cover
Contact Name
Saat Egra
Contact Email
jpen@borneo.ac.id
Phone
+6285250361340
Journal Mail Official
jpen@borneo.ac.id
Editorial Address
Gedung F Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan Jalan Amal Lama No.1 Tarakan Kalimantan Utara
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : 25498150     EISSN : 25992872     DOI : https://doi.org/10.35334/jpen.v3i1
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian is a scientific journal in the field of agricultural science, published by Faculty of Agriculture, Borneo Tarakan University, North Kalimantan. This journal is published twice a year, namely in April and October period, as a medium of scientific information and communication to present a compilation of original research results, thoughts and views from researchers, experts and observers in agriculture including agricultural technology, pests and plant diseases, plant physiology and agricultural economics especially in the border region. J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian accepts manuscripts that are the results of research, research notes, review articles and review or study of literature (feature books), in Indonesian and English that has never been or is being considered for publication / publication in publishing scientific journals / bulletins / other magazines.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2021)" : 5 Documents clear
PENGARUH PUPUK LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Mardhiana Mardhiana; Aditya Murtilaksono; Heirin Simon
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2146

Abstract

ABSTRACTThe corn plant is one of the most cultivated commodities in Tarakan City, North Kalimantan Province. The low nutrient content in Tarakan is a major obstacle in corn cultivation. The application of organic fertilizers adds nutrients to the soil thereby increasing the yield of maize crops. This study aims to determine the effect of organic fertilizers on the growth and yield of maize. The research was conducted at the garden of St. Eugenius (the area around the University of Borneo Tarakan). The study design was a single factor randomized block design with four replications. The treatments were P0 (Control), P1 (basic fertilizer), P2 (300 ml tofu waste), P3 (600 ml tofu waste), P4 (300 ml tofu waste + basic fertilizer) and P5 (600 ml tofu waste + basic fertilizer) . The treatment parameters were plant height, number of leaves, ear weight, ear number, plant wet weight, and plant dry weight. Data analysis using analysis of variance (ANOVA). If there is an effect of treatment, then it is continued by using the DMRT test with alpha level of 5%. The results showed that the treatment of 600 ml of tofu waste + basic fertilizer on all parameters of corn plant observation, namely the parameters of plant height, number of leaves, weight of cobs, number of cobs, plant wet weight and plant dry weight gave the best effect of other treatments. Keywords: Corn, Tofu liquid waste, Organic fertilizer, Growth, Yeild ABSTRAKTanaman jagung merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Rendahnya kandungan unsur hara yang terdapat di Tarakan menjadi kendala utama dalam budidaya jagung. Pemberian pupuk organik menambah unsur hara pada tanah sehingga meningkatkan hasil panen tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilakukan di Kebun st.Eugenius (kawasan sekitar Universitas Borneo Tarakan). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan empat ulangan. Perlakuannya yaitu P0 (Kontrol), P1 (Pupuk dasar), P2 (300 ml limbah tahu), P3(600 ml limbah tahu), P4 (300 ml limbah tahu + pupuk dasar) dan P5 (600 ml limbah tahu + pupuk dasar). Parameter perlakuan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat tongkol, jumlah tongkol, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman. Analisis Data menggunakan analisis varian (ANOVA). Jika terdapat pengaruh perlakuan, maka dilanjutkan dengan menggunakan uji DMRT taraf alpha 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan 600 ml limbah tahu + pupuk dasar pada seluruh parameter pengamatan tanaman jagung yaitu parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat tongkol, jumlah tongkol, berat basah tanaman dan berat kering tanaman memberikan pengaruh yang terbaik dari perlakuan lainnya. Kata Kunci: Jagung, Limbah cair tahu, Pupuk organik, Pertumbuhan, Hasil
PENGARUH KONSENTRASI AIR BAKU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA PADA BUDIDAYA HIDROPONIK Anugerah Fitri Amalia; Andi Dalapati; Jonni Firdaus; Pujo Haryono; Elli Rachmawatie
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2092

Abstract

AbstrakBudidaya hidroponik merupakan metode dalam budidaya menanam dengan menggunakan air tanpa mengggunakan tanah. Teknik menanam ini bergantung dengan konsentrasi dari air baku.Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi air baku terhadap hasil produksi tanaman selada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2021. Bertempat di dalam Halaman Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, Desa Maku, Daerah Poros Palu-Kulawi. Metode penelitian mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yaitu penggunaan dua konsentrasi air baku (air baku tanah dan air destilasi) untuk melarutkan nutrisi AB Mix (faktor A) dengan 2 taraf perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga didapat 10 ulangan. Adapun perlakuan  konsentrasi larutan nutrisi AB Mix yang digunakan adalah : A1 = 392 ppm Air Baku Tanah + 1200 ppm larutan AB Mix  dan A2 = 31 ppm Air Baku Destilasi + 1200 ppm larutan AB Mix. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Paired Sample T Test atau juga biasa disebut sebagai uji beda dua sampel berpasangan. Paired Sample T Test yaitu sampel yang serupa namun dilakukan dua perlakuan yang berbeda dengan berbantuan SPSS 22.0 for windows. Berdasarkan hasil uji antara Air Baku Tanah dan Air Baku Destilasi menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya, dimana hasil uji paired sample t-test berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) tinggi tanaman diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan t sebesar 5,087. Untuk jumlah daun diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan t sebesar 5,087. Dan untuk berat tanaman diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,010 › 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dan t sebesar 4,665. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara Air Baku Tanah dan Air Baku Destilasi terhadap hasil pertumbuhan selada..Kata kunci: Air Baku, Hidroponik,  Paired Sample T Test, Rancangan Acak Lengkap (RAL), Selada.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA TARAKAN Zulhafandi Zulhafandi; Ahmad Mubarak
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2160

Abstract

AbstractExtension agents are promoters in influencing the innovation adoption process before the innovation is adopted by the community. In addition, extension workers are able to build farmer skills, strengthen farmer institutions, and increase partnerships with the government and other agribusiness actors in supporting food security. Among the roles of the extension agent are as an advisor to the organizer, technical assistant and as a liaison. North Kalimantan is a province that directly borders with neighboring countries forcing the government to be aware of the spread of this epidemic by implementing all the appeals from the central government, including several cities/districts that have implemented PSBB. This condition is clearly not profitable for the community, especially farmers, fishermen and ranchers who have difficulty in meeting the needs of themselves and their families. Coupled with the extension workers who spearhead agricultural development, who help, facilitate farmers in their farming activities must also follow the appeals and rules from the government. So that the interaction between extension workers and farmers is very limited and interferes with the extension agenda that had previously been prepared by the extension workers with the farmers. The purpose of this study is to identify and describe the role of agricultural extension workers in supporting food security during the Covid-19 pandemic in Tarakan City. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques in a qualitative approach are carried out with in-depth observations, data analysis begins by examining all data collected through in-depth interviews with key informants from agricultural extension workers and main actors in the agricultural sector. The technique of checking the validity of the data (data validity) in this study is the triangulation technique. Based on the analysis of the role of agricultural instructors, it was found that there were obstacles or obstacles in carrying out extension activities and implementing the role of extension workers due to the limited intensity of face-to-face meetings with fostered farmers. Of the four roles of agricultural instructors, extension workers have more roles in the category as advisors and technical assistance in agricultural cultivation, but the role as organizer is not optimal because it can be seen from the managerial and administrative abilities of farmers who have not been good, besides that the role as a liaison has also not worked well. this can be seen from the lack of facilitation of farmers with financial institutions and marketing institutions.Key words: The Role of Extension, Food Security, Covid-19AbstrakPenyuluh merupakan  promotor dalam mempengaruhi proses adopsi inovasi sebelum inovasi diadopsi oleh masyarakat. Selain itu, penyuluh mampu membangun keterampilan petani, memperkuat kelembagaan petani, serta meningkatkan kemitraan dengan pemerintah dan pelaku agribisnis lainnya dalam mendukung ketahanan pangan. Diantara peran penyuluh adalah sebagai penasehat organisator, pendamping teknis dan sebagai penghubung. Kalimantan Utara merupakan propinsi yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga memaksa pemerintahnya mewaspadai penyebaran wabah ini dengan menerapkan segala himbauan dari pemerintah pusat termasuk beberapa kota/kabupaten yang telah menerapkan PSBB. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi masyarakat terutama petani, nelayan dan peternak yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Ditambah lagi dengan penyuluh yang menjadi ujung tombak pembangunan pertanian, yang membantu, memfasilitasi petani dalam kegiatan usahataninya juga harus mengikuti himbauan dan aturan dari pemerintah. Sehingga interaksi penyuluh dan petani sangat terbatas dan mengganggu agenda penyuluhan yang sebelumnya sudah disusun penyuluh bersama petani. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan mendeskripsikan Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam pendekatan kualitatif dilakukan dengan Observasi mendalam, analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang dihimpun melalui wawancara mendalam dengan key informan dari penyuluh pertanian dan pelaku utama dalam sektor pertanian. Teknik pemeriksaan keabsahan data (validitas data) dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Berdasarkan analisis peran penyuluh pertanian ditemukan terdapat hambatan atau kendala dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan peran penyuluh dikarenakan terbatasnya intensitas pertemuan tatap muka dengan petani binaan. Dari ke empat peran penyuluh pertanian, Penyuluh lebih berperan dalam kategori sebagai penasehat dan pendampingan teknis budidaya pertanian, namun untuk peran sebagai organisator belum optimal karena terlihat dari kemampuan manajerial dan administrasi petani yang belum baik, selain itu peran sebagai penghubung juga belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari belum terfasilitasinya petani dengan lembaga pembiayaan dan lembaga pemasaran.Kata kunci: Peran Penyuluh, Ketahanan Pangan, Covid-19
SEBARAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN DI KOTA TARAKAN DAN PREDIKSI POTENSI BAHAYA EROSI BERBASIS (SIG) Nur Indah Mansyur, S.P., M.P; Ramdani A.I
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2145

Abstract

ABSTRACTLand use analysis is useful to identify the mechanisms of changes that occur in a land through a spatial approach in the Geographical Information System. The spatial approach is carried out by using the Arcgis program to analyze geographic data into map units. This study aimed to (1) determine the design of a Geographical Information System (GIS) in an inventory of the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan, and (2) inform the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan. this study took spatial data from the Public Works and Spatial Planning Office (DPUTR) of Tarakan, Digital Elevation Model (DEM) data to analyze the slope and height of Tarakan and field surveys using GPS. The results showed that the area of agricultural land use in Tarakan in general was 75.33%, dominated by forest land use 38.91%, non-residental open land 25.72%, agriculture 9.35% and plantation land 1.35%. In the land use system, it was never separated from the type of land cover. There were 10 types of land cover in Tarakan including urban forest, dry land forest, swamp/peat forest, mixed garden, dry land/fields, open land, shrubs, orchid botanical gardens, meadows and rice fields. Tarakan had the potential for erosion hazards which could be seen from the slope factor. From 2012-2020, there was an erosion of the area of the slope in each class, namely flat, sloping, steep, rather steep and very steep as well as a reduction in height from 124 MASL in 2012 to 107 MASL in the year 2020. With the existence of land cover and the potential danger of erosion, the land management approach in Tarakan must prioritize aspects of land intensification and conservation, so that the ecosystem can be maintained in a sustainable manner.Keywords : Land Use, Geographical Information System (GIS), Erosion Hazard Potential ABSTRAKAnalisis penggunaan lahan berguna untuk mengidentifikasi mekanisme perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu lahan melalui pendekatan spasial dalam Sistem Informasi Geografis. Pendekatan spasial dilakukan dengan menggunakan program Arcgis untuk menganalisis data  geografis kedalam satuan peta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui rancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam inventarisasi penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan, dan (2) menginformasikan penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan.. Penelitian ini mengambil data spasial dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, data Digital Elevation Model (DEM) untuk menganalisis kemiringan lereng serta ketinggian Kota Tarakan dan survey lapangan menggunakan GPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan pertanian di Kota Tarakan secara umum 75,33%, didominasi penggunaan lahan hutan 38,91%, lahan terbuka non pemukiman 25,72%, pertanian secara khusus 9,35% dan lahan perkebunan 1,35%. Dalam sistem penggunaan lahan tidak pernah terlepas dari jenis tutupan lahan, tutupan lahan di Kota Tarakan terdapat 10 jenis tutupan meliputi hutan kota, hutan lahan kering, hutan rawa/gambut, kebun campuran, tegalan/ladang, lahan terbuka, semak belukar, kebun raya anggrek, padang rumput dan sawah. Kota Tarakan memiliki potensi bahaya erosi dapat dilihat dari faktor kemiringan lereng dari tahun 2012-2020 terjadi pengikisan luas kemiringan lereng di setiap kelasnya yaitu datar, landai, curam, agak curam dan sangat curam serta terjadinya pengurangan ketinggian dari 124 mdpl tahun 2012 menjadi 107 mdpl ditahun 2020. Dengan adanya tutupan lahan dan potensi bahaya erosi tersebut maka pendekatan pengelolaan lahan di Kota Tarakan harus lebih mengedepankan aspek intensifikasi dan konservasi lahan, agar ekosistem dapat terpelihara secara berkelanjutan.Kata kunci : Penggunaan Lahan, Sistem Informasi Geografis (SIG), Potensi Bahaya Erosi
KERAGAMAN, HERITABILITAS, KEMAJUAN GENETIK DAN KORELASI KARAKTER KOMPONEN HASIL JAGUNG PADA CEKAMAN KEMASAMAN TANAH Eko Hary Pudjiwati; Siti Zahara
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2091

Abstract

ABSTRAK  Informasi parameter genetic (keragaman, heritabilitas, kemajuan genetik dan korelasi) diperlukan untuk efektivitas suatu seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk menduga parameter genetik karakter hasil dan komponen hasil jagung dan penentuan kriteria seleksi untuk perbaikan hasil jagung pada kondisi cekaman kemasaman tanah. Percobaaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah 6 genotipe jagung yaitu MT1, MT2, MT3, MT4, MT5 dan MT6. Hasil penelitian menunjukkan karakter yang memiliki nilai duga heritabilitas tinggi adalah diameter tongkol (52,6 %) dan jumlah baris biji per tongkol (52%). Karakter dengan kemajuan genetik tinggi adalah Panjang tongkol (15,47), diameter tongkol (19,8%) dan jumlah baris biji per tongkol (15,54%). Karakter komponen hasil memiliki korelasi positif nyata dengan hasil kecuali diameter tongkol. Seleksi berdasarkan jumlah baris biji per tongkol lebih efektif untuk perbaikan hasil jagung pada kondisi cekaman kemasaman tanah. Kata kunci: jagung, heritabilitas, korelasi, kemajuan genetik, cekaman kemasaman tanah 

Page 1 of 1 | Total Record : 5