Persyaratan jumlah BAL minimal 107CFU/g dalam pembuatan frozen yoghurt karena adanya penurunan viabilitas BAL selama produksi berlangsung dan penyimpanan beku frozen yoghurt, serta syarat jumlah bakteri hidup yang sampai di saluran pencernaan harus lebih dari 106CFU/g. Permasalahan yang sering timbul pada proses pembuatan frozen yoghurt adalah tekstur yang tidak lembut, viskositas yang rendah, kecepatan meleleh yang cepat, dan overrun rendah. Adanya penambahan tepung porang dalam frozen yoghurt sekaligus sebagai stabilisator dan pengemulsi yang mengikat molekul air dalam jumlah besar, yakni hingga 200 kali lipat berat molekulnya karena kelarutannya yang tinggi, sehingga membentuk gel porang glukomannan pada saat pembekuan yang dapat meningkatkan mutu organoleptik dengan memiliki tekstur yang lebih baik pada frozen yoghurt. Penggunaan konsentrasi tepung porang yang berbeda, pembentukan gel yang dihasilkan juga berbeda dan terdapat pengaruh terhadap viskositas, overrun, kecepatan meleleh, pH, asam tertitrasi, total BAL dan menurunkan kemampuan proteolisis BAL pada frozen yoghurt. Kata kunci: frozen yoghurt, porang, viabilitas
Perancangan Koleksi Pakaian dan Produk Lifestyle dengan Teknik Upcyle Jessica Wijaya; Guguh Sujatmiko; Ninik Juniati
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i2.4638

Abstract

Abstract—Social media is a very common thing nowdays. But most people these days have been addicted to social media. This could lead to physical and mental health. That is why social media addicted people tend to feel lonely, depressed, sad, and even lost themselves. Because of such issues, collection of modest citywear and lifestyle product for spring/summer 2021/2022 will be made based on Homespun trend forecast, and being titled with Fixation. This collection is made for inciting awareness about social media addiction danger in society. Fixation’s collection is made for men and women, girls and boys, with urban streetwear designs and some sporty vibes in it. Concept designs are completed with data from interview, which being done for getting upcycle techniques that fit with the concept. Upcycle technique will be applicated into 5 look of Fixation collection. Upcycling process is being done step by step, with sterilization process as the beginning of the process. Upcycle technique using much more energy and time, but it ends up well for environment and society in the future. Upcycle technique also upgrades creativity and can be made as treatment for people who need itKeywords: fixation, homespun, social media Abstrak—Media sosial merupakan hal yang sangat umum digunakan saat ini. Namun masyarakat saat ini banyak yang kecanduan akan penggunaan media sosial. Hal ini dapat berakibat pada kesehatan fisik maupun mental. Oleh karena itu pecandu media sosial cenderung merasa kesepian, depresi, sedih, hingga kehilangan jati diri mereka. Berdasarkan masalah tersebut, akan dibuat koleksi modest citywear dan lifestyle product spring/summer 2021/2022, berdasarkan tema besar Homespun, dengan judul koleksi berupa Fixation. Koleksi ini dirancang untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya dari kecanduan sosial. Koleksi Fixation dirancang untuk dapat dikenakan oleh pria dan wanita, dari anak-anak hingga dewasa dengan desain urban streetwear dan sentuhan sporty pada desainnya. Perancangan konsep didukung dengan data wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan teknikupcycle yang sesuai dengan konsep. Teknikupcycleyang diaplikasikan pada koleksi dari Fixation yang terdiri dari 5 look. Proses upcycle dilakukan secara bertahap dengan melalui proses sterilisasi terlebih dulu. hasil penelitian menyatakan bahwa teknikupcycle membutuhkan waktu dan energi yang lebih banyak dalam pengerjaannya, namun berdampak baik bagi masyarakat dan lingkungan untuk kedepannya. Teknik upcycle dapat meningkatkan kreativitas dan juga sebagai terapi bagi orang yang menekuni teknikupcycle tersebut Kata kunci: fixation, homespun, social media
Analisis Sebaran Awan Konvektif Penyebab Banjir Di Kabupaten Nganjuk Menggunakan Metode Red Green Blue dan Cloud Convective Overlays Muhammad Fa'iz Dwitrisna; Yosafat Donni Haryanto
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2022): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v3i1.4543

Abstract

Abstract—Indonesia is a maritime country located on the equator, causing Indonesia to have a tropical climate. This causes a lot of convective clouds to grow because they get water supply from the sea so that information on the distribution of convective clouds is important for weather analysis purposes. On December 13, 2020, floods submerged several villages in Pace District, Nganjuk Regency due to the overflow of the Kolosoko river due to heavy rains. The purpose of this study was to see the distribution of convective clouds during heavy rains in Pace District. The data used in this study is Himawari-8 satellite data channels 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13 and 15 to process the distribution of convective clouds. This research uses descriptive analysis method with daily weather parameters and Himawari-8 satellite imagery. Analysis of satellite image data using Cloud Convective Overlays (CCO) and Red Green Blue (RGB) CS and NC methods. This method is used to view the image of convective clouds making it easier to analyze the distribution of convective clouds. The results obtained in satellite images show significant growth of convective clouds while in weather radar images show moderate rain reflectivity due to radar limitations. Keywords: flood, heavy rain, convective clouds, himawari-8 Abstrak—Indonesia merupakan negara maritim yang terletak di khatulistiwa sehingga menyebabkan Indoneisa beriklim tropis. Hal ini menyebabkan banyak awan konvektif yang tumbuh karena mendapat pasokan air dari laut sehingga informasi sebaran awan konvektif penting untuk keperluan analisis cuaca. Pada tanggal 13 Desember 2020 banjir merendam beberapa desa di Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk akibat meluapnya sungai Kolosoko karena hujan lebat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sebaran awan konvektif saat hujan lebat di Kecamatan Pace. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data satelit Himawari-8 kanal 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13 dan 15 untuk mengolah sebaran awan konvektif. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan parameter cuaca harian dan citra satelit Himawari-8. Analisis data citra satelit menggunakan metode Cloud Convective Overlays (CCO) serta Red Green Blue (RGB) CS dan NC. Metode tersebut digunakan untuk melihat citra awan konvektif sehingga mempermudah dalam menganalisis sebaran awan konvektif. Hasil yang diperoleh dalam citra satelit menunjukan pertumbuhan awan konvektif yang signifikan sedangkan dalam citra radar cuaca menunjukan reflektivitas hujan sedang karena adanya limitasi radar. Kata kunci: banjir, hujan lebat, awan konvektif, himawari-8